Chp3

Typo bertebaran / abaikan

H A P P Y R E A D I N G 🤗

.

.

.

5 hari di dalan ruang dimensi

Boomm...

Terderang suara ledakan yang sangat besar. Ya, itu adalah Xiao Fei, dia telah berhasil menerobos tingkat kultivasi menjadi tingkat langit tahap akhir.

Tingkat kultivasi terdiri dari :

- Perunggu ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Perak ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Emas ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Jiwa Petarung ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Bumi ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Langit ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Raja Petarung ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Kaisar Petarung ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Abadi ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Dewa ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Ilahi ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

- Mystical ada 3 tahap yaitu, tahap awal, menengah, dan akhir.

°°°

Xiao Fei membuka matanya perlahan-lahan, kini dia merasa tubuhnya lebih ringan dan berenergi. Penglihatannya semakin jernih dan pendengarannya semakin tajam.

Tubuh yang tadinya kurus menjadi berisi, apalagi dibagian payud*rah dan bok*ng yang semakin besar. Tubuh yang tadinya pendek menjadi semakin tinggi. Rambut panjang yang hitam bak malam. Wajah yang tadinya jelek dan berbintik kini menjadi ukiran wajah yang sangat cantik bak dewi, bahkan dewi pun akan iri dengan kecantikannya, mata hitam kebiruan yang besar dan tajam, alis yang tipis seperti pedang, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, bibir merah muda yang tipis dan sexy. Kulit seputih susu dan sehalus batu giok. Tubuh Xiao Fei dari atas hingga bawah semuanya berubah menjadi sangat idel dan sexy. Sungguh kecantikan alami yang sebenarnya hingga dapat meruntuhkan benua karena ingin mendapatkannya.

(Nona pertama Xiao Fei)

Xiao Fei dapat merasakan kekuatan yang mengalir ditubuhnya, begitu hangat dan nyaman.

"Hufft...akhirnya gue bisa kultivasi juga...lumayan lah cuman sampai tingkat langit tahap akhir" ucap Xiao Fei, bener-benar seorang jenius murni, dengan mudahnya Xiao Fei berucap kata 'lumayan' 'cuman' seperti itu adalah hal yang biasa bagi dirinya. Bila orang-orang mengetahui apa yang diucapkan Xiao Fei, sudah dipastikan orang itu bukan hanya muntah darah tetapi langsung bunuh diri (ok ini lebay).

Bagaimana bisa seorang gadis kecil umur 14 tahun bisa mencapai setengah dari tingkat kultivasi hanya dalam 5 hari di dalam ruang dimensi, dan hanya satu kalimat yang bisa menggambarkan Xiao Fei yaitu 'Monster Kultivasi'.

Xiao Fei berjalan menuju istananya yang bernuansa modern. Semua barang-barang di dunia modern milik Alexa atau Xiao Fei disimpan di ruang dimensinya, karena Alexa sangat lelah bila harus bolak-balik mengambil barang jadi semua barang termasuk senjata modern, robot, mobil, motor, makanan, semua alat-alat ciptaan Alexa, bahkan mansion, dan masih banyak lagi barang yang disimpan di ruang dimensinya.

Sebelum sampai di istana, Xiao Fei mendengar suara teriakan anak kecil yang semakin mendekatinya. Xiao Fei memasang kewaspadaannya, dia bingung bagaimana bisa ada orang lain di dalam ruang dimensinya.

Tibalah anak kecil yang dapat dilihat berumur 8 tahun itu di depan Xiao Fei, anak itu terlihat tampan dan imut dengan pipi chubbynya.

"Tuannn!!!" teriak anak lelaki itu.

"Siapa kamu?! bagaimana bisa kamu masuk ke ruang dimensiku?!" ucap Xiao Fei dingin sambil mengeluarkan sedikit aura mengintimidasinya.

"Sa..sa..saya adalah penjaga ruang dimensi ini..tut..tuan.." ucap anak lelaki itu dengan gugup dan tubuhnya tampak bergetar karna takut dengan aura Xiao Fei.

Xiao Fei yang melihat anak kecil itu ketakutan dan ingin menangis, Xiao Fei langsung menarik lagi auranya, dan bisa dia lihat anak kecil itu langsung bernafas dengan lega. Xiao Fei bingung dengan ucapan anak kecil itu, apa maksutnya?

