🌹SELAMAT MEMBACA🌹
Adelia sekarang sudah berada di rumah paman dan bibinya. Ia masuk sambil menatap rumah sederhana milik paman dan bibinya itu.
Pamannya adalah kakak dari ayahnya yang bernama Paman Ferdi. Bibinya sudah tidak bisa melahirkan anak lagi setelah ia melahirkan anak laki – lakinya yang bernama Darel.
Sekarang setelah kematian kedua orang tua Adelia. Ia dan suaminya merasa senang bisa merawat Adelia.
“Adel....ayo. Bibi sudah menyiapkan kamar untukmu.” Ucapnya yang mengajak Adelia menuju kamarnya.
“Iya bi.”
Adelia berjalan mengikuti bibinya menuju kamar yang akan ditempatinya. Didalam sana, Adelia dan bibinya melihat kamarnya sambil mengobrol. Mereka memang sangat dekat bahkan sebelum kematian kedua orang tua Adelia. Kebaikan bibi dan pamannya itu bisa membuat hatinya merasa tenang dan tidak terlalu terpuruk dalam kesedihan.
***
Mansion Abraham
Reqy sekarang berada di kamarnya sambil mendengar kotak musik yang diberikan Adelia kepadanya. Ia tengah berdiri menatap jendela sambil memejamkan matanya mendengar alunan musik di kotak musik itu. Memang benar yang dikatakan Adelia kalau kotak musik itu bisa menenangkan pikiran dan bisa membuatnya nyaman.
Tiba – tiba Pak Osmar mengetuk pintu kamar Reqy. Tok.....tok.....tok....
Reqy membuka matanya. “Masuk.”
Pak Osmar masuk ke dalam kamar Reqy setelah mendengar suara tegas Tuan Mudanya itu.
Pak Osmar berjalan ke depan Reqy dan berdiri sambil membungkuk hormat pada majikannya.
“Saya sudah melakukan semua sesuai perintah Anda, Tuan Muda.”
“Bagus....tugas selanjutnya adalah paman carikan seorang gadis bernama Adelia Maheswari. Cari tahu tentang gadis itu untukku.”
“Baik Tuan Muda.”
Pak Osmar keluar ruangan untuk menjalankan tugas yang di minta Tuan Mudanya itu.
Ketika Pak Osmar sudah tidak ada di kamarnya. Reqy melangkahkan kakinya menuju tempat tidurnya. Disana ia menyandarkan tubuhnya sambil memejamkan matanya mengingat senyuman Adelia yang ditunjukkan padanya.
“Jarang sekali ada gadis tulus sepertimu. Aku tahu jelas orang yang pura – pura tersenyum dan orang yang tersenyum tulus. Semua orang yang pernah aku temui hanya pura – pura tersenyum. Tapi kamu langsung mendatangiku dan tersenyum padaku. Aku bisa melihat jelas kalau senyumanmu itu begitu tulus, Adelia.” Gumamnya.
Tak lama kemudian Reqy tertidur dalam keadaan bersandar di kasur. Ia sama sekali tak menghiraukan keadaan dirinya yang duduk bersandar. Selama matanya bisa tidur, ia tidak akan mengubah posisinya itu. Kematian kedua orang tuanya itu membuat ia selalu merasa tidak nyaman dalam segala hal.
Hari itu ia bertekad kalau ia harus hidup sesuai keinginannya. Ia memiliki segalanya, uang, harta dan kemewahan semuanya ia genggam. Ia tinggal menjalankan semua kekayaan keluarganya itu sesuai keinginannya seperti bisnis keluarganya yang sudah sukses di Indonesia dan di Inggris. Ia akan menjadikan bisnis keluarganya menjadi lebih besar lagi sampai ke seluruh dunia. Jika ingin mempertahankan bisnis keluarganya menjadi satu – satunya perusahaan tersukses di dunia, ia harus menjadi orang yang lebih kejam lagi agar orang – orang tidak meremehkan dirinya.
***
Pukul 6:00 pagi. Reqy membuka matanya. Ia turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandinya. Di dalam sana, ia membuka semua pakaiannya dan mandi menggunakan shower. Ia mengangkat wajahnya keatas dan membiarkan air shower jatuh ke wajah tampannya itu selama beberapa menit.
Setelah puas....ia kembali menurunkan wajahnya ke depan sambil mengusap wajahnya dari depan ke belakang dengan kedua tangannya. Ia memutar kerang showernya itu lalu meraih handuk yang ada di depannya. Ia memakai handuknya itu di pinggangnya lalu keluar dari kamar mandi.
Ketika ia keluar.....ia langsung berjalan ke kamar gantinya untuk berpakaian. Ia memakai baju kemeja putihnya di padu dengan celana abu – abunya. Ia meraih jam tangan hitam dari sekian banyak jam tangan yang berjejer di lemari kacanya.
Reqy memakai jam tangan hitam di tangan kanannya yang sudah ia pilih tadi. Ia lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar gantinya. Tak lupa ia meraih telfon genggamnya dari meja nakas samping tempat tidurnya.
Reqy membuka pintu kamarnya dan sudah melihat Pak Osmar berdiri di depannya.
“Tuan Muda, saya datang untuk melaporkan sesuatu.”
