Baby Genius Sang Pilot

Baby Genius Sang Pilot

LUKISAN BOCAH GENIUS

"Bima, Kanya! Ayo nak kita sudah terlambat." teriak Mila, yang kala itu di bantu sang bibi saja.

Mila amat kerepotan, ketika pekerjaannya sedikit kerepotan. Bahkan ia harus mengantar buah hatinya ke sekolah, karena masa tk pertama anak anaknya saat ini.

"Iy bun, Kanya udah Ciiap. Bang Bima tuh lama umpetin tas Kanya." ujarnya sedikit cadel.

"Ayo nak! kita sekarang sudah hampir terlambat."

"Tapi Bunda janji kan, setelah pulang sekolah kita ngemall. Bima mau beli pensil warna dan kanvas bun." celotehnya fasih, hanya anak perempuannya saja sedikit cadel.

"Iy nak! Bi, nanti Mila jemput bibi ya, setelah Mila pulang kerja. Hari ini Mila hanya interview semoga keburu."

"Iy Nyonya. Bibi Pasti akan siaga jaga Den Bima dan Si cantik Kanya di sekolah."

"Ah! Makasih ya bi."

Mereka pun berjalan menempuh jarak yang tidak jauh, hanya lima belas kilo saja dari rumah ke sekolah kedua anaknya. Beruntungnya Mila, mempunyai bi Roh seperti ibunya sendiri ia perlakukan. Sehingga Mila pamit ketika memeluk kedua anaknya yang bersekolah tk saat ini.

Beberapa jam kemudian, aktifitas Mila selesai. Ia hampir bertabrakan dengan seseorang, dan meminta maaf menuju pulang karena Mila terburu buru, dan terlihat kedua anaknya bersama bibi Roh.

Selepas pria itu pergi, setengah jam berlalu. Mila turun dari anak tangga bersama kedua anaknya. Bibi pun memberikan sebuah surat. namun Mila tak langsung membacanya. Ia menanyakan apa ada hal perkataan yang ingin disampaikan. Tapi bibi berkata tidak ada selain sepucuk surat.

"Bunda, ayo .. kita bermain. Bantu aku melukis!" ucap Bima, yang merajuk minta pulang.

"Oke..sayang." Mila pun melanjutkan menemani kedua anaknya melukis dan bermain boneka bersama setelah makan malam, kedua anaknya yang kembar itu sepasang seolah melengkapi hidup Mila dari keterpurukan selama ini.

Mila melupakan sosok pria yang pertama kali membuatnya jatuh cinta, tapi kala ingat masa lalunya, dia bukanlah wanita baik karena terlalu bucin, sehingga Mila menutup rapat seorang pria yang mendekatinya. Mana mungkin setiap pria mau menerima masa lalunya yang runyam bukan? apalagi sudah mempunyai anak di luar nikah.

Menjelang esok yang libur Mila berharap akan pergi ke mall untuk belanja keperluan dan mengajak bibi Roh ikut. Untungnya besok hari libur Mila bisa santai bersama kedua krucil manja menggemaskan ini. Gumam Mila tersenyum, setelah sampai di tempat bermain bagi anak balita.

Mila pun meregangkan otot kaki tangannya. Setelah sang anak lebih dulu tidur. Ia tak membuka surel tawaran pekerjaan lain karena lupa, ia meletakkannya di sembarang meja rias sebuah laptopnya lalu ditutup. Sebelum ia membacanya dan ia kembali menarik selimut tidur di samping kedua anaknya itu.

"Good night, Raja dan Ratu mama." Mila mengecup kening kedua anaknya.

***

Keesokan harinya di mall Square.

Mila dan kedua anaknya serta bi Roh. Ia telah berbelanja kebutuhan dan menaruhnya di loker penitipan. Ia berencana mengajak anaknya bermain di time zone dan berkeliling main di dalam mall setelah makan.

"Bi, Mila titip Bima dulu ya, Mila ke toilet sebentar."

"Ia nyonya. Saya akan jaga den Bima dan Neng Kanya, disini."

"Sayang, kalian jangan nakal. Nurut sama bibi Roh ya! Bunda cuma sebentar aja."

"Iy bunda. Kami jadi anak baik kok." serentak membuat Mila menggemaskan.

"Tapi bunda. Kanya juga pengen pups."

Mila pun membawa Kanya putri kecilnya sekaligus mengganti diapers. Sementara Bima berada di taman mall dekat dengan loby utama bersama bibi Roh menunggu. Awalnya Bima dan bi Roh melihat air mancur yang begitu saja mengalir ke atas. Sehingga menjadi menarik perhatian anak itu. Bima sendiri tipekal anak yang genius, di usia 4,5 tahun ia pandai melukis.

Tak lama, tiba saja bibi Roh berteriak dan berlari mengejar Bima yang tiba saja berlari kencang. Ia menyusuri sebuah mobil putih mewah. Anak itu berdiri dan melukis di depan mobil itu dengan gambar wajah sang bunda yang memeluknya dengan puluhan menit saja. Bi Roh mengejar kehilangan jejak karena ia sudah cukup renta, sambil berteriak.

"Den, Bima.. kamu dimana den." teriak bibi.

Bima asik saja melukis Air mancur. Bagaimana tidak anak seusia Bima sudah lihai dan mempunyai bakat dalam menggambar. Hanya saja ia tak mengerti melukis gambarnya jika disembarang tempat.

Bima pandai mengukir itu dengan cat warna yang baru saja di belikan sang Bunda tadi. Sementara tuan Kenan dari arah lain yang ingin masuk ke dalam mobilnya, ia cukup terkejut menatap bocah kecil itu tiba saja mengingatkan dirinya ketika ia kecil. Ia memperhatikan dan tersenyum melihat aksi bocah itu ketika menerima sebuah panggilan untuk pertemuan.

"Anak itu melukis di mobil kita tuan, biar saya hentikan!" ucap Heru.

"Biar saja, kita lihat ia menggambar apa. Dan beri tanggung jawab pada orangtuanya dengan semestinya karena lalai." titah Kenan gusar, sehingga asisten Heru pun menurut.

Kenan sendiri merasa kagum akan bocah itu, mengeluarkan cat air sama seperti kebiasannya dulu. Hanya saja, ia yang sibuk akan bisnis dan tumpukan pekerjaan membuat ia tak punya waktu melukis akan hobinya itu. Apalagi keadaan rumah tangganya amat runyam di ambang perceraian.

"Den, Bima .. Kamu dimana nak?" teriak bibi.

Bibi Roh yang mencari berkeliling pun, dibantu security mall. Akhirnya menemukan keberadaan Bima.

"Den Bima, jangan bikin hati cenat cenut. Ya ampun, panik deh.., Bima kamu menggambar dengan cat itu di mobil mahal.?" bibi Roh terkejut. Karena mobil mewah itu telah di ukir dengan cat air yang tak akan hilang, terlihat jelas goresan baret pada mobil mewah putih itu.

"Astaga den! kamu gambar Bunda di mobil orang nak. Bibi harus buat apa den."

"Apa Bima salah bi, apa Bima salah bukan melukis di mobil bunda?"

Terdiam bibi Roh! Jelas bi Roh tahu mobil itu mahal, ia pernah melihat tuan besar pergi dengan mobil itu juga, hanya berbeda warna.

"Bagus gak?" gemoy Bima, menatap bibi.

Semua mata hanyut, termasuk pemilik mobil itu menghampiri.

"Anda ibunya.. Atau ..?" tegur Kenan, membuat bocah itu menunduk, dan memegang erat tangan bi Roh.

"Maafkan den Bima. Tuan, dia anak majikan saya."

"Ayo panggilkan Ibunya sekarang!"

"Tuan ganteng, kita sesama pria. Biarkan aku yang bertanggung jawab! Aku mohon jangan libatin Bunda. Bima salah, Bima pikir ini mobil Bunda karena sama putihnya."

Gleuuuk! Fasih anak itu membuat Kenan melirik asistennya.

"Tolong berikan kartu nama ini pada ibunya!" bisik Kenan pada asistennya.

Entah angin apa, Kenan menatap gambar lukisan itu seperti familiar.

"Baiklah, apa tanggung jawabmu nak?"

"Bima minta maaf!" ucap bocah itu menunduk, membuat Kenan gemas dan ingat sesuatu karena matanya mirip seseorang.

Tbc.

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

masih bingung

2023-06-01

1

enpeok

enpeok

kok penjelasan nya Mila?

