Uh, ini sangat nyaman, empuk, dan hangat. Tapi, aku ada di mana? Dan siapa orang yang ada di hadapan ku?
Apa yang ia katakan? Merubah negara dan dirinya kelak? Tolong siapa pun yang waras jelaskan pada ku apa yang terjadi sekarang ini?! Ya, kali aku minta tolong pada orang gila.
"Loh, kau kenapa? Apa merasa tidak nyaman?" Tanya Kyelin.
Dia ini siapa, sih? Kamar ini, sangat besar. Aku seperti seorang putri raja saja. Wanita di hadapan ku ini juga sangat cantik. Sudahlah, aku diam saja dulu melihat situasi.
"Diera! Cepat kemari! Ada sesuatu yang salah dengan Cie!"
Cie? Siapa Cie? Tunggu, tunggu sebentar, jangan bilang itu nama ku sekarang?! Apa yang terjadi sebenarnya, sih?! Aku di mana? Aku siapa? Aku kenapa?
Nama ku adalah Diana, aku tidak tahu apa yang terjadi. Sebelum aku tidur, aku meminum sebuah botol berisi fanta yang selalu aku minum setiap malam. Siapa yang tahu apa yang terjadi setelahnya.
Sekarang aku ada sini, di depan dua orang perempuan yang sedang kebingungan. Bahkan aku sendiri pun bingung apa yang terjadi. Setelah beberapa bulan, aku harus tahu apa yang sedang terjadi saat ini.
"Aduh, Kyelin, kenapa kau malam- malam begini mengganggu ku tidur manis, sih?"
"Ada yang aneh dengan Cie."
"Ci, Cie? Siapa itu Cie? Oh, apa maksudmu cie, cie yang udah jadian sama dia."
"Itu beda lagi! Cie adalah sebutan ku untuk anak itu."
'Anak itu' apa maksudnya aku, ya? Hei, aku juga punya nama kali! Tapi nama ku bukan Cie! Aku benci sebutan itu! Tolong ganti sebutan ku sekarang!
Wanita berambut blonde itu memiringkan wajah menatap diri ku penuh tanda tanya. Tatapannya itu, tidak bisa di deskripsikan. Karena terlihat seperti aneh, mau muntah, dan jijik(?).
"Haduh, aku no komen deh sama tingkah laku mu."
"Lah, memangnya aku kenapa?"
"Namanya saja Felicie de Hilda Adelicia Rekilia Belizart. Tapi kenapa panggilannya 'Cie'?!"
What? Beneran itu nama ku? Sumpah bagus banget. Cuma, kenapa sebutannya malah mengundang tawa begitu?! Nama bagus- bagus panggilannya amit- amit.
"Memang apa masalahnya dengan mu?" Tanya Kyelin menatap datar.
"Tentu saja itu sangat terdengar sangat aneh! Nama sebagus itu kenapa sebutannya aneh?!"
Kakak cantik rambut blonde, aku mendukung mu! Marahi dia sampai telinganya panas aku juga ikhlas! Bahkan ikhlas banget, cepat hujati dia dengan kecerewetan mu!
"Huh, memangnya kenapa? Aku kan ibunya, terserah aku mau memanggilnya apa."
Apa yang? Bentar, dia ibu ku?! Oh, tuhan, boleh nggak aku minta tukar ibu yang lebih baik dikit? Masa ibu ku cuek dan jahat banget kaya gini? Aku nggak terima!
"Iya, deh, kamu ibunya, kamu yang menang. Tapi nggak di panggil Cie juga!"
"Mending di panggil Cie dari pada di panggil ulat sama kaya cerita sebelah."
Ulat? Kenapa sebutan itu mengingat kan ku pada cerita [Daughter of the Emperor]. Sama penderitaan Ariadna yang punya ayah badboy, tapi kenapa aku malah menghadapi ibu badgirl?
"Aiya, mulut mu lumayan pedas juga, ya."
_______________________________________________
Diana yang bereinkarnasi menjadi anaknya Kaisar Kyelin itu hanya menatap pembicaraan Diera dan Kyelin saja. Sementara kalau saudaranya, baru otw bangun.
"Hm, kenapa anak ini melihat ku seperti itu?"
"Dia melihat mu karena dia punya mata dan heran kenapa dia bisa punya ibu seperti mu."
"Kakak, aku mendukung mu!" Batin Cie.
Karena Felicie alias Cie sudah bereinkarnasi menjadi anak seorang kaisar. Jadi nama Diana akan mulai jarang di sebut karena di anggap tidak perlu dan membuat bingung cerita.
