" Bi, Tolong bi..!! " teriak seorang pria dari luar pintu Apartement.
Mbok Sumi dan Naomi langsung membukakan pintu dan bahkan membantu Kalandra yang sedang mengangkut tuan mudanya tersebut.
" Akhh!! dasar merepotkan " gerutu kalandra saat menaruh tubuh Yohan diatas kasur. Mbok Sumi mulai mengecek suhu tubuh Yohan dan bahkan menglap keringat dingin milik Yohan.
" Den Yohan kenapa Den Kalandra? " tanya Mbok Sumi khawatir sungguh Yohan sangat beruntung memiliki pembantu yang setia dari ia kecil sampai sekarang seperti Mbok Sumi.
Naomi hanya terdiam dipojokan karena ia adalah orang baru disini dan bahkan tidak tau apa-apa mengenai Kim Yohan ini.
" Bisa sakit juga dia? " benak Naomi yang malah terkekeh. Dengan tubuh yang tegap, gagah dan berotot upss.. apalagi tadi pagi masih terlihat segar bugar walau matanya sayu membuat Naomi bingung bagaimana manusia satu ini bisa sakit.
" Kurang tau bi, Boss pas dateng kekantor udah pucet posisinya. Udah saya suruh pulang malah tetep kekeh dikantor, Dasar workaholic! " decak Kalandra sabil mendudukkan dirinya disofa dekat kasur tersebut. Naomi seketika tersadar dengan kamar milik Yohan ini yang terkesan Manly sekali. Dengan dominan berwarna hitam dan sedikit warna emas yang membuatnya terlihat mewah dan elegan.
" Wahh patung puma " gumam kagum Naomi melihat patung puma dekat di pojokan sebelah kiri kamar yang terbuat dari emas. Maaf noraknya kelihatan. Naomi mengalihkan pandangannya lagi kepada Mbok Sumi yang sedang menyadarkan Yohan dengan minyak kayu putih. Dan entah mengapa kakinya malah berinisiatif kedapur untuk mengambilkan segelas air.
Ketika kembali lagi kekamar, ia melihat Yohan yang sudah sadar dengan kerutan dikeningnya yang sangat jelas entah karena pusing atau apapun itu. Naomi mengasihkan air kepada Mbok Sumi untuk diminumkan kepada Pak Yohan.
" Minum dulu den Yohan " ucap Mbok Sumi menawarkan pada Yohan, Yohan menggeleng dengan tetap memijit pelipisnya.
" Minum dulu den, biar pusingnya berkurang " ucap Mbok Sumi entah setan apa yang datang kepada Yohan, Yohan malah menampik gelas itu kelantai hingga pecah.
" Sudah saya bilang saya tidak mau!! " teriak kesal Yohan dan bahkan sekarang ia meremas rambutnya. Naomi mulai ikutan kesal atas perilaku Yohan yang dianggapnya tidak sopan sekali.
" Jangan nggak sopan gitu dong pak " Yohan hanya terdiam dengan tetap meremas rambutnya karena kepalanya benar-benar terasa sakit. Mbok Sumi dibawa Kalandra keluar dari kamar tersebut dengan dipapah pelan karena kaki Mbok Sumi terkena pecahan beling.
Naomi mengambil peralatan untuk membersihkan bekas beling dan menghiraukan keberadaan Yohan disana. Ketika selesai membersihkan pecahan beling, ia malah dimintai tolong oleh Mbok Sumi untuk memberikan sepiring sop iga dengan nasi itu kepada si om-om.
" Mbok minta tolong mi " melas Mbok Sumi
" Kasih aja langsung ke pak Yohan juga nggak papa kali mbok "
" Bapak tadi terlihat marah dengan mbok,Den Kalandra juga barusan pulang tadi " Naomi menghela nafas pelan, ia kasihan kepada Mbok Sumi yang baik kapada Yohan tetapi malah balasannya seperti tadi.
" Ya sudah mimi kasih kepak Yohan dulu " ucap Naomi pasrah dan pandangannya menuju arah jam didinding.
" Mbok tiduran aja dulu dikamar mimi yaa, kasihan tuh kakinya. Sekalian nginep tidur bareng mimi aja, pak Yohan biar mimi yang urus " rasanya Naomi ingin menampar mulutnya sekarang juga. Kenapa juga ia malah menawarkan diri harusnya dia cuek bebek terhadap kondisi yang ada.
" Makasih ya mi, mbok bersyukur ada kamu sekarang.. terutama dengan keadaan den Yohan- " perkataannya terhenti dengan mata yang berkaca-kaca karena sudah menganggap Yohan seperti anak kandungnya sendiri.
" Sudah mbok, istirahat ya. Serahkan semua sama mimi " senyum Naomi meyakinkan dan mengantar simbok terlebih dahulu kedalam kamarnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dengan baju kebesaran berwarna putih, celana pendek berwarna hitam, Naomi mulai mencepol rambutnya dan berjalan kearah kamar Yohan dengan membawa makanan ditangannya setelah menenangkan dan mengantar Mbok Sumi.
