Awal Pertemuan

🌹SELAMAT MEMBACA🌹

Terlihat seorang laki – laki berumur 23 tahun tengah melihat pemakaman kedua orang tuanya. Wajahnya terlihat datar melihat pemakaman kedua orang tuanya itu. Ia hanya memandang kearah peti mati yang diturunkan beberapa orang didepannya. Laki – laki itu bernama Reqy Abraham, seorang pewaris group keluarga Abraham yang sudah di akui dunia sebagai pebisnis kaya.

Kedua orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan pesawat pribadi yang mereka naiki sendiri. Anehnya, pesawat yang selalu diperiksa sebelum lepas landas itu tiba – tiba mengalami kecelakaan. Entah apa yang membuat pesawatnya kecelakaan. Polisi masih mencari tahu penyebabnya.

Apakah disengaja ataukah memang hanya sebuah kecelakaan yang tak disengaja. Tidak ada yang tahu masalah itu. Itu sebuah teka – teki bagi Reqy yang masih berusia 23 tahun.

Sekarang yang tertinggal hanyalah sebuah perusahaan besar yang harus ia kelola sendiri dengan usianya yang masih tergolong muda.

Untung saja masih ada orang kepercayaan keluarganya yang selalu mendampinginya. Orang kepercayaan keluarganya itu seumuran dengan ayahnya. Namanya Tuan Osmar, ia selalu mendampingi Reqy kemanapun Reqy pergi.

Setelah pemakaman orang tua Reqy selesai, ia berjalan menyelusuri taman pemakaman sendirian. Ia tidak membiarkan Pak Osmar menemaninya. Ia butuh waktu sendiri sekarang.

Saat melihat kursi panjang yang ada didepannya, ia langsung duduk disana sambil merenungi nasibnya yang ditinggal kedua orang tuanya.

Ia hanya duduk diam disana dengan pandangan kosong dimatanya. Ia ingin sekali mengeluarkan air matanya dan menangis keras disana. Tapi ia harus tahan agar ia tidak bisa mengeluarkan air matanya mengingat dirinya sekarang harus berdiri sendiri tanpa kedua orang tuanya. Tangisan tidak akan menyelesaikan masalah, itu yang sering diajarkan oleh ayahnya.

Ditengah – tengah kesedihannya itu. Seorang gadis berumur 16 tahun datang menghampirinya. Ia berpakaian hitam seperti habis dari pemakaman. Gadis itu bernama Adelia Maheswari. Ia datang menghampiri Reqy yang tengah duduk sendirian.

“Hai ... !" sapanya sambil tersenyum manis didepan Reqy.

Reqy tidak menanggapi gadis itu, ia hanya menatap lurus tanpa bergeming sedikitpun.

Adelia kembali bicara padanya.

“Kakak pasti habis kehilangan seseorang ya. Jangan sedih, orang yang meninggal dengan cepat itu pasti disayang tuhan.”

Reqy masih diam tanpa peduli dengan Adelia. Adelia kembali bicara pada Reqy.

“Barusan juga orang tuaku meninggal dunia. Sedih dan menangis itu perlu untuk membuat hati terasa lega tapi jangan terlalu larut dalam kesedihan karena bibi bilang kalau kita larut dalam kesedihan. Orang tua kita yang disana juga akan ikut sedih.”

Reqy langsung berbalik melihat kearah Adelia yang tengah duduk disampingnya . Ia hanya menatap dengan datar. Ia kembali menatap lurus setelah menatap Adelia dengan wajah datarnya.

Adelia kembali bicara pada Reqy.

“Aku bisa melihat kesedihan kakak yang sangat kehilangan. Pasti yang meninggal adalah orang yang sangat penting. Kalau kakak ingin menangis. Menangis saja dengan keras. Setelah kakak mengeluarkan semuanya, hatimu akan merasa lega. Jangan hanya ditahan. Itu hanya akan membuatmu semakin tertekan. Tapi jangan juga terlalu larut dalam kesedihan. Orang yang meninggal pasti akan merasa sedih disana.”

