Keesokan harinya, Nala tampak menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah. Sekitar setengah jam lamanya, dia ada di depan rumah tersebut, hingga tiba-tiba sebuah mobil keluar dari rumah itu.
"Mobil yang baru saja keluar berbeda dengan mobil tadi malam. Mobil yang baru saja keluar, mobil mewah yang memang layak dipakai oleh orang-orang seperti Zack. Ah, lebih baik kuikuti saja mobil itu." Dia kemudian mengikuti sebuah mobil porsche warna hitam yang baru saja keluar dari rumah tersebut.
Mobil itu kemudian tampak berjalan menuju ke arah rumah sakit tempat Laurie dirawat. Namun, saat berjalan di sebuah jalan yang agak sepi, tiba-tiba Nala mendahului mobil itu, dan dengan sengaja menyerempet mobil milik Zack.
Setelah berhasil menyerempet mobil itu, Nala kemudian melajukan mobilnya dengan begitu santainya. Hingga, tiba-tiba Zack mendahului mobilnya, dan mencegat mobil Nala dengan menaruh mobilnya di depan mobil milik Nala. Dia kemudian keluar dari mobilnya lalu menggebrak kap mobil milik Nala.
"HAI KELUAR KAU! DASAR BODOH!"
Mendengar gebrakan Zack, seketika nyali Nala pun sempat menciut. Namun, saat mengingat keadaan Laurie, dorongan hatinya pun timbul kembali. Melihat Zack yang sudah berulang kali berteriak di depan mobilnya, Nala kemudian keluar dari mobil miliknya.
"Cepat keluar!" bentak Zack.
Saat melihat seorang wanita cantik yang memakai pakaian seksi keluar dari mobil yang ada di depannya, seketika Zack pun sempat tertegun beberapa saat, hingga suara dari Nala seketika membuyarkan lamunannya.
"Tuan maafkan saya," ujar Nala lirih sambil menundukkan kepalanya.
"Berani sekali kau! Berani-beraninya kau menyerempet mobilku begitu saja! Kalau tidak bisa naik mobil lebih baik kau tidak usah mengendarai mobil di jalan raya seperti ini, karena kau hanya akan merugikan pengendara lain!"
"Tolong maafkan saya, Tuan. Saya memang belum lama bisa menyetir mobil, dan saat ini saya juga sedang terburu-buru. Jadi, saya benar-benar tidak sengaja menyerempet mobil anda."
"Maaf katamu? Apa kau tahu berapa harga mobilku?"
"Maafkan saya tuan, saya tahu mobil itu pasti sangat mahal."
"Itulah alasannya mengapa aku menyuruhmu untuk tidak mengendarai mobil di jalan besar seperti ini! Sangat membahayakan orang lain dan diri mu sendiri! Sekarang, tolong ganti rugi biaya perawatan mobilku ini atau kau akan kubunuh sekarang juga!"
"Maafkan saya Tuan, sebenarnya saya..., saya,..."
"Apa hah? Kalau bicara itu yang jelas!"
"Maafkan saya Tuan, sebenarnya saya bukan berasal dari kalangan berada. Mobil ini adalah mobil pinjaman, mobil ini milik teman saya. Saya benar-benar orang tidak mampu. Tuan, tolong jangan suruh saya untuk mengganti kerugian mobil anda, saya tidak punya uang," isak Nala.
Mendengar perkataan Nala, Zack pun mengangkat salah satu alisnya. "Apa? Jadi ini bukan mobilmu? Kau benar-benar wanita yang tidak tahu diri! Kenapa kau sampai berani mengendarai mobil yang bukan milikmu di jalan besar seperti ini? Dan bahkan hampir saja mencelakakan pengemudi lain!"
"Maafkan saya, Tuan. Saya sedang terburu-buru. Saya harus mengantar Ibu saya ke rumah sakit sekarang juga."
"Mengantar ibumu ke rumah sakit? Enak saja, jadi kau mau lepas dari tanggung jawab begitu saja? Dasar wanita tidak tahu diri! Kau memang manusia tidak berguna!"
"Tolong maafkan saya Tuan, tolong Tuan katakan saja apa yang bisa saya lakukan agar saya bisa mengganti kerugian mobil Tuan itu."
"Tentu saja kau harus mengganti biaya perawatan mobil ini! Apapun yang terjadi, kau harus bertanggung jawab! Ini menjadi pembelajaran untukmu agar kau bisa lebih berhati-hati!"
"Tapi Tuan, saya benar-benar tidak memiliki uang, Tuan. Saya mohon jangan suruh saya untuk mengganti biaya perawatan mobil sekarang juga. Uang yang saya miliki hanya bisa saya gunakan untuk membayar biaya perawatan rumah sakit Ibu saya Tuan, tolong jangan paksa saya untuk mengganti kerugian ini sekarang juga."