2023-01-31

1

mikeiy

mikeiy

paling nyes kalau udah soal anak tapi tak ado somay si may may suami

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 LUKISAN BOCAH GENIUS
2 MASALAH SELESAI
3 DI PERTEMUKAN LAGI
4 MENCARI TAHU
5 2 PRIA GILA
6 KENAN VS REY
7 DI SABOTASE KENAN
8 BAHAYA UNTUK MILA
9 KEDATANGAN SHELA
10 TEMAN LACNUT
11 PERTANYAAN KANYA
12 SITUS ONLINE
13 KENYATAAN KEBENARAN
14 TIDAK KARUAN
15 ANCAMAN SHELA
16 INGIN MARAH
17 KEDATANGAN INGGRID
18 MENCURI HATI BABY GENIUS
19 BIMA HILANG
20 MENCARI BERSAMA
21 TIDAK BISA MENOLAK
22 BERMAIN ULAR TANGGA
23 KEDATANGAN DEVA
24 MENGANTAR SEKOLAH
25 SENYUMAN MILA
26 KABAR BURUK
27 AMNESIA SEMENTARA
28 MISTERI MERTUA KENAN
29 MILA BAHAGIA
30 MEMBUTUHKAN MILA
31 TIDAK BISA MENOLAK
32 MENJENGUK KENAN
33 KENAN MENGAKUI
34 MENDUKUNG MILA
35 HAMPIR BERTEMU
36 DI GREBEK KARENA SIKEMBAR
37 SAH MENURUT KALIAN
38 MAAFKAN AKU
39 MILA DI TAHAN
40 KENAPA KHAWATIR
41 GAGAL DONG
42 DI PERTEMUKAN KEDUA IBU
43 BERKELIT IBUKU
44 ICAO SWISS
45 KENAN INGIN
46 BAHAGIA SEMUA
47 PERTANYAAN ANAK GENIUS KU
48 SUAMI NAKALKU
49 PENCARIAN PUTRIKU
50 RAHASIA SHELA TERBONGKAR
51 NOMOR RAHASIA
52 PESAN MISTERIUS
53 S3 Shi Sombong
54 ISTRIKU BERBOHONG
55 TERLAMBAT PULANG
56 MENUJU SWISS
57 BERBINCANG MALAM
58 MENGENANG MASA LALU
59 MILA MULAI NAKAL
60 BALAS DENDAM KENAN
61 RENCANA LICIK SHELA
62 HARUSKAN BERTEMU
63 KEBENARAN TIBA
64 MAKAN BERSAMA
65 SALAH PAHAM
66 SIAPA DIA
67 MELAWAN DIA
68 PENCARIAN MILA
69 MENCOBA KABUR
70 HUKUMAN ITU
71 APA YANG SAKIT
72 PENJELASAN
73 KEMBALI PULANG
74 MERAJUK SI KEMBAR
75 HUKUMAN SHELA
76 PERBINCANGAN SANTAI
77 FOTO DI PONSEL KENAN
78 BERPERANG KEADAAN
79 KOSONG RUMAH
80 KECELAKAAN
81 KENAN KEMBALI
82 MENCURI MILA
83 MARI BERDAMAI
84 MALAM ROMANTIS
85 KANTOR POLISI
86 BERUSAHA IKHLAS
87 UMROH BERSAMA
Episodes

Updated 87 Episodes

1
LUKISAN BOCAH GENIUS
2
MASALAH SELESAI
3
DI PERTEMUKAN LAGI
4
MENCARI TAHU
5
2 PRIA GILA
6
KENAN VS REY
7
DI SABOTASE KENAN
8
BAHAYA UNTUK MILA
9
KEDATANGAN SHELA
10
TEMAN LACNUT
11
PERTANYAAN KANYA
12
SITUS ONLINE
13
KENYATAAN KEBENARAN
14
TIDAK KARUAN
15
ANCAMAN SHELA
16
INGIN MARAH
17
KEDATANGAN INGGRID
18
MENCURI HATI BABY GENIUS
19
BIMA HILANG
20
MENCARI BERSAMA
21
TIDAK BISA MENOLAK
22
BERMAIN ULAR TANGGA
23
KEDATANGAN DEVA
24
MENGANTAR SEKOLAH
25
SENYUMAN MILA
26
KABAR BURUK
27
AMNESIA SEMENTARA
28
MISTERI MERTUA KENAN
29
MILA BAHAGIA
30
MEMBUTUHKAN MILA
31
TIDAK BISA MENOLAK
32
MENJENGUK KENAN
33
KENAN MENGAKUI
34
MENDUKUNG MILA
35
HAMPIR BERTEMU
36
DI GREBEK KARENA SIKEMBAR
37
SAH MENURUT KALIAN
38
MAAFKAN AKU
39
MILA DI TAHAN
40
KENAPA KHAWATIR
41
GAGAL DONG
42
DI PERTEMUKAN KEDUA IBU
43
BERKELIT IBUKU
44
ICAO SWISS
45
KENAN INGIN
46
BAHAGIA SEMUA
47
PERTANYAAN ANAK GENIUS KU
48
SUAMI NAKALKU
49
PENCARIAN PUTRIKU
50
RAHASIA SHELA TERBONGKAR
51
NOMOR RAHASIA
52
PESAN MISTERIUS
53
S3 Shi Sombong
54
ISTRIKU BERBOHONG
55
TERLAMBAT PULANG
56
MENUJU SWISS
57
BERBINCANG MALAM
58
MENGENANG MASA LALU
59
MILA MULAI NAKAL
60
BALAS DENDAM KENAN
61
RENCANA LICIK SHELA
62
HARUSKAN BERTEMU
63
KEBENARAN TIBA
64
MAKAN BERSAMA
65
SALAH PAHAM
66
SIAPA DIA
67
MELAWAN DIA
68
PENCARIAN MILA
69
MENCOBA KABUR
70
HUKUMAN ITU
71
APA YANG SAKIT
72
PENJELASAN
73
KEMBALI PULANG
74
MERAJUK SI KEMBAR
75
HUKUMAN SHELA
76
PERBINCANGAN SANTAI
77
FOTO DI PONSEL KENAN
78
BERPERANG KEADAAN
79
KOSONG RUMAH
80
KECELAKAAN
81
KENAN KEMBALI
82
MENCURI MILA
83
MARI BERDAMAI
84
MALAM ROMANTIS
85
KANTOR POLISI
86
BERUSAHA IKHLAS
87
UMROH BERSAMA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!