Tina Hamil??

Sampainya di kost, Nadin langsung mengucapakan terimakasih pada kedua laki laki itu dengan tulus. Andai saja tidak ada Alex dan Tian mungkin ia masih berjalan di jalanan tak tentu arah nanti.

"Om om berdua, makasih sudah memberi tumpangan pada gadis cantik ini. Semoga amal kebaikan kalian selalu di terima disisinya."

Setelah mengucapkan hal itu Nadin langsung menutup pintu mobil itu meninggalkan gelang emas yang sangat indah itu di mobil.

Alex melihat sebenarnya tapi ia sengaja tak ingin memberitahunya pada Nadin dan Tian.

"Cari informasi gadis tadi, Tian."

"Siap, besok lu udah dapat data datanya. Kenapa? Lu naksir ya?" tanya Tian menggoda sahabatnya.

"Lihat aja nanti."

Alex menggenggam erat gelang tangan itu dengan senyum yang tak pernah orang lain lihat.

***

Nadin yang baru sampai itu langsung membuka pintu kost dan melihat barang barangnya yang sudah berantakan.

Kemudian ia berjalan ke kamar dan melihat Tina sedang menangis di kasurnya. Bahkan tisu yang sudah bekas itu berserakan disana.

"Astaga Tina, apa yang udah lu lakuin sama kamar gue," teriak Nadin tak habis pikir dengan apa yang Tina lakukan.

"Huaaa Nadinnn."

Grep

Tina langsung memeluk erat tubuh Nadin yang ada di depannya. Ia menumpahkan air matanya di baju Nadin hingga membuat gadis itu bergidik ngeri dengan apa yang Tina lakukan.

"Kenapa lu nagis kayak gini? Ada yang sakitin elu?" tanya Nadin menghapus air mata Tina dengan tisu. Kemudian mengajak Tina duduk di ranjang.

"Cerita sama gue, ada apa?" tanya Nadin pada Tina.

"Gue hamil Nad. Gue hamil," jawab Tina dengan tangis yang lumayan keras.

Nadin cukup terkejut saat Tina mengatakan jika Tina hamil. Apa iya Tina yang notabene selalu bermain kalem bisa hamil dengan cepat.

"Kok bisa? Terus bapak anak lu siapa?" tanya Nadin yang dijawab gelengan oleh Tina.

"Gue gak tahu, gue gak ingat. Dan tadi gue cek pake tespek ternyata positif Nad. Garis dua," ucap Tina dengan tangis yang membuat Nadin tak tega dengan apa yang terjadi pada Tina.

"Udah ya sabar dulu. Kita cari jalan keluarnya bareng bareng ya. Jangan gegabah mengambil keputusan aku gak mau kamu membunuh anak yang ada di dalam kandungan kamu."

"Tapi aku malu Nad. Gimana jika ibu dan ayah tahu jika aku hamil di luar nikah. Mau ditaruh mana mukaku dan keluargaku ini Nad? Aku malu?" ucap Tina yang membuat Nadin tak tega dengan sahabatnya ini.

Nadin memeluk tubuh Tina dengan lembut, ia takut jika Tina mengambil jalan pintas untuk masalahnya ini.

"Masih ada aku yang siap untuk kamu mintain tolong. Aku akan ikut menjaga bayi kamu, Tina. Kamu jangan sedih ya. Nanti anak yang ada di dalam perut kamu ikut sedih kalau Mamanya nangis terus."

"Aku malu, Nad."

"Udah jangan dipikirkan sekarang kamu tidur dulu. Kamu pasti udah banyak nangis kan? Tuh hidung kamu sampai merah."

"Kita pikirkan jalan terbaiknya besok ya. Nanti aku akan menjadi orang yang paling baik buat kamu besok."

Akhirnya Tina menuruti apa kata Nadin untuk tidur, rasanya kepalanya ingin pecah memikirkan siapa ayah bayi yang ia kandung ini.

Bahkan ia tak habis pikir kenapa ia bisa hamil seingatnya Tian selalu bermain aman saja tanpa memasuki ke intinya.

"Ahh capek banget aku juga mau bobok."

Nadin yang sama lelahnya itu langsung membaringkan tubuhnya di kasur dan menarik selimut tanpa mandi ataupun bebersih.

"Om Alex tadi ganteng banget deh. Dia juga udah berani pegang dada aku. Gimana s caranya biar ketemu lagi sama dia?" tanya Nadin pada dirinya sendiri.

Ia membayangkan bagaimana jika tangan kekar itu meremas dada indahnya ini. Pasti sangat nikmat, oh Alex sungguh membuat otak Nadin ternoda hanya gara gara tangan.

Dua manusia cantik itu tampak nyenyak dengan masalah mereka masing masing.

***

Sedangkan Alex yang sedang di ingat ingat oleh Nadin itu sudah sampai di apartemennya dan membayangkan juga Nadin. Tentang sikap dan apa yang sudah Nadin lakukan hari ini.

"Semoga kita bertemu kembali. Dan jika hal itu terjadi aku tak akan melepaskanmu," gumam Alex mengecup gelang yang sedari tadi ia pegang.

Untungnya ia sudah berada di kamar, jadi ia bebas melakukan apa saja. Bahkan Alex masih merasakan bagaimana hangatnya tangannya yang di jepit oleh buah dada Nadin tadi di mobil

Hal itu saja sudah membuat dirinya berdiri, Nadin adalah gadis yang sederhana tapi ia juga sangat istimewa.

****

****

****

Komennya jangan lupa

Terpopuler

Comments

Eka ELissa

Eka ELissa

alex udh trpsona pada pndgn prtama..😘

2022-12-04

1

Eka ELissa

Eka ELissa

monggo.....di lnjoot....mak...😘😘😘

2022-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!