Reqy bereaksi mendengar ucapan Adelia. Ia kagum dengan Adelia yang masih bisa tegar saat ia kehilangan kedua orang tuanya tapi ia masih bisa menghibur orang asing yang baru ditemuinya. Apalagi ia lihat Adelia masih terlihat muda dan polos.

Ia kemudian bicara pada Adelia untuk pertama kalinya.

“Aku kehilangan kedua orang tuaku.” ucapnya dengan datar.

“Kita sama. Aku juga kehilangan orang tuaku. Meskipun aku masih sedih tapi aku harus ceria agar mereka juga tersenyum diatas sana. Tapi ada saatnya kita harus mengeluarkan kesedihan kita. Aku sudah mengeluarkan semua air mataku ketika tahu ayah dan ibuku meninggal kecelakaan mobil. Perasaanku lega setelah menangis meskipun masih sangat sedih. Saat mengantar kedua orang tuaku ke pemakaman, aku berusaha menerimanya dengan tersenyum agar mereka juga bahagia disana.”

“Aku dan kamu mungkin berbeda. Aku sekarang sebatang kara. Tidak punya siapa – siapa. Aku juga seorang laki – laki yang tidak harus menangis. Menangis itu tidak akan mengembalikan semuanya?”

“Masa kakak tidak punya keluarga dari ayah atau ibu. Contohnya aku, aku masih punya paman dan bibi yang merawatku sekarang.”

“Mereka semua mungkin tidak sama dengan paman dan bibimu yang menyayangimu dan ingin menjagamu. Berbeda denganku, mereka hanya ingin membunuhku. Mereka akan sangat senang kalau aku mati.” Ucapnya sambil menatap lurus dengan wajahnya yang terlihat dingin karena mengingat pamannya yang berusaha untuk merebut perusahaan ayahnya.

Reqy tidak sadar kalau ia menceritakan masalah dirinya pada Adelia. Perasaannya nyaman ketika ia menceritakan itu pada Adelia.

Adelia kembali bicara pada Reqy.

“Semua orang itu perlu menangis kak. Laki – laki, orang tua, anak – anak dan perempuan. Semuanya perlu menangis untuk membuat hati mereka merasa lega.”

Reqy hanya diam saja mendengar ucapan Adelia. Adelia kemudian mengeluarkan kotak musik dari tas kecilnya.

“Ini untukmu....” Ucapnya sambil menyodorkan kotak musiknya.

Reqy hanya diam saja sambil melihat Adelia tanpa mengambil kotak musik miliknya.

Adelia langsung menarik tangan Reqy dan meletakkan kotak musiknya ditangan Reqy.

“Ambillah...itu akan menemanimu saat kamu kesepian.”

“Sepertinya ini berharga untukmu. Kenapa kamu memberikan ini padaku?” Tanya Reqy dengan wajah datarnya.

“Aku tidak membutuhkannya lagi. Ibu dan ayahku sudah tidak ada. Tidak ada yang bisa mendengarkannya lagi. Sekarang itu untukmu, kalau kamu sedih dan merasa kesepian kamu putarlah musiknya maka kamu tidak akan merasa kesepian lagi. Pikiranmu akan tenang.” Ucapnya sambil tersenyum.

Reqy hanya diam saja tanpa membalas ucapan Adelia. Setelah memberikan kotak musiknya, ia langsung berdiri dari tempat duduknya dan berdiri didepan Reqy.

