Eps 03

...Naomi Yemima...

...(19 Tahun)...

...Kim Yohan...

...(33 Tahun)...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Suara gaduh dipagi hari membuat Naomi terbangun, sambil mengucek matanya ia perlahan mulai mendudukkan dirinya dengan bersandar pada sofa.

" Loh? Pak Yohan?! " batinnya, bahkan matanya sampai membulat saking terkejutnya. Naomi langsung mengecek pakaiannya apakah masih lengkap atau tidak. Dan syukurnya pakaiannya masih lengkap.

" Selamat pagi Nona " suara seseorang yang begitu lembut tetapi benar-benar terdengar disampingnya, sampai Naomi hampir teriak.

" Ibu siapa? Oh God! Jantung saya bisa hilang kalau begini terus " hela nafas Naomi sambil mengelus dadanya.

" Saya pembantu den Yohan, Nona. Nona pacarnya ya? " goda ibu yang sudah setengah abad itu. Baiklah, Naomi akan menghadapi beragam macam manusia dikota S ini.

" Bukan bu, saya penghuni baru diapartement ini. Ibu jangan panggil saya nona bu, ibu lebih tua daripada saya " ucap Naomi menjelaskan, ia dikira 'pacaran' oleh om-om satu ini? oh wow jawabannya Never lah!

" Jam berapa ya sekarang kalo boleh tau, bu? "

" Masih jam setengah enam non " jawab ibu paruh baya itu dengan senyum yang lembut.

" Ihh si ibu, udah dibilang jangan panggil Nona " dengus Naomi dan ibu-ibu tersebut hanya tertawa kecil.

" Yo wes, nama non siapa? biar saya nggak panggil non lagi deh "

" Nama saya Naomi Yemima, bu. Mohon bantuannya ya bu, kalau nama ibu siapa? " jawab Naomi sambil bergeer kearah wanita paruh baya tersebut dan menyalim tangannya.

" Sopan sekali anak ini.." batin ibu tersebut sambil tersenyum.

" Nama ibu, Sumi. Panggil aja Mbok Sumi. Tapi serius kamu nyewa apartement ini? " tanya Mbok Sumi dengan penasaran.

" Gini mbok, saya cuman nyewa kamar yang sebelah sana. Jadi antara saya sama pak Yohan kayak bagi dua apartement mbok "

" Asli mana, nduk? Ada keperluan apa kok sampai nyewa apartement bagi dua" ucap Mbok Sumi sambil melirik kearah belakang Naomi, takut-takut atasannya itu bangun dan mendengar bahwa ia kepo dengan urusannya.

" Asli kota L, mbok. Biasa orang seadanya mau kuliah dikota S yang biayanya cukup mahal hehe. Saya baru kuliah di Universitas ESA dan yang dekat UNESA ini apartement semua dan ada temen saya yang ngasih tau kalau pak Yohan nyewain apartementnya tapi nggak tau kalo setengah begini " dengus sebal Naomi walau dalam hatinya juga bersyukur karena biayanya sewanya jadi lebih rendah.

Mbok Sumi pun hanya mengangguk-angguk saja mendengar cerita Naomi. Karena takut om-om berkebangsaan asli Negara KS itu terbangun, mereka beralih tempat. Naomi membantu Mbok Sumi untuk menyapu, ngepel bahkan mereka menyiapkan sarapan bersama.

" Hahaha, Mbok seneng diapartement ini jadi ada temen tau mi. Den Yohan itu dari kecil pendiam percakapan antara mbok sama tuan muda saja bisa dihitung pakai jari dalam sebulan. Padahal dari kecil den Yohan, bibi yang urus. " ujar Mbok Sumi.

" Mbok saja sampai kaget saat den Yohan menyewakan apartement ini. Soalnya apartement ini, apartement kesayangannya walaupun banyak kenangan pahit disini " ceplos Mbok Sumi.

" Apa yang terjadi memangnya mbok? " tanya Naomi dengan penasaran. Tiba-tiba sosok yang sedang dibicarakan melewati mereka begitu saja dengan santainya mengambil soda dingin dipagi hari.

Naomi dan Mbok Sumi terdiam sejenak, lalu saling melirik bertatapan. Dan mereka melanjutkan kegiatan mereka tanpa suara sekalipun.

" Haduhh.. si aden denger nggak yaa? Mana aku keceplosan sama Naomi tadi " batin Mbok Sumi yang merutuki bibirnya sambil memukul pelan bibirnya.

" M-mbok, saya mandi dulu ya mbok. Ada kegiatan pagi ini soalnya" ujar Naomi dengan gugup bahkan menundukkan pandangannya dan Mbok Sumi hanya mengangguk saja.

.

" Huftt.. sitriplek denger nggak ya? jadi nggak enak karena terlalu kepo " batin Naomi yang baru saja menyelesaikan acara mandinya dan sedang memakai pakaiannya. Hari ini  ia memakai kemeja putih dengan rompi berwarna cokelat muda dan celana panjang yang warnanya seiras dengan rompi.

" Aww.. cantik banget. Anak siapa sihh " ucap Naomi dengan membanggakan dirinya sendiri dihadapan kaca.

" Tapi nggak aesthetic banget pakai papan nametag ini " Naomi mendengus sebal sambil memasukkan nametag itu kedalam tasnya karena nametag itu baru akan ia pakai sampai dikampusnya.

Naomi keluar dari dalam kamar dan langsung memakan sarapannya yang berupa sandwich dan jus jambu diatas meja. Ia membuatnya tadi bersama Mbok Sumi.

