2. Pernikahan Ayana dan Samsul Batal

Ayana menatap tembok besar yang menghalangi jalan. Sejenak dia melempar pandangan ke belakang, dimana para warga berbondong-bondong ingin menangkap Ayana. 

Lalu dia kembali menoleh ke depan dan turun dari motor. 

"Sekarang gimana, Mba?" tanya pemuda itu penuh kekhawatiran.

"Ya manjat lah."

Si pemuda mendelikkan mata tercengang. Dia juga ikut turun dari motor daripada kena amukan masa.

Segera dia bersama Ayana berusaha memanjat tembok. Namun, sayang. Tembok itu lumayan tinggi sehingga salah satu harus ada yang naik ke pundak orang yang satunya lagi.

"Jongkok!" perintah Ayana yang dituruti oleh si pemuda tanpa protes.

Lalu Ayana naik ke pundak si pemuda sambil tangannya menjulur ke atas meraih puncak tembok.

"Mas bisa berdiri, nggak? Tangan aku nggak nyampe nih."

Si pemuda mengerang ketika mengumpulkan tenaga untuk berdiri. Tampak wajah si pemuda itu meringis menahan rasa sakit karena menopang badan Ayana.

Meskipun tubuh Ayana terlihat kecil, tapi bagi pemuda itu terasa berat. Seberat beban hidupnya.

"Mba, cepat! Nanti kita ketangkap," teriak pemuda yang melihat Ayana belum juga dapat meraih puncak tembok.

"Ih, sabar kali. Ini juga sedang berusaha," ucap Ayana sambil berjingkrak.

Hap.

Akhirnya Ayana dapat meraih puncak tembok. Dia tertawa riang saking senangnya.

Namun, detik berikutnya, tawa Ayana hilang ketika merasakan kakinya dicekal oleh sebuah tangan. Lantas dia pun menoleh untuk melihat siapa yang telah menangkap kakinya.

"Mau kemana kamu?"

"Papa?" Ayana terperangah. Melihat Jodi dan juga Samsul sudah berada di bawahnya.

Tak hanya Jodi dan Samsul, para warga yang didominasi laki-laki pun sudah mengelilingi Ayana. Sementara si pemuda yang telah membantu Ayana kabur, ditahan oleh dua orang pria.

Nampak si pemuda berusaha memberontak, tapi sayang dia dicengkram di kedua lengan dengan sangat kuat.

Seketika itu juga, Jodi menarik kaki Ayana supaya putrinya turun. Dengan perasaan mengiris malu, Ayana menundukan kepala berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Apa-apaan ini, Aya? Kamu tahu apa yang sudah kamu perbuat?" hardik Jodi dengan dada naik turun meluapkan segala amarah.

"Aku tidak mau menikah dengan Samsul. Maka dari itu Aya memilih kabur," jawab Ayana bernada tegas meski tetap terdengar gemetar karena ada perasaan takut dan juga kesal.

"Kamu tidak mau menikah denganku? Kenapa, Aya? Apa kurangnya aku sampai kamu melakukan ini?" Samsul ikut bersuara begitu mendengar penuturan Aya yang membuat dirinya geram.

Ayana mendongak menatap Samsul dengan sorot mata tajam dan penuh kebencian. Jari telunjuk Ayana menakan dada Samsul sampai pria itu terdorong ke belakang.

"Kamu pembohong. Itu kurangnya kamu," teriak Ayana meluapkan emosi yang terpendam. 

"Aya! Jaga sikap kamu!" bentak Jodi mendelikan mata memandang Ayana.

Kini Ayana mengalihkan pandangan ke arah Jodi dengan netra yang sudah mengembun.

Sedangkan para warga hanya diam menyaksikan drama ayah dan anak yang tidak mau dinikahkan. Bukan mereka tak peduli tapi mereka juga ingin mengetahui alasan dibalik kaburnya Ayana.

