Lamaran TUAN REQY

🌹SELAMAT MEMBACA🌹

Empat tahun kemudian......

Reqy sudah berumur 30 tahun dan Adelia berumur 23 tahun.

Reqy sudah menjadi pria sukses yang di kenal dimana – mana. Ia di kenal sebagai pebisnis kaya raya yang bisa berbuat apa saja. Ia terkenal dingin dan tak tahu cara memperlakukan orang dengan baik. Semua orang yang mendengar namanya hanya mengingat kata kejam dan dingin dari seorang Reqy Abraham. Bagaimana tidak, ia mengusir semua keluarganya dan menjadikan dirinya sebagai sebatang kara.

Meskipun begitu....banyak wanita yang ingin sekali menikah dengannya dan menjadi Nyonya Abraham karena mereka tahu jika bisa menikah dengan Reqy maka ia bisa menjadi orang kedua yang berkuasa setelah Reqy apalagi Reqy tidak punya orang tua yang bisa membuat mereka pusing. Mereka tinggal menyenangkan Reqy saja tanpa adanya gangguan dari siapapun.

Jarang sekali ada orang seperti Reqy yang bisa membuat hidup mereka aman, damai dan nyaman. Tampan, jangan disebut lagi. Tinggi, keren, badan atletis semua kata – kata itu ada pada dirinya. Kaya raya, itu sudah bagian dalam hidupnya. Berkuasa apalagi. Sempurna lah dimata para wanita yang menginginkannya.

Berbeda dengan Adelia. Jika ia bertemu dengan Reqy. Maka Reqy itu bukanlah pria sempurna dimatanya. Alasannya hanya satu yaitu sifat dingin dan kasar yang dimiliki Reqy. Itu bukanlah pria sempurna baginya. Baginya Rian adalah pria sempurna yang selama ini ia impikan. Sifat penyayang dan perhatian apalagi Rian mengerti akan cinta.

Reqy kini sudah berada di rumah besar keluarganya di Indonesia. Dua hari lalu ia baru pulang dari Inggris setelah menyelesaikan bisnisnya disana. Ia memang sering bolak balik Indonesia dan Inggris untuk urusan bisnis.

Sekarang ini ia berencana untuk melamar Adelia untuk menjadi istrinya karena memang umurnya sudah 30 tahun dimana ia harus menikah di umur itu untuk meneruskan pewaris keluarganya.

Reqy siap – siap untuk berangkat ke kantornya. Ia naik mobil yang di kendarai Pak Osmar asistennya.

Di dalam mobil Reqy sedang bersandar sambil melihat ke luar jendela kaca mobilnya. Ia kemudian teringat tentang lamarannya pada Adelia.

Reqy melihat Pak Osmar yang sedang sibuk menyetir di depannya. “Paman....”

“Iya Tuan Muda.”

“Apa kau sudah mempersiapkan semua barang yang harus kau bawa ke rumah Adelia?”

“Sudah Tuan Muda. Semuanya ada di Bagasi mobil saya simpan tadi.”

“Bagus. Kau langsung berangkat nanti.”

“Baik Tuan Muda.”

Reqy kembali fokus melihat luar jendela kaca mobilnya.

Tak menunggu lama....mobil Limousine dengan panjang 6,9 meter itu berhenti tepat di depan perusahaannya.

Pak Osmar keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk Tuan Mudanya itu. Reqy keluar dari mobil sambil merapikan jas luar yang di pakainya itu.

“Paman pergi saja sekarang.” Tanpa melihat Pak Osmar dan hanya menatap lurus.

“Baik Tuan Muda.”

Ia berbalik melihat Pak Osmar yang ada di sampingnya.

“Ingat....aku tidak suka mendengar kata tidak, paman.” Mengangkat jari telunjuknya di depan Pak Osmar.

“Baik Tuan Muda.”

“Pergilah.” Perintahnya.

“Baik.”

Reqy masuk ke dalam perusahaannya sedangkan Pak Osmar masuk kembali ke dalam mobil menuju rumah Adelia.

Di dalam perusahaan....beberapa karyawan yang lewat di depan Reqy berhenti sambil membungkuk hormat menyapa bosnya itu. Ia baru bisa bergerak ketika Reqy sudah berjalan melewatinya.

