Kain putih misterius

Romo pun yang diminta oleh kedua orang tuanya untuk dimintai saran, ia pun meminta waktu kepada kedua orang tuanya untuk sholat istikhoroh terlebih dahulu.
Kedua orang tuanya menyetujui langkah bijak Romo. Malam harinya, di saat Pak Suryo dan Bu Marsinah tertidur, Romo memilih untuk terjaga di dalam kamarnya.
Ia masih memikirkan mengenai pembeli misterius yang sempat mengancam orang tuanya. Dia pun langsung teringat untuk melakukan sholat istikhoroh untuk menenangkan hati dan pikirannya.
Romo pun pergi ke kamar mandi untuk berwudhu terlebih dahulu. Namun dari sinilah keanehan itu terjadi.Di saat Romo hendak memasuki kamar mandi, ia mencium bau aroma tak sedap seperti bangkai tikus yang entah dari mana asalnya.
Pasalnya, selama ia berada di dalam rumah, ia belum menemukan bau bangkai tikus yang menyengat seperti berada persis di dalam kamar mandi.
Ia pun menganggap itu adalah godaan dan gangguan jin yang hendak menggoyangkan hati dan pikirannya. Romo pun tetap bersikukuh untuk mengambil air wudhu dan menguatkan hatinya kembali.
Namun, ketika dia baru saja berkumur-kumur tiba-tiba ... "Bruuukkkk!!"
Sebuah kain putih terjatuh tepat di atas kepala Romo. Romo pun terkejut sambil memegangi kepalanya yang sudah terkena cairan aneh berbau anyir dan busuk.
Ketika Romo melihatk cairan itu,
Romo
Romo
"Ge-getih?" (Da-darah?)
Ia terkejut akan cairan darah yang mengenai kepalanya. Kain berwarna putih yang terjatuh di dekat kaki Romo pun secara perlahan berubah menjadi warna merah darah. Romo yang penasaran langsung membuka isi kain itu sambil menutupi hidungnya.
Setelah ia buka, ternyata kain itu berisi ... BANGKAI TIKUS LENGKAP DENGAN LIMA PAKU KARAT
Romo
Romo
Astaghfirullahh...
Romi mendengar suara seperti seseorang sedang melompat- lompat di lantai. Seketika, tangan Romo langsung merespon untuk membuka pintu kamar mandi. Setelah ia buka, ternyata yang berada di luar kamar mandi adalah ibunya sendiri yaitu ...... Ibu Marsinah.
Romo
Romo
Bu, ibu sek opo? (Bu, ibu lagi apa?)
Bu Marsinah
Bu Marsinah
Ibu habis mindahin tanaman daun kelor.
Romo
Romo
Loh, kan kata bapak gak boleh di pindahin tanaman nya!
Di sini Romo merasakan ada yang berbeda dari kehadiran ibunya itu. Pasalnya Roomo sama sekali tidak menyadari kedatangan Ibunya ketika ia hendak pergi ke kamar mandi.
Padahal, saat Romo pergi ke kamar mandi, Romo tahu betul kalau Ibunya sedang tertidur pulas bersama dengan Ayahnya yaitu Pak Suryo. Selain itu, wajah ibunya juga sedikit pucat dan sorotan matanya menjadi sangat tajam seperti orang yang sedang dikendalikan.
Pandangan Romo kembali tidak percaya ketika dirinya melihat kedua tangan dan kaki Bu Marsinah yang penuh dengan tanah.
Romo
Romo
Tanaman Daun kelornya di pindahin ke mana, bu?
Bu Marsinah
Bu Marsinah
Di samping rumah!
Romo
Romo
Loh kan kata bapak gak boleh di pindahin
Romo yang merasakan kejanggalan itu pun langsung buru-buru menuju ke arah samping rumah. Namun, di saat dirinya baru membalikkan badan, tiba- tiba, tangan Bu Marsinah langsung menyentuh pundak Romo sembari berkata
Bu Marsinah
Bu Marsinah
Aku wes ngerti yen keluarga iki bakal mati kabeh!" (Aku sudah tahu kalau keluarga ini akan meninggal semua!)
Romo pun langsung membalikkan tubuhnya dan seketika melihat perubahan besar pada wajah Ibunya itu menjadi sangat mengerikan! Wajahnya sekarang semakin pucat, matanya melotot, nafasnya semakin berat dan lidahnya bergerak-gerak ke kanan dan kiri seperti hendak menerkam Romo bulat-bulat.
Romo
Romo
"Bu, ibu kenapa?
Dan ternyata, bu marsinah kerasukan! Di sini Romo mengingat akan cerita Ayahnya yaitu Pak Suryo ketika mendapati seorang pembeli misterius pagi tadi.
Pak Suryo mengatakan, bahwa nanti ada satu anggota keluarga yang terkena ikatan oleh santet itu sendiri. Dan Romo yakin, kalau yang dimaksud itu adalah Ibunya sendiri! Romo mencoba untuk melepaskan tangan ibunya yang masih menempel di pundaknya, namun Bu Marsinah malah mendorong Romo hingga terjatuh.
Keributan pun semakin memanas! Bu Marsinah terus menerus menyerang wajah Romo dengan kedua tangannya. Romo hanya bisa berteriak-teriak minta tolong dan menepis serangan demi serangan yang di arahkan oleh Ibunya itu. Pak Suryo yang mendengar keributan itu langsung terbangun dan baru tersadar kalau isterinya yaitu Bu Marsinah sudah tidak ada di sampingnya! Romo awalnya masih bisa menahan saat Bu Marsinah ini terus mendorong, memukuli dan menyakitinya.
Namun ... Pandangan Bu Marsinah sekarang terarah kepada sebuah pisau yang berada di meja makan. Bu Marsinah pun segera berlari ke arah meja makan dan mengambil sebilah pisau untuk di arahkan ke tubuh Romo
Romo
Romo
Bu! Ibu arep pateni aku?" (Bu! Ibu mau bunuh aku?
Romo mengarahkan kedua tangannya ke arah Bu Marsinah sebagai tanda untuk menghentikan serangan itu namun sekali lagi, tubuh Bu Marsinah sedang dikendalikan! Tepat di saat Bu Marsinah hendak menghujamkan pisaunya ke arah Romo, Pak Suryo langsung datang
Pak Suryo
Pak Suryo
MARSINAH! SEK OPO KOWE!" (MARSINAH! LAGI APA KAMU!)
Ketika Pak Suryo mengatakan itu, tubuh Bu Marsinah langsung hilang kendali dan terjatuh ke lantai. Bu Marsinah pingsan saat itu juga.
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!