Bab 5 | Berpisah Dengan Raya

Demi menjaga sang kakak agar tidak terseret ke dalam masalahnya, Naura memutuskan untuk mencari tempat tinggal sendiri. Sudah cukup selama ini ia menyandar pada Zahra dan juga Kanna. Kini saatnya ia bangkit sendiri.

Meskipun Zahra merasa keberatan dengan keputusan Naura tetapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia menghargai setiap keputusan yang Naura ambil, terlebih saat Naura memutuskan untuk tinggal sendiri. Namun, bukan berarti Zahra akan menutup matanya. Ia tetap berusaha mencari tempat tinggal Naura untuk sementara waktu.

"Mba Ara, Mas Kanna terima kasih sudah ada untukku. Tanpa kalian aku tidak bisa bertahan sampai detik ini," ucap Naura ketika mereka telah menemukan rumah sewa untuknya.

"Kamu adalah satu-satunya keluarga yang aku miliki. Sudah sepantasnya aku selalu ada untukmu. Setelah ini kamu jaga diri baik-baik. Jika Arya mengusikmu segera hubungi kami. Kami tidak akan tinggal diam jika Arya berbuat macam-macam kepadamu," kata Zahra.

"Iya, Mbak. Aku akan segera menghubungi kalian jika om Arya berbuat macam-macam kepadaku. Tapi, bisakah untuk sementara waktu aku menitipkan Raya pada Mbak Ara. Ini hanya untuk sementara waktu saja hingga om Arya benar-benar percaya jika aku memang tidak melahirkan anaknya," pinta Naura.

"Untuk masalah itu kamu nggak usah khawatir, aku pasti akan menjaga Raya dengan baik terlebih di rumah rame. Raya pasti tidak akan merasa kesepian."

"Terima kasih Mbak."

Dengan berat hati Naura merelakan anaknya tinggal bersama dengan Zahra untuk sementara waktu. Bukan karena tidak sayang tetapi ia ingin melindungi anaknya agar tidak diambil oleh Arya. Karena pria gila itu hanya menginginkan Raya saja, tanpa ingin memikirkan bagaimana perasaannya sebagai seorang ibu. Tentu saja Naura tidak akan rela untuk menyerahkan Raya begitu saja kepada Arya sekalipun itu adalah anak kandung Arya.

"Sayang, maafin mama ya. Untuk sementara waktu Raya tinggal bersama dengan kakak Deena dan juga kakak Khanza. Nanti kalau mama udah dapat pekerjaan, Mama akan jemput Raya. Raya mau kan tinggal sama kakak Deena?" tanya Naura dengan lemah lembut kepada Raya.

Raya masih terdiam. Sungguh berat hatinya untuk mengiyakan permintaan mamanya. Tetapi ia berpikir mungkin ini adalah ini adalah yang terbaik untuk dirinya.

"Baiklah Ma aku akan tinggal bersama dengan kakak Deena. Tapi setelah Mama mendapatkan pekerjaan segera jemput Raya."

Naura tak percaya ketika Raya langsung setuju dengan keputusannya.

"Terima kasih, Sayang. Kamu udah ngertiin Mama." Naura pun segera memeluk tubuh Raya dan menghujani dengan kecu.pan di wajahnya.

Tetap tegar meskipun sebenarnya hatinya terasa sangat hancur. Baginya Raya adalah hidupnya, jadi sebisa mungkin Naura harus menyelamatkan Raya agar tak diambil oleh Arya.

Karena Raya telah setuju untuk tinggal bersama dengan Zahra, akhirnya ia pun dibawa pulang oleh Zahra.

Saat ini di tempat baru dan suasana baru, Naura mencoba untuk bangkit. Ia berharap jika Arya benar-benar yakin bahwa Naura tidak pernah melahirkan anaknya.

Malam yang biasanya terlalu begitu saja, kini terasa untuk Naura yang tinggal seorang diri. Sebagai seorang ibu, Naura pasti akan memikirkan bagaimana keadaan Raya yang jauh darinya. Terlebih ini ada pengalaman pertama untuk Naura berpisah dari Raya setelah 7 tahun mengarungi suka dukanya bersama.

.

.

Sebuah telepon membangunkan Naura dari tidurnya. Panggilan nomor tanpa nama mengambang di layar ponselnya. Dengan setelah kesadaran Naura segera mengangkat panggilan tersebut. Seketika matanya terbelalak lebar ketika mendengar suara dari seberang teleponnya.

"Baik, Pak. Pagi ini saya akan pergi ke sana," kata Naura sebelum mengakhiri teleponnya.

Dadanya kian bergemuruh ketika ia mendapat kabar dari pihak perusahaan yang mengatakan jika lamarannya diterima dan hari ini dirinya sudah bisa mulai untuk bekerja.

Sebenarnya Naura ingin mundur dan tidak akan mengambil pekerjaan itu, tetapi menyadari jika sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan di zaman sekarang, akhirnya Naura memilih pasrah untuk menerima pekerjaannya, meskipun ia harus bekerja di perusahaan milik Arya.

"Saat ini bukan saatnya aku egois, karena semakin lama kebutuhan Raya akan semakin banyak. Tidak mungkin aku akan terus bergantung kepada mbak Ara. Naura, kamu pasti bisa!" Begitulah cara Naura untuk menyemangati dirinya sendiri.

Dengan tekad yang bulat iapun segera bersiap untuk datang ke perusahaan Arya.

.

.

...BERSAMBUNG ...

Terpopuler

Comments

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

minta di getok kali nh Arya 😤

2022-12-11

0

ningrum aish

ningrum aish

semangat Naura..demi raya..
lanjut thor

2022-12-06

0

mariammarife

mariammarife

Semangat Naura kamu itu wanita kuat & mandiri 💪

2022-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!