peri kecil

"Ma, kaos kakiku ga ada. " jerit gadis cantik di senin pagi dari dalam kamar lantai 2.

"Ada sayang, cari yang bener! ". kata mama sambil memasangkan dasi suaminya ,selesai memasangkan dasi suaminya mereka turun untuk sarapan pagi.

" Anakmu kok belum turun turun pa? ". Tanya mama, karena gadis cantik yang mereka tunggu tak kunjung muncul barang hidungnya. " Mama keatas dulu pah. " lanjut mama, yang hanya di jawab anggukan oleh sang suami tercinta.

Saat membuka pintu, alangkah terkejutnya sang ibu dengan kondisi kamar anak semata wayangnya itu.

"Anyaaaaaaaaaaaa!!!!. " jerit frustasi mama Rosalina Waber, dengan kondisi kamar anaknya seperti kapal pecah. Baju berserakan kemana mana, cuma karena sepasang kaos kaki.

"hehheheehee, mama! ". jawaban anya dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ya, dia adalah Vanya waber, yang di panggil Anya, anak tunggal dari pasangan Oscar waber dan Rosalina waber. papa Oscar adalah pemilik restoran di beberapa daerah yang terkenal.

Vanya Waber atau anya, si gadis cantik berusia 17 tahun yang masih duduk di bangku SMA ini, merupakan primadona sekolah. Dengan wajah kecil, bibir kecil, imut. Berbanding terbalik dengan body nya yang bak gitar spanyol di usianya yang masih belia.

Banyak pria yang mencoba mendekatinya, bahkan sampai mengungkapkan perasaan mereka, tapi tak ada satupun yang gadis cantik itu Terima. Anya juga tak luput dari sasaran kebencian gadis gadis yang merasa tersaingi dengan pesonanya.

Tak butuh waktu 1 menit mama Rosa menemukan sepasang kaos kaki yang di cari Anya.

" Makasih mama cantik. " rayu Anya, karena melihat mama Rosa dengan wajah cemberut dengan kelakuan anak gadisnya.

" Lain kali jangan kayak gini, gak baik Anya."

"Siap ma. " hormat Anya bak seorang prajurit. Membuat mama Rosa tersenyum melihat tingkah anaknya.

"Kita turun, ditunggu papa sayang. " perintah mama yang di jawab anggukan oleh Anya.

Setelah turun, mereka makan bersama tanpa suara, hanya dentingan sendok garpu yang terdengar. Karena dikeluarga waber tidak boleh membahas apapun saat di meja makan.

"Ma, papa berangkat ke kantor dulu. " pamit papa Oscar, tak lupa mencium kening istri tercintanya. Diikuti anak semata wayang mereka yang juga berangkat sekolah bersama dengan papa Oscar .

"Anya berangkat ma. " pamit Anya sambil mencium tangan sang mama. Lalu masuk ke dalam mobil papa oscar, yang akan melaju keluar pagar rumah keluarga waber.

Cukup menempuh waktu 25 menit sampai di SMA tunas bangsa, sekolah tempat Anya menempuh pendidikannya.

"Anya pamit pa. " kata Anya sambil mencium tangan papa Oscar, dan keluar dari mobil.

Tak berselang lama mobil papa Oscar melaju keluar area sekolah. Anya di hampiri 2 sahabat terbaik nya yang bernama Senta dan Rica yang masing masing sudah punya pacar.

Senta dengan Bobby dan Rica dengan Brian. Sedangkan Anya jomblo dari lahir, dan selalu menolak ketika di ajak berpacaran, dengan alasan lebih menyukai pria matang.

Sesampainya di kelas mereka duduk di bangku masing masing, yang berderet dari depan ke belakang, karena per anak satu bangku.

"Hai Anya". sapa riky, playboy populer di sekolahan, yang tak ada hentinya mengejar dan mencari perhatian Anya. Dengan rasa penasaran khas anak remaja, riky selalu mengejar Anya dengan sejuta penolakan gadis cantik itu.

"Ya!" jawab acuh tak kepada playboy tampan tapi minus menurut Anya.

"Nanti ke kantin sama aku ya? ", ajak riky.

" No, aku sama mereka." tunjuk Anya pada kedua sahabatnya. "Kenapa gak sama pacar pacar kamu itu? " dengan wajah sewot, yang terkesan lucu.

