Two

..."Kehancuran selalu datang dari diri sendiri, karena mengizinkan beberapa orang merusak tatanan yg telah susunan sedemikian rapi, dan mempersilahkan orang lain untuk menempati peringkat dalam menyakiti secara leluasa"...

...@kak_py...

Flashback 🍂

Haura Az-Zahra si gadis supel yang ramah, penuh semangat, baik, lemah lembut, menyukai anak kecil, mudah bergaul, ceria, huble, tapi agak sedikit cuek jika belum kenal, terlahir dengan muka jutek yang kadang suka ngeselin dan kadang dikira sombong oleh orang-orang karena muka sinisnya itu, padahal justru kalau sudah akrab dia cenderung bar-bar dan gak bisa diem sama sekali.

Haura mahasiswa semester 3 yang tengah menempuh pendidikan S1 Fakultas Ekonomi di Universitas Teuku Umar Meulaboh. Ia mempunyai dua sahabat yaitu, Silvia Nasution si anak Medan yang ngomong nya paling keras tapi lemot kalau mikir, aslinya penyayang dan royal banget sama sahabatnya, dan Tiara Cut Putri asli Aceh sama dengan Haura, si paling jago beladiri, tidak suka menye-menye, dan paling keras diantara sahabat nya Haura dan Silvia.

Diantara mereka bertiga hanya Tiara yang punya pacar, yang sudah bertahun-tahun dari jaman SMA lagi. Dan Silvia dia jomblo yang sering di PHP-in dan dimanfaatkan oleh orang yang dia sukai, sedangkan Haura dia tidak mengenal cinta, lebih tepatnya belum karna dia emang tidak pernah pacaran dan ingin fokus kuliah dulu sampai jadi sarjana. Dan lagi pun keluarga Haura tidak mengizinkan ia pacaran, karna yang memang lingkungan pergaulan anak jaman sekarang lebih cendrung sangat bebas. Hingga membuat orang tuanya takut Haura melakukan hal menyimpang nantinya dan malah menelantarkan kuliahnya.

Persahabatan ketiganya terjalin saat pendaftaran mahasiswa baru, dan beruntung mereka sama-sama mendapatkan beasiswa sampai selesai. Mereka pun berinisiatif untuk satu kos dan mencari keperluan kuliah mereka bareng-bareng untuk menghabiskan waktu bersama-sama.

"ehh guys Kita kan udah siap nih belanja dan beres-beres kos baru, gimana kalau kita jalan kepantai nunggu sunset" ucap Tiara mengawali obrolan

"heum boleh tuh, gimana kalau kita ke ujung karang aja, tar kita beli jajanan dulu tuh di pinggir jalan terus kita duduk di dekat dermaga itu" sambung Haura dengan semangat

"iya boleh juga aku si ngikut kelen aja, soalnya kan belum tau juga tempat main disini kemana aja" jawab Silvia yang memang masih belum tau banyak tempat main dan tempat-tempat lainnya di Aceh, meski kurang lebih setahun berkuliah di Meulaboh

"yaudah hayyuk go" ucap mereka berbarengan dengan berteriak senang

Tiga sahabat itu pun pergi menuju tempat yang mereka sepakati dengan menaiki satu motor, karena memang Silvia dan Haura belum punya motor dan SIM.

"ehhh kita gak bakalan kena tilang kan ni karna satu motor bertiga gini" ucap Silvia dengan sedikit berteriak yang karena duduk paling belakang

"enggak lah, nanti kita jalan pintas, lagian pun lagi gada tilang juga tenang aja" jawab Tiara yang memang hafal dengan semua tempat, jalan dan peraturan di situ

"udah santai aja hay, kita kan ada pemandu yang handal dan tidak diragukan, haaaahaaahaaaa" sambung Haura dengan tertawa membanggakan Tiara