Xiao Fei mendekati anak kecil itu dan berjongkok mensejajarkan tinggi badannya dwngan anak kecil itu.

"Hei..jangan menangis...aku minta maaf ya" ucap Xiao Fei dengan nada lembut dan mengusap pipi anak kecil itu yang sedikit basah karena air mata yang jatuh dari mata besarnya untuk menenangkannya.

Anak kecil itu yang melihat wajah cantik Xiao Fei sangat dekat dengannya, merasa malu dan kini pipinya bersemu merah. Anak kecil itu langsung menundukkan kepalanya.

"Kenapa kau menunduk?" tanya Xiao Fei sambil manaikan dagu anak kecil itu.

"Kenapa wajahmu memerah? apa kau demam?" lanjut Xiao Fei yang merasa khawatir karna melihat wajah anak kecil itu yang memerah.

"Ti..tidak tuan...aku tidak apa-apa" jawab anak kecil itu.

"Oh iya kamu siapa? kenapa kamu bisa ada di dalam ruang dimensiku?" tanya Xiao Fei.

"Saya adalah penjaga ruang dimensi ini tuan. Saya sudah tidur selama 1000 tahun, dan saya terbangun karna merasakan aura dari tuan" jelas anak kecil itu.

"Oh..jadi kau penjaga ruang dimensiku" ucap Xiao Fei.

"Benar tuan" jawab anak kecil itu.

"Emm...siapa namamu?" tanya Xiao Fei, karna dia bingung harus memanggil anak kecil itu apa.

"Saya tidak punya nama tuan" jawab anak kecil itu.

"Bagaimana kalau aku memanggilmu dengan nama emm..Chen Jiao.." ucap Xiao Fei.

Terlihat raut bahagia dari anak kecil itu yang kini bernama Chen Jiao.

"Terima kasih tuan" ucap Chen Jiao dengan senyum manisnya.

"Ouhh..Chen-er imut banget deh..mulai sekarang jangan panggil aku tuan, aku tidak suka itu..namaku Xiao Fei, panggil saja Fei-er" ucap Xiao Fei sambil mencubit pipi chubby Chen Jiao.

"Auww...sakit tu..eh Fei-er" jawab Chen Jiao sambil mengelus pipinya yang dicubit Xiao Fei.

"Eh sebentar deh?! Chen-er kamu kan udah tidur 1000 tahun, berarti kamu udah tua dong" ucap Xiao Fei yang baru menyadari usia Chen Jiao.

"Terus kenapa Chen-er masih jadi anak kecil?" tanya Xiao Fei.

"Eh?! emm...sebenarnya Chen-er bisa kok jadi orang dewasa..hehe😁" ucap Chen Jiao dengar cengirnya yang menunjukkan deretan gigi kecilnya.

"Oh jadi sebenernya Chen-er bisa jadi orang dewasa?" tanya Xiao Fei.

"Iya Fei-er..apa Fei-er ingin melihatnya?" tanya Chen Jiao.

"Wah bener nih...mau dong mau dong" jawab Xiao Fei dengan antusias.

Chen Jiao yang melihat keantusiasan Xiao Fei terkekeh geli melihatnya. Chen Jiao segera merubah dirinya menjadi lelaki yang tampan.

(Chen Jiao)

'Buset...cogan njir😶' batin Xiao Fei kegirangan dengan wujud Chen Jiao yang tampan.

"Emm..Fei-er bagaimana dengan wajahku?" tanya Chen Jiao.

"Ganteng" ucap Xiao Fei sadar.

"Be..benarkah" ucap Chen Jiao dengan malu.

"Beneran sumpah✌" ucap Xiao Fei jujur dengan mengangkat dua jari di samping wajahnya.

"Oh ya bentar-bentar, aku ambilin cermin" lanjut Xiao Fei langsung mengeluarkan cerminnya.

"Nih lihatlah" ucap Xiao Fei sambil menodongkan cerminnya.

