Chp 5

Typo bertebaran / abaikan

H A P P Y R E A D I N G😉

.

.

.

Kediaman Mawar

Xiao Fei duduk termenung di dalam kamar, dia terlihat sedang melamun memikirkan sesuatu, Xiao Fei bingung apa yang akan dia lakukan tadi.

'Gue tadi mau ngapain ya, emmm....apa ya, kok gue lupa🤔' pikir Xiao Fei.

'Aha...' muncul lampu menyala yang tak kasat mata di atas kepala Xiao Fei.

'Gue tau sekarang...gue kan mau dekor ulang ni kediaman, kenapa baru kepikiran ya'

Xiao Fei senyum-senyum sendiri sambil membayangkan kediaman yang indahnya.

Lie Qi bingung dengan nonanya yang sudah dianggap putrinya itu sedang termenung dan tiba-tiba tersenyum sendiri.

'Ada apa dengan Fei-er, kenapa sikapnya aneh' batin Lie Qie sambil menatap bingung Xiao Fei

"Ok, sekarang kita mulai dari awal" ucap Xiao Fei semangat.

"Mulai apa Fei-er?" tanya Lie Qi.

"Eh, hehe... mommy, Fei-er minta tolong dong suruh para pelayan bersihkan taman yang ada di depan kediaman ya mom😀" pinta Xiao Fei meyakinlan Lie Qi agar keluar dari kediamannya.

"Baiklah, nanti mommy bersihkan bersama pelayan yang lain" ucap Lie Qi

Tentang pelayan, memang tadinya tidak ada pelayan dikediaman Xiao Fei selain Lie Qi karna semua pelayan diusir oleh anak ular sialan itu, siapa lagi kalau bukan Xiao Ning. Tetapi sekarang para pelayan yang diam-diam peduli kepada Xiao Fei kembali lagi ke kediaman mawar milik Xiao Fei secara sukarela karna mereka percaya bila nonanya telah berubah dan dapat menjaga dirinya sendiri dari ancaman ular beranak dan antek-anteknya itu.

"Makasih mom" ucap Xiao Fei sambil tersenyum.

Lie Qi pun keluar dari kamar Xiao Fei.

"Ok Lexa, ayo mulai" ucap Xiao Fei bermonolog menyemangati dirinya sendiri.

Xiao Fei mengambil cip di ruang dimensinya, cip itu adalah salah satu alat yang dibuat Xiao Fei atau Alexa, fungsi cip itu dapat merubah ruangan sesuai disain sendiri atau keinginannya sendiri.

Xiao Fei memulai dari kamarnya, dia menempelkan cip itu pada dinding kamarnya, seketika ruangan yang tadinya biasa saja menjadi luar binasa...haih maksutnya luar biasa seperti di dunia modern.

(kamar Xiao Fei)

Xiao Fei melaku hal yang sama dengan ruangan yang lain, sampai-sampai Xiao Fei merubah seluruh kediaman menjadi rumah modern seperti di dunianya.

Akhirnya Xiao Fei selesai mendekor ulang seluruh kediamannya. Dia merebahkan tubuhnya disofa ruang tamu.

(ruang tamu kediaman Xiao Fei)

"Hufft...akhirnya selesai juga" ucap Xiao Fei menghela nafas puas dengan hasil dekorasinya.

Di luar kediaman mawar, Lie Qi telah selesai membersihkan taman yang sangat luas dengan palayan yang lain. Lie Qi berjalan menuju kediaman Xiao Fei, saat telah sampai di depan kediaman Xiao Fei, Lie Qi terkejut dengan bangunan besar dan indah di depannya, Lie Qi tambah bingung dengan berbagai tanda tanya dipikirannya.

'Kediaman apa ini? di mana kediaman Fei-er? bagaimana kediaman ini ada di sini' dan masih banyak lagi pertannyaan yang ingin ditanyakan Lie Qi.

(Kediaman Mawar Xiao Fei bagian depan)

(Kediaman Mawar Xiao Fei bagian belakang)

Lie Qi memberanikan dirinya untuk memastikan apakah Xiao Fei berada di dalam kediaman itu.

"Fe..Fe-er a..apakah kau ada di dalam sana nak?" tanya Lie Qi yang terdengar khawatir.

Xiao Fei yang ada di ruang tamu mendengar siara Lie Qi yang sedang memanggilnya.

"Iya mom, Fei-er ada di dalam" ucap Xiao Fei dan berjalan menuju pintu untuk membukakannya.

