5. Suami Bu Aya

Meskipun Ayana pingsan hingga dua kali tapi bukan menjadikan alasan untuk tidak mengajar. 

Setelah siuman, dia memaksakan diri untuk memberi materi singkat tentang permainan bola voli dan selanjutnya dia memberi penilaian pada setiap murid.

Ayana berusaha tetap profesional, sekalipun pikirannya kini tengah bercabang.

Hingga terdengar lah bel istirahat sekolah yang juga menjadi tanda berakhirnya pelajaran olahraga kali ini.

Ayana menghembuskan nafas lega karena dia dapat memberikan penilaian tepat pada waktunya. Dia bersama para murid menghambur ke tepi lapangan untuk meneduh dari sengatan terik matahari.

"Eh, Elang, tunggu!" teriak Ayana menatap punggung Elang yang melangkah pergi bersama Abian.

Seketika itu Elang memutar badan seraya menerbitkan senyum cerah.

"Ada apa, Bu?"

"Tolong bantu bawakan bola ini ke ruang olahraga!"

"Baik, Bu."

Elang menurut. Dia bersama dengan Ayana berjalan beriringan menuju tempat penyimpanan alat-alat olahraga.

Bukan tanpa alasan Ayana menyuruh Elang. Dia sengaja menunjuk Elang untuk membantunya karena sejak tadi, dia ingin berbicara dengan pemuda itu empat mata.

Pada saat mereka tiba di ruang olahraga, Elang menaruh bola voli ke dalam keranjang dan secepat kilat Ayana menutup pintu, sehingga hanya ada mereka berdua di dalam ruangan tertutup.

Elang membelalakan mata melihat Ayana yang berjalan mendekatinya. Lantas dengan diselimuti kegugupan, dia pun mundur satu langkah setiap Ayana maju mendekat satu langkah.

"Bu Aya mau ngapain?"

Ayana berkacak pinggang. Sungguh suasana yang sangat aneh mendapati suami sendiri menjadi murid didiknya dan harus memanggil dengan sapaan 'Ibu'.

"Kalau lagi berdua, jangan panggil 'Bu'! Aku berasa kaya udah tua banget tahu nggak."

Elang hanya cengengesan sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Maaf. Iya, deh, Aya."

"Lang, kenapa kamu nggak bilang sejak awal kalau kamu itu masih sekolah, hah?" Ayana bertanya bernada kesal.

"Lah terus memangnya kenapa?" Elang malah balik bertanya memasang wajah tanpa dosa.

Ayana menghirup nafas panjang, lalu menghembuskannya lewat mulut. Dia berusaha mengisi stok kesabaran sampai penuh sebelum menjelaskan pada suaminya yang ternyata masih bocah tengil.

"Lang, apa kata orang nanti kalau aku menikah sama pria yang lebih muda sama aku? Apalagi pria itu masih sekolah dan menjadi murid aku."

"Ya, harusnya kamu bangga dong. Bisa dapet brondong," jawab Elang santai.

Saking gemasnya mendengar jawaban Epang, Ayana pun mencubit lengan Elang yang sukses membuat pria itu mengaduh.

"Pokoknya aku mau pernikahan kita dirahasiakan. Ngerti? Nggak boleh ada yang tahu kalau kita itu sepasang suami istri. Titik," ucap Ayana penuh penekanan di setiap kata.

Elang hanya berdecak santai sambil memutar bola matanya. 

"Iya, iya. Lagian apa kata teman-teman kalau ternyata aku nikah sama tante-tante."

"Apa kamu bilang?" Ayana berteriak sekaligus melotot marah.

Menjadikan nyali Elang menciut dan menggeleng kepala cepat. "Nggak jadi."

Sejenak Ayana mengintip melalui jendela untuk memastikan keadaan di luar ruangan aman terkendali dan tak ada orang yang menguping pembicaraan mereka.

Kemudian pandangan Ayana kembali beralih ke Elang. Dia amati sejenak muridnya itu dengan seksama.

Diperhatikan sekilas, Elang memang terlihat dewasa ketika sedang memakai pakaian biasa dan tak akan ada yang menyangka kalau pemuda itu masih duduk di bangku SMA.

"Kenapa lihatnya begitu?" tanya Elang saat menyadari dirinya sedang diperhatian. "Awas nanti naksir."

"Ge-er," Ayana mendengus lalu memalingkan muka. Lalu dia memijat pangkal hidung pertanda bahwa dia sedang sangat pusing.

"Sudahlah, Ay. Jangan terlalu dipikir! Toh lagipula pernikahan kita hanya sebatas status agar kamu tidak dinikahi Samsul, kan?"

Ayana menghela nafas berat. "Iya, benar juga sih."

"Ya sudah keluar yuk. Nanti kita kepergok sedang berduaan bisa bahaya."

Elang berjalan melewati tubuh Ayana. Dia memutar gagang pintu dan membukanya.

"Hayo, lagi ngapain kalian?"

Sebuah suara mengejutkan Ayana dan Elang. Mereka terperanjat karena tiba-tiba di depan mereka sudah berdiri seorang pria bertubuh tambun dengan rambut yang sedikit botak di bagian atas kepala.

"Pak Tedi!" 

Guru yang disapa Pak Tedi itu memandang penuh selidik pada  Ayana dan Elang secara bergantian.

"Kalian habis ngapain berduaan di ruangan tertutup?" Tedi mengulang pertanyaannya.

"Saya cuma bantuin Bu Aya kok, Pak," jawab Elang menunjuk Ayana.

Mendengar kata Bu Aya, Tedi langsung tersentak seolah menyadari sesuatu. Lantas dia melempar pandangan ke arah Ayana yang tersenyum canggung.

Selama beberapa detik, Tedi memandang Ayana dengan tatapan penuh damba dan tak berkedip sama sekali. Terpukau oleh kecantikan Ayana, membuat Tedi lupa kalau sedang diperhatikan oleh Elang.

"Bu Aya? Guru baru yang mengganti Pak Teguh ya?" tanya Tedi.

"Betul, Pak Tedi."

"Namanya Bu Aya. Tapi nggak gigit kan?" seloroh Tedi sambil senyum-senyum.

Ayana mengernyitkan dahi tak kebingungan. "Maksudnya, Pak?"

"Oh, lupakan saja!" Tedi mengulurkan tangan. "Kenalkan saya Tedi, guru BK di sekolah ini."

Ayana tersenyum lebar. "Sudah tahu kok, Pak. Kan tadi pagi ketemu di ruang guru."

Tedi menepuk jidatnya yang kinclong seperti sudah diamplas. 

"Oh ya, saking terpesonanya saya sama kecantikan Bu Aya, sampai lupa kalau kita ketemu tadi pagi."

"Ah, Pak Tedi bisa aja," ucap Ayana tersenyum malu.

Ehem… ehem…

Elang sengaja berdehem keras agar menyadarkan Tedi dari keasyikannya memandang Ayana.

Merasa terusik, Tedi pun melirik tajam pada Elang. Sorot mata tak suka dia layangkan pada siswa yang sering kali masuk ke ruang BK. Sampai Tedi hafal betul siapa itu Elang Angkasa.

"Eh, Elang, kenapa masih di sini? Cepat sana pergi!"

Elang mengangkat alis dengan santai. Lalu dia mencondongkan tubuh untuk mengatakan sesuatu pada Tedi.

"Pak, saya mau kasih tahu kalau Bu Aya itu sudah punya suami. Jadi Pak Tedi harus hati-hati. Suaminya Bu Aya itu galak lho," kata Elang yang kemudian melangkah pergi meninggalkan Tedi dan Ayana.

Sepeninggalan Elang, Tedi menoleh pada Ayana untuk meminta kebenaran.

"Apa betul itu? Bu Aya sudah punya suami?"

Seketika Ayana menjadi gelagapan. Dia menggaruk tengkuknya kerena salah tingkah sambil di dalam hati dia mengutuki perbuatan Elang.