"Papa, Samsul itu sudah punya istri. Bahkan istrinya itu ada tiga. Kalau Aya nikah sama dia, Aya bakal jadi istri keempat, Pa," tutur Ayana yang suara terdengar bergetar memilukan. "Dan Aya tidak mau jadi istri keempat dari seorang pembohong."

"Apa itu benar, Samsul?"

Jodi melirik Samsul yang tampak gelagapan karena kebohongannya terbongkar. Namun tentu saja Samsul tidak akan tinggal diam begitu saja.

Samsul berdehem untuk memenangkan diri, sebisa mungkin dia harus terlihat kalem dan penuh wibawa.

"Begini, Pak Jodi. Sekalipun saya punya istri empat, tapi saya akan menempatkan mereka di rumah yang berbeda. Saya mampu menafkahi mereka secara adil bahkan tak ada yang kekurangan apapun."

Samsul menelan salivanya melihat Jodi yang menatap tajam. Dalam hati, Samsul mengumpat atas keadaan yang terjadi.

Dia tak mau terlihat rendah di mata Jodi. Sehingga dia pun membusungkan dada dan berusaha agar dialah yang tampak lebih memiliki kuasa.

"Pak Jodi, kita ingat kesepakatan kita, kan? Apa bedanya Ayana menjadi istri pertama atau keempat? Yang terpenting hidup Ayana terjamin, tak kurangan apapun, dan bisnis Pak Jodi juga pasti akan semakin maju. Benar kan?"

Jodi mengerutkan wajah sedang berpikir. Sambil mengusap dagu, Jodi bergumam, "Benar juga sih."

"Papa!" pekik Ayana untuk menyadarkan Jodi. "Aku tidak mau menikah dengan pria yang doyan perempuan. Apa Papa tega menjual aku? Itu sama saja aku jadi pelacur, Pa."

Para warga yang sejak tadi menyimak perdebatan pun mengangguk menyetujui penjelasan dari Ayana. Sebagian dari mereka menaruh iba pada Ayana dan balik menasehati Jodi.

"Betul itu, Pak Jodi. Apa Pak Jodi tidak kasihan sama Aya," ucap salah satu warga dan yang lain membenarkan.

"Kalau Ayana nggak mau jangan dipaksa dong, Pak."

Samsul melirik tajam pada Ayana. Seketika dada Samsul tersulut amarah. Dia mengepalkan tangan hingga buku-buku jarinya memutih.

Harga diri Samsul terasa sudah diinjak-injak, sebab baru kali ini ada wanita bodoh yang tidak mau dinikahi olehnya. Padahal Samsul memiliki segala yang wanita inginkan.

Melihat Jodi yang tampak ragu, membuat Samsul membuka suara terlebih dahulu. Daripada dia yang lebih dulu dipermalukan.

"Oke, kalau Pak Jodi tidak mau menikahkan aku dengan Aya, juga tidak apa-apa. Saya tidak rugi, justru Pak Jodi beserta keluarga lah yang akan rugi," Samsul menoleh memberikan tatapan tajam pada Ayana lalu berteriak, "Pernikahan ini batal. Kamu puas, Aya?"

Kemudian Samsul berbalik badan dan melangkah pergi membelah kerumunan warga dengan dada bergemuruh serta jiwa yang terbakar api amarah.

Samsul tak memperdulikan Jodi yang berteriak memanggil namanya. Sampai akhirnya Jodi menyerah meminta Samsul kembali.

Lalu Jodi pun melempar pandangan ke arah Ayana. Dia juga merasakan marah dan kecewa pada putri semata wayangnya itu.

"Kamu lihat? Sudah puas kamu membuat hubungan Papa dengan Samsul jadi berantakan. Sekarang apa mau kamu, hah?" Jodi membentak Ayana tak peduli ada banyak pasang mata yang menyoroti dirinya.

Sementara Ayana membalas tatapan Jodi dengan perasaan sendu nan pilu. 