Xiao Fei membuka pintunya dan terlihatlah Lie Qi dengan wajah khawatirnya langsung memeluk Xiao Fei.

"Fei-er...apakah kau tak apa?" ucap Lie Qi dengan memutar-mutar badan Xiao Fei memastikan apakah dia terluka atau tidak.

Xiao Fei yang diperlakukan seperti itu merasa kepalanya mulai pising.

"Mom..mommy..Fei-er ngak papa kok" ucap Xiao Fei menenangkan Lie Qi yang terlihat sangat khawatir.

"Syukurlah kalau kau tak kenapa-napa" ucap Lie Qi yang nampak lega dengan jawaban Xiao Fei.

"Ayo mom kita masuk" ajak Xiao Fei sambil menggandeng tangan Lie Qi masuk ke dalam kediamannya.

Lie Qi melihat sekitarnya dan tampak kagum dengan ruangan yang sangat luas dan indah, terdapat banyak barang yang tidak dia ketahuai.

"Fei-er, ini kediaman siapa? di mana kediamanmu?" tanya Lie Qi yang penasaran dengan kediaman yang indah ini.

"Ini kediaman Fei-er mom, kediaman mawar" jawab Xiao Fei.

"Ta..tapi bagaimana bisa kediamanmu berubah menjadi sangat indah dengan waktu yang singkat?" tanya Lie Qi yang tidak percaya seolah ini hanya mimpi.

"Ayo mom kita duduk dulu disofa, nanti Fei-er ceritain" jawab Xiao Fei sambil mengajak Lie Qi duduk disofa yang ada di ruang tamu.

Lie Qi hanya menurut saja dan mengikuti Xiao Fei duduk disofa panjang ruang tamu.

"Jadi gini mom, Fei-er sebenarnya dari dulu itu menyembunyikan kekuatan Fei-er dan menjadi orang lemah dan penakut agar Fei-er bisa mengembangkan kekuatan Fei-er secara sembunyi-sembunyi" jalas Xiao Fei yang sengaja berbohong mengenai identitasnya yang sebenarnya.

'Maafin Fei-er mom, Fei-er bohong soal identitas asli Fei-er karna Fei-er tak mau mommy benci Fei-er' ucap Xiao Fei dalam hatinya yang merasa bersalah.

"Oh..jadi selama ini Fei-er menyembunyikan kekuatan Fei-er dari semua orang" ucap Lie Qi yang mengerti penjelasan Xiao Fei.

"Bagaimana dengan kediaman ini? apakah Fei-er yang membangunnya?" tanya Lie Qi yang penasaran dengan berubahnya kediaman mawar milik Xiao Fei.

"Iya mom Fei-er yang membangunnya sendiri dengan kekuatan Fei-er" jawab Xiao Fei dan hanya dibalas anggukan dari Lie Qi, matanya nampak kekaguman kepada Xiao Fei yang dapat membangun kediaman yang sangat indah ini.

Xiao Fei menjelaskan setiap ruangan dan cara menggunakan alat-alat modern kepada Lie Qi.

"Mommy ini adalah dapur, mommy bisa memasak disini nanti" ucap Fei-er.

(dapur kediaman Xiao Fei)

"Wah bagus sekali dapurnya" kagum Lie Qi sambil melihat-lihat isi dapur.

"Mommy ayo Fei-er bakal tunjukin kamar baru mommy" ajak Xiao Fei semangat sambil menggandeng tangan Lie Qi.

"Eh..tidak usah Fei-er, mommy kan sudah punya kamar" elak Lie Qi tidak enak kepada Xiao Fei.

"Udah la mom, ngak papa kok" yakin Xiao Fei.

Xiao Fei membawa Lie Qi ke kamar yang sudah Xiao Fei siapkan untuk Lie Qi.

"Mommy ayo masuk" ajak Xiao Fei masuk ke dalam kamar.

Lie Qi mengikuti Xiao Fei yang masuk ke dalam kamar.

(kamar Lie Qi)

"Taraaa...ini kamar buat mommyku" ucap Xiao Fei dengan senyum manisnya.

"I..i..ini kamar untuk mommy?" tanya Lie Qi masih tidak percaya.

"Iya mom, ini kamar buat mommy" ucap Xiao Fei meyakinkan Lie Qi.

"Hiks..hiks..makasih Fei-er" tangis Lie Qi pun pecah karna terharu dengan perlakuan Xiao Fei terhadapnya.

"Iya mom sama-sama, udah mom ngak usah nangis jelek tau" ucap Xiao Fei menghibur Lie Qi sambil memeluknya.

"Haha..iya mommy sudah tidak menangis lagi" ucap Lie Qi dengan tertawa kecil dan membalas pelukan Xiao Fei.

"Oh iya mommy ayo dicoba dulu kasurnya" ajak Xiao Fei sambil mendorong tubuh Lie Qi dari belakang.

Lie Qi mencoba duduk di kasur besar itu.

"Wah..kasur ini empuk dan nyaman sekali" ucap Lie Qi sangat senang.

Xiao Fei tersenyum melihat Lie Qi yang bahagia. Xiao Fei mulai menjelaskan fungsi dari setiap alat dan barang yang ada di dalam kamar kepada Lie Qi.

Xiao Fei mengangkat salah satu pelayan yang berumur sama dengannya untuk menjadi pelayan pribadinya sekaligus temannya yang bernama Lu Mei. Lu Mei tinggal di kediaman mawar atas keinginan Xiao Fei lebih tepatnya atas paksaan Xiao Fei dan diberi kamar oleh Xiao Fei.

(kamar Lu Mei)

Lu Mei terharu atas perhatian nonanya karna telah menganggapnya sebagai teman, Lu Mei senang melayani nonanya dan menjadi temannya, dia berjanji akan menjadi kuat dan melindungi Xiao Fei.

Xiao Fei juga menyiapkan rumah modern di belakang kediamannya yang berbatasan dengan halaman luas untuk para pelayan dan pengawal yang khusus bekerja untuknya. Para pelayan dan pengawal terharu atas perhatian nonanya karna mereka diberi rumah yang cukup mewah dan bagus. Mereka berjanji akan setia melayani dan melindungi nonanya dengan segenap hati dan nyawa mereka.

(rumah para pelayan dan pengawal)

Xiao Fei memberi pelindung pada seluruh area kediamannya dengan kekuatannya agar terhindar dari ancaman dan serangan musuh.

°°°

Saat ini Xiao Fei berada di ruang dimensinya. Dia berniat akan berkultivasi meningkatkan kekuatannya.

"Fei-er!!! huhu..akhirnya kau datang, aku merindukanmu" teriak Chen Jiao sambil berlari menghampiri Xiao Fei.

"Chen-er!!! huhu..aku juga merindukanmu" teriak Xiao Fei sambil merentangkan kedua tangannya seperti minta dipeluk.

Saat ini Chen Jiao merubah tubuhnya menjadi anak kecil yang imut dan tampan. Chen Jiao yang melihat Xiao Fei seperti ingin dipeluk, semakin mempercepat larinya sambil ikut merentangkan kedua tangannya yang kecil.

Saat jarak Chen Jiao dengan Xiao Fei tinggal dua langkah, tiba-tiba raut wajah Xiao Fei berubah menjadi menyeramkan dengan seringai diwajah cantiknya. Seketika Chen Jiao merinding karna merasakan hawa yang dingin dan dia tahu bahwa hawa menyeramkan itu berada dari gadis di depannya ini. Sewaktu Chen Jiao ingin kabur, tiba-tiba telinganya terasa sakit.

"Aww aww..huhu sakit Fei-er kau tega sekali hiks..menarik telingaku hiks..hiks.." ucap Chen Jiao sambil menangis kesakitan karna telinganya dijewer oleh Xiao Fei. Sekarang hidung Chen Jiao sudah memerah karna menangis dan itu terlihat sangat menggemaskan membuat Xiao Fei tidak tega melihatnya dia pun melepaskan tangannya yang menarik telinga Chen Jiao.

"Mau kabur kemana hmm? kenapa tanaman obatku sebagian hilang?" ucap Xiao Fei menahan amarahnya karna wujut Chen Jiao yang sangat imut. Memang sewaktu Xiao Fei memasuki ruang dimensinya, dia melihat tanaman obat miliknya setengahnya hilang.

"Emm...itu aku makan" ucap Chen Jiao sambil menundukkan kepalanya karna takut.

"Kenapa kamu makan?" tanya Xiao Fei yang terlihat seperti ibu yang memarahi anaknya.

"Sebenarnya Chen-er lapar terus Chen-er makan tanaman obatnya..maaf Fei-er" ucap Chen Jiao lirih sambil menundukkan kepalanya dan memainkan jari-jarinya yang nampak sangat menggemaskan.