"Em,"
Alvarendra, kembaran dari Cie sudah mulai menguap tanda akan bangun. Cie menatap saudaranya itu dengan tatapan heran, penasaran, dan bingung.
"Loh, anak itu kenapa?"
"Anak itu sedang menguap, mungkin dia bangun karena kita berisik."
"Berisik? Bukannya yang berisik itu hanya kau saja?"
"Sejak kapan aku berisik?"
"Sejak nenek moyang mu lahir."
Diera menggembungkan pipi sebal dan kesal. Tatapan Cie terus saja melihat ke arah Alvarendra kembarannya dan juga Kyelin secara bergantian.
Alvarendra perlahan membuka matanya, tubuh mungilnya benar- benar menggemaskan. Sampai Cie yang kembarannya saja terpesona oleh ketampanan dan kelucuannya.
"Ah, aku ingin sekali mencubit pipi chuby itu." Batin Cie.
"Oh, End sudah bangun?" Tanya Kyelin.
Cie dan Diera hanya melongo saja mendengar perkataan Kyelin yang menyebut sebutan aneh lagi. Diera menghela napas berat dan panjang akan tingkah sahabatnya itu.
"End? Sebutan aneh apa lagi itu?" Tanya Diera datar.
"Sebutan anak laki- laki itu."
"Hei, kami ini anak dari rahim mu sendiri, loh. Jangan sia- siain kami gitu dong." Batin Cie.
Alvarendra yang sebutannya End(cuma Kyelin aja yang boleh nyebut kaya gitu, sama kaya Felicie) membalas tatapan bingung dan penasaran Cie.
"Dia siapa? Dan aku ada di mana ini woi?!" Batin End.
"Loh, dia kenapa kelihatan kebingungan gitu?" Batin Cie.
"Diera, cepat bawa tabib ke sini. Mungkin saja anak- anak itu lagi demam atau sakit kepala."
"Mohon maaf, nih, ya, aku masih baik- baik aja, mbak." Batin Cie.
Pada akhirnya tetep di panggilin tabib kekaisaran, untungnya bukan di panggilin dukun. Tabib kekaisaran pun memeriksa Cie dan End, setelah pemeriksaan hasilnya baik- baik saja.
"Bagaimana keadaan anak- anak nakal itu?"
"Keadaan Putri Felicie dan pangeran Alvarendra baik- baik saja."
"Woi, Kyelin, anak- anak nakal dari mananya?"
"Tentu aja anak nakal, di dalam kandungan saja sering menendang ku."
"......"
"Kaisar Kyelin, saya undur diri dulu."
"Hm."
Tabib kekaisaran pun pergi meninggalkan Kyelin, Diera, Cie, dan End. Cie dan End, keduanya memiliki persamaan, sama- sama bingung, sama- sama reinkarnasi pula.
Setelah itu jangan pada jadian, eh, nggak mungkin jadian. Kan, mereka itu saudara kembar, kandung satu darah, satu ibu, satu ayah lagi.
"Lalu kenapa anak- anak ini terlihat aneh, sih?" Tanya Kyelin.
"Mungkin, mereka sedang bermain." Ucap Diera.
"Kau bercanda, kan?"
"......."
Diera memilih untuk diam karena dia tidak tahu apapun tentang bayi atau cara merawatnya. Untungnya Diera tahu dasarnya tidak seperti Kyelin yang pikirannya hanya membunuh saja.
"Coba aja aku bisa telepati, aku pasti bisa membaca pikiran End sekarang ini. Dan juga memastikan apakah dia juga reinkarnasi atau bukan." Batin Cie.
Jawabannya adalah, ya, End juga salah satu reinkarnasi. Sebelum bereinkarnasi dia adalah seorang pemuda yang di kenal pintar juga tampan.
Tapi sayang sekali dia dulu miskin jadi selalu di ejek. Sekarang mah, kaya cerita Cinderella versi laki- laki. Tiba- tiba jadi Sultan, sayang orang tuanya pikirannya agak miring.
"Ah, aku harus mencari tahu tentang orang- orang ini setelah aku bisa berjalan!" Batin End.
BERSAMBUNG~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
🦋ᶠᵍˢ𝐀ɴᷤɢᷧᴇͨʟᴀ ᭄ᬊ࿐ཽ༵
kak, itu Diana dari novel magician knight kan, sama yg lk erol dari my beautiful elf
2020-09-17
1
ayyona
mampir lg kk 😍
2020-08-23
0
Siska Fajarrany
Lanjut!!!
Cerita di Sudut Kade episode terbaru sudah terbit! Ditunggu kembali dukungannya :)
2020-07-21
4