Khawatir

Keesokan paginya sebelum subuh Adit sudah terbangun. Refleksi dia memeriksa keadaan istrinya. Tangannya memegang kepala Regina memastikan kondisi gadis itu, dan Alhamdulillah panasnya sudah mulai turun.

Adit pun merasa lega.

‘Syukurlah demamnya sudah turun,’ batin Adit.

Kemudai Adit meraih ponselnya dan memberi kabar pada kedua orang tuanya jika istrinya masuk rumah sakit.

Adit kembali duduk di samping Regina sambil membelai rambutnya.

Tiba-tiba Regina terjaga, Adit langsung menarik tangannya.

Adit tersenyum pada istrinya membuat gadis itu menjadi malu dan memalingkan wajahnya.

‘Pernikahan ini karena utang piutang jadi aku enggak mau kalau sampai nantinya jatuh cinta pada mas Adit. Setelah utang ayah lunas pada pak Abidin pasti mas Adit akan meninggalkan aku karena mas Adit menikahi aku bukan atas dasar cinta,’ batin Regina.

“Re...kamu mau sarapan apa, biar mas belikan.”

“Aku mau sarapan dari rumah sakit ini saja Mas, jadi Mas enggak perlu repot-repot membelikannya.”

“Kalau kamu ingin sesuatu, kamu katakan saja, jangan sungkan?” ucap Rey sambil tersenyum menatap manik hitam istrinya.

Regina yang memperhatikan Adit sejak tadi memandangnya sambil tersenyum merasa salah tingkah.

“Kenapa kamu mandangin aku terus?"

"Enggak ada, pengen aja"

"Maksudnya?" tanya regina menyipitkan mata

"Aku suka, emang salah." sahut Adit dengan suara lembut

"Salah!" jawab Regina ketus

"Salahnya dimana?"

"Pokoknya salah," sahut regina tak suka.

Adit tersenyum, "Aku tuh mandangin istriku sendiri loh, tapi kalau mandangin istri orang baru salah." sahut Adit tak mau kalah.

"Udah donk jangan marah." ucap Adit lagi menggenggam tangan Regina untuk meyakinkannya.

"Nggak, kamu pasti..."

Regina tidak melanjutkan kalimatnya dia menarik tangannya dari genggaman Adit, tapi Adit bukan melepaskannya bahkan semakin mempererat genggaman itu.

"Aku pasti apa...kok nggak di teruskan?"

"Au ah, bodo. Mas lepas." ucap gadis itu masih dengan sedikit merengut

"Enggak mau," adirbjuga bersikap keras, sengaja menggoda istrinya.

“Mas lepaskan....!”

ucap regina sedikit lebih tinggi

“Kenapa, apa tidak boleh seorang suami memegang tangan istrinya,” tanya Adit lembut namun justru pertanyaan itu menusuk kedalam hati regina.

"Maaf, tapi aku..."

Regina menundukkan kepalanya tidak mau bertatapan dengan Adit dan berusaha menarik tangannya lagi.

"Tapi apa, kau mau bilang belum bisa menerima aku? iya. Aku sabar kok." sahutnya

Gadis itu ingin menjawab namun ketukan di pintu membuat mereka berdua menoleh, "selamat pagi, Maaf menggangu waktunya. Saya hendak memeriksa ibu,"

“Silahkan Sus...”

"Gimana kondisi istri saya su" tanya Adit

"Panasnya sudah turun, tapi untuk lebih pastinya, nanti bisa tanyakan ke dokter. Terima kasih, saya permisi." perawat itu pun berlalu.

"Aku sakit apa mas?"

"Belum tau, nanti mas tanya dokter" sahut Adit

"Kenapa?" tanyanya lagielihat istrinya manyun

"Aku takut mas, "

"Sama... tapi mas yaikn kamu baik-baik saja, cuma kecapekan aja. Jadi jangan khawatir, ok!" Regina mengangguk.

***

Bu Sinta dan pak Abidin berangkat ke rumah sakit menjenguk menantunya.

“Kasihan Regina ya Pa,” jelas bu Sinta prihatin.

“Tidak boleh berbicara seperti itu Ma. Semua musibah yang kita alami pasti ada hikmahnya dibalik itu. Jadi kita tidak boleh menyesalinya.”