“Kakak....hidup itu hanya sekali. Jangan buat hidupmu sulit. Kakak itu seorang laki – laki. Kakak pasti bisa berdiri sendiri tanpa bantuan siapapun. Aku juga kehilangan kedua orang tuaku tapi aku akan bertahan agar kelahiranku tidak sia – sia. Aku akan hidup bahagia dan membanggakan kedua orang tuaku. Kakak juga harus hidup bahagia. Jangan pikirkan kebahagiaan orang lain. Kita hanya perlu memikirkan diri kita sendiri”

Reqy tercengan mendengar ucapan Adelia yang terdengar dewasa itu. Ia kemudian tersenyum melihat Adelia.

Adelia tidak akan pernah menyangka kalau suatu hari ucapannya itu akan membuat Reqy menjadi pria dingin yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan orang lain.

Adelia membalas senyuman yang ditunjukkan Reqy padanya.

“Adelia...ayo sayang. Kita pulang.” Teriak seorang wanita yang memanggilnya.

Adelia menengok kearah suara wanita itu. Disana sudah berdiri paman, bibi dan sepupu laki – lakinya.

Ia kembali melihat kearah Reqy.

“Kakak aku pergi ya.” Pamitnya sambil tersenyum ceria.

“Hei...dimana aku bisa menemukanmu?” Teriaknya

“Kakak ingin berterima kasih karena aku memberikan kakak kotak musik ya.”

“Iya...”

“Lupakan saja. Aku memberikannya dengan tulus tanpa balasan. Kakak simpan saja baik – baik.”

Setelah mengatakan itu, Adelia pun berlari kearah paman dan bibinya meninggalkan Reqy yang masih duduk dikursi taman itu.

Tak lama setelah kepergian Adelia, Pak Osmar datang menghampiri Reqy.

“Tuan Muda...waktunya kita pulang.”

Reqy melihat kearah Pak Osmar.

“Apa semua orang sudah pergi?” Tanya Reqy dengan wajah datarnya.

“Iya Tuan Muda.”

Pak Osmar tersadar dengan kotak musik yang dipegang Reqy. Ia pun bertanya tentang asal muasal kotak musik itu.

“Tuan Muda.....apa yang Anda pegang itu?”

“Kotak Musik. Seseorang memberikannya padaku. Dia memberitahuku untuk hidup bahagia dan hanya peduli dengan diriku sendiri tanpa peduli dengan orang lain. Jadi aku akan melakukan sesuai yang dia katakan. Mulai sekarang aku akan hidup seperti itu.” Balasnya sambil melihat kotak musik yang dipegangnya.

“Apa gadis muda yang tadi duduk disamping Anda. Saya sempat melihatnya dari kejauhan?”

“Sepertinya aku sudah menemukan Nyonya Muda untuk Keluarga Abraham.”

“Apa nona yang tadi, Tuan Muda?” tanya Pak Osmar.

“Eem ... .” Balasnya dengan datar. “Aku perintahkan paman untuk mengusir semua keluarga dari ibuku yang berusaha ingin menguasai perusahaan. Jangan sisakan satupun di rumah itu. Sekarang aku tidak akan menganggap mereka sebagai keluargaku.”

“Baik...Tuan Muda.”

“O ya....usir juga Paman Vincent ke luar negri. Berikan dia tunjangan hidup selama beberapa tahun disana. Meskipun dia sepupu dari ayahku dan masih terikat dalam keluarga Abraham tapi dia tidak punya hak dalam keputusan perusahaan. Aku sudah berumur 23 tahun. Aku tidak memerlukan wali lagi. Aku akan berdiri dengan kekuatanku sendiri tanpa bantuan siapapun”

“Baik ... akan saya lakukan semuanya.”

Ia kemudian berjalan melewati Pak Osmar setelah bicara kepada bawahannya itu. Pak Osmar mengikuti majikannya dari belakang.

.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

jane m pandelaki

jane m pandelaki

Pertemuan yang memgesankan

2024-06-20

1

🌷Tuti Komalasari🌷

🌷Tuti Komalasari🌷

Adelia & Reqy ♥️

2022-10-13

1

Fitriyati Pat

Fitriyati Pat

kenapa ya,Thor,..,begitu saya lihat yg nge like sangat banyak,,saya jd lebih semangat membaca dan memberikan like buat karya mu,.,..👍👍👍😁😁🌷😁🌷 jangan i like it .. next..