'**** gue ngak tahan😶' batin Xiao Fei.

"Hufft...iya aku maafin tapi janji ya ngak makan tanaman obat lagi, nanti kalau Chen-er mau makan ambil aja di mansion, ada di dalem kulkas" ucap Xiao Fei sambil mencubit pipi chabby Chen Jiao.

"Kul..kulkas apa itu Fei-er?" tanaya Chen Jiao sambil mengelus pipinya yang dicubit Xiao Fei.

"Haduh..yaudah deh ayo ikut aku ke mansion, nanti aku jelasin disana" ucap Xiao Fei lalu menggandeng tangan Chen Jiao menuju mansionnya.

(mansion Xiao Fei di ruang dimensi)

Di mansion, Xiao Fei menunjukkan letak makanan, menjelaskan setiap ruangan, dan alat-alat canggih lainnya.

Kini Xiao Fei dan Chen Jiao sedang duduk di ruang keluarga.

"Chen-er, nanti aku mau lanjutin kultivasiku, jadi kamu jangan ganggu aku dan jaga ruang dimensi ini..paham" ucap Xiao Fei.

"Buaik Chen-el puaham" ucap Chen Jiao dengan pipi yang penuh akan makanan.

"Nice..yaudah deh aku mau kultivasi dulu.. dada Chen-er bye👋" ucap Xiao Fei sambil melambaikan tangannya dan melangkah keluar mansion.

"Duadua Fei-el👋" ucap Chen Jiao ikut melambaikan tangannya.

Xiao Fei berjalan menuju batu giok besar didekat mata air surgawi dan duduk di atasnya demgan posisi duduk lotus. Xiao Fei mulai melakukan kultivasinya.

Chen Jiao selalu menemani Xiao Fei yang sedang berkultivasi dan ini sudah hari ke-10 Xiao Fei berkultivasi.

Chen Jiao sekarang sedang duduk di bawah pohon tidak jauh dari Xiao Fei sambil memejamkan matanya menikmati hembusan angin sejuk yang menerpa wajahnya lama-kelamaan Chen Jiao terlelap dan tidur terduduk memasuki alam mimpi.

(Chen Jiao)

Disaat Chen Jiao sedang tertidur pulas, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras.

Bommm...

"HAH!!😲" Chen Jiao terbangun karna terkejut dan alhasil dia terjungkal kedepan, dan wajah tampannya mencium tanah dengan tidak elitnya.

"Aduh..hidungku rasanya patah..sakit sekali" rintih Chen Jiao yang kesakitan karna wajahnya membentur tanah dengan sangat keras, wajah yang tadinya putih bersih menjadi coklat kotor karna tanah.

"Hahahahaha😂" terdengar tawa lepas seorang gadis yang menertawakan tingkah konyol Chen Jiao.

"Ha?!😶" Chen Jiao terkejut dan kesal karna ditertawakan oleh gadis itu, dia masih tidak menyadari siapa gadis itu. Tapi tunggu.. bagaimana ada seorang gadis cantik di dalam ruang dimensi ini dan ledakan apa tadi. Seketika mata Chen Jiao terbuka lebar dengan raut wajah bahagia, akhirnya wanita yang ditunggunya telah terbangun.

"Aku kembali..."

.

.

.

Hallo para readers tercinta eaa😎

Author sempetin update lagi karna hari ini libur😊

Jan lupa like, vote, and komen.ok😉

Semoga kalian semua suka😄

See you again🤗

Terpopuler

Comments

Hinata Sakaguchi

Hinata Sakaguchi

Hahahahahahahhahahahahhahahahahahahhahaha

2021-04-29

1

👿✖{??}✖👿

👿✖{??}✖👿

Yahh...Untuk Outhor Nya Jika ingin Impiannya Tercapai Gk tau Lah... Untuk Semua Juga Outhor outhor Sekalian

Ingatlah.....

Bulat Air Kerana Pembetung•°•°•°•
^Δ^Δ^Δ^Δ^Δ^Δ^Δ^Δ^Δ^Δ^Δ^
Bulat Kata Kerana Muafakat•°•°•°•

Hehege..Siapa Aja Yg Faham..Hehehe

2021-03-25

1

Nur Istiqomah

Nur Istiqomah

pakaiannya masih jaman kerajaan, tpi rumahnya jaman moderen?susah dibayangin.

2021-01-31

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!