Bu Sinta langsung terdiam sambil merenungkan ucapan suaminya barusan. Yang dikatakan suaminya memang benar adanya bahwa semua musibah datangnya dari Allah dan kita harus selalu mensyukurinya karena dibalik semua itu pasti ada hikmahnya yang bisa kita petik.

“Kita pergi sekarang saja ya Pa?” ajak bu Sinta.

“Nggak kepagian?"

"Pa..."

"Ok, Ma, tunggu sebentar lagi.”

***

"Gimana istri saya dok?" tanya Adit dengan perasaan was-was.

“Berdasarkan hasil lab bahwa istri Bapak positif menderita tipus, jadi harus banyak istirahat dan tidak boleh terlalu capek,”

"Tidak bahaya kan dok? apa yang harus saya lakukan?*

Dokter tersemyum tipis, "Tidak ada cukup menyuruhnya makannobat teratur dan istirahat yang cukup."

penyakitnya.’

Adit kemudian duduk di samping istrinya sambil tersenyum tanpa berkata sepatah kata pun. Dia masih memikirkan beban yang dihadapi Regina.

“Mas...maafkan aku ya. Aku sudah banyak merepotkan kamu sementara kita baru saja menikah.”

“Ssstt...jangan pernah ngomong seperti itu Sayang. Mas ikhlas merawat kamu sampai kamu betul-betul sembuh nantinya.” Adit langsung mengcup kening istrinya.

Regina merasa terkejut saat kecupan itu mendarat di keningnya. Dia tidak menyangka kalau Adit berani melakukan hal itu. Tapi Regina tidak mampu untuk menolaknya karena Adit telah menjadi suami yang sah. Dalam hukum dan agama hal itu boleh dan halal dilakukan oleh seorang suami.

“Kenapa Mas mau menikahi aku. Bukankah Mas sudah mempunyai kekasih dan akan segera menikah. Apakah Mas mau menikah dengan aku karena mau menebus utang ayah, artinya dengan menikahi aku utang ayah akan lunas, begitukan Mas?”

Terlihat wajah Adit merah padam menahan marah karena direndahkan oleh Regina. Adit merasa Regina tidak menghargai perasaannya.

“Terserah kamu Re... Terserah tanggapan kamu seperti apa. Hanya yang perlu kamu ketahui bahwa Mas sudah putus dengan wanita itu karena banyak perbedaan diantara kami.”

Regina hanya diam saja mendengar penjelasan Adit, sementara Adit sengaja tidak mau menjelaskan bahwa dia telah jatuh hati pada Regina ketika pertama kali bertemu.

‘Biar kamu tau Re, bahwa aku sangat mencintai kamu. Bayang-bayang wajah kamu tidak pernah lepas dari ingatan aku sejak kita bertemu untuk pertama kalinya, tapi kalau hal ini aku katakan kamu enggak akan pernah percaya,’ batin Adit.

Regina hanya terdiam sambil berpikir. ‘Apakah mas Adit mencintai aku? Mana mungkin cinta datang begitu cepat. Apa kelebihan aku dibanding wanita itu. Bukankah wanita yang bertemu di mall yang katanya kekasih mas Adit jauh lebih cantik. Mungkin saja mas Adit tipe laki-laki playboy yang selalu mempermainkan hati wanita. Aku tidak boleh sampai masuk perangkap mas Adit. Aku juga tidak boleh sampai jatuh cinta pada kebaikan mas Adit,’ batin Regina.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

JENGKEL AMAT & EMOSI SAMA REGINA, GK BRSYUKUR SAMA ADIT DN KLUARGANYA YG UDH BANTU..
BRDOSA LO SAMA SU'UDZON MA SUAMI LO...

2023-02-20

0

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

k⃟K⃠ B⃟ƈ ɳυɾ 👏🥀⃞༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§

saling komunikasi dan terbuka itu makin mempererat hubungan 😁😁😁😁
jadi bangun komunikasi yang baik biar tidak menduga-duga yang berakhir penyesalan 🤗🤗🤗🤗🤗

2022-12-08

1

Rovie

Rovie

👍🏻👍🏻👍🏻

2022-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!