Reqy hanya sesekali menganggukkan kepalanya pelan dengan wajah dinginnya yang ia tunjukkan di depan karyawannya itu.

Reqy masuk ke dalam lift khusus yang hanya bisa di naiki olehnya.

Tak lama kemudian....ia sampai di kantornya yang ada di lantai 20 paling atas.

Disana ia di sambut ketiga karyawannya yang sudah berdiri samping pintu lift.

“Selamat datang Tuan Muda.”

Reqy berhenti tepat di depan sekertaris pribadinya itu. “Jeny...kau ke ruanganku sekarang.” Perintahnya.

“Baik Tuan Muda.”

Reqy kembali berjalan menuju ruangannya disusul Jeny.

Sementara Pak Osmar yang menuju rumah Adelia. Kini sudah berada di depan rumah Adelia yang terlihat sederhana itu.

Ia turun dari mobil dan berjalan ke arah bagasi mobilnya. Ia menurunkan semua barang – barang yang sudah ia siapkan untuk melamar Adelia.

Ia memegang semua barangnya itu dan masuk ke dalam rumah Adelia. Ia mengetuk pintu rumah Adelia tiga kali.

Tak lama kemudian.....Pak Ferdi keluar dan membuka pintu rumahnya. Ia terkejut ketika melihat Pak Osmar yang ada di depannya. Ia terkejut karena bos restorannya itu tiba – tiba datang ke rumahnya.

“Pak Osmar.”

“Selama pagi Pak Ferdi.” Sapanya dengan wajah serius.

“Pagi pak.”

“Apa saya boleh masuk?”

Pak Ferdi mundur ke samping. “Silahkan masuk pak.” Mempersilahkan masuk.

Pak Osmar masuk ke dalam dengan hadiah yang ia bawa itu. Ia meletakkan barang yang ia bawa itu saat ia melihat meja di depan sofa sederhana yang ada di depannya.

“Bu....bu...” Panggil Pak Ferdi pada istrinya.

Istri Pak Ferdi yang bernama Bu Susan itu keluar dari dalam rumahnya.

“Ada apa pak?”

“Kita kedatangan tamu. Ibu buat minuman ya.”

“Oh...ia pak.”

Pak Osmar langsung berdiri mendengar mereka bicara.

“Tidak usah. Saya perlu bicara hal penting dengan kalian berdua.”

“Oh....baik pak.” Sambung Pak Ferdi.

Pak Osmar kembali duduk sedangkan Pak Ferdi dan istrinya berjalan kearahnya lalu duduk di sofa berhadapan dengan Pak Osmar.

Tanpa basa – basi....Pak Osmar langsung mengatakan maksud kedatangannya itu.

“Maksud kedatangan saya kesini untuk melamar anak bapak yang bernama Adelia.”

Pak Ferdi dan istrinya langsung memasang wajah syok saat Pak Osmar mengatakan hal itu pada mereka berdua. Pak Ferdi kemudian melihat istrinya yang duduk di sampingnya begitupun dengan istrinya. Wajah mereka terlihat khawatir karena mereka berdua menyangka kalau Pak Osmar mau menikahi Adelia.

“Bagaimana Pak Ferdi, Bu Ferdi?” Tanya Pak Osmar kembali.

Pak Ferdi yang masih melihat istrinya langsung melihat Pak Osmar.

Ia menarik nafasnya sambil memejamkan matanya. Lalu berbicara pada Pak Osmar.

“Maafkan saya pak. Saya tahu kalau Pak Osmar sudah membantu saya dan istri saya selama ini tapi kalau bapak ingin menikahi anak perempuan saya. Saya terpaksa harus menolaknya. Pak Osmar tidak cocok menjadi suami anak saya.”

Pak Osmar tercengan mendengar ucapan Pak Ferdi. Ia kemudian tersenyum di depan mereka berdua lalu kembali bicara kepada mereka.

“Saya melamar anak bapak bukan untuk saya, tapi untuk Tuan Muda saya.”

“Tuan Muda.” Jawab Pak Ferdi dengan wajahnya yang terlihat bingung.

“Iya...saya hanya perantara Tuan Muda selama ini. Orang yang selalu membantu Pak Ferdi adalah Tuan Reqy.”

“Apa...Tuan Reqy?” Pak Ferdi semakin terkejut mendengar nama Tuan Reqy.