2021-06-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Memberinya Bantuan
4 Kuliah Di Luar Negri
5 Lamaran TUAN REQY
6 Khawatir
7 Adelia Kembali
8 Ternyata Adelia Punya Pacar
9 Restu Pak Ferdi
10 Tanggal Pernikahan
11 Penculikan Rian
12 Kedatangan Reqy
13 Ancaman
14 Sah
15 Sampai Kapan Kau Tidak Mau Melihatku
16 Jatuh Ke Jurang
17 Kondisi Kritis
18 Aku Tidak Ingin Pergi
19 Merasa Tidak Senang
20 Orang Itu Membuatku Takut
21 Tidak Bisa Tidur
22 Hari Pemakaman
23 Dia Hanya Suami Di atas Kertas
24 Menangis Histeris
25 Pingsan
26 Tidak Berguna
27 Sarapan Pagi
28 Gaun Pesta
29 Lahirkan Anak Untukku
30 Bagaimana Seharusnya Kau Memanggil Suamimu?
31 Dasar Wanita Tidak Perhatian
32 Jangan Sebut Pria Lain Di Depanku
33 Tidur Berdua Di Sofa
34 Tugasmu Adalah Mengurusku
35 Cemburu
36 Hari Ini Kau Harus Memuaskanku
37 Jangan Tersenyum Pada Orang Lain
38 Aku Ingin Dengar Suaranya
39 Sangat Berlebihan
40 Jatuh Cinta
41 Lain Di Hati Lain Di Bibir
42 Reuni SMA
43 Apa Hebatnya Wanita Itu?
44 Siapa yang kau bilang wanita simpanan?
45 Aku sedang cemburu sekarang
46 Aku harus mengikutinya kemana - mana
47 Jadi dia sudah punya tunangan
48 Kenapa dia mengabaikanku?
49 Aku tidak mungkin menyukainya
50 Aku merasakan kehangatan di tangannya
51 Dia begitu bukan karena suka padaku kan
52 Makan malam biasa
53 Merasa Dihianati
54 Kotak musik
55 Ternyata itu kamu
56 Menyuapi Bubur
57 Hubby
58 Kondisi Rian sekarang
59 Pertunjukan Opera
60 Rasanya memang enak
61 Mual - mual
62 Hamil
63 Semua itu tidak penting di banding dirimu
64 Tersenyum bahagia
65 Jadi dia yang membayar semua biaya kuliahku
66 Permintaan Maaf
67 Merasa Diabaikan
68 Dia malah menggodaku
69 Periksa Kandungan
70 Aku memang wanita sial
71 Aku mencintai hubby
72 Murka
73 Ungkapan cinta Reqy
74 Ciuman sederhana yang sangat berarti
75 Marah
76 Permintaan maaf Nerissa
77 Aku tulus membantumu
78 Pesta tujuh bulanan
79 Ngidam masakan hubby
80 Aku hanya butuh istriku
81 Mengingat Kembali
82 INFO
83 Tanpa sadar
84 Alasan sakit gigi
85 Kau Duniaku
86 Pesan Email Rian
87 Kebenaran yang tidak terduga
88 Nama untuk anak kita
89 Air mata bahagia
90 Bayi yang mungil
91 Berikan aku hadiah
92 Visual Tokoh
93 Aku malu untuk melihatmu
94 Semuanya sudah berubah
95 Kau tidak diizinkan keluar rumah
96 Kebenaran yang menyakitkan Part 1
97 Kebenaran yang menyakitkan part 2
98 Kebenaran yang menyakitkan part 3
99 Aku rela melepaskanmu
100 Aku tahu semuanya
101 Jatuh Pingsan
102 Kau harus hidup bahagia
103 Bonus Episode
104 Terima Kasih
105 Info Novel Baru di NovelToon