" Aku ga punya pacar Anya, aku selalu nunggu kamu baby". jawab riky penuh kebohongan.

"bullshit". Jawab Anya dan kedua sahabatnya bersamaan.

Baru riky akan menjawab, datanglah guru yang menandakan jam pelajaran di mulai, terpaksa riky keluar kelas Anya dan masuk ke kelasnya yang berada di samping kelas Anya. Anya dan riky sama sama kelas 3 , hanya beda kelas saja.

Percakapan tadi tak luput dari pandangan teman sekelas Anya, yang menatap penuh kebencian. Karena dia sangat tergila gila dengan riky.

"Awas kamu Anya!" kata Berta dengan suara pelan,yang hanya dapat ia dengar sendiri, menatap penuh permusuhan, seolah olah Anya akan merebut riky darinya.

Tak terasa jam istirahat berbunyi, Anya dan kedua sahabatnya beranjak dari kelas menuju ke kantin.

" Ada teraktiran yang baru jadian nih," sindir Anya ke salah satu sahabatnya, saat mau duduk di salah satu kursi kantin yang kosong.

"Ambil semua kalian hari ini, aku yang bayar. " jawab Brian pacar Rica, yang muncul di belakang mereka bersama dengan Bobby pacar Senta.

"Kamu mau makan apa honey?" tanya Bobby pada sang kekasih.

"Aku bakso honey. " jawab Senta.

"Aku juga bakso dong bob! " nimbrung Anya.

"No, Bobby pacarku ya, ambil sendiri. Enak aja nyuruh nyuruh pacar orang." kata Senta

Dengan wajah cemberut nya ,Anya berjalan mengambil makanan nya sendiri. Di iringi tawa sahabat-sahabatnya. Anya duduk kembali di kantin dengan seporsi bakso yang iya bawa, dengan pemandangan kemesraan kedua sahabatnya.

" Coba sekali pacaran Anya. " kata Rica memulai percakapan.

"Banyak yang ngejar kamu, kenapa gak coba satu sih nya?" nimbrung Senta.

"Gak tertarik, aku suka pria yang matang. " jawab Anya, yang di angguki teman temannya.

"Jomblo aja terus. " cletuk Senta.

Setelah makan, Anya pamit duluan ke kelas kepada sahabatnya. Di perjalanan ke kelas Anya tak sengaja berpas pasan dengan Berta yang menatapnya tajam penuh permusuhan. Anya yang melihat hanya mengabaikannya, karena merasa tak pernah bermasalah dengan Berta.

Tak terasa jam pembelajaran telah usai, dengan di tandai bel panjang berbunyi. Anya membereskan alat tulisnya, dan keluar area sekolah beriringan dengan sahabatnya, hingga mereka pulang masing masing, tertinggal Anya yang memang masih menunggu jemputan pak buf, satu satunya supir di rumah nya.

Tiba tiba dari arah belakang muncul riky yang sekali lagi mencari perhatian Anya.

"Belum di jemput nya? " tanya riky, dibarengi munculnya Berta di samping riky, dengan menatapnya tajam.

"menurutmu? " bukannya menjawab Anya malah berganti bertanya pada riky.

"Aku antar pulang nya, aku akan mengambil motor ku. " ajak riky, yang malah tak menganggap Berta di antara mereka.

"gak perlu, tuh jemputan ku." tunjuk Anya pada mobil yang menjemput Anya. "Bye guys". imbuh Anya, bergegas pergi, tak mau berlama lama meladeni 2 manusia aneh menurut Anya.

Seperti hari hari biasanya, setelah bersekolah, Anya akan langsung pergi ke salah satu restoran papa oscar yang terdekat antara sekolah dan rumah.

" Hallo ma, Anya langsung ke restoran! ". kata Anya di sambungan telepon dengan mama Rosa.

" iya, hati hati sayang, baju kamu mama siapin di mobil sayang." kata mama Rosa.