Bagaimana bisa ayah yang selama ini Ayana banggakan ternyata lebih mengkhawatirkan hubungan dengan Samsul dari pada kebahagian anak sendiri?

Dengan suara yang lirih, Ayana bertanya."Apa aku tidak berhak memilih kebahagiaan aku sendiri, Pa?"

Jodi mendengus kesal. "Baik. Jadi apa yang ingin kamu lakukan, Aya?"

"Aku hanya ingin menikah dengan pria pilihan aku sendiri, Pa. Bukan dijodohkan dengan pria seperti Samsul."

"Baik kalau itu kemauan kamu," kata Jodi lalu menarik lengan pemuda yang tadi membantu Ayana kabur.

"Eh, Pak. Kenapa saya malah diseret?" tanya si pemuda itu heran.

"Kamu pasti pacarnya Ayana, kan? Sekarang juga kamu harus menikah dengan anak saya."

Baik Ayana dan juga pemuda itu sama-sama terperangah.

 "Apa?"

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cepat juga larinya orang2 itu bisa ngejar kecepatan motor..🤣🤣🤣🤣

2025-01-13

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

pasti waktu sekolah Ayana sering bolos dengan manjat tembok😂😂😜

2025-01-13

1

Park Kyung Na

Park Kyung Na

😁😁

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kabur Di Hari Pernikahan
2 2. Pernikahan Ayana dan Samsul Batal
3 3. Dilarang Masuk
4 4. Bu Aya Terkejut
5 5. Suami Bu Aya
6 6. Ajak Suami Bu Aya
7 7. Segede itu
8 8. Kamu Kok Mirip
9 9. Menumbuhkan Kumis
10 10. Ayana Ini Istriku
11 11. Cium Aku!
12 12. Niat Jodi Yang Sebenarnya
13 13. Cium Tangan
14 14. Wajah Cengo
15 15 Kencan
16 16. Elang Dan Diva
17 17. Elang Berubah
18 18. Temani Aku Tidur
19 19. Pillow Talk
20 20. Tamu Tak Diundang
21 21. Ayah Elang
22 22. Ini kan Elang
23 23. Kisah Elang
24 24. Kehidupan Seorang Pewaris
25 25. Mertua Datang
26 26. Kaos Kaki Bau
27 27. Uang Terkejoet
28 28. Masuk Ke Kamar
29 29. Elang VS Buaya
30 30. Datang Ke Sekolah
31 31. Ketahuan
32 32. Ayana Diculik
33 33. Tidak Akan Menolak
34 34. Elang Vs Buaya (2)
35 35. Ayana Dimana?
36 36. Mencari Ayana
37 37. Minta Pisah
38 38. Kamu Hamil?
39 39. Bantal Melayang
40 40. Batu Nisan Untuk Daddy
41 41. Masa Muda Bram
42 42. Pelayan Baru
43 43. Kedatangan Tamu
44 44. Kerja Sama Dengan Samantha
45 45. Pencuri Di Minimarket
46 46. Ancaman Ayana
47 47. Katakan Saja
48 48. Tidak Bisa Tidur Tenang
49 49. Bahan Gosip
50 50. Siapa Pelakunya
51 51. Berhenti Mengajar
52 52. Investigasi
53 53. Rencana Ayana
54 54. Banteng Ngamuk
55 55. Ini Saya
56 56. Saling Bertatapan
57 57. Modus
58 58. Bersama Daddy
59 59. Masih Takut
60 60. Teman Sekolah
61 61. Jawab Jujur
62 62. Daddy Meninggal?
63 63. Tempat Tinggal Baru
64 64. Mencari Pekerjaan
65 65. Masalah Farel
66 66. Semangat Untuk Farel
67 67. Ternyata Kamu
68 68. Geng Boker
69 69. Mood Swing
70 70. Rujak Buah
71 71. Penculik
72 72. Objek Tontonan
73 73. Secepatnya
74 72. Hamil
75 73. Kabar Bahagia
76 74.Terbawa Emosi
77 Pengumuman
78 78. Tukar Kamar
79 79. Bantal Guling
80 80. Minta Duit
81 81. Kekhawatiran Elang
82 82. Ide Elang
83 83. Nikah Sama Aku
84 84. Mobil Goyang
85 85 Sakit Perut
86 86. Terjebak Macet
87 86. Cari Nama
88 Pubertas Kedua
89 Minuman
90 Kembali Mengajar (Tamat)
91 Novel Baru Author
92 Novel Baru Rilis
Episodes