"Eh ini benar wajahku, tampan sekai aku, aku seperti melihat kembaranku sendiri, cermin ini begitu jernih, darimana kamu mendapatkannya Fei-er, aku baru pertama kalinya melihat cermin seindah ini" ucap Chen Jiao dengan kagum melihat cermin milik Xiao Fei.

"Aku yang membuatnya" ucap Xiao Fei tenang sambil menyerahkan cerminnya kepada Chen Jiao.

"Wah benarkah Fei-er, kau hebat sekali" ucap Chen Xiao dengan kagum kepada Xiao Fei.

"Ah sudahlah...Chen-er maukah kau menemaniku mengelilingi istana mungkin kau tahu lebih banyak mengenai istana impian" ucap Xiao Fei mengajak Chen Jiao berkeliling.

"Baiklah Fei-er ayo aku akan menemanimu berkeliling istana" ucap Chen Jiao.

(Istana Xiao Fei bernama Istana Impian)

Xiao Fei dan Chen Jiao masuk ke dalam istana. Chen Xiao melihat pintu yang selama ini terturup rapat kini dan terkunci kini pintinya berubah warna yang tadinya putih menjadi emas. Xiao Fei bingung dengan pintu itu yang tiba-tiba berubah warna, Chen Jiao pun kebingungan. Chen Jiao mendekati Xiao Fei yang tengah memandang 3 pintu itu dengan bingung.

"Fe..Fei-er apakah kau berhasil menerobos tingkat kultivasi?" tanya Chen Jiao sedikit ragu.

"Iya emang kenapa?" tanya Xiao Fei kembali.

"Be..berapa lama kau berkultivasi dan se..sekarang kau mencapai tingkat apa?" tanya Chen Jiao gagap dan ragu.

"Emm...5 hari di ruang dimensi dan hanya tingkat langit tahap akhir" jawab Xiao Fei santai dengan wajah polosnya itu.

Chen Jiao mematung di tempat bagaikan mati rasa, jantungnya sesak seakan berhenti berdetak (ok ini terlalu lebay) saat dia mendengar kata 'hanya' yang keluar dari mulut Xiao Fei, sudah dipastikan bila orang lain yang mendengarnya pasti akan memarahi Xiao Fei habis-habisan hingga Xiao Fei sadar apa yang dia perbuat, tapi bila orang itu berani saja.

Bagaiman bisa gadis di depannya itu mengatakan dengan santainya. Padahal umurnya baru sekitar 14 tahun dan dia telah mencapai kultivasi tingkat langit tahap akhir. Orang biasa saja biasanya memerlukan waktu hingga bertahun-tahun lamanya untuk menerobos setiap tahap, bahkan seorang jenius memerlukan waktu 2 tahun untuk menerobos setiap tahapannya. Dan Xiao Fei hanya memerlukan waktu 5 hari di ruang dimensinya sudah dapat mencapai setengah dari tingkat kultivasi, sungguh seorang monster kultivasi.

"Bagaimana kau bisa mencapai tingkat langit tahap akhir hanya dalam waktu 5 hari Fei-er?" tanya Chen Jiao yang sedikit geram dengan perkataan Xiao Fei.

"Ya begitulah" ucap Xiao Fei mengiyakan saja.

Chen Jiao hanya bisa bersabar menghadapi tingkah Xiao Fei itu.

"Chen-er kenapa pintu ini berubah menjadi emas, kan tadinya putih?" tanya Xiao Fei.

"Itu karena kau sudah menerobos ke tingkat yang lebih tinggi dan sekarang ada 3 pintu yang sudah bisa kau buka" ucap Chen Jiao menjelaskan.

"Oh jadi begitu ya" ucap Xiao Fei ber oh ria.

Xiao Fei melihat pintu yang selama ini terkunci kini bisa dia buka, memang selama di dunia modern, hanya pintu kamar saja yang dapat dibuka dan pintu yang lain terkunci rapat tidak dapat dibuka oleh Alexa walau dengan berbagai cara.

Xiao Fei membuka pintu pertama secara perlahan-lahan dan bisa dia lihat disana ada sebuah harta yang sangat banyak dan menumpuk. Disana ada emas, berlian, mutiara, dan harta langka lainnya, melihat harta yang begitu banyak, mata Xiao Fei menjadi berbinar.

