Sampai di kamar tante Rina dan Risma sibuk mengipasi Regina dengan kipas yang ada di dekat ranjangnya. Bu Sinta juga ikut sibuk mengeluarkan minyak kayu putih dari tasnya.
“Coba beri minyak kayu putih di hidungnya,” pinta bu Sinta pada tante Rina.
“Apa enggak perlu kita bawa ke rumah sakit Tante?” tanya Adit khawatir.
“Tidak usah dulu Dit, kita lihat dulu perkembangannya. Mungkin Regina kelelahan saja,” jelas tante Rina.
“Kalau belum siuman juga, baru kita bawa ke rumah sakit,” sahut bu Sinta.
Tante Rina langsung memberikan minyak kayu putih di hidung Regina yang mancung itu. Tidak lama kemudian Regina mulai siuman mencium minyak kayu putih yang menyengat itu. Perlahan dibuka matanya sambil menyapu pandangan ke seluruh ruang. Terlihat tante Rina duduk di sampingnya bersama Risma dan juga bu Sinta sedangkan Adit duduk tepat di kaki Regina. Semua mata tertuju pada Regina. Regina langsung bergerak dan bangkit dari tidurnya tapi keburu dihalangi oleh bu Sinta.
“Kamu jangan bangkit dulu. Kamu istirahat saja menunggu sampai kamu benar-benar vit.” Bu Sinta langsung menarik tangan tante Rina.
Tante Rina yang mengetahui maksud dari bu Sinta ikut saja sambil mengajak Risma yang ada di sampingnya.
“Ayo kita keluar Ris, biar Regina istirahat dulu.”
Melihat tante Rina, Risma dan mamanya keluar, Adit juga berdiri dan beranjak dari duduknya tapi keburu dilarang bu Sinta.
“Kamu di sini saja temani istri kamu,” ucap bu Sinta berjalan keluar kamar.
Bu Sinta, tante Rina dan Risma sengaja keluar kamar untuk memberikan kesempatan pada pengantin baru untuk berdua di kamar.
Adit dan Regina hanya terdiam heran melihat semua orang meninggalkan mereka. Regina yang masih rebahan di ranjang merasa tidak enak dengan Adit sehingga dia mulai bangkit dari tidurnya tapi buru-buru Adit mendekatinya dan melarangnya untuk bangkit.
“Re....kamu rebahan saja dulu ya sampai badan kamu terasa lebih enakan,” ucap Adit sambil memegang bahu Regina dan merebahkannya kembali.
Regina yang masih merasa canggung hanya diam saja tanpa menatap wajah Adit yang tepat di depan matanya. Regina hanya menurut saja sambil menundukkan kepalanya. Terlihat keduanya masih malu-malu.
Kemudian Adit meraih air putih yang ada di atas meja rias dan memberikan pada Regina.
“Kamu minum dulu ya,” ucap Adit sambil membantu Regina bangkit dari tidurnya.
Tangan Adit merangkul tubuh Regina dan menyandarkan di tepi ranjang. Setelah itu Adit memberikan gelas yang berisi air putih ke tangan Regina sambil membantunya mengangkat gelas itu tepat di bibir Regina. Regina pun mulai meneguk air putih tanpa melihat wajah Adit karena dia merasa malu.
“Kamu rebahan lagi ya?”
“Enggaklah Mas, aku duduk saja.”
Sebenarnya Regina malu untuk rebahan sehingga dia duduk saja sambil bersandar di sisi tempat tidur.
Adit kemudian duduk tepat di depan Regina sambil memandang wajah Regina khawatir. Terlihat Adit sangat mengkhawatirkan Regina.
“Gimana perasaan kamu sekarang Re?” tanya Adit memandang wajah Regina tidak berkedip.
“Aku sudah mendingan kok Mas.”
“Benar kamu sudah mendingan?” tanya Adit tidak percaya.
Kemudian Adit menyentuh tangan Regina untuk memastikan bahwa Regina tidak apa-apa. Regina langsung menarik tangannya. Melihat hal ini Adit hanya bisa tersenyum dan dia juga maklum dengan situasi ini karena keduanya belum saling mengenal.
Tidak lama kemudian pak Bambang mengetuk pintu kamar Regina.
“Tok, tok...Re?” ucap pak Bambang dari luar kamar.
“Masuk Yah,” jawab Regina.
Pak Bambang pun masuk ke dalam dan mendekati Regina.
“Kamu kenapa Re sampai tidak sadarkan diri?” tanya pak Bambang sambil mengelus kepala putrinya.
“Re hanya kecapean saja kok Yah. Ayah jangan khawatir.”
“Gimana ayah tidak khawatir kalau kondisi kamu seperti ini,” jelas pak Bambang.
Setelah pak Bambang ngobrol sebentar dengan Regina dan dilihat kondisi Regina sudah membaik, pak Bambang langsung keluar kamar.
“Kamu temani Regina dulu ya Dit?” ucap pak Bambang pada menantunya.
“Iya Pak, saya akan temani Regina.”
“Mulai sekarang kamu jangan panggil bapak lagi, tapi panggil ayah saja.”
“Iya Yah,” ucap Adit sedikit malu.
Dipandangnya wajah Regina dalam-dalam. Rasanya seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Hanya dalam hitungan jam, Regina sudah dapat dimilikinya. Padahal saat mendengar kalau Regina sudah memiliki kekasih, hati Adit sangat hancur dan kecewa karena baru kali ini Adit benar-benar jatuh hati pada seorang wanita. Sudah beberapa kali Adit menjalin hubungan dengan wanita tapi tidak pernah ada yang singgah di hatinya. Entah kenapa ketika pertama kali bertemu Regina, Adit sudah tergila-gila. Tapi sayangnya pada saat itu Regina sudah mempunyai kekasih yaitu Yoga, sehingga hati Adit sangat kecewa. Ternyata kekecewaan yang pernah dialaminya tidak berlangsung lama karena sekarang dia telah mendapatkan Regina.
***
Menjelang magrib tamu-tamu sudah berpulangan semua. Tinggallah tante Rina, tante Santi dan beberapa orang tetangga dekat pak Bambang.
Mereka membereskan piring dan gelas yang masih berserakan di luar. Adit juga ikut membereskan walaupun sudah dilarang oleh tante Rina dan tante Santi.
“Kamu di kamar saja temani Regina Dit,” pinta tante Rina.
“Enggak apa-apa Tante, lagian Regina sedang tidur Tan.”
Akhirnya Adit membantu membereskan semuanya sampai selesai. Setelah semuanya beres, tante Rina, tante Santi dan juga para tetangga pamit pulang.
“Bang, kami pamit pulang ya. Besok kami kembali lagi untuk membereskan dalam rumah,” kata tante Rina dan tante Santi bersamaan.
***
Setelah semuanya pulang, tinggallah Adit, Regina dan pak Bambang.
“Kamu sudah makan Dit?” tanya pak Bambang.
“Adit masih kenyang Yah.”
“Jangan sampai enggak makan, nanti kamu sakit loh. Oh ya, Regina juga suru makan sana,” ucap pak Bambang.
“Iya Yah, ini baru mau Adit ambilkan makan buat Regina.”
Kemudian pak Bambang masuk ke kamarnya meninggalkan Adit sendiri di dapur. Adit kemudian buru-buru membawa nasi buat Regina ke kamar.
Saat Adit masuk ke kamar, Regina dilihatnya masih tergolek di tempat tidurnya. Kemudian Adit mendekatinya dan duduk di tepi tempat tidur sambil membawa sepiring nasi.
“Ra... kamu makan dulu ya,” pinta Adit sambil menyodorkan sendok yang berisi nasi dan lauk ke mulut Regina.
Regina langsung menolak dengan menutup mulutnya. Dia merasakan mual tiba-tiba.
“Mas aku mau ke kamar mandi dulu ya,” ucap Regina langsung turun dari temnpat tidur dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar itu.
Adit terkejut sekaligus heran kenapa Regina tiba-tiba akan muntah. Pikiran burukpun melintas dalam pikirannya.
‘Bukankah tadi Regina lemas dan oyong, kenapa sekarang tiba-tiba mau muntah. Apakah dia sedang.... Ah aku tidak boleh berpikir yang bukan-bukan.’
Setelah beberapa saat ditunggu, Regina tidak keluar juga dari kamar mandi. Adit yang merasa khawatir langsung mengetuk pintu kamar mandi tapi tidak ada sahutan dari dalam. Adit mencoba lagi mengetuk pintu itu tapi tetap sama tidak ada sahutan. Akhirnya Adit pun mendobrak pintu kamar mandi itu dan ternyata Regina duduk menyandar di dinding kamar mandi dalam keadaan pingsan.
Setelah Adit menepuk-nepuk pipi Regina dan tidak mendapat respon akhirnya Adit mengangkat tubuh Regina yang basah terkena air shower dari kamar mandi. Adit kembali menepuk pipi Regina.
“Re...Re bangun.”
Regina perlahan membuka matanya dan terlihat Adit sedang menatapnya tidak berkedip.
“Aku kenapa Mas?” tanya Regina.
“Kamu pingsan lagi di kamar mandi. Kenapa tadi kamu tidak mengatakan kalau kamu masih lemas, kalau tau kamu masih lemas kan biar mas antar ke kamar mandi. Sekarang baju kamu basah kebas tuh, mas ganti ya baju kamu?” pinta Adit sambil memperhatikan baju Regina yang basah.
Regina langsung menutup tubuhnya dengan kedua tangannya karena malu dilihat Adit lekuk tubuhnya.
“Kamu ganti baju ya, atau mas yang akan menggantikan baju kamu takutnya kamu tambah masuk angin loh.”
“Tapi Mas....” ucap Regina terputus.
“Kalau kamu masih malu, yaudah biar mas keluar dulu yang penting kamu ganti baju. Baju kamu dimana biar mas ambilkan.”
Setelah Adit mengambilkan baju dari lemari dan menyerahkan baju itu pada Regina. Tapi saat Regina akan bangkit dari tidurnya tubuhnya terasa lemas sekali sehingga dia tidak bisa bangkit sendiri. Akhirnya dia tidak jadi mengganti bajunya.
Adit yang sudah menunggu di luar beberapa menit akhirnya masuk kembali ke kamar karena dikiranya Regina sudah selesai mengganti bajunya. Tapi betapa terkejutnya Adit saat melihat Regina belum mengganti bajunya. Didekatinya Regina “Kenapa kamu belum ganti baju juga Re?”
“Badan aku masih lemas Mas.”
“Mas bantu ya.”
Regina hanya menganggukkan kepalanya pertanda setuju. Kemudian Adit mengangkat tubuh Regina dan didudukkan di sisi tempat tidur. Setelah Regina duduk dengan benar, Adit langsung melihat ke arah dada Regina yang terbalut kemeja yang sudah basah sehingga lekuk dadanya terlihat jelas. Dada Adit naik turun menahan gejolak di dalam jiwanya. Jiwa kelaki-lakiannya muncul seketika tanpa bisa ditahan. Ingin rasanya menyentuh benda itu tapi Adit masih takut kalau-kalau Regina akan
marah padanya mengingat pernikahan mereka bukan atas dasar cinta. Akhirnya Adit hanya bisa menundukkan kepalanya untuk meredahkan gejolak di dalam dadanya yang sedang berkecamuk.
“Mas aku mau ganti baju, Mas jangan lihat ya,” pinta Regina.
“Yaudah mas akan membelakangi kamu.” Adit langsung membalikkan tubuhnya membelakangi Regina.
Setelah Regina selesai mengganti kemejanya, Adit kembali membalikkan tubuhnya menghadap Regina. Adit langsung terkesima dengan kecantikan Regina yang alami.
‘Terima kasih ya Allah telah Engkau berikan hamba seorang istri yang sangat cantik.’
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KLO REGINA HAMIL, SBENARNYA SCARA SYARIAT ISLAM YG BENAR HARAM BUAT DINIKAHI, BAIK OLEH SILAKI2 BIOLOGIS ATAUPN LKI2 YG INGIN TUTUP AIB. KCUALI SETELAH 40 HRI BAYI TRSEBUT LAHIR. BRU SI WANITA BOLEH DINIKAHI..
SEANDAINYA TTP DINIKAHI UNTUK TUTUP AIB, SI SUAMI HARAM BUAT GAULI ISTRINYA SAMPAI SIBAYI LAHIR. DN STELH 40 HRI BRU IJAB QABUL ULANG..
2023-02-20
1
Erna Riyanto
mungkinkah regina hamil sm yoga....jngn ya thorr...kasihan Adit....mudah"an cm masuk angin dan kecapekan karena bnyk fikiran
2022-12-07
2
🕊⃟🍁F1R4
apa iya Regina Hamil🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤣🤣🤣 aq dari bab sebelumnya jg kepikiran kek gitu kayak Adit wkwk
2022-12-07
0