Siapa sih yang tidak kenal dengan nama Reqy Abraham? Meskipun masih ada yang belum pernah melihat wajahnya tapi mendengar namanya pasti akan tahu siapa dia. Seorang pengusaha sukses dan punya jejaring sosial diaman – mana.

Pak Osmar kemudian menjawab Pak Ferdi yang terlihat kaget.

“Iya...pak. Tuan Reqy ingin menjadikan Nona Adelia sebagai istrinya.”

“Tapi pak....Tuan Reqy tidak mengenal Adelia. Bagaimana Tuan Reqy ingin menikahi anak perempuan saya?”

“Kalau masalah itu saya tidak bisa beritahu pada bapak dan ibu karena itu privasi tuan.”

Pak Ferdi menghela nafasnya dengan pelan. Ia melihat kearah istrinya meminta persetujuan dari istrinya itu. Bu Susan hanya mengangguk menyetujui semua keputusan suaminya itu.

Pak Ferdi kembali bicara pada Pak Osmar.

“Saya senang karena seorang pengusaha sukses datang ke rumah saya yang sederhana ini bahkan ingin menjadikan keponakan saya yang sudah saya anggap sebagai anak menjadi istrinya. Tapi tuan, saya belum bisa memutuskan sekarang. Saya harus membicarakan masalah ini pada Adelia dulu. Dia yang akan menikah nantinya jadi saya harus bicara dulu dengannya.”

“Tuan Ferdi....Meskipun Anda belum pernah bertemu dengan Tuan Muda tapi Anda pasti tahu tentangnya. Tuan Muda tidak suka mendengar kata penolakan. Tuan Muda sudah dari dulu menginginkan Nona Adelia menjadi istrinya. Jadi Tuan Muda tetap ingin menikahi Nona Adelia apapun yang terjadi. Saya akan mengijinkan Anda untuk bicara pada Nona Adelia tapi saya akan menganggap kalau lamaran ini sudah diterima.”

Pak Ferdi dan istrinya diam sejenak saat mereka berdua mendengar ucapan Pak Osmar. Mereka mencoba menenangkan pikirannya agar tidak menyinggung Pak Osmar yang merupakan orang suruhan Tuan Reqy.

Setelah Pak Ferdi sudah merasa tenang. Ia kembali bicara pada Pak Osmar.

“Baik pak. Saya mengerti. Tapi saya dan istri saya akan bicara pada Adelia dulu.”

“Silahkan. Kalau Anda sudah memberitahu anak bapak. Silahkan hubungi saya kalau Nona Adelia sudah tahu. Masalah pesta pernikahannya, semuanya diatur Tuan Muda. Kalian berdua hanya mempersiapkan diri saja.”

“Baik.”

“Ini kartu nama saya.” Menyodorkan kartu nama di depan Pak Ferdi.

“Terima kasih.” Meraih kartu nama Pak Osmar.

“Di kartu nama itu ada nomor saya. Anda hubungi saya secepatnya. Paling lambat dua hari Anda harus menghubungi saya.”

“Baik.”

Pak Osmar kemudian membuka semua barang yang ia bawa tadi. “Oyah......ini beberapa perhiasan dari Tuan Muda. Mohon di terima.”

Terlihat beberapa berlian dan perhiasan wanita yang Pak Osmar perlihatkan pada Pak Ferdi dan istrinya.

Mereka berdua begitu terkejut melihat perhiasan – perhiasan yang harganya ratusan juta itu.

“Pak Osmar......bukankah ini sangat berlebihan. Saya tidak bisa menerima ini semua. Ini pasti sangat mahal.”

“Mohon diterima. Ini pemberian Tuan Muda untuk Nona Adelia. Anda tidak bisa menolaknya karena ini sudah merupakan adat dari Keluarga Abraham. Ini adalah hadiah lamaran dari Tuan Muda kami.”

“Tapi pak....

Dengan sigap Pak Osmar memotong ucapan Pak Ferdi. “Anda tidak bisa menolaknya pak. Tuan Muda akan sangat tersinggung kalau Anda tidak menerima hadiah darinya.”

Pak Ferdi memejamkan matanya karena paksaan Pak Osmar. Ia kembali membuka matanya melihat Pak Osmar.