"makasih ma, bye ma! ". kata Anya

" bye, bye sayang. "

sambungan telpon pun terputus. Anya selalu berpamitan pada sang mama, meski mama Rosa tau aktivitas Anya setelah pulang sekolah. Entah kenapa Anya suka kegiatan di restoran. Terkadang memasak, melayani, dan bagian favorit Anya adalah membuat cake. Kegiatan itu tak asing bagi Anya karena suka membantu mama Rosa di dapur, sebelum beralih ke restoran.

Hal ini tidak pernah di permasalahkan oleh papa Oscar dan mama Rosa selagi itu hal positif untuk anak semata wayangnya itu, dan tak mengganggu sekolah Anya. Beruntungnya, Anya paham akan hal itu.

"sampai nona. " kata pak buf supir Anya.

"ok, makasih pak. " jawab Anya dengan wajah imut cerianya, masuk ke restoran dengan menenteng paper bag berisi baju ganti yang di siapkan mama Rosa.

Anya menyapa beberapa karyawan restoran sambil berjalan menuju ruang ganti. setelah berganti pakaian, Anya langsung menuju dapur cake, karena jatah Anya hari ini membuat beberapa cake untuk dessert. Dengan semangat membara Anya memulai kegiatannya, dibantu beberapa karyawan restoran. Bagaimanapun Anya tetap lah anak pemilik restoran, pikir para karyawan.

Selesai dengan banyaknya cake buatan anya, ia duduk sambil melihat karya nya yang sangat memuaskan. Dalam hitungan jam cake yang Anya buat ludes terjual, dengan keikut sertaan Anya melayani pengunjung restoran.

Dengan sabar, ramah Anya melayani pelanggaan dan Memberikan kenyamanan.

"huuufffff, akhirnya selesai juga. " kata Anya sedikit merenggangkan otot di tubuhnya. Anya melihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 4 sore. "saatnya pulang. " imbuh Anya. Menuju ruangan khusus intinya, untuk mengambil tas sekolah dan paper bag berisi seragam sekolah yang ia pakai tadi.

" Mari nona. " kata pak buf sambil membukakan pintu mobil untuk nona nya, yang ia tunggu dari 10 menit yang lalu.

Anya hanya mengangguk menjawab pak buf, karena cukup melelahkan kan, dengan keadaan restoran lebih ramai dari biasanya.

entahlah, apa karena cake buatannya, pikir Anya

jika dipikir pikir sangat membahagiakan bagi Anya, tapi semuanya tetap lah membuatnya lelah, jika di forsir seperti tadi.

Di perjalanan pak buf melirik nona nya di jok belakang yang tertidur sangat lelap dari kaca mobil.

"Sepertinya nona sangat kelelahan. " kata pak buf dalam hati, mengingat begitu energik nona siang ini.

Cukup menempuh waktu setengah jam sampai di kediaman keluarga waber. Dengan dua kali klakson, tak berselang lama, pintu gerbang mansion tersebut terbuka.

Pak buf melihat nona nya tertidur lelap, dengan raut kelelahan yang tampak jelas, membuat pak buf tak tega membangunkan nonanya pun beranjak keluar mobil dan menemui tuannya, yang kebetulan pulang lebih awal.

Tak berselang lama pak buf keluar dengan papa Oscar dan menggendong putrinya yang tertidur pulas menuju kamar sang putri.

Pagi harinya, terdengan suara jeritan dari kamar Anya.

"Aku belum mengerjakan PR. " jerit pilu Anya.

tak lama papa Oscar dan mama Rosa masuk ke kamar putrinya. "why sayang? " tanya papa Oscar.

"Aku belum mengerjakan PR, kenapa kemarin tak ada yang membangunkan ku saat sampai di rumah! " pilu Anya yang pertama kali lalai dengan sekolahnya.

"3 hari kedepan kamu tidak perlu ke restoran. fokus sekolahmu! " perintah papa Oscar dengan tegas.

"paaaa!!!. " rengek Anya yang kurang setuju perintah papa Oscar, meskipun itu kesalahannya, dan Anya yakin itu kesalahan yang tak akan terulang lagi.

"Atau tidak sama sekali. " kata papa Oscar dengan tegas.

Sebelum menjawab, Anya melihat mama Rosa menggeleng, pertama Anya tidak membantah papanya lagi.

