Episode Sebelumnya..
"Jiaqi." ucapnya.
"Lina. Kamu ngapain berjongkok di sini? lalu kenapa dengan kucing itu?" tanya Jiaqi kepada orang yang ternyata gadis itu adalah Lina teman sekelas nya.
"Oh ini, tadi aku menemukan kucing ini sedang terluka jadi aku mengobatinya."ucap Lina sembari memperlihatkan anak kucing yang dia pegang kepada Jiaqi.
"Kenapa anak kucing itu bisa terluka?" tanya Jiaqi.
"Aku sendiri tidak tahu, aku menemukannya di ujung situ dengan kakinya sudah terluka." Lina memberitahu letak dimana gadis itu menemukan kucing tersebut
Jiaqi pun mengangguk.
"Kau mau pulang?" tanya Lina.
"Iya."
"Baiklah, kalau begitu aku akan mencari ibunya si anak kucing ini dulu. Lepas itu aku juga akan pulang bye Jiaqi." ucap Lina sembari melambaikan tangannya hendak pergi.
"Aku akan menemanimu." ucap Jiaqi dengan cepat.
***
Setelah 20 menit berkeliling, akhirnya mereka menemukan ibu dari si anak kucing tadi. Lina memberikan anak kucing tadi kepada ibunya sambil mengelus-elus kucing itu.
"Ibu kucing, kau harus menjaga anakmu jangan sampai kau biarkan anak-anakmu terluka." kata Lina.
"Apa kau tidak kasian? anakmu mencari mu sampai terluka seperti ini.. Kau harus berjanji akan menjaganya oke!?" Imbuhannya kembali sembari mengelus lembut bulu-bulu anak kucing itu.
Jiaqi yang sedari tadi mendengarkan Lina berceloteh dengan kucing menampakan sedikit senyuman. Dia tersenyum meskipun terlihat samar.
"Lucu sekali." ucap Jiaqi tanpa sadar.
"Hm? Kau ngomong apa barusan?" tanya Lina yang tidak mendengar perkataan Jiaqi.
"A ah, tidak-tidak! Aku tidak ngomong apa apa." ucap Jiaqi gugup.
Lina yang tadi melihat Jiaqi pun kembali menoleh ke arah kucing tadi.
Setelah urusan dengan si kucing selesai. Akhirnya mereka kembali ke apartemen masing masing dengan Jiaqi yang mengantarkan Lina tepat di depan apartemennya.
Setelah sampai Jiaqi pun akhirnya menjatuhkan dirinya di ke ranjang, tempat ternyaman bagi orang orang tidak terkecuali Jiaqi. Dia menidurkan dirinya setelah di rasa melelahkan karena aktivitas seharian ini.
"Lina." Jiaqi berucap. Dia tersenyum saat mengingat momen tadi sore dengan Lina, dirinya tidak menyangka akan bertemu dengan teman sekelasnya itu.
Iya, Lina adalah teman sekelasnya dan juga dengan Akbar. Meskipun sekelas, mereka tidak pernah saling tegur sapa. Lantaran dirinya terlalu pendiam juga tak terlalu suka berkomunikasi dengan orang orang, kecuali dengan Akbar sahabatnya.
Dirinya hanya akan mendengarkan atau berkomunikasi panjang hanya dengan Akbar saja. Iya hanya Akbar! Karena menurut Jiaqi hanya Akbar lah satu-satunya teman yang dapat Ia percaya saat ini, tepatnya sejak dirinya masih di taman kanak-kanak.
Lina pun di kenal memang gadis polos, ramah, cantik, juga penyuka hewan. Dan Jiaqi tahu akan hal itu. Entah mengapa dirinya sangat nyaman saat bersama dengan gadis itu.
"Ada apa denganku?"ucap Jiaqi.
Saat berkecamuk dengan pemikirannya yang entah kenapa. Jiaqi akhirnya memutuskan untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, Jiaqi hendak pergi ke dapur ingin memasak sesuatu. Namun langkah kakinya terhenti saat mendengar ponselnya berbunyi. Ia pun menghampiri dimana ponsel itu di letakkan..
"Halo." ucap Jiaqi saat ia telah mengangkatnya.
"Halo, Jiaqi apa kau sudah sampai ke apartemen mu?" tanya sang sahabat.
"Iya, aku sudah sampai." kata Jiaqi.
"Lalu mengapa kau tidak mengabari ku, hah? Apa kau sudah lupa?" terdengar suara Akbar yang terdengar kesal.
"Maaf, tidak mengabari mu."
Jiaqi merasa tidak enak karena telah membuat sahabatnya khawatir. Dia pun meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Mereka memang sedekat itu. Bahkan mereka sangat mirip seperti sepasang kekasih yang tak terpisahkan jika salah satunya seorang perempuan. Namun nyatanya? bukan.
Jiaqi menganggap Akbar sudah seperti kakak sendiri di dalam keluarganya. Bahkan bisa di bilang Jiaqi sangat bergantung terhadap sahabatnya itu.
Akbar juga sebaliknya, dia telah menganggap Jiaqi seperti adiknya sendiri. Dia akan sangat khawatir jika tidak mendapat kabar dari sang adik.
.
.
.
...Terimakasih buat kalian semua atas sempatnya sudah mampir ke novel aku yang amburadul ini. Maaf, Jika novel ini masih gak jelas ya! Mohon Dimaafkan, karena saya juga masih pemula untuk belajar membuat novel. Meskipun novelku sangatlah membosankan! Sekali lagi mohon dimaafkan ya....
...Untuk itu jangan lupa untuk tinggalkan like ya, bagi yang berbaik hati. Sekali lagi terimakasih banyak sudah mampir. 🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments