Di pagi yang cerah, tak secerah suasana hati Len pagi ini. Ia sudah di sibukkan dengan tumpukan berkas yang harus di tanda tangani. Dan beberapa masalah yang di buat perusahaan Bruno sang klien. Apa lagi kalau bukan keserakahan!
Perutnya terlalu buncit, menandakan terlalu banyak mengambil hak yang bukan miliknya, pikir Len. Ditambah Anya, gadis yang ia cari identitasnya, tapi semuanya nihil. Hanya nama tanpa marga, dan umur yang asisten Len dapat. Gadis misterius itu yang pasti bukan orang biasa. Karena Len tau betuh sistem dunia bawah.
Di lobi perusahaan Backer company milik Len. Datang seorang wanita dengan penampilan rapi tapi terbuka sedikit di bagian atas, memperlihatkan gunung kenyal, dan rok minim yang sangat ketat, yang tak lain Celia sekertaris Bruno.
"Saya mau bertemu dengan Tuan Backer. " kata Celia, dengan angkuh kepada resepsionis di hadapannya.
"Apa sudah membuat janji sebelumnya dengan Tuan? " tanya resepsionis. "cih, penggoda". kata dalam hati resepsionis, melihat penampilan wanita di depannya.
"Saya perwakilan perusahaan Bruno, Kenapa harus membuat janji? " pertanyaan konyol yang terlontar kan dari mulut sekertaris seksi itu, karena yang sebenernya ia yang tak bisa menghubungi sekertaris Norbert untuk membuat janji.
"Silahkan tunggu, saya akan hubungi sekertatis Norbert terlebih dahulu. " kata resepsionis dengan perasaan dongkol dengan penuturan Celia.
"Kenapa membuat saya menunggu, saya orang penting, dan akan membahas hal penting. " kata Celia, di lebih lebihkan dengan sedikit tak bisa mengontrol emosinya.
"saya menjalankan prosedur yang ada bu. " kata resepsionis itu.
"cih, kalau terjadi sesuatu dengan perusahaan, kamu yang akan bertanggung jawab! " ancam Celia, yang tak dihiraukan resepsionis itu. Dan dengan terpaksa Celia menunggu di lobi perusahaan.
Tak beselang lama, resepsionis itu mempersilahkan Celia ke ruangan sang Ceo yang berada di lantai paling atas. Setelah resepsionis melaporkan kedatangan Celia kepada sekertaris Norbert dan di setujui atas perintah tuan nya.
"Kau akan di pecat setelah setelah ini, karena membuatku menunggu! " ancaman Celia konyol, sambil menunjuk resepsionis tersebut, dan berjalan menuju lift khusus karyawan. Resepsionis yang mendengar ancaman Celia bukannya takut hanya geleng geleng kepala, karena kekonyolan sekertaris seksi itu.
Tok tok tok, suara ketukan pintu terdengar dari luar ruangan sang Ceo, yang otomatis pintu terbuka karena perintah sang Ceo.
"Selamat siang tuan, saya mewakili perusahaan Bruno company mau meluruskan kesalahan sebelumnya. " kata celia, yang ternyata sudah sampai di lantai paling atas, ruangan yang hanya di tempati pemilik gedung tersebut. Tanpa di minta Celia langsung duduk di sofa ruangan itu. Membuat sang pemilik menatap tajam wanita seksi itu.
"kau keluar dulu. " perintah Len pada sang asistennya, sang dari tadi membahas hal penting di sana. Membuat Celia senang karena bisa berduaan dengan CEO tampan, dan memulai tujuannya yang sebenarnya. yang membuat sang sekertaris sedikit membungkuk hormat dan luar ruangan.
"Apa tujuan sebenarnya? " tanya Len tanpa basa basi. Dengan senyuman menyeringai mengerikan, karena menemukan mainan baru untuk mood yang berantakannya hati ini.
"Emmm, apa anda menginginkan sesuatu? " tanya Celia lebih menawarkan sesuatu. "hal-hal menyenangkan mungkin! " kata Celia lagi, dengan berjalan menuju meja kerja tempat yang di duduki Len. Dan sedikit membungkuk saat sampai di depan meja pas di hadapan Len, sehingga memperlihatkan belahan gunung kenyalnya.
Membuat Len tak bereaksi apapun selain rasa jijik dan muak. Dengan cepat Len menarik pergelangan tangan celia, membawanya ke ruangan khusus yang tak lain sebuah kamar. Membuat Celia tersenyum cerah karena telah mudah menggoda sang CEO, yang sepertinya menyalah artikan tindakan Len.
Berbeda dengan Len, setelah masuk dan mengunci kamar itu, Len berjalan menuju laci kecil di samping ranjang mewah di sana, membuka laci paling atas , terdapat pisau kecil yang sangat tajam dan mengambil, memainkan sedikit pisau itu di hadapan Celia, tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Celia yang semula tersenyum menggoda, menjadi bingung dan sedikit ketakutan. "Apa yang mau ada lakukan tuan? " tanya Celia, berusaha setenang mungkin.
Tanpa menjawab , Len mendapat tajam celia sambil berjalan mendekatinya. "Buka baju mu! " perintah Len yang akhirnya ngeluarkan suaranya. Ia ingin memastikan sesuatu yang sudah pasti sebenarnya. Dengan tanpa membantah, Celia membuka bajunya dengan senang bercampur takut. "cih, kau ternyata suka dengan gadis kecil itu boy. " katanya dalam hati, kepada sesuatu yang hidup ketika berdekatan dengan anya gadis kecil misterius nya. Dan malah tak bereaksi apapun kepada wanita setengah telanjang di hadapannya.
Setelah memastikannya, tanpa basa basi Len menusuk Celia pas di bagian jantung, yang tidak dalam, sengaja agar bisa menyiksa hidup hidup wanita menjijikkan di hadapan nya.
"akkkkkkkhhhhhhh". jerit kesakitan celiaa yang tumbang di kasur mewah itu. " a.. a.. amp.. pun tu.. an! " kata Celia menangis kesakitan di buat Len. Dan membuat Len kembali menusuk di bagian yang sama sedikit dalam, membuat luka yang di buat lebih besar dari yang pertama. "aaaakkkkhhhhh." Hanya ada jeritan dan kata ampuan dari mulut Celia yang tak di hiraukan oleh Len.
Yang pada akhirnya Celia tewas mengenaskan denga banyak luka tusukan di dada, mulut robek, hidung terpotong, dan kedua bola mata yang di congkel, jangan lupa kepala yang terpisah dengan badannya itu. Kekejaman Len tanpa pandang gender membuat penyesalan celia yang telah bermain main dengan pria kejam di hadapannya sebelum nyawanya melayang hari ini.
"Keruanganku sekarang, kirim kepala wanita menjijikan ini ke tuannya. Dia mencoba bermain main denganku. " kata Len, menelpon asistennya untuk membereskan kekacauan di ruang khusus nya dan menjalankan perintahnya.
"Baik taun. " jawab asisten Noberto dari balik telepon, yang sudah menduga kelakuan tuannya itu.
Setelah mematikan sambungan teleponnya, Len berjalan ke kamar mandi, membersihkan bau amis dan darah yang menempel di tubuh dan bajunya. Mengganti baju bersih yang selalu tersedia di ruang ganti kantornya. Dan memulai pekerjaannya, seolah tak terjadi sesuatu, dengan mood kembali baik.
"Bagaimana dengan penyelidikannya? " tanya Len pada asisten Noberto yang ada di hadapannya, tentang pencarian identitas Anya gadis kecilnya yang belum membuahkan hasil.
"Sama seperti sebelumnya tuan. Sepertinya nona kecil dari keluarga yang sangat kuat tuan, sampai sampai kita tak bisa menembus pertahanan nona kecil. " jawab sang asisten, yang tak habis pikir dengan gadis kecil tuannya.
Membicarakan Anya gadis kecilnya, membuat pikirannya melayang, saat pertama kali bertemu dan sempat memegang lengan kecil bersih gadis kecilnya, membuat sesuatu yang tidur tiba tiba terbangun. "oh, shitt. Kau bangun boy! kenapa pikiranku sekarang semesum ini. " kata Len dalam hati, yang menyadari perubahan dirinya setelah bertemu gadis kecilnya itu.
"Sudah kau kirim kepala wanita sialan itu? " tanya Len , melanjutkan pembahasannya.
"Sudah tuan. " jawab sang asisten
"Tunggu permainan yang sebenarnya Bruno. " kata Len dalam hati, menyeringai misterius.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Amelia Syharlla
habisi para pengoda😚😚😚
2023-01-08
0
merry jen
kerennn
2023-01-06
0