Tentang Sean

Pagi menyapa. Hangat mentari mulai menguapkan butir embun yang bercumbu dengan daun dan ranting. Kuncup-kuncup bunga yang mulai merekah, mengundang kupu-kupu untuk mendekat, menikmati ranum nektar. Jamuan besar yang disuguhkan aneka bunga untuk para serangga. Tentu ada imbal balik saling menguntungkan, bantuan serangga dalam penyerbukan yang diharapkan bunga-bunga yang mekar.

Seperti biasanya, pagi adalah moment berharga bagi Kak Sean. Ia akan menghabiskan waktu, menikmati pagi di taman belakang. Kadang ditemani secangkir teh hitam favoritnya, atau sesekali bermain dengan peralatan melukisnya. Ya, Kak Sean memang seorang pelukis. Sebuah ruang besar di rumahnya penuh dengan lukisannya.

Taman di belakang rumah Kak Sean juga bukan sekedar taman biasa. Ada ratusan bunga beraneka jenis dan warna, serta sebuah tempat penangkaran kupu-kupu. Entah berapa jenis kupu-kupu yang ia biakkan. Aku tak mampu menghitungnya. Suatu kali ia pernah bercerita, beberapa diantaranya adalah jenis kupu-kupu langka. Ada dua tenaga ahli yang ia pekerjakan untuk merawatnya. Ah, entahlah. Aku tak paham. Aku hanya tahu, aku menyukai kupu-kupu karena sayapnya yang indah.

"Kemarilah," panggilnya saat tahu aku memerhatikannya dari sudut taman.

"Kak Sean sedang melukis?"

"Hemmm", jawabnya tanpa menoleh ke arahku.

"Kak, maaf, apa kakak tinggal sendiri di sini? Maksudku tak ada keluarga kakak yang lain?" tanyaku karena setelah sekian lama menumpang di rumahnya aku tak melihat ada keluarganya. Hanya ada para pembantu yang bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Mungkin ada belasan atau bahkan puluhan orang. Rumah ini memang terlalu besar, bahkan taman belakang ini entah berapa ratus meter luasnya. Ada sekitar lima pekerja yang setiap hari merawatnya, tidak termasuk dua orang ahli yang mengurusi kupu-kupu di dalam rumah kaca. Iya, taman ini mungkin dapat dikatakan sebagai surga kupu-kupu.

Kak Sean menaruh kuasnya, berhenti melukis. "Iya, aku tinggal sendiri di sini," jawabnya sambil tersenyum. "Tapi ini bukan rumahku," lanjutnya kemudian.

Aku mengerutkan dahi. Bingung dengan penjelasannya.

Kak Sean beralih duduk di dekatku. Mengambil cangkir tehnya. "Seseorang menganggapku seperti adiknya, lalu menyuruhku tinggal di sini serta membantu menjalankan beberapa usahanya. Dalam waktu-waktu tertentu dia akan pulang ke sini."

Aku masih menggantung bingung, ”Apa dia tahu Kak Sean menampungku di sini? Dia tidak marah ada orang asing sepertiku tinggal di rumahnya?"

"Vio, jika aku membawa sepuluh orang sepertimu untuk tinggal di sini, dia tidak akan marah. Tenang saja, dia teramat baik".

Aku ingin bertanya lagi, tapi ponsel Kak Sean berbunyi. Dilihatnya layar ponsel dan bergegas menerima panggilan seraya berjalan agak menjauh dariku. Sepertinya sesuatu yang penting, begitu pikirku.

Aku berdiri, melangkah mendekati kanvas. Melihat apa yang Kak Sean lukis. Seorang gadis. Teramat cantik. Rambutnya tergerai panjang dengan warna gold. Senyumnya manis lengkap dengan lesung pipit di pipinya. Gadis dalam lukisan ini sepertinya orang yang sangat berarti untuk Kak Sean. Atau mungkin ini adalah kekasihnya.