“Baik pak. Saya akan terima.”

Pak Osmar kemudian berdiri. “Kalau begitu saya permisi Pak Ferdi, Bu Ferdi.”

Pak Ferdi dan istrinya pun ikut berdiri saat melihat Pak Osmar berdiri.

Pak Osmar lalu berjalan keluar rumah Pak Ferdi diikuti Pak Ferdi dan istrinya. Ketika diluar, mereka hanya bisa membungkuk hormat melihat Pak Osmar meninggalkan rumahnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

al - one ' 17

al - one ' 17

kebanyakan ceo di novel ruh dingin g ada yg anget, ramah gtu 🤔 mnc ceo nya baik, ramah, senyum 🤣 begitu jg ceo yg lainnya

2021-08-21

0

Zamira Paytren

Zamira Paytren

sultan mah bebas 😃😃

2021-07-09

1

Ani Adel

Ani Adel

sultan gitu

2021-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal Pertemuan
3 Memberinya Bantuan
4 Kuliah Di Luar Negri
5 Lamaran TUAN REQY
6 Khawatir
7 Adelia Kembali
8 Ternyata Adelia Punya Pacar
9 Restu Pak Ferdi
10 Tanggal Pernikahan
11 Penculikan Rian
12 Kedatangan Reqy
13 Ancaman
14 Sah
15 Sampai Kapan Kau Tidak Mau Melihatku
16 Jatuh Ke Jurang
17 Kondisi Kritis
18 Aku Tidak Ingin Pergi
19 Merasa Tidak Senang
20 Orang Itu Membuatku Takut
21 Tidak Bisa Tidur
22 Hari Pemakaman
23 Dia Hanya Suami Di atas Kertas
24 Menangis Histeris
25 Pingsan
26 Tidak Berguna
27 Sarapan Pagi
28 Gaun Pesta
29 Lahirkan Anak Untukku
30 Bagaimana Seharusnya Kau Memanggil Suamimu?
31 Dasar Wanita Tidak Perhatian
32 Jangan Sebut Pria Lain Di Depanku
33 Tidur Berdua Di Sofa
34 Tugasmu Adalah Mengurusku
35 Cemburu
36 Hari Ini Kau Harus Memuaskanku
37 Jangan Tersenyum Pada Orang Lain
38 Aku Ingin Dengar Suaranya
39 Sangat Berlebihan
40 Jatuh Cinta
41 Lain Di Hati Lain Di Bibir
42 Reuni SMA
43 Apa Hebatnya Wanita Itu?
44 Siapa yang kau bilang wanita simpanan?
45 Aku sedang cemburu sekarang
46 Aku harus mengikutinya kemana - mana
47 Jadi dia sudah punya tunangan
48 Kenapa dia mengabaikanku?
49 Aku tidak mungkin menyukainya
50 Aku merasakan kehangatan di tangannya
51 Dia begitu bukan karena suka padaku kan
52 Makan malam biasa
53 Merasa Dihianati
54 Kotak musik
55 Ternyata itu kamu
56 Menyuapi Bubur
57 Hubby
58 Kondisi Rian sekarang
59 Pertunjukan Opera
60 Rasanya memang enak
61 Mual - mual
62 Hamil
63 Semua itu tidak penting di banding dirimu
64 Tersenyum bahagia
65 Jadi dia yang membayar semua biaya kuliahku
66 Permintaan Maaf
67 Merasa Diabaikan
68 Dia malah menggodaku
69 Periksa Kandungan
70 Aku memang wanita sial
71 Aku mencintai hubby
72 Murka
73 Ungkapan cinta Reqy
74 Ciuman sederhana yang sangat berarti
75 Marah
76 Permintaan maaf Nerissa
77 Aku tulus membantumu
78 Pesta tujuh bulanan
79 Ngidam masakan hubby
80 Aku hanya butuh istriku
81 Mengingat Kembali
82 INFO
83 Tanpa sadar
84 Alasan sakit gigi
85 Kau Duniaku
86 Pesan Email Rian
87 Kebenaran yang tidak terduga
88 Nama untuk anak kita
89 Air mata bahagia
90 Bayi yang mungil
91 Berikan aku hadiah
92 Visual Tokoh
93 Aku malu untuk melihatmu
94 Semuanya sudah berubah