"Ya, " jawab Anya dengan berat hati.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Amelia Syharlla

Amelia Syharlla

anak manis 🌝🌝🌝

2023-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 pria kejam
2 peri kecil
3 Bertemu kawan lama
4 Pertemuan
5 Mengantarkan nyawa
6 Pertemuan tak terduga
7 Restoran A
8 Perdebatan ayah dan anak
9 Len jatuh cinta
10 Drama Sekolah
11 Tidak Mudah Ditindas
12 Semakin Rumit
13 Keresahan Len
14 Memenuhi panggilan sekolah.
15 Memenuhi Panggilan Sekolah 2
16 Membalikkan keadaan
17 Sehari bersama daddy Len
18 Seharian Bersama Daddy Len 2
19 Kebahagian Semu
20 Beraktifitas kembali
21 Mengantar pulang
22 Mengeksekusi
23 Menghilang.
24 Ujian
25 Berhenti Berharap
26 Pria Pengecut
27 Datang untuk pergi
28 Curhat
29 Lulus
30 Tak Saling mengenal
31 Berjalan Masing-Masing
32 Mulai Kuliah
33 Pengganggu Baru
34 Nonton
35 Rindu
36 Dua wanita sekaligus
37 Cemburu Lagi
38 Menitipkan
39 Menitipkan 2
40 Menjemput
41 Satu Mobil
42 Mansion Becker
43 Kamar Baru
44 Masak
45 Makan
46 Saling Menampar Bokong
47 Kesal
48 Len Bahagia
49 Siapa?
50 Sakit
51 Semakin sakit
52 Pelampiasan
53 Obrolan di atas ranjang
54 Modus
55 Pertama ke Club
56 Putra kecilnya
57 Bertengkar
58 Putra Len
59 Bugatti
60 Boomerang Yang Sebenarnya
61 Menangis
62 Tersenyum dengan rasa sakit
63 Bunuh diri
64 Berdebat lagi
65 Gairah
66 Makan bersama
67 Eksekusi
68 Cookies Untuk Dante
69 Seperti keluarga bahagia
70 Sudah sampai
71 Restu
72 Sebuah perasaan
73 Berkumpul
74 Kembali hidup
75 Pergi untuk kembali
76 Surprise di balik surprise
77 Seranjang bertiga
78 Bertengkar lagi
79 Kehangatan keluarga
80 Nonton
81 Club
82 curhat
83 Pria Di masa lalu
84 Pemandangan Menyesakkan
85 Gundah
86 Flashback
87 Menjelaskan
88 Saling terbuka
89 Awal kenikmatan
90 Malu
91 Dante tes
92 Senta
93 Senta dan Carl
94 Kesal
95 Carl tamu tak di undang
96 Berangkat
97 Bertemu kembali
98 Ancaman
99 Lamaran
100 Ucapan
101 Awal rencana Pertunangan
102 Mabuk
103 Ciuman pertama
104 Liburan
105 Dante vs Norbert
106 Pulang
107 Dante Sakit
108 Ikut Sakit
109 Cemburu
110 Carl vs Senta
111 Carl vs Senta 2
112 Bertindak
113 Terluka
114 Carl Vs Senta
