Berbaikan

Aku masih enggan untuk menegur mas dennis setelah ku siapkan baju kantor nya dan menyiapkan sarapan aku pergi ke kamar michelle

" blBangun sayang kan mau sekolah" ujar ku berusaha membangun kan nya

" Boleh gak mau gak sekolah hari ini?" ujarnya sambil menggeliat dan menguap

" Kenapa, Michelle gak enak badan sayang?" tanya ku sambil meraba dahinya tapi suhu nya normal.

dia menggeleng

" Michelle mau main barbie mama"

" Michelle kan bisa nanti pulang sekolah main barbienya?"

Akhirnya setelah ku bujuk dia tidak merengek lagi , dia bergegas minum air putih yang tersedia di samping tempat tidurnya.

Melepas bajunya dan segera kekamar mandi sejak usia 3,5 tahun aku sudah membiasakan michelle untuk mandiri .

Hasilnya di usia 5 tahun sudah terbiasa untuk mandi memakai baju seragamnya.

dia bukan anak yang sering tantrum cenderung penurut.

" Sudah mama ujar nya menghampiri ku .

" Mau di kuncir apa di kepang sayang?"

"Mau pakai bandana saja " lalu dia memilih aksesoris yang dia Ingin kan aku merapikan rambut nya.dan meminta dia segera menyantap sarapan nya

" Papaaaa ayo sarapan " ujarnya sambil mengetuk pintu kamar kami

" Iya sebentar sayaaaang" sahut mas dennis dari dalam kamar

Tidak lama mas dennis keluar sudah rapi dengan baju kerja aku berusaha untuk tidak bertatapan mata dengan nya.

" Michelle habis kan sarapannya setelah itu pergi kesekolah ya sayang"

" Iya ma,"

"Kamu gak sarapan"

" Gak lapar" sahut ku acuh tak acuh

aku meninggalkan mereka berdua di meja makan aku ke luar menuju teras untuk menyiram bunga bunga yang ku tanam di halaman rumah.

Sepuluh menit kemudian mereka berdua keluar aku segera meninggalkan kegiatan ku dan menghampiri mereka

" Michelle hari ini mama tidak ikut mengantar ya sayang" ujar ku sambil mencium kedua pipinya Michelle mengangguk kemudian meraih tangan ku untuk Salim.

Michelle sepertinya mengerti apa yang terjadi diantara papa dan mamanya maka nya dia berusaha untuk tidak bertanya kenapa aku tidak ikut mengantar nya.

sementara mas dennis diam mematung serba salah.

Ku jinjing tas dorong michelle dan membuka kan pintu untuknya di kursi belakang

" Belajar yang rajin ya sayang muuuuachh" ujar ku mengecup kening nya

" Daaa daaaa mama"

"Daaaaah" mas dennis melihat kearahku tapi aku segera melengos supaya tidak beradu pandang.

setelah mereka meninggalkan rumah, aku menghempas kan pantat ku di kursi teras aku menikmati suasana pagi untuk menenangkan perasaan ku sambil menunggu mbak prapti datang untuk membersihkan rumah.

Jujur saja hati ku sangat sakit dengan perlakuannya, aku di bilang kurang ajar selama ini aku berusaha menjadi istri yang patuh dan tidak pernah membantah tapi karena masalah sepele aku di maki maki seperti itu.

tidak lama mbak prapti datang.

" Assalamualaikum "

" Waalaikum Salam , masuk mbak " ujar ku pada mbak prapti

Mbak prapti mengikuti ku dari belakang sementara mbak prapti membersihkan rumah aku menonton acara gossip di televisi ruang tengah.

tiba tiba mbak prapti nyeletuk

" Bu kok wajahnya murung terlihat sedih sekali"

" Masa sih mbak"ujar ku sambil tersenyum berusaha menutupi perasaan ku

" Betul bu, ibu kenapa?" sahut mbak prapti sambil ngelap meja

mendengar kata kata mbak prapti pertahanan ku bobol air mata ku berderai seperti waduk yang di jebol tanggul nya.

" Loh loh kok ibu nangis apa ada kata kata yang salah? maaaf ya bu ujar mbak prapti panik sekaligus merasa bersalah karena aku terisak isak.