"Jadi kau mau lepas dari tanggung jawab? Kalau begitu lebih baik kau serahkan nyawamu sekarang juga!"
"Tuan tolong jangan berkata seperti itu, Ibu saya masih membutuhkan saya, saya tulang punggung keluarga, tolong kasihani saya. Tuan, saya mau melakukan apa saja untuk mengganti biaya perawatan mobil anda, anda bisa menggunakan tenaga saya."
"Memangnya kau bisa apa hah?"
"Begini saja Tuan, saya mau bekerja untuk anda. Anda bisa mempekerjakan saya apa saja, mungkin anda bisa mempekerjakan saya sebagai asisten rumah tangga di rumah anda ataupun sebagai salah satu staf di kantor anda. Apapun akan saya lakukan untuk mengganti kerugian mobil anda, Tuan. Karena saya tidak bisa memberikan ganti rugi dalam bentuk uang. Saya tidak memiliki uang, yang saya miliki hanya tenaga yang bisa anda pergunakan."
Mendengar perkataan Nala, Zack pun hanya bisa mendengus kesal. Dia tidak bisa berbuat apa-apa pada wanita yang terlihat lemah di depannya, apalagi wanita itu wanita cantik yang tampak begitu tidak berdaya. Zack kemudian merenung dan terdiam beberapa saat memikirkan apa yang akan dia lakukan.
"Bagaimana Tuan? Bagaimana kalau saya bekerja untuk anda? Anda bisa mengambil semua atau memotong gaji saya. Tapi tolong jangan suruh saya untuk mengganti kerugian mobil itu sekarang karena saya benar-benar tidak memiliki uang."
"Baik aku tahu orang miskin sepertimu pasti tidak akan memiliki uang untuk mengganti kerugian yang kualami!"
"Jadi Tuan mau mempekerjakan saya untuk mengganti rugi biaya perawatan mobil Tuan?"
"Aku tidak punya pilihan lain. Hanya itu yang bisa kulakukan."
"Terima kasih Tuan, tapi bisakah saya mulai bekerja besok? Karena hari ini saya harus membawa Ibu saya pergi ke rumah sakit."
"Besok katamu?"
"Iya Tuan, tolong maafkan saya. Saya tidak bisa bekerja sekarang karena saya harus membawa Ibu saya ke rumah sakit."
"Jadi kau ingin melarikan diri?"
"Tidak Tuan, saya benar-benar tidak ingin melarikan diri. Anda bisa membawa jaminan ini. Ini mobil milik teman saya. Bisa anda jadikan jaminan, saya juga akan memberikan jaminan kartu identitas untuk anda."
"Bukankah mobil itu bukan milikmu? Yang benar saja? Kau mau mempermainkanku gadis bodoh?"
"Karena saya tahu mobil ini bukan milik saya, karena itulah saya pasti akan mengambil mobil ini kembali karena saya harus bertanggungjawab juga pada pemiliknya, begitu kan Tuan? Silakan anda membawa kartu identitas saya sebagai jaminan kalau saya tidak akan pergi. Lalu, ini nomor ponsel saya," ujar Nala sambil memberikan sebuah kertas yang berisi nomor ponselnya.
"Apakah aku harus percaya padamu?"
"Tentu tuan, saya tidak akan berbohong pada anda. Anda benar-benar harus percaya pada saya. Besok, anda bisa menghubungi nomer ponsel saya untuk memberi tahu dimana saya harus menemui anda."
"Baiklah, terpaksa aku percaya padamu karena kau memberikan jaminan mobil ini."
"Terima kasih banyak Tuan, kalau begitu saya permisi dulu. Saya harus pulang ke rumah untuk membawa Ibu saya ke rumah sakit."
"Baiklah, tapi jangan coba-coba kau lari dariku karena aku bisa saja menghabisimu kapanpun kumau, karena kau tidak akan pernah bisa lari dariku!"
"Iya Tuan, saya mengerti."
Nala kemudian memberi kunci mobil miliknya pada Zack. Lalu, berpura-pura naik taksi. Zack yang melihat Nala pergi dari hadapannya kemudian tersenyum kecut.
"Wanita yang sangat bernyali, dia tidak tahu dia sedang berhadapan dengan siapa."
Sementara Nala yang melihat Zack yang tampak masih berdiri sambil termenung, kini tersenyum kecut. "Kata orang, kau mafia terbesar. Tapi dibohongi oleh seorang kucing kecil seperti ku saja kau mau percaya padaku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments