Typo bertebaran / abaikan
H A P P Y R E A D I N G 🤗
.
.
.
Nama-nama kediaman di kediaman Perdana Mentri Xiao :
- Kediaman Utama adalah kediaman milik perdana mentri Xiao Yun dan istrinya putri atau nyonya Xian Feng.
- Kediaman Matahari adalah kediaman milik tuan muda pertama Xiao Fang.
- Kediaman Bulan adalah kediaman milik tuan muda kedua Xiao Fan.
- Kediaman Mawar adalah kediaman milik nona pertama Xiao Fei.
- Kediaman Teratai adalah kediaman milik selir Rong Ling.
- Kediaman Lotus adalah kediaman milik nona kedua Xiao Ning.
- Kediaman Melati adalah kediaman para pelayan.
- Kediaman Hitam adalah kediaman para pengawal.
°°°
Kediaman Mawar
Setelah keluar dari ruang dimensi, Xiao Fei merebahkan tubuhnya dikasur sambil menunggu Lie Qi.
"Aww...ni kasur apa batu sih, keras banget ngak ada empuk-empuknya" gerutu Xiao Fei karna kasurnya yang keras.
Xiao Fei melihat sekelilingnya, dan dia baru menyadari bahwa kamarnnya ini begitu sederhana dan tidak seperti kamar putri bangsawan lainnya yang begitu mewah.
"Ckckck...ini kamar apa gubuk sih, jelek, sempit lagi...tapi rapi juga" ucap Xiao Fei menilai kamarnya.
Pintu kamar Xiao Fei dibuka perlahan dan munculah Lie Qi.
"Fei-er air hangatnya sudah si-...siapa anda? dimana nona Xiao Fei?" tanya Lie Qi yang terkejut karna melihat gadis yang sangat cantik di depannya dan tidak melihat ada nonanya.
"Hey mommy tenanglah..ini aku Xiao Fei" ucap Xiao Fei menenangkan Lie Qi yang sempat berteriak.
"Benarkah kau Fei-er?" tanya Lie Qi yang ragu.
"Iya mommy, ini aku Xiao Fei" ucap Xiao Fei mengulagi katanya tadi.
"Tapi bagaimana bisa kau jadi cantik sekali Fei-er?" tanya Lie Qi kebingungan dan kagum dengan kecantikan Xiao Fei sembari duduk di samping Xiao Fei.
"Sebenernya tu aku diracuni mom..terus aku tadi sempet ngilangin racunnya dan akhirnya aku jadi gini deh" ucap Xiao Fei menjelaskan.
"Jadi kamu diracuni? tapi..siapa yang meracunimu?" tanya Lie Qi yang penasaran dengan orang yang meracuni Xiao Fei.
"Iya mom aku diracuni, sebab itu aku jadi jelek terus ngak bisa kultivasi deh... kalau soal orang yang meracuniku, siapa lagi kalau bukan ular beranak sialan itu" ucap Xiao Fei dengan seringai diakhir kalimatnya.
Lie Qi yang melihat seringai Xiao Fei bergidik ngeri.
'Nona menyeramkan sekali😨' batin Lie Qi merinding.
"Kalau gitu aku mandi dulu ya mom" ucap Xiao Fei dan langsung beranjak ke kamar mandi.
Xiao Fei masuk ke kamar mandi dan melihat ada bak mandi yang terbuat dari kayu.
"Beneran ni gue mandi pakek itu" ucap Xiao Fei yang sesikit tidak terima.
Tiba-tiba Lie Qi masuk ke kamar mandi.
"Fei-er kau ingin wewangian apa?" tanya Lie Qi.
"Aataga...mommy ngagetin aja deh" ucap Xiai Fei terkejut dengan kedatangan Lie Qi.
"Emm...kalau gitu aku mau wangi mawar aja deh" ucap Xiao Fei.
"Baiklah" ucap Lie Qi dan langsung memberi wewangian mawar ke dalam bak mandinya.
Saat Xiao Fei ingin membuka bajunya, Lie Qi menghampiri Xiao Fei.
"Mommy kenapa masih disini?" tanya Xiao Fei terkejut karna Lie Qi tak keluar dari kamar mandi.