115 Carl vs Senta 2
116 Di kerjai
117 Karma
118 Apartemen Carl
119 Apartemen Carl 2
120 Sebuah Kenyataan Mengerikan
121 Berdebat Kembali
122 Cobaan Sebelum menikah
123 Ujian Sebelum Menikah 2
124 Masalah
125 Birthday
126 Menjemput
127 Len Marah
128 Kembali Kerumah
129 Orang Tak Terduga
130 Terjawab
131 Tertembak
132 fitting
133 Kecolongan
134 Sifat Yang Tersembunyi
135 Sifat Turunan Mantan Mafia
136 Menunjukan Kekuatan Yang Sebenarnya
137 Sedih
138 Terluruskan
139 Cemburu
140 Mendapatkan Ganjaran
141 Khawatir
142 Kamar
143 Kecurigaan Baru
144 Eksekusi
145 Wanita Tanpa Nama
146 Eksekusi 2
147 Resmi Sepasang Kekasih
148 Hamil
149 Kedewasaan dan Kekonyolan Kekasih Carl
150 Mengantarkan Pulang
151 Ciuman Pertama
152 Hari H
153 Hari H 2
154 Gadis Kecil
155 Lisa
156 Bukti
157 Mencari Kesempatan
158 Menuju Malam Pertama
159 Kendala
160 Malam pertama
161 Kenang-kenangan
162 Sakit
163 Tak Tahan Godaan
164 Hanya Melihat
165 Membantu
166 Adu Nasib
167 Pertengkaran
168 Mengakhiri
169 Di ranjang
170 Kegiatan Pengantin Baru
171 Berakhir?
172 Takut Kehilangan Bercampur Obsesi
173 Berdebat
174 Kesal
175 Marah
176 Laka Lantas
177 Rencana
178 Dua kepala
179 Keluarga Besar
180 Mengantar Kepergian
181 Kekantor Bersama
182 Pertama Melihat
183 Tabiat baru
184 Kesal
185 Tak Mau Berpisah
186 Mendapatkannya
187 Bunuh Diri
188 Cinta Yang Sangat Besar
189 Anya Cemburu
190 Len Kesal
191 Menangis Bersama
192 Empat Mata
193 Memberikan pelajaran
194 Memberikan Pelajaran 2
195 Berimbas
196 Masih Saling Mencintai
197 Kedatangan Orang Tua Senta
198 Mood Jelek
199 Pulang
200 Sebuah Kenyataan
201 Senta Menyedihkan
202 Meluapkan Amarah
203 Memiliki Harapan
204 Menemani kegiatan Anak
205 Nafkah Batin
206 Meminta Maaf
207 Meluapkan Kekesalan
208 Bersiap Pergi
209 Saling Mengagumi
210 Berpamitan
211 Pergi
212 Membawa pulang
213 Sarapan
214 Tak Beruntung
215 Kejutan
216 Pesta
217 Mama Mertua
218 Empat Mata
219 Curhat Carl
220 Tak Bersalah
221 Empat Mata 2
222 Pertanyaan
223 Kepo
224 Mama Anne Marah
225 Kemarahan mama Anne
226 Aneh
227 Perdana Bertengkar Dengan Status Baru
228 Pertengkaran Lagi Dan Dugaan Baru
229 Mencari Sebuah Jawaban
Episodes