"Vio, ada beberapa urusan yang harus kuselesaikan. Jika kamu bosan, kamu bisa jalan-jalan di sekitar telaga. Akan kusuruh seseorang menemanimu," ucap Kak Sean. Ia tersenyum, lalu beranjak pergi setelan aku mengangguk.

 

\*

 

"Tuan muda, apa anda sudah membaca email dari nona?" tanya Bryan, asisten sekaligus orang kepercayaan Sean.

"Iya, kakak baru saja menghubungiku. Bryan, aku rasa kamu bisa menyelesaikan masalah ini sendiri bukan? Pergilah ke perusahaan, dan bereskan tikus-tikus itu."

"Tuan muda tidak ingin ke sana dan melihat langsung?"

"Tidak perlu, kakak sudah memberitahuku apa yang perlu kulakukan. Akan kucek ulang kontrak proyek tersebut dan kuhubungi para investor. Untuk para penghianat itu, kamu pasti paham bagaimana harus membuat mereka jera!"

"Saya mengerti," kata Bryan sambil membungkuk, undur diri. Bergegas meninggalkan ruang kerja pribadi Sean.

"Satu lagi," kata Sean tiba-tiba. Bryan berhenti tepat di depan pintu ruangan. "Cari tahu tentang jati diri Viola. Lakukan dengan bersih tanpa diketahui siapapun. Aku rasa, dia sengaja dicelakai seseorang".

"Baik, Tuan muda. Saya mengerti".

Selepas kepergian Bryan, Sean mulai membuka laptopnya. Sebuah simbol burung Phoenix terpampang di sana. Perusahaan tempat Sean bekerja tanpa diketahui banyak orang bernama Phoenix Group. Sebuah perusahaan raksasa yang bergerak diberbagai lini, tapi tak seorangpun tahu siapa pemilik resmi perusahaan itu. Dalam setiap pertemuan penting, Presdir perusahan tak pernah hadir. Hanya ada perwakilan, orang kepercayaan, atau pimpinan cabang yang ditunjuk sebagai perwakilan.

Sean adalah direktur devisi keuangan di perusahaan tersebut. Meski bukan CEO, tapi posisinya tak dapat dianggap remeh. Dia memiliki banyak kendali untuk mengambil berbagai keputusan dalam perusahaan. Ya, Sean adalah salah seorang kepercayaan di perusahan tersebut. Tetapi tak banyak orang yang tahu mengenai hal tersebut.

Sean jarang datang ke kantor, semua dia kerjakan dan kendalikan dari ruang kerja di rumahnya. Bryan yang dengan setia akan datang ke kantor untuk melakukan pengecekan langsung. Seperti halnya petinggi perusahaan Phoenix Group yang lain, hanya dalam kondisi dan waktu tertentu saja Sean akan langsung melakukan pengecekan ke perusahaan. Selama ini, Sean lebih dikenal sebagai pelukis dan pemilik sebuah cafe serta toko bunga di pinggiran kota. Semua yang berhubungan dengan petinggi Phoenix Group memang sengaja dirahasiakan. Entah apa alasannya.

Terpopuler

Comments

yuni utami

yuni utami

aahh ternyata bener.
sean adiknya kak zi ini.
yang dilukis sean itu siapa...apa kak zi yaa.
viola ada bersama dg orang yg tepat.

tunggulah alex, bila saatnya tiba...
pelajaran pasti akan kau dapatkan.

2020-11-27

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

oh baru faham aku ini kan sean adik angkat siapa ya lupa aku, di novel I love you istri orang, benar kan thor maaf karna hal belum lanjut baca itu thor