" Makan dulu pak " ucap Naomi sambil mengasihkan piring itu kapada Yohan yang masih terduduk dikasurnya. Yohan hanya menggeleng dengan tatapan kosong dan Naomi melalu menghela nafas kasar.
Naomi mengambil kursi kecil dan mendudukkan dirinya disamping kasur. Ia mulai menyuapi Yohan tetapi Yohan masih menolak.
" Makan dulu pak, jangan ngeyel dan membuat ini semakin sulit " tiba-tiba tatapan yang tadinya kosong itu bergantian tajam menatap mata bulatnya yang khas. Ketika bibir Yohan mulai terbuka karena ingin berucap, Naomi langsung memasukkan sendok berisi nasi itu kedalam mulut Yohan.
Huekk..
Yohan langsung berlari kekamar mandi dengan Naomi yang mengikutinya dari belakang. Naomi mengelus tengkuk kokoh itu saat Yohan memuntahkan seluruh isi didalam perutnya diwastafel. Tanpa rasa jijik, Naomi mengelap bibir Yohan dengan baju miliknya ketika selesai muntah.
" Sudah saya bilang kan! Saya tidak mau " ucap Yohan dengan nada lemas dan bahkan menemplokkan dirinya kepada Naomi.
" Tapi kalo nggak ada yang masuk keperut bapak, gimana caranya bapak ngedapetin energi? Bapak telat makan ya pak? " Yohan hanya diam dengan menempelkan wajahnya pada ceruk leher milik Naomi dan mencari kenyamanan disana. Naomi pun memapah laki-laki itu kekasurnya.
Naomi tiba-tiba membuka kancing kemeja milik Yohan, membuat Yohan menahan tangan mungilnya dengan sisah energi yang masih ada.
" Mau ngapain? " suara serak itu terdengar jelas.
" Kerokin ya pak, nggak boleh ngeyel kalo mau diurus sama saya. Shutt- cepetan balik badan " Naomi langsung menaruh telunjuknya pada bibir Yohan saat mengetahui lelaki tersebut ingin protes.
.
" Aduhh! Sakit..!! kamu ingin membuat saya mati cepat Naomi? " nada garang itu mulai terlihat lagi setelah proses kerok dimulai.
" Ya berarti anginnya keluar pak, udah ngadep sana lagi " Yohan terus menggerutu dan bahkan menggeretakkan giginya saking sakitnya.
" Untung aku membawa minyak gosokku karena disuruh papih kemarin sebelum flying " batin Naomi sambil terkekeh karena mengingat sang ayah takut dirinya masuk angin saat merantau. Ehh malah tuannya ini yang masuk angin.
" Wahh merah banget pak, hasil kerikannya " ucap Naomi dengan bangga ketika melihat hasil karyanya. Yohan yang sebelumnya tak pernah dikerik hanya menatap Naomi dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan.
Naomi mengambilkan baju tidur hangat untuk lekaki tersebut agar tetap hangat dan nyaman. Yohan pun menurut saja saat disuruh mengganti pakaian dan ia pun disuapi oleh Naomi dengan sop iga baru yang sudah dihangatkan dan minumannya berupa teh manis.
" Aaaa.. buka mulutnyaa " ucap Naomi pada Yohan yang terlihat mulai mengantuk.
" Jangan tidur dulu pak, makanannya belum selesai. Mau minum obat dulu nggak? " tawar Naomi dan Yohan hanya menggeleng pelan karena ia sudah sangat mengantuk. Naomi hanya terkekeh pelan melihat Yohan yang sangatlah lucu dengan rambut yang dijepit dengan jepitan warna warni miliknya karena menutupi dan mengganggu wajah Yohan tadi.
Setelah selesai menyuapi, Naomi membawa dan mencuci piring ditempat cucian piring dapur. Ketika kembali kekamar ia dihadapkan dengan mata Yohan yang sudah senyap-senyap tetapi seolah masih menunggui Naomi.
" Tidur aja pak, udah selesai kok " ucap Naomi sambil duduk disamping kasur itu kembali. Naomi pun menatakan bantal dan membantu Yohan berbaring.
Entah sadar atau tidak sadar, Yohan menahan dan menggenggam erat jari-jari milik Naomi. Wajah Naomi bersemu merah tetapi ia berusaha netral sambil mengecek suhu Yohan dari dahinya.
" Untung dia tidak panas, tapi masalahnya sekarang bagaimana cara aku melepaskannya? " sambil menatap genggaman erat tangan tersebut.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Tinggalkan jejak like, commentnya yuk. Jangan lupa follow ig : @Melodye.Hua untuk lebih dekat dengan Author !...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
agasaka
butuh kasih sayang ya lohan/yohan
2022-12-26
1