Dua Om Tampan

Nadin menyetop taksi dan pulang ke kostnya. Tapi belum juga sampai di kost, taksi yang ia tumpangi mogok.

"Alah di Bapak. Terus aku pulangnya gimana?" tanya Nadin pada Bapak itu.

"Ya nyetop taksi lain mbak."

"Lah bapaknya gak lihat ini tuh jalannya sepi banget. Giman kalau ada yang culik saya?"

"Gak ada kok mbak. Daripada nunggu sampai besok pagi. Kalau iya juga gak apa apa sekalian aja kita bermalam di taksi ini," ucap bapak taksi itu dengan senyum menawannya.

"Astaga pak. Ingat istri di rumah," ucap Nadin mengambil uang dari dalam tasnya kemudian memberikannya pada tulang taksi itu.

Setalah itu Nadin berjalan menyusuri jalan raya, hingga kakinya lecet karena ia memakai sepatu dengan hak tinggi.

"Nyusahin tahu gak nih sepatu. Tahu gini gue ikut Om Satriyo tadi," gerutu Nadin melepas sepatunya.

Bugh bugh bugh

Samar samar ia mendengar suara pukulan yang entah darimana munculnya. Ia melihat ada mobil di depan sana apa dari sana.

Nadin mendekat dan melihat dua seorang dikeroyok oleh preman preman disana. Takut sih iya, tapi hati kecilnya sebagai manusia berniat untuk menolongnya.

"Ya Tuhan tolong hambamu ini."

Idenya muncul dari saku jaketnya, hahhaha canda. Nadin mengeluarkan ponselnya dan membunyikan sirine polisi untuk membuat para preman itu kabur.

"Polisi woy kabur kabur."

Akhirnya para preman itu pergi meninggalkan kedua pria tampan itu. Kedua pria tampan itu dengan polos menatap Nadin.

"Halo Om."

Keduanya terkejut karena panggilan Om itu keluar dari mulut wanita yang sudah menolongnya ini.

"Terima kasih sudah menolong kami Nona," ucap salah satu dari mereka.

"Sama sama. Om yang satu gak mau terima kasih, saya sudah tolong loh," ucap Nadin menatap laki laki tampan dengan lebam di sudut bibirnya.

"Thanks."

"Dingin banget Om, awas nanti gak ada yang suka loh. Sayangkan tampan tampan kalau jomblo."

"Kenalkan saya Tian, Nona," ucap Tian mengulurkan tangannya.

Nadin yang mendapat uluran tangan itu langsung membalasnya dengan senang hati.

"Alus banget tangannya," batin Tian merasakan tangannya di pegang Nadin.

"Nadin, Om." Nadin menoleh ke arah laki laki yang berada di samping Tian.

"Dia Alex, orangnya emang seperti itu aslinya baik kok."

"Om Alex jangan dingin dingin nanti Nadin sama Om Tian beku," ucap Nadin dengan senyum cantiknya.

"Berhenti memanggilku om. Aku tidak menikah dengan bibi mu," tegas Alex yang membuat Tian menahan tawanya.

Alex berlalu menuju mobilnya meninggalkan Tian dan Nadin di luar mobil.

"Terima kasih ya, ini buat kamu."

Tian menerima uang untuk Nadin, tapi Nadin menolaknya.

"Uangku masih banyak Om, nanti kalau udah habis Nadin ngomong sama Om."

"Ya sudah kalau begitu.x

"Eits gak gratis ya om om berdua. Nadin gak mau kalian cuma ngomong makasih doang," ucap Nadin yang sepertinya akan ngelunjak untuk saat ini.

Alex yang mendengar dari dalam mobil itu hanya menahan senyumnya. Ada ada saja wanita ini pikirnya. Di beri uang tak mau tapi katanya gak gratis.

"Nona ingin apa?"

"Panggil aku Nadin, aku bukan majikanmu untuk kau panggil Nona."

"Oke Nadin, kau ingin apa?"

"Nebeng ya Om, Nadin capek jalan dari ujung sana nih lihat kaki mulus Nadin lecet semua. Nadin gak tahu mau minta tolong sama siapa lagi kalau bukan om om berdua. Nanti sampai di jalan besar, Nadin traktir es campur deh."

"Oh baiklah silahkan masuk saja, tak perlu mentraktir kami es itu."

Alex yang mendengar ucapan Tian itu kesal sendiri, kenapa malah membiarkan orang asing masuk ke mobilnya.

"Maaf ya Tuan Alex. Ini hanya bentuk terima kasih karena Nadin sudah membantu kita tadi."

"Hmm."

"Nadin di belakang ya sama Om ini."

Ingin rasanya Tian mencegahnya tapi Nadin sudah keburu masuk menggeser tempat duduk Alex.

"Ya sudahlah semoga Alex tidak marah."

Tian masuk ke dalam mobil itu dan mengendarai mobil itu ke jalan besar.

"Om berdua ini darimana sampai di hadang preman preman tadi?" tanya Nadin pada kedua orang ini.

"Tolong jangan panggil kamu Om, kamu tidak setua itu."

"Memangnya umur om berdua berapa?" tanya Nadin pada keduanya.

"27."

"Loh udah pantes jadi om Nadin tuh. Nadin aja baru 20 tahun kemarin, wah senang bisa kenalan sama om om tampan."

"Terima kasih Nona, tapi tolong jangan panggil kamu om lagi."

"Nadin suka panggil om."

Akhirnya Tian hanya pasrah tapi tidak dengan Alex yang menampakkan wajah masamnya.

Perjalanan mereka tak pernah sepi karena obrolan Tian dan Nadin. Tidak dengan Alex yang sedari tadi hanya diam tanpa mengeluarkan suaranya.

"Om Alex ngomong dong."

Diam, Alex hanya melirik sebenar kemudian kembali membaca buku yang ada di depannya.

"Om ayo ngomong. Jangan pelit pelit kalau ngomong tuh. Lagian cuma membalas pertanyaan Nadin gak akan buat suara om hilang," ucap Nadin mendekatkan dirinya ke arah Alex yang seakan menjaga jarak dengannya.

Tian yang melihat tingkah Nadin dari spion mobil itu hanya bisa tertawa dalam diamnya. Tian tahu Alex paling tidak suka yang namanya diganggu.

"Om om om."

"Om Alex ngomong dong."

Nadin terus saja mendesak tubuh Alex yang semakin mendekatkan pada pintu mobil.

Ckitttt

Tian menginjak rem mobil dengan mendadak membuat Nadin terhuyung ke depan karena tidak memakai sabuk pengaman. Alex yang melihat itu langsung menarik tubuh Nadin hingga membuat tubuh Nadin menghimpit tubuh Alex. Otomatis daa sintal nan besar milik Nadin juga menempel di kemeja Alex.

"Besar dan padat."

Alex menatap mata Nadin, begitupun dengan Nadin yang langsung menatap wajah tampan Alex.

Tatapan Alex beralih ke bibir merah milik Nadin yang sedikit terbuka. Ingin rasanya ia mencium bibir itu tapi Alex tahan.

****

****

****

Gini ya Lex sekiranya udah gak tahan tuh bilang, ntar Nadin bantu keluarin. Hahaha otak Tya gak polos kalau gini.

Terpopuler

Comments

Eka ELissa

Eka ELissa

wah...om alex..diem"...menghnyutkn....😄😁😁

2022-12-04

1

Asri Fauziah

Asri Fauziah

😘😘😘

2022-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!