95 Kau tidak diizinkan keluar rumah
96 Kebenaran yang menyakitkan Part 1
97 Kebenaran yang menyakitkan part 2
98 Kebenaran yang menyakitkan part 3
99 Aku rela melepaskanmu
100 Aku tahu semuanya
101 Jatuh Pingsan
102 Kau harus hidup bahagia
103 Bonus Episode
104 Terima Kasih
105 Info Novel Baru di NovelToon
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prolog
2
Awal Pertemuan
3
Memberinya Bantuan
4
Kuliah Di Luar Negri
5
Lamaran TUAN REQY
6
Khawatir
7
Adelia Kembali
8
Ternyata Adelia Punya Pacar
9
Restu Pak Ferdi
10
Tanggal Pernikahan
11
Penculikan Rian
12
Kedatangan Reqy
13
Ancaman
14
Sah
15
Sampai Kapan Kau Tidak Mau Melihatku
16
Jatuh Ke Jurang
17
Kondisi Kritis
18
Aku Tidak Ingin Pergi
19
Merasa Tidak Senang
20
Orang Itu Membuatku Takut
21
Tidak Bisa Tidur
22
Hari Pemakaman
23
Dia Hanya Suami Di atas Kertas
24
Menangis Histeris
25
Pingsan
26
Tidak Berguna
27
Sarapan Pagi
28
Gaun Pesta
29
Lahirkan Anak Untukku
30
Bagaimana Seharusnya Kau Memanggil Suamimu?
31
Dasar Wanita Tidak Perhatian
32
Jangan Sebut Pria Lain Di Depanku
33
Tidur Berdua Di Sofa
34
Tugasmu Adalah Mengurusku
35
Cemburu
36
Hari Ini Kau Harus Memuaskanku
37
Jangan Tersenyum Pada Orang Lain
38
Aku Ingin Dengar Suaranya
39
Sangat Berlebihan
40
Jatuh Cinta
41
Lain Di Hati Lain Di Bibir
42
Reuni SMA
43
Apa Hebatnya Wanita Itu?
44
Siapa yang kau bilang wanita simpanan?
45
Aku sedang cemburu sekarang
46
Aku harus mengikutinya kemana - mana
47
Jadi dia sudah punya tunangan
48
Kenapa dia mengabaikanku?
49
Aku tidak mungkin menyukainya
50
Aku merasakan kehangatan di tangannya
51
Dia begitu bukan karena suka padaku kan
52
Makan malam biasa
53
Merasa Dihianati
54
Kotak musik
55
Ternyata itu kamu
56
Menyuapi Bubur
57
Hubby
58
Kondisi Rian sekarang
59
Pertunjukan Opera
60
Rasanya memang enak
61
Mual - mual
62
Hamil
63
Semua itu tidak penting di banding dirimu
64
Tersenyum bahagia
65
Jadi dia yang membayar semua biaya kuliahku
66
Permintaan Maaf
67
Merasa Diabaikan
68
Dia malah menggodaku
69
Periksa Kandungan
70
Aku memang wanita sial
71
Aku mencintai hubby
72
Murka
73
Ungkapan cinta Reqy
74
Ciuman sederhana yang sangat berarti
75
Marah
76
Permintaan maaf Nerissa
77
Aku tulus membantumu
78
Pesta tujuh bulanan
79
Ngidam masakan hubby
80
Aku hanya butuh istriku
81
Mengingat Kembali
82
INFO
83
Tanpa sadar
84
Alasan sakit gigi
85
Kau Duniaku
86
Pesan Email Rian
87
Kebenaran yang tidak terduga
88
Nama untuk anak kita
89
Air mata bahagia
90
Bayi yang mungil
91
Berikan aku hadiah
92
Visual Tokoh
93
Aku malu untuk melihatmu
94
Semuanya sudah berubah
95
Kau tidak diizinkan keluar rumah
96
Kebenaran yang menyakitkan Part 1
97
Kebenaran yang menyakitkan part 2
98
Kebenaran yang menyakitkan part 3
99
Aku rela melepaskanmu
100
Aku tahu semuanya
101
Jatuh Pingsan
102
Kau harus hidup bahagia
103
Bonus Episode
104
Terima Kasih
105
Info Novel Baru di NovelToon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!