"Mommy bantu mandikan seperti biasa" ucap Lie Qi yang membuat Xiao Fei sadar kalau biasanya dimandikan oleh pelayan.
"Eh..ngak usah mommy Fei-er udah gede tau" bantah Xiao Fei.
'Masa iya gue segede gini dimandiin...yang bener aja" batin Xiao Fei mengeluh.
"Tap-" ucap Lie Qi yang langsung terpotong oleh ucapan Xiao Fei.
"Tak ada bantahan mom" ucal Xiao Fei tegas namun lembut.
"Hufft..baiklah mommy keluar dulu" ucap Lie Qi pasrah dengan keputusan Xiao Fei dan langsung keluar dari kamar mandinya.
Xiao Fei membuka hanfunya yang berlapis-lapis itu.
"Haduh ribet amat ni baju, berlapis-lapis kaya kue lapis😩" gerutu Xiao Fei karna baju zaman kuno yang menurutnya ribet itu.
Xiao Fei berendam dibak mandi dengan wewangian mawar, begitu rileks dan nyaman.
Setelah melaukan aktivitas mandinya, Xiao Fei mengenakan hanfu merah yang disiapkan Lie Qi, sebenarny Xiao Fei menolak memakainya tapi karena paksaan Lie Qi akhirnya Xiao Fei mengalah dan memakainya dibantu Lie Qi.
"Fei-er makanannya sudah siap" ucap Lie Qi.
"Baiklah mommy, mari makan bersama" ajak Xiao Fei.
"Tapi Fei-" ucap Lie Qi yang terpotong oleh Xiao Fei.
"Tak ada tapi-tapi mom" ucap Xiao Fei lembut.
"Baiklah Fei-er" ucap Lie Qi sembari tersenyum.
Xiao Fei pun mencoba makanan zaman kuno karna penasaran bagaimana rasanya.
'Eh kok hambar sih..cuman asin doang coy..ini makanan apa bukan sih...hufft makan aja lah males gue ambil di ruang dimensi entar ketauan mommy bisa brabe😧' batin Xiao Fei menggerutu dan akhirnya pasrah memakan makanan yang menurutnya tidak enak.
Setelah selesai makan Xiao Fei berniat melihat-lihat keadaan kediaman perdana mentri. Sebelum keluar kediaman Xiao Fei menggunakan cadar untuk menutupi wajahnya yang cantik.
Xiao Fei mengajak Lie Qi berkeliling kediaman perdana mentri. Saat Xiao Fei keluar dari kediaman, dia melihat sekeliling kediamannya.
'Ya ampyun ckckck...ini yang namanya kediaman nona pertama kah? kenapa lusuh banget ya..euuh kuno banget...pokoknya harus gue dekor ulang semuanya' batin Xiao Fei.
Xiao Fei dan Lie Qi berkeliling kediaman perdana mentri. Banyak pelayan yang berbisik-bisik menghina Xiao Fei bahkan ada yang menghina secara terang-terangan sambil meliriknya sinis. Para pelayan mengira wajah Xiao Fei sangatlah buruk sampai-sampai harus menggunakan cadar.
Xiao Fei hanya acuh tak acuh, dia berjalan tegap sambil melihat-lihat lingkungan sekitar sampai ada 3 orang pelayan yang berjalan berlawanan arah dengannya. Para pelayan itu berjalan dengan sombongnya, dagunya diangkat dan menatap sinis Xiao Fei.
"Minggir kau dasar sampah" ucap pelayan 1 dengan mengibaskan tangannya.
Lie Qi yang melihat pelayan itu menghina nonanya ingin memarahinya, tetapi dicegah oleh Xiao Fei.
"Jangan menghalangi kami" ucap pelayan 3 dengan melotot.
Rasanya ingin Xiao Fei mencongkel kedua matanya itu.
Xiao Fei masih berdiri dengan tenang menatap dingin ketiga pelayan itu. Ketiga pelayan itu merinding dan terkejut saat mendapat tatapann dingin Xiao Fei yang biasanya menunduk takut, tetapi mereka hanya menganggapnya remeh Xiao Fei.
"Dasar sialan, apa kau tidak mendengar hah" ucap pelayan 2 sambil memukul Xiao Fei.
Belum sempat tangan pelayan 2 memukul Xiao Fei, tangan pelayan 2 tiba-tiba berhenti di depan wajah Xiao Fei dan tidak bisa digerakkan seperti dipegang oleh sesuatu tetapi tak terlihat. Kedua teman pelayan itu panik termasuk pelayan 2 yang tangannya tidak bisa digerakkan, lama-kelamaan tangan pelayan 2 itu sakit seperti ada yang mencengkramnya dengan kuat.
"Hah...beraninya seorang pelayan rendahan memukul nona ini" ucap Xiao Fei denga nada dingin menatap ketiga pelayan yang menghalanginya. Xiao Fei marah dan mengeluarkan 5% aura kematiannya, seketika udara disekitar menjadi mencekam, para pelayan dan pemgawal yang berada disekitarnya termasuk ketiga pelayan yang ada di depan Xiao Fei terduduk ditanah dengan tubuhnya yang bergetar hebat dan sampai ada yang batuk darah dan pingsan di tempat karena tekanan yang sangat berat padahal Xiao Fei baru mengeluarkan 5% auranya.
Xiao Fei menatap ketiga pelayan di depannya yang bergetar hebat sambil terduduk di tanah, dan menarik kembali auranya, dapat dilihat pelayan dan pengawal disekitarnya kembali bernafas lega walaupun masih bergidik ngeri telah merasakan aura yang sangat kuat dari Xiao Fei yang disebut sebagai sampah. Kalau bisa dibilang mereka sangatlah terkejut saat mengetahuainya.
"Sepertinya kalian pelayan rendahan perlu diberi pelajaran agar tak kelewatan" ucap Xiao Fei dingin sambil menyeringai dibalik cadarnya.
Seketika muncul sebuah canbuk ditangan Xiao Fei, cambuk itu dialiri api berwarna merah terang. Para pelayan di depan Xiao Fei yang melihat ada cambuk ditangan Xiao Fei sempat terkejut tidak percaya tetapi mereka menganggapnya remeh karna mereka percaya bahwa Xiao Fei tidak akan berani mencambuk mereka.
Xiao Fei berjalan mendekati ketiga pelayan itu sambil membawa cambuk. Ketiga pelayan itu mulai panik.
"Ma..ma..mau apa..kau" ucap pelayan 3 dengan bergetar.
"Ja..ja..jangan mendekat" teriak pelayan 1 ketakutan.
"ap..apa yang akan kau lakukan" ucap pelayan 2 bergidik ngeri melihat Xiao Fei berjalan mendekatinya sambil membawa cambuk api itu.
"Apa yang akan ku lakukan?" ucap Xiao Fei menggantung kalimatnya
"Tentu saja bermain dengan kalian b*tch" lanjut Xiao Fei sambil menyeringai.
Xiao Fei melambungkan cambuknya tinggi dan...
Ctarrr...
Arrkkgg...
Ctarrr...
Arrkkgg...
Suara cambukan dan erangan kesakitan ketiga pelayan itu mengglegar, para pelayan dan pengawal yang melihat kejadian mengerikan itu bergidik ngeri.
"Sepertinya tangan ini yang ingin memukulku" ucap Xiao Fei memegang tangan pelayan 2.
Xiao Fei menekan tangan pelayan 2 dan langsung mematahkan tulang tangan pelayan 2 yang hampir memukulnya tadi.
Krakk...
Arrkk...
Pekikan dan teriakan kesakitan pelayan 2 akibat tangannya yang patah membuat semua yang menonton lagi-lagi bergetar dan bergidik ngeri.
"Am..ampun..nona..huhu..am..ampuni..ham.. ba..huhu" ucap pelayan 2 terbata-bata sambil menangis kesakitan.
"Mo..hon ma..af..no..na" ucap pelayan 3 meringis kesakitan.
"Ham..ham..ba mohon..ma..af nona..hamba..berjan..ji..tidak..ak..akan..mela..kukannya..lagi" ucap pelayan 1 bergetar kesakitan.
"Ampun? maaf?...heh waktu aku yang meminta ampun dan meminta maaf, apa kalian mengabulkannya? jawabannya tidak" ucap Xiao Fei dengan menekan diakhir katanya.
Xiao Fei terus mencambuk ketiga pelayan itu sampai pingsan. Xiao Fei pun menghentikan aksinya karna melihat mainannya terkapar pingsan tak berdaya.
"SIAPAPUN YANG BERANI MENGGANGGU NONA INI...AKAN BERNASIB SAMA DENGAN MEREKA" teriak Xiao Fei dengan nada dinginnya dan mengeluarkan 2% auranya agar mereka merasakannya.
Para pelayan dan pengawal bingung dengan sikap nonanya yang berubah 360°, nonanya yang tadinya penurut, pendiam, dan penakut kini berubah menjadi berani, tegas, dan dingin tak tersentuh. Pelayan dan pengawal yang membela dan mengasihi Xiao Fei sedari dulu kini merasa lega atas perubahan nonanya yang tidak mudah ditindas lagi. Semua pelayan dan pengawal berjanji tidak akan mengganggu Xiao Fei lagi karna mereka masih sayang nyawa.
Xiao Fei mengajak Lie Qi kembali ke kediamannya karna moodnya hilang seketika.
Perilaku Xio Fei yang berubah drastis dan perbuatannya yang menghukum pelayan dengan sangat sadis itu sampai ke telingan perdana mentri Yun, selir Rong Ling, dan seluruh kediaman perdana mentri.
°°°
Disisi lain
Kediaman Teratai
Xiao Ning pergi ke kediaman teratai tempat ibunya tinggal.
Brakk...
"Astaga ada apa ini?" ucap selir Rong Ling yang terkejut dan marah akibat seseorang mengganggunya.
"Ibu, ini aku Xiao Ning" ucap Xiao Ning sambil menghampiri ibunya.
"Oh kamu Xiao Ning, ada apa kau kemari?" tanya selir Rong Ling.
"Ibu, ibu, apa kau tahu tentang perubahan sikap si sampah itu?" tanya Xiao Ning penasaran.
"Ibu sempat mendengarnya, tapi ibu tidak tahu benar atau tidak" ucap Rong Ling.
"Aku juga penasaran dengan perubahan siakp dari sampah tak berguna itu" ucap Xiao Ning.
"Iya, ibu juga penasara...bagaimana kalau kita kasih sampah itu pelajaran" ucap Rong Ling sambil menyeringai.
"Ide yang bagus ibu" ucap Xiao Ning ikut menyeringi.
°°°
Kediaman Mawar
Hachi...
Hachi...
"Hais...Siapa yang lagi ngomongin gue sih?" ucap Xiao Fei yang jengkel dengan orang yang membicarakannya.
"Kau tak apa Fei-er?" tanya Lie Qi khawatir karna nonanya bersin-bersin beberpa waktu lalu.
"Tak apa mom, Fei-er ngak papa kok" ucap Xiao Fei meyakinkan.
Lie Qi pun bernafas lega melihat nonanya tidak kenapa-napa.
°°°
Identitas : selir perdana mentri Xiao
Nama : Rong Ling
Umur : 29 tahun
Tingkat kultivasi : Perak tahap akhir
Identitas : nona kedua perdana mentri Xiao
Nama : Xiao Ning
Umur : 13 tahun
Kultivasi : Perak tahap awal
.
.
.
Hay para readers😎
Gimana pada penasaran ngak🤔
Oh iya sebelumnya author mau minta maaf dulu🙏 karna masuk waktu ulangan jadinya author tunda dulu ya updatenya☺
Tunggu kelanjutan yang lebih seru lagi😊
Terima kasih see you🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Diah Susanti
enak tuh kue lapis, bikin🤤🤤🤤🤤
2024-09-13
0
레이디핏
Kenapa Mommy?knpa nggak ibu atau bibi aja gituuuu
2022-09-24
0
KooKie💜🐰
thor selir sama putri kedua itu terlalu cantik seharus nya jelek
2022-03-03
1