15 menit perjalanan mereka pun sampai ditujuan, dengan berbagai jajanan dan minuman dalam keresek yang mereka pegang masing-masing, dengan terus berjalan ditepi pantai menuju dermaga mencari tempat ternyaman untuk untuk sambil melihat-lihat orang-orang berlalu lalang sembari menunggu sunset yg akan menunjukkan keindahan sore ini

"we di sini rame yah, asik nih mana tau jumpa cogan uhh" crocos Silvia dengan mata berbinar mengkhayal imajinasinya

"hadeh nih anak, masih sempat-sempatnya mikir cogan segala" jawab Haura ngedumel

"mending lihat tuh sunset nya wow indah banget, mending kita foto-foto buat kenang-kenangan' potong Tiara si anak senja yang suka tempat-tempat eastetik untuk spot foto

"iya bener tuh tar kita gantian fotonya" jawab Haura dan Silvia berbarengan

Usai foto-foto mereka berinisiatif mencari masjid terdekat, Karana takut waktu magrib habis karena tidak terkejar kalau nunggu nyampe kos yang jaraknya lumayan.

Akhirnya mereka sampai juga di kos, dan kembali menjalani rutinitas mahasiswa yaitu tugas, tumpukan makalah dan tugas lainnya sangat membosankan yg membuat ketiga gadis itu justru mengantuk.

"ehhh besok kita masuk matkul apa Hay, aku lupa hoy" ujar Haura di keheningan malam karna larut dalam pikiran masing-masing

"makro sama matematika deh kayaknya" Jawab Silvia yang masih sibuk dengan laptopnya

"memang lah nih anak sifat pikunnya gak hilang-hilang" sambung Tiara dengan nada kesalnya karena tidak habis pikir dengan Haura yang pelupanya tidak tertolong itu

"Ehhh Ura di ruangan kita tuh kan we ada kakak senior yg naksir kau tau" bisik Silvia pada Haura

"masa sih siapa pulak lah tu, kamu ni kan suka ngadi-ngadi" balas Haura ga percaya

"ehhh ngapain kalian bisik-bisik ha, alay banget pake rahasiaan" imbuh Tiara yang aneh sama Haura dan Silvia

"biarin uhhh, kepo" sorak Haura dan Silvia bersamaan yg membuat Tiara menggeleng karena tingkah sahabatnya

"serius we Ura, itu bg Reja rupanya diem-diem naksir kau, dia pernah nanyain nomor WA sama ku" lanjut Silvia masih berbisik pada Haura meyakinkan agar Tiara tidak dengar

"Bg Reza? Yg katanya paling pinter seangkatan dia itu yah, yang kalem dan kalau di ruangan duduk paling belakang?" Tanya Haura yang mulai penasaran

Maklum yah anak Medan ngomongnya suka berubah dan agak bar-bar beda sama Aceh yang agak lebih kemanja tapi artinya jangan ditanya kadang melenceng. Kalau Medan Z berubah jadi J, dan F atau V berubah jadi P. Gitulah kira-kira perubahannya dan masih banyak lagi yang lain dan itu udah jadi kebiasaan yang familiar buat anak Aceh. Itulah yang membuat persahabatan ketiganya unik karena perbedaan bahasa dan logat masing-masing yang jadi terkesan melengkapi, tapi tidak membuat mereka saling menyudutkan.

"iyaaaa, Ura yang cantik tiada batas" jawab Silvia yg mulai lupa akan tugasnya, karena asik bercerita dengan Haura

"Dari mana pula kamu tau beb, kalau abg tu suka sama aku, gak kelihatan pun, malahan dia cuek banget, pas kelompok dia persentasi Minggu kemaren aja dia kayak kesel gitu karena pertanyaan aku" sambung Haura yang masih gak percaya aja sama perkataan Silvia yang aneh itu

Tiba-tiba terdengar suara notif pesan masuk yang buat Silvia dan Haura saring lirik satu sama lain dan menoleh pada Tiara yang fokus pada HP nya dan tidak mengerjakan tugas lagi.

"siapa tuh, kok kamu jadi senyum-senyum kayak orang kesambet" ujar Haura pada Tiara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!