Tiba-tiba seseorang duduk disampingnya membuat suasana menjadi tegang bahkan Naomi seperti kesulitan bernapas. Naomi sedikit melirik kearah seseorang tersebut yang sepertinya dalam kondisi mood tidak baik dan bahkan menatapnya tajam.

Glek..

" Aku salah apalagi sumpah, apa beneran dia mendengar semuanya? " gumam pelan Naomi sambil memalingkan pandangannya kearah kulkas dihadapannya dan bisa dia dengar suara berat itu seolah membalas perkataannya.

" Makanlah tanpa berbicara, kamu akan tersedak bilang terus berbicara Naomi Yemima " ucap Yohan disampingnya sambil menekankan nama lengkapnya.

Keheningan terjadi diantara mereka, Naomi yang memakan sandwich dengan perasaan tak tenang sedangkan Yohan yang memakan soto daging dengan aura yang tak mengenakkan.

" Mbok, Naomi pergi dulu ya. Titip apart ya mbok, makasih sudah ngajakin mimi ngobrol juga tadi " pamit Naomi dan Naomi menyalim tangan simbok.

" Mbok yang malah makasih udah dibantun tadi, mi. Lancar-lancar ya kegiatannya" senyum lembut mbok Sumi. Entah mengapa ia malah teringat dengan mamihnya dan ia pergi dari apatement tersebut kekampus barunya. Serta tanpa ia sadari ada seseorang yng memperhatikannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Nama kamu siapa? " suara judes itu terdengar ditelinganya saat masa ospek. Naomi yang pertamanya menundukkan wajahnya karena tak mau ditanya banyak oleh para panitia ospek, malah dinotice oleh kakak-kakak ospek.

" Na-nama saya Naomi, kak " ucap Naomi dengan gugup karena ia dengar dengar panitia ospek biasanya itu jahil, galak dan suka seenaknya kepada Mahasiswa baru.

" Kalau ngomong tuh tatap mata lawan pembicara! " bentak kakak panitia Ospek itu. Dengan takut-takut Naomi menatap kearah kakak tersebut, dan ternyata sangatlah cantik. Ia bahkan sampai terpukau.

" Dari SMA mana kamu? " tanya kakak itu dengan nada datar.

" Saya dari SMA Lentera dikota L, kak " Tiba-tiba senyum menyeringai dari kakak tersebut terlihat jelas. Ia langsung menarik Naomi dari barisan mahasiswa baru kedepan. Naomi ketar ketir, walaupun banyak mahasiswa/mahasiswi yang berada didepan tapi dia tau ini bukanlah posisi yang aman.

" Sudah cukup Alexa, sudah terlalu banyak mahasiswa baru didepan. Yang ada mereka trauma " ucap sebuah suara yang Naomi merasa familiar. Naomi mengangkat pandangannya dan terkejut.

" Kak Nuel..?? " gumam pelan Naomi yang dinotice oleh Immanuel yang malah tersenyum ledek.

" Iya, udah tinggal satu ini doang " ucap panitia yang menariknya tadi bernama Alexa. Naomi menatap melas kepada Immanuel yang ternyata salah satu panitia Ospek juga dan Immanuel hanya mengangkat jempol satu khas bapak-bapak yang menyemangati anaknya.

Acara dimulai dan beberapa panitia mulai memperkenalkan dirinya. Mereka juga mulai menanyai masing-masing mahasiswa baru yang mereka tarik kedepan.

" Perkenalkan nama saya Alexa William Chris selaku panitia ospek pada tahun 20xx ini" kakak ospek yang menariknya tadi ternyata menjadi hostnya.

" Dan saya Immanuel Bun, hari ini kami akan mejadi pembina sekaligus host untuk acara ospek kali ini. Tepuk tangan dan semangatnya dong " teriakan dan tepuk tangan yang meriah langsung bersahutan.

" Tadi kami sudah menarik beberapa mahasiswa dan mahasiswi nih yang akan kita interview dulu mereka mengambil jurusan apa, tujuannya disini apa dan apa sih motto untuk kedepannya. Betul kak Alexa? "

" Betul dong, tapi kok kelihatannya pada pucat semua? kalian sudah makan kan dirumah? " Dan entah terkena sial apa, mic itu diarahkan kepada Naomi yang berada tepat disamping Alexa.

" Sudah kak " suara Naomi menggema diaula gedung A universitas tersebut.

" Oh bagus-bagus, kamu berasal dari sekolah mana sih dek?"

" SMA Lentera dikota L, kak" jawab Naomi padahal pertanyaan tadi sudah diutarakan kepadanya.

" Kok jauh-jauh banget sampai kesini? Kamu ngambil jurusan apa disini?" tanya Immanuel dengan sok polosnya.

" Kakak kan sebenarnya sudah tau, kenapa malah bertanya dan nggak dialihin kemahasiswa lain sih kak " batin Naomi menangis.

" Ngambil jurusan Farmasi kak, diuniversitas ini peluang mencari pekerjaan yang berhubungan dengan farmasi lumayan mudah kak. Apalagi menuju ahli farmasi pemerintah " jawab Naomi dengan lengkap.

" Berarti kamu tau dong tentang beberapa zat yang ada dimakanan? Ayo coba kakak tanyain ya " ucap Alexa dengan menyeringai. Oh God, matilah dia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Tinggalkan jejak like, commentnya yuk. Jangan lupa follow ig : @Melodye.Hua untuk lebih dekat dengan Author !...

Terpopuler

Comments

Visual nya 😻😻😻😻😻😻😻😻😻

2023-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!