“Kita bicara di ruang kerja ayahku saja.”
“Baik.”
Reqy melangkahkan kakinya menuju Ruang Kerja ayahnya disusul Pak Osmar di belakangnya.
Reqy membuka pintu Ruang Kerja ayahnya itu dan masuk ke dalam. Ia melihat dan menyentuh pinggir meja kerja ayahnya sambil mengelilingi meja kerjanya itu.
“Katakan....” Ucapnya tanpa melihat Pak Osmar dan hanya melihat semua barang yang ada di dalam ruangannya itu.
“Nona Adelia sudah tidak punya orang tua.”
“Aku tahu, yang lain.”
“Nona Adelia masih kelas 2 SMA di salah satu sekolah di kota ini. Dia sangat menyukai seni lukis. Sesekali nona menghabiskan waktunya di kelas seni untuk memperdalam bakat melukisnya. Nona tinggal bersama paman dan bibinya. Paman dan bibinya memiliki anak laki – laki bernama Darel yang saat ini kuliah di salah satu Universitas di kota ini dengan mengandalkan kepintarannya. Mereka berdua hanyalah orang sederhana. Pamannya mengelolah Restoran Mie milik orang lain. Dia hanya mendapatkan setengah dari upahnya yang seharusnya dia dapatkan lebih banyak.”
“Kalau begitu......paman beli saja Restorannya itu dan berikan padanya.”
“Kalau seperti itu mungkin mereka tidak akan menerimanya begitu saja, Tuan Muda.”
“Bukankah mereka harus senang kalau mereka bisa menjalankan sendiri Restoran itu tanpa gangguan siapapun. Mereka juga bisa mendapatkan uang yang lebih banyak.”
“Mereka pasti akan merasa aneh kalau tiba – tiba mereka di berikan Restoran gratis apalagi mereka sudah tahu siapa pemilik Restorannya itu. Mereka pasti bertanya – tanya, Tuan Muda.”
“Kalau begitu paman pura – pura saja sebagai pemilik barunya dan bekerja sama dengan mereka. Berikan mereka lebih banyak gaji setiap bulannya.”
“Baik...Tuan Muda.”
“Mulai sekarang aku akan memberikan mereka bantuan yang mereka butuhkan.”
“Apa Anda benar – benar sudah menganggap Nona Adelia sebagai calon istri Anda, Tuan Muda?”
“Iya...”
“Tapi kenapa Anda tidak menemuinya dulu, Tuan Muda?”
“Buat apa....itu tidak diperlukan paman. Selama aku sudah menargetkannya. Semuanya itu tidak penting.”
Pak Osmar hanya diam mendengar ucapan tuannya itu. Ia tidak bisa menentang keputusan yang sudah di ambil Reqy.
Reqy kembali bicara pada Pak Osmar.
“Satu lagi....” Sambil menaikkan jari telunjuknya di depan Pak Osmar. “Aku ingin paman mendekor ulang ruangan ini seperti yang aku inginkan.”
“Anda ingin dekor yang seperti apa Tuan Muda?”
“Terserah.....yang penting aku tidak melihat gaya kuno ini lagi. Aku tidak suka melihatnya.”
“Baik Tuan Muda.”
“Keluarlah.”
“Baik.” Balasnya sambil membungkuk hormat.
Pak Osmar keluar dari ruangan itu untuk menyelesaikan perintah Tuan Mudanya itu.
Pak Osmar melakukan semua seperti yang di perintahkan Tuan Reqy. Selama tiga hari...Pak Osmar bisa menyelesaikan semuanya dengan sempurna.
***
Sementara Paman dan Bibi Adelia merasa sangat beruntung karena tiba – tiba bosnya di ganti dengan Pak Osmar yang membuatnya bisa menghasilkan lebih banyak uang. Ia mendapatkan gaji tiga kali lipat dari gajinya selama ini. Pertama kali bertemu dengan Pak Osmar waktu itu, paman Adelia merasa bingung dengan gaji tinggi yang diberikan Pak Osmar tapi Pak Osmar meyakinkannya kalau itu memang gaji yang harus ia dapatkan. Dan itu sudah dibagi dua. Paman Adelia merasa tidak curiga karena Pak Osmar terlihat ramah padanya. Sebenarnya sih Pak Osmar berbohong agar supaya mereka tidak curiga. Kalau mereka mau mendapatkan gaji mereka yang sesungguhnya mungkin memang tak seberapa dan tak bisa membiayai anaknya kuliah sampai ke luar negri.
Selama beberapa bulan menjalankan Restoran Mienya itu. Mereka bisa membiayai anak laki – lakinya ke luar negri apalagi anaknya itu mendapatkan beasiswa ke sana. Meskipun mendapatkan beasiswa ke luar negri. Mereka tetap memberikan anaknya uang selama ia tinggal di negri orang.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
sandrinaaa
👍
2022-03-05
0
al - one ' 17
di setiap novel panggilan buat kakak dri orang tua itu ttp om tante / paman bibi,,, pd hal klo di jawa pa le bu le klo sunda uwak se, g tau daerah lain,,, klo om tante / paman bibi kan panggilan buat adik orang tua 🤔
2021-08-21
0
Ani Adel
bagus jln ceritany
2021-06-28
0