Updated 229 Episodes

1
pria kejam
2
peri kecil
3
Bertemu kawan lama
4
Pertemuan
5
Mengantarkan nyawa
6
Pertemuan tak terduga
7
Restoran A
8
Perdebatan ayah dan anak
9
Len jatuh cinta
10
Drama Sekolah
11
Tidak Mudah Ditindas
12
Semakin Rumit
13
Keresahan Len
14
Memenuhi panggilan sekolah.
15
Memenuhi Panggilan Sekolah 2
16
Membalikkan keadaan
17
Sehari bersama daddy Len
18
Seharian Bersama Daddy Len 2
19
Kebahagian Semu
20
Beraktifitas kembali
21
Mengantar pulang
22
Mengeksekusi
23
Menghilang.
24
Ujian
25
Berhenti Berharap
26
Pria Pengecut
27
Datang untuk pergi
28
Curhat
29
Lulus
30
Tak Saling mengenal
31
Berjalan Masing-Masing
32
Mulai Kuliah
33
Pengganggu Baru
34
Nonton
35
Rindu
36
Dua wanita sekaligus
37
Cemburu Lagi
38
Menitipkan
39
Menitipkan 2
40
Menjemput
41
Satu Mobil
42
Mansion Becker
43
Kamar Baru
44
Masak
45
Makan
46
Saling Menampar Bokong
47
Kesal
48
Len Bahagia
49
Siapa?
50
Sakit
51
Semakin sakit
52
Pelampiasan
53
Obrolan di atas ranjang
54
Modus
55
Pertama ke Club
56
Putra kecilnya
57
Bertengkar
58
Putra Len
59
Bugatti
60
Boomerang Yang Sebenarnya
61
Menangis
62
Tersenyum dengan rasa sakit
63
Bunuh diri
64
Berdebat lagi
65
Gairah
66
Makan bersama
67
Eksekusi
68
Cookies Untuk Dante
69
Seperti keluarga bahagia
70
Sudah sampai
71
Restu
72
Sebuah perasaan
73
Berkumpul
74
Kembali hidup
75
Pergi untuk kembali
76
Surprise di balik surprise
77
Seranjang bertiga
78
Bertengkar lagi
79
Kehangatan keluarga
80
Nonton
81
Club
82
curhat
83
Pria Di masa lalu
84
Pemandangan Menyesakkan
85
Gundah
86
Flashback
87
Menjelaskan
88
Saling terbuka
89
Awal kenikmatan
90
Malu
91
Dante tes
92
Senta
93
Senta dan Carl
94
Kesal
95
Carl tamu tak di undang
96
Berangkat
97
Bertemu kembali
98
Ancaman
99
Lamaran
100
Ucapan
101
Awal rencana Pertunangan
102
Mabuk
103
Ciuman pertama
104
Liburan
105
Dante vs Norbert
106
Pulang
107
Dante Sakit
108
Ikut Sakit
109
Cemburu
110
Carl vs Senta
111
Carl vs Senta 2
112
Bertindak
113
Terluka
114
Carl Vs Senta
115
Carl vs Senta 2
116
Di kerjai
117
Karma
118
Apartemen Carl
119
Apartemen Carl 2
120
Sebuah Kenyataan Mengerikan
121
Berdebat Kembali
122
Cobaan Sebelum menikah
123
Ujian Sebelum Menikah 2
124
Masalah
125
Birthday
126
Menjemput
127
Len Marah
128
Kembali Kerumah
129
Orang Tak Terduga
130
Terjawab
131
Tertembak
132
fitting
133
Kecolongan
134
Sifat Yang Tersembunyi
135
Sifat Turunan Mantan Mafia
136
Menunjukan Kekuatan Yang Sebenarnya
137
Sedih
138
Terluruskan
139
Cemburu
140
Mendapatkan Ganjaran
141
Khawatir
142
Kamar
143
Kecurigaan Baru
144
Eksekusi
145
Wanita Tanpa Nama
146
Eksekusi 2
147
Resmi Sepasang Kekasih
148
Hamil
149
Kedewasaan dan Kekonyolan Kekasih Carl
150
Mengantarkan Pulang
151
Ciuman Pertama
152
Hari H
153
Hari H 2
154
Gadis Kecil
155
Lisa
156
Bukti
157
Mencari Kesempatan
158
Menuju Malam Pertama
159
Kendala
160
Malam pertama
161
Kenang-kenangan
162
Sakit
163
Tak Tahan Godaan
164
Hanya Melihat
165
Membantu
166
Adu Nasib
167
Pertengkaran
168
Mengakhiri
169
Di ranjang
170
Kegiatan Pengantin Baru
171
Berakhir?
172
Takut Kehilangan Bercampur Obsesi
173
Berdebat
174
Kesal
175
Marah
176
Laka Lantas
177
Rencana
178
Dua kepala
179
Keluarga Besar
180
Mengantar Kepergian
181
Kekantor Bersama
182
Pertama Melihat
183
Tabiat baru
184
Kesal
185
Tak Mau Berpisah
186
Mendapatkannya
187
Bunuh Diri
188
Cinta Yang Sangat Besar
189
Anya Cemburu
190
Len Kesal
191
Menangis Bersama
192
Empat Mata
193
Memberikan pelajaran
194
Memberikan Pelajaran 2
195
Berimbas
196
Masih Saling Mencintai
197
Kedatangan Orang Tua Senta
198
Mood Jelek
199
Pulang
200
Sebuah Kenyataan
201
Senta Menyedihkan
202
Meluapkan Amarah
203
Memiliki Harapan
204
Menemani kegiatan Anak
205
Nafkah Batin
206
Meminta Maaf
207
Meluapkan Kekesalan
208
Bersiap Pergi
209
Saling Mengagumi
210
Berpamitan
211
Pergi
212
Membawa pulang
213
Sarapan
214
Tak Beruntung
215
Kejutan
216
Pesta
217
Mama Mertua
218
Empat Mata
219
Curhat Carl
220
Tak Bersalah
221
Empat Mata 2
222
Pertanyaan
223
Kepo
224
Mama Anne Marah
225
Kemarahan mama Anne
226
Aneh
227
Perdana Bertengkar Dengan Status Baru
228
Pertengkaran Lagi Dan Dugaan Baru
229
Mencari Sebuah Jawaban

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!