2020-11-12

0

Kustri

Kustri

penasaran

2020-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Senja dan Kupu-kupu
2 Aku dan Sebongkah Ingatan
3 Tentang Sean
4 Hujan
5 Mari Menyimpan Rahasia
6 Simponi Pagi
7 Lukisan dan Rindu
8 Pagi Diakhir Pekan
9 Toko Bunga yang Memikat
10 Teman Baru dan Sebuah Pekerjaan
11 Sepotong Hati di Ujung Senja
12 Senja yang Berbeda
13 Persiapan Penyambutan
14 Zianeta Rose
15 Dicekam Tanda Tanya
16 Ketika Hujan ...
17 Selamat Datang, Nona...
18 Keluarga tanpa Hubungan Darah
19 Peraturan
20 Pekerjaan Penting
21 Pengawal yang Tak Terlihat
22 Pertemuan dan Kejujuran
23 Membaca Rahasia
24 Metamorfosis
25 Laki-laki Berhati Dingin
26 Interval (Surat Cinta Zianeta)
27 Sebuah Pertunjukan Drama
28 Hari yang Melelahkan
29 Tunangan Sean
30 Pesan
31 Monic
32 Namaku ...
33 Tipu Daya Simons
34 Orang Asing
35 Cerita yang Rumit
36 Buruan yang Masuk Perangkap
37 Strategi
38 Romantisme Laki-laki Pendiam
39 Pameran Lukisan
40 Eksekusi (part 1)
41 Eksekusi (Part 2)
42 Senja yang Sepi
43 Saya Bukan Rie!
44 Kecemasan Alex dan Jesy
45 Penghianatan untuk Penghianat
46 Kekacauan
47 Rencana Lilian
48 Kebodohan Jesy
49 Kesempatan
50 Perdebatan Alex dan Jesy
51 Petuah Lucas
52 Mengulur Waktu
53 Perjanjian Jebakan
54 Senja Hitam
55 Jatuh Tersungkur
56 Harapan Kosong
57 Curhat
58 Karma
59 Hari Buruk
60 Pesta dan Perpisahan
61 Pengumuman Season 2
62 Prolog; Season 2
63 Kehidupan Baru
64 Hati yang Bimbang
65 Ketegangan
66 Maaf ...
67 pengumuman
68 Pengumuman Giveaway
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Senja dan Kupu-kupu
2
Aku dan Sebongkah Ingatan
3
Tentang Sean
4
Hujan
5
Mari Menyimpan Rahasia
6
Simponi Pagi
7
Lukisan dan Rindu
8
Pagi Diakhir Pekan
9
Toko Bunga yang Memikat
10
Teman Baru dan Sebuah Pekerjaan
11
Sepotong Hati di Ujung Senja
12
Senja yang Berbeda
13
Persiapan Penyambutan
14
Zianeta Rose
15
Dicekam Tanda Tanya
16
Ketika Hujan ...
17
Selamat Datang, Nona...
18
Keluarga tanpa Hubungan Darah
19
Peraturan
20
Pekerjaan Penting
21
Pengawal yang Tak Terlihat
22
Pertemuan dan Kejujuran
23
Membaca Rahasia
24
Metamorfosis
25
Laki-laki Berhati Dingin
26
Interval (Surat Cinta Zianeta)
27
Sebuah Pertunjukan Drama
28
Hari yang Melelahkan
29
Tunangan Sean
30
Pesan
31
Monic
32
Namaku ...
33
Tipu Daya Simons
34
Orang Asing
35
Cerita yang Rumit
36
Buruan yang Masuk Perangkap
37
Strategi
38
Romantisme Laki-laki Pendiam
39
Pameran Lukisan
40
Eksekusi (part 1)
41
Eksekusi (Part 2)
42
Senja yang Sepi
43
Saya Bukan Rie!
44
Kecemasan Alex dan Jesy
45
Penghianatan untuk Penghianat
46
Kekacauan
47
Rencana Lilian
48
Kebodohan Jesy
49
Kesempatan
50
Perdebatan Alex dan Jesy
51
Petuah Lucas
52
Mengulur Waktu
53
Perjanjian Jebakan
54
Senja Hitam
55
Jatuh Tersungkur
56
Harapan Kosong
57
Curhat
58
Karma
59
Hari Buruk
60
Pesta dan Perpisahan
61
Pengumuman Season 2
62
Prolog; Season 2
63
Kehidupan Baru
64
Hati yang Bimbang
65
Ketegangan
66
Maaf ...
67
pengumuman
68
Pengumuman Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!