Sesaat Ayana dilanda kebingungan haruskah dia berbohong atau berkata jujur dia telah bersuami. Lalu akhirnya Ayana pun menjawab, "Iya sudah, Pak."

Tedi membungkukkan badan sembari menghela nafas lesu. 

Perjuangan Tedi untuk mendapatkan cinta Ayana sudah layu sebelum berkembang. Dia berdecak pasrah, kemudian berdehem.

"Oh ya, Bu Aya kenal sama Bu Dewi, nggak?"

"Kenal, Pak. Kenapa ya?"

"Sebentar lagi kan Bu Dewi mau nikahan nih. Nanti pas datang ke acara pernikahan Bu Dewi, Bu Aya datang sama suami ya? Saya pengin kenal sama suami Bu Aya."

"Hah?"

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa gak tanya dulu Elang nya saat kamu bawak dia kabur,Dan saat kamu mintak dia nikahin kamu..😂😂

2025-01-13

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Bilang aja suami lagi kerja di luar kota..

2025-01-13

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BAGUS ELANG BILANG KE PAK TEDI KLO BU AYA UDH PNY SUAMI.. BIAR GK MNGGARAP DY..

MMPUS SI AYA, BRANI GK BWA ELANG KE PERNIKAHAN BU DEWI...

KLO TEDI TAU BU AYA ISTRI ELANG, APA SI GURU BK ITU INGIN JDI PEBINOR, KLO PNGN JDI PEBINOR GK PANTAS JDI GURU BK...