" Bukan salah mbak prapti, saya memang lagi sedih mbak" ujar ku

" Menangislah bu biar lega, " ujar mbak prapti sambil menyodorkan tissue.

Aku tidak berani mengadu pada ibu tentang masalah rumah tangga ku biarlah mereka mengira rumah tangga ku baik baik saja.

tepat pukul 10 michelle pulang dari sekolah dengan mobil sekolah

TIIIIN.. TIIIIN..TIN!

Pak mamat mengklason nyaring aku bergegas keluar michelle turun dari bus

" Makasih oom" ujar michelle sambil melambaikan tangan pada pak mamat supir bus sekolah nya.

" Sampai kapan kamu mau mendiam kan aku , hmmm? ujar mas dennis saat kami berada di peraduan

Dia menyingkirkan guling yang sengaja aku letakan di tengah berusaha meraih badan ku dan memelukku

Tapi aku berusaha menyingkirkan tangannya dia pun kembali memelukku begitu berulang kali sampai akhirnya mas dennis menguasai seluruh badan ku.

Kini aku ada di dalam pelukannya aku meronta sekuat tenaga tapi aku kalah kuat.

" Diam, jangan kekanak kanakan "ujar nya sambil membelai kepalaku.

" kamu tahu tidak mas tidak bisa fokus saat di kantor hmm? fikiran mas selalu ke kamu".

aku diam tidak menjawab sepatah kata pun

"Sampai kapan kita begini? tidak kasihan dengan michelle?, bukannya dia tidak tahu apa yang terjadi sayang" lanjut nya

" Mas tahu mas salah mas minta maaf ya" sambil terus membelai rambut ku dan mengecup nya

" Ngomong dong sayang jangan buat mas kayak orang gila ngomong sendiri"

Akhirnya aku luluh aku melepas kan pelukan mas dennis dan duduk bersandar di kepala tempat tidur

" mmMas selama ini apa pernah saya membantah mas?? Apa pernah saya mengecewakan mas? "

mas dennis menggeleng

" Tapi kenapa mas hanya gara gara michelle jatuh dan hal sepele lainnya ,

mas memaki maki aku degan kata kata kasar"

" Sakit hati ku mas" aku mulai sesenggukan mas denis meraih kepalaku ke dada nya yang bidang

" Maafkan mas ya sayang mas lepas kontrol"

" Bukan sekali mas tapi berkali kali, selama itu pula aku memendam rasa sakit itu sendirian mas aku tidak pernah memberitahu siapa pun sakit sekali mas" ujarku sambil menunjuk dada kiri ku

Mas dennis semakin merasa bersalah dan memelukku ku lebih erat.

" Sekali lagi maaf kan mas sayang ,mas tidak tahu kalau kamu memendam rasa sakit sendirian selama itu. ucap nya sambil mengusap air mata ku dan menciumi ku.

huuuh! jadi dia mengira aku mengadu pada ibu? aku tidak sebodoh itu membebani ibu dengan masalah ku.

Aku tumbuh menjadi anak yang kuat sejak ayah meninggal kan kami aku terbiasa menyelesaikan masalah ku tanpa melibatkan ibu dan mas ku.

Sayup sayup ku dengar lantunan adzan , tapi terasa berat untuk bangun karena semalam terlibat pertempuran maha sengit mas dennis menyerang ku berkali kali, kini aku lemah lunglai bagai tidak bertulang.

Aku menarik kembali selimut dan memejam kan mata kembali

" Sayaaaang " aku merasa tepukan lembut di pipiku

" Eeerrhhh .. ma ..masss jam berapa ini? ujar ku kaget

" Jam 8 sayang

" Aaa .. apa terus michelle gimana?" aku segera bangun dari tempat tidur merapikan rambut ku menggelung nya keatas dan bergegas ke luar kamar

tapi mas dennis mencegah ku

" Michelle sudah mas antarkan ke sekolah" ujar mas dennis sambil memeluku dari belakang

" Terus mas tidak kekantor?

" Mas dennis menggeleng aku ingin seharian sama istri ku yang cantik tapi tukang ngambek" ujar mas dennis sambil mencolek hidung ku

" Ya udah gih kamu mandi dulu bauuu"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!