Setelah melihat-lihat harta, Xiao Fei berjalan menuju pintu yang kedua, dia membuka pintunya dan melihat banyaknya buku yang tersusun di rak dengan rapi, sudah dipastikan bahwa ruang ini adalah perpustakaan istana.

Kini Xiao Fei berada di perpustakaan istana. Perpustakaan istana sangatlah luas, memiliki lebih dari 50.000 buku mulai dari buku cerita, novel, kultivasi, beladiri, alkeimis, senjata, elemen, dan masih banyak lagi.

"Baiklah Fei-er sebaiknya kau membaca buku-buku kultivasi dan bela diri yang ada di perpustakaan ini, aku akan menunggumu di luar" ucap Chen Jiao sembari keluar dari ruang perpustakaan setelah menerima anggukan Xiao Fei.

Xiao Fei mulai membaca setiap buku dan setiap rak yang ada. Di dalam perpistakaan terdiri dari 8 rak yang sangat besar di setiap dinding dan 4 rak lebih kecil yang berada di tengah perpustakaan.

Xiao Fei sudah 10 jam berada di peepustakaan, dia telah menyelesaikan membaca semua buku yang ada di perpustakaan maupun tentang kultivasi, bela diri, cerita, dan lainnya tanpa Xiao Fei ulangi karna dia sangatlah hafal hanya dalam satu kali membacanya.

Xiao Fei keluar dari perpustakaan dan menghampiri Chen Jiao yang sedang duduk di gazebo.

"Fei-er apakah kau sudah selesai membaca buku tentang kultivasi dan bela diri?" tanya Chen Jiao yang terkejut dengan kedatangan Xiao Fei.

"Iya aku sudah membaca semua buku yang ada di perpustakaan" ucap Xiao Fei dengan tenang sambil duduk didekat Chen Jiao.

Lagi-lagi Chen Jiao dibuat terkejut oleh Xiao Fei, bagaimana bisa dia membaca semua buku yang ada di perpustakaan hanya dalam waktu 10 jam?

'Sungguh seorang jenius' batin Chen Jiao kagum.

"Chen-er ayo kita membuka pintu yang satunya lagi" ucap Xiao Fei mengajak Chen Jiao dengan antusias.

"Baiklah ayo" ucap Chen Jiao.

Xiao Fei segera menggandeng tangan Chen Jiao sembari berlari kecil menuju pintu ke 3.

Chen Jiao tersipu malu karna tangannya yang tiba-tiba digandeng oleh Xiao Fei, wajahnya memanas dan merah padam, Chen Jiao hanya biasa memalingkan wajahnya dan pasrah dengan kelakuan tuannya itu.

Xiao Fei membuka pintu ke 3 itu dan dapat dia lihat banyaknya senjata tingkat tinggi yang berjejer rapi. Kini mata Xiao Fei semakin berbinar karna mendapati senjata yang menjadi benda paling dia sukai.

Setelah Xiao Fei selesai melihat-lihat senjata, dia keluar dari ruang senjata itu kemudian pergi ke luar istana untuk melatih seni bela dirinya dan melatih kekuatan elemennya.

Saat Xiao Fei melakukan latihan seni bela dirinya, dia tidak pernah menggunakan airan qinya karena Xiao Fei telah terbiasa akan hal itu dan menjadikan tubuhnya semakin kuat.

Serasa cukup lelah, Xiao Fei berpamitan kepada Chen Jiao untuk kembali ke kediamannya.

.

.

.

Salam dari author eaa😎

Terima kasih kepada para readers terhormat yang telah mampir di novelku. Jujur memang baru pertama buat novel tentang reinkarnasi.

Semoga kalian semua suka sama cerita ini😊

Jangan lupa like, vote yang buanyakk, and komen😄

See you again guys🤗

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq suka ceritanya 👍👍

2022-11-26

0

Hinata Sakaguchi

Hinata Sakaguchi

Entah Mengapa Di Setiap Novel Yg Ku Baca Kalo MC Cewek Ny mati Terus Reinkarnasi Ke Dunia Kultivator Malah Gampang Gak ada Hambatan Sama Sekali

2021-04-29

0

maestuti dewi saraswati

maestuti dewi saraswati

lanjuut

2021-03-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!