Updated 92 Episodes

1
1. Kabur Di Hari Pernikahan
2
2. Pernikahan Ayana dan Samsul Batal
3
3. Dilarang Masuk
4
4. Bu Aya Terkejut
5
5. Suami Bu Aya
6
6. Ajak Suami Bu Aya
7
7. Segede itu
8
8. Kamu Kok Mirip
9
9. Menumbuhkan Kumis
10
10. Ayana Ini Istriku
11
11. Cium Aku!
12
12. Niat Jodi Yang Sebenarnya
13
13. Cium Tangan
14
14. Wajah Cengo
15
15 Kencan
16
16. Elang Dan Diva
17
17. Elang Berubah
18
18. Temani Aku Tidur
19
19. Pillow Talk
20
20. Tamu Tak Diundang
21
21. Ayah Elang
22
22. Ini kan Elang
23
23. Kisah Elang
24
24. Kehidupan Seorang Pewaris
25
25. Mertua Datang
26
26. Kaos Kaki Bau
27
27. Uang Terkejoet
28
28. Masuk Ke Kamar
29
29. Elang VS Buaya
30
30. Datang Ke Sekolah
31
31. Ketahuan
32
32. Ayana Diculik
33
33. Tidak Akan Menolak
34
34. Elang Vs Buaya (2)
35
35. Ayana Dimana?
36
36. Mencari Ayana
37
37. Minta Pisah
38
38. Kamu Hamil?
39
39. Bantal Melayang
40
40. Batu Nisan Untuk Daddy
41
41. Masa Muda Bram
42
42. Pelayan Baru
43
43. Kedatangan Tamu
44
44. Kerja Sama Dengan Samantha
45
45. Pencuri Di Minimarket
46
46. Ancaman Ayana
47
47. Katakan Saja
48
48. Tidak Bisa Tidur Tenang
49
49. Bahan Gosip
50
50. Siapa Pelakunya
51
51. Berhenti Mengajar
52
52. Investigasi
53
53. Rencana Ayana
54
54. Banteng Ngamuk
55
55. Ini Saya
56
56. Saling Bertatapan
57
57. Modus
58
58. Bersama Daddy
59
59. Masih Takut
60
60. Teman Sekolah
61
61. Jawab Jujur
62
62. Daddy Meninggal?
63
63. Tempat Tinggal Baru
64
64. Mencari Pekerjaan
65
65. Masalah Farel
66
66. Semangat Untuk Farel
67
67. Ternyata Kamu
68
68. Geng Boker
69
69. Mood Swing
70
70. Rujak Buah
71
71. Penculik
72
72. Objek Tontonan
73
73. Secepatnya
74
72. Hamil
75
73. Kabar Bahagia
76
74.Terbawa Emosi
77
Pengumuman
78
78. Tukar Kamar
79
79. Bantal Guling
80
80. Minta Duit
81
81. Kekhawatiran Elang
82
82. Ide Elang
83
83. Nikah Sama Aku
84
84. Mobil Goyang
85
85 Sakit Perut
86
86. Terjebak Macet
87
86. Cari Nama
88
Pubertas Kedua
89
Minuman
90
Kembali Mengajar (Tamat)
91
Novel Baru Author
92
Novel Baru Rilis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!