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Memberinya Bantuan
4
Kuliah Di Luar Negri
5
Lamaran TUAN REQY
6
Khawatir
7
Adelia Kembali
8
Ternyata Adelia Punya Pacar
9
Restu Pak Ferdi
10
Tanggal Pernikahan
11
Penculikan Rian
12
Kedatangan Reqy
13
Ancaman
14
Sah
15
Sampai Kapan Kau Tidak Mau Melihatku
16
Jatuh Ke Jurang
17
Kondisi Kritis
18
Aku Tidak Ingin Pergi
19
Merasa Tidak Senang
20
Orang Itu Membuatku Takut
21
Tidak Bisa Tidur
22
Hari Pemakaman
23
Dia Hanya Suami Di atas Kertas
24
Menangis Histeris
25
Pingsan
26
Tidak Berguna
27
Sarapan Pagi
28
Gaun Pesta
29
Lahirkan Anak Untukku
30
Bagaimana Seharusnya Kau Memanggil Suamimu?
31
Dasar Wanita Tidak Perhatian
32
Jangan Sebut Pria Lain Di Depanku
33
Tidur Berdua Di Sofa
34
Tugasmu Adalah Mengurusku
35
Cemburu
36
Hari Ini Kau Harus Memuaskanku
37
Jangan Tersenyum Pada Orang Lain
38
Aku Ingin Dengar Suaranya
39
Sangat Berlebihan
40
Jatuh Cinta
41
Lain Di Hati Lain Di Bibir
42
Reuni SMA
43
Apa Hebatnya Wanita Itu?
44
Siapa yang kau bilang wanita simpanan?
45
Aku sedang cemburu sekarang
46
Aku harus mengikutinya kemana - mana
47
Jadi dia sudah punya tunangan
48
Kenapa dia mengabaikanku?
49
Aku tidak mungkin menyukainya
50
Aku merasakan kehangatan di tangannya
51
Dia begitu bukan karena suka padaku kan
52
Makan malam biasa
53
Merasa Dihianati
54
Kotak musik
55
Ternyata itu kamu
56
Menyuapi Bubur
57
Hubby
58
Kondisi Rian sekarang
59
Pertunjukan Opera
60
Rasanya memang enak
61
Mual - mual
62
Hamil
63
Semua itu tidak penting di banding dirimu
64
Tersenyum bahagia
65
Jadi dia yang membayar semua biaya kuliahku
66
Permintaan Maaf
67
Merasa Diabaikan
68
Dia malah menggodaku
69
Periksa Kandungan
70
Aku memang wanita sial
71
Aku mencintai hubby
72
Murka
73
Ungkapan cinta Reqy
74
Ciuman sederhana yang sangat berarti
75
Marah
76
Permintaan maaf Nerissa
77
Aku tulus membantumu
78
Pesta tujuh bulanan
79
Ngidam masakan hubby
80
Aku hanya butuh istriku
81
Mengingat Kembali
82
INFO
83
Tanpa sadar
84
Alasan sakit gigi
85
Kau Duniaku
86
Pesan Email Rian
87
Kebenaran yang tidak terduga
88
Nama untuk anak kita
89
Air mata bahagia
90
Bayi yang mungil
91
Berikan aku hadiah
92
Visual Tokoh
93
Aku malu untuk melihatmu
94
Semuanya sudah berubah
95
Kau tidak diizinkan keluar rumah
96
Kebenaran yang menyakitkan Part 1
97
Kebenaran yang menyakitkan part 2
98
Kebenaran yang menyakitkan part 3
99
Aku rela melepaskanmu
100
Aku tahu semuanya
101
Jatuh Pingsan
102
Kau harus hidup bahagia
103
Bonus Episode
104
Terima Kasih
105
Info Novel Baru di NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!