2023-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kabur Di Hari Pernikahan
2 2. Pernikahan Ayana dan Samsul Batal
3 3. Dilarang Masuk
4 4. Bu Aya Terkejut
5 5. Suami Bu Aya
6 6. Ajak Suami Bu Aya
7 7. Segede itu
8 8. Kamu Kok Mirip
9 9. Menumbuhkan Kumis
10 10. Ayana Ini Istriku
11 11. Cium Aku!
12 12. Niat Jodi Yang Sebenarnya
13 13. Cium Tangan
14 14. Wajah Cengo
15 15 Kencan
16 16. Elang Dan Diva
17 17. Elang Berubah
18 18. Temani Aku Tidur
19 19. Pillow Talk
20 20. Tamu Tak Diundang
21 21. Ayah Elang
22 22. Ini kan Elang
23 23. Kisah Elang
24 24. Kehidupan Seorang Pewaris
25 25. Mertua Datang
26 26. Kaos Kaki Bau
27 27. Uang Terkejoet
28 28. Masuk Ke Kamar
29 29. Elang VS Buaya
30 30. Datang Ke Sekolah
31 31. Ketahuan
32 32. Ayana Diculik
33 33. Tidak Akan Menolak
34 34. Elang Vs Buaya (2)
35 35. Ayana Dimana?
36 36. Mencari Ayana
37 37. Minta Pisah
38 38. Kamu Hamil?
39 39. Bantal Melayang
40 40. Batu Nisan Untuk Daddy
41 41. Masa Muda Bram
42 42. Pelayan Baru
43 43. Kedatangan Tamu
44 44. Kerja Sama Dengan Samantha
45 45. Pencuri Di Minimarket
46 46. Ancaman Ayana
47 47. Katakan Saja
48 48. Tidak Bisa Tidur Tenang
49 49. Bahan Gosip
50 50. Siapa Pelakunya
51 51. Berhenti Mengajar
52 52. Investigasi
53 53. Rencana Ayana
54 54. Banteng Ngamuk
55 55. Ini Saya
56 56. Saling Bertatapan
57 57. Modus
58 58. Bersama Daddy
59 59. Masih Takut
60 60. Teman Sekolah
61 61. Jawab Jujur
62 62. Daddy Meninggal?
63 63. Tempat Tinggal Baru
64 64. Mencari Pekerjaan
65 65. Masalah Farel
66 66. Semangat Untuk Farel
67 67. Ternyata Kamu
68 68. Geng Boker
69 69. Mood Swing
70 70. Rujak Buah
71 71. Penculik
72 72. Objek Tontonan
73 73. Secepatnya
74 72. Hamil
75 73. Kabar Bahagia
76 74.Terbawa Emosi
77 Pengumuman
78 78. Tukar Kamar
79 79. Bantal Guling
80 80. Minta Duit
81 81. Kekhawatiran Elang
82 82. Ide Elang
83 83. Nikah Sama Aku
84 84. Mobil Goyang
85 85 Sakit Perut
86 86. Terjebak Macet
87 86. Cari Nama
88 Pubertas Kedua
89 Minuman
90 Kembali Mengajar (Tamat)
91 Novel Baru Author
92 Novel Baru Rilis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Kabur Di Hari Pernikahan
2
2. Pernikahan Ayana dan Samsul Batal
3
3. Dilarang Masuk
4
4. Bu Aya Terkejut
5
5. Suami Bu Aya
6
6. Ajak Suami Bu Aya
7
7. Segede itu
8
8. Kamu Kok Mirip
9
9. Menumbuhkan Kumis
10
10. Ayana Ini Istriku
11
11. Cium Aku!
12
12. Niat Jodi Yang Sebenarnya
13
13. Cium Tangan
14
14. Wajah Cengo
15
15 Kencan
16
16. Elang Dan Diva
17
17. Elang Berubah
18
18. Temani Aku Tidur
19
19. Pillow Talk
20
20. Tamu Tak Diundang
21
21. Ayah Elang
22
22. Ini kan Elang
23
23. Kisah Elang
24
24. Kehidupan Seorang Pewaris
25
25. Mertua Datang
26
26. Kaos Kaki Bau
27
27. Uang Terkejoet
28
28. Masuk Ke Kamar
29
29. Elang VS Buaya
30
30. Datang Ke Sekolah
31
31. Ketahuan
32
32. Ayana Diculik
33
33. Tidak Akan Menolak
34
34. Elang Vs Buaya (2)
35
35. Ayana Dimana?
36
36. Mencari Ayana
37
37. Minta Pisah
38
38. Kamu Hamil?
39
39. Bantal Melayang
40
40. Batu Nisan Untuk Daddy
41
41. Masa Muda Bram
42
42. Pelayan Baru
43
43. Kedatangan Tamu
44
44. Kerja Sama Dengan Samantha
45
45. Pencuri Di Minimarket
46
46. Ancaman Ayana
47
47. Katakan Saja
48
48. Tidak Bisa Tidur Tenang
49
49. Bahan Gosip
50
50. Siapa Pelakunya
51
51. Berhenti Mengajar
52
52. Investigasi
53
53. Rencana Ayana
54
54. Banteng Ngamuk
55
55. Ini Saya
56
56. Saling Bertatapan
57
57. Modus
58
58. Bersama Daddy
59
59. Masih Takut
60
60. Teman Sekolah
61
61. Jawab Jujur
62
62. Daddy Meninggal?
63
63. Tempat Tinggal Baru
64
64. Mencari Pekerjaan
65
65. Masalah Farel
66
66. Semangat Untuk Farel
67
67. Ternyata Kamu
68
68. Geng Boker
69
69. Mood Swing
70
70. Rujak Buah
71
71. Penculik
72
72. Objek Tontonan
73
73. Secepatnya
74
72. Hamil
75
73. Kabar Bahagia
76
74.Terbawa Emosi
77
Pengumuman
78
78. Tukar Kamar
79
79. Bantal Guling
80
80. Minta Duit
81
81. Kekhawatiran Elang
82
82. Ide Elang
83
83. Nikah Sama Aku
84
84. Mobil Goyang
85
85 Sakit Perut
86
86. Terjebak Macet
87
86. Cari Nama
88
Pubertas Kedua
89
Minuman
90
Kembali Mengajar (Tamat)
91
Novel Baru Author
92
Novel Baru Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!