Ke pasar

Arin pergi ke sekolah dasar yang terdekat dari rumah mamanya, dia memasuk kan kedua putrinya, di sekolah nya dulu, SDN 017 JAYA BARU.

Maya yang memang merasa bosan di rumah, akhirnya dia minta ikut sama bundanya.

Sementara Indah yang awal nya sedang asyik membaca buku di kamar pun, ikut pergi ke pasar karena di paksa ikut oleh sang nenek.

Indah dan nenek tiba di pasar, sinar matahari pagi masuk menembus kulit Indah walaupun ia memakai gamis dan hijab syar'i, namun tetap saja masih terasa panas di kulit nya.

Indah mengikuti kemana pun perginya sang nenek, waktu terus berjalan sampai matahari naik dan sedang berada di puncaknya, Indah sudah tidak sanggup lagi berjalan. Kakinya sudah terasa pegal karena mengikuti langkah sang nenek yang sangat cepat, belum lagi ia juga ikut membawakan plastik belanjaan nenek dan itu yang menambah beban beratnya.

"Nek, Indah beli minuman dulu ya." ucap Indah agar bisa kabur dari sang nenek.

"Iya, tapi jangan jauh - jauh ya" pesan nenek.

"Iya, itu depan situ. Nanti nenek susul indah ke sana aja ya." kata Indah

"Yaudah, pergilah."kata nenek.

Indah membeli es campur yang ada di sebrang pasar, pada saat Indah menunggu pesanannya siap, ada sebuah mobil sedan berwarna putih melaju dengan kencang dan membuat genangan air yang ada di dekat Indah mengotori baju nya, ia pun berdecak kesal dan tersulut emosi.

"Benar - benar deh tu orang. Dasar nggak punya malu! Dia pikir ini jalan bapaknya apa!!" umpat Indah kesal.

Sang empunya mobil turun dari mobil untuk meminta maaf pada Indah, Namun Indah sudah terlanjur kesal padanya.

"Sorry, tadi supirku nggak lihat ada genangan air itu."ucap pemilik mobil tersebut sambil mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu.

"Aku tidak butuh uangmu, jadi simpan saja." ucap Indah berlalu pergi setelah pesanannya siap.

Pemilik mobil hanya mengedikkan bahunya kemudian pergi dari sana.

Indah berjalan dengan wajah di tekuk dan kesal, bisa - bisanya ada orang yang mencipratkan genangan air padanya.

"Kenapa wajahnya di tekuk gitu, hm?" tanya nenek nya saat Indah datang dengan wajah yang sangat kesal.

"Ini lihatlah nenek, tadi ada orang yang ngeselin banget , bukannya minta maaf dengan tulus , eh malah ngasih uang. Emang semuanya bisa di bayar dengan uang gitu?!" ucap Indah dengan kesal dan memperlihatkan gamisnya yang kotor.

"Sudah nggak apa - apa nak, nanti kita beli lagi ya. oh iya cepat habiskan minumannya, setelah itu kita nanti ke toko baju untuk beli gamis baru ."ujar sang nenek.

"Eh nggak usah nek, baju aku masih banyak kok. lagian ini juga masih bisa di cuci," balas Indah

" Nggak apa,kita beli ja yang baru, lagian nenek juga udah lama nggak beliin kamu pakaian baru kan." ujar Nenek.

"Kamu nggak boleh nolak, ok." sambung nenek, mengandeng tangan Indah.

Nenek dan Indah pergi ke toko pakaian, seperti apa yang di katakan neneknya tadi, mereka pun membeli beberapa gamis.

Indah pun menurut saja dengan perkataan neneknya, ia memilih gamis yang menurutnya bagus dan unik.

"Udah nak?" tanya sang nenek pada Indah.

"Udah, nek." jawab Indah dengan tersenyum dan menyerahkan gamis lihannya

Setelah dari toko pakaian, mereka kembali ke rumah untuk mempersiapkan makan malam.Karena di perjalanan tadi indah bersikeras ingin memasakan neneknya makanan, sekalian sang nenek bisa mencicipi masakan sang cucu.

Indah dengan lihai nya memainkan peralatan dapur, banyak sekali makanan yang dibuatnya untuk makan malam.

Saat sedang asyik memasak, Arin datang menghampiri dirinya .

"Dari mana saja kamu tadi sama Nenek?" tanya Arin sambil menuangkan air ke dalam gelas.

"Ke pasar, bund." jawab Indah

"Ngapain? Bunda liat kamu di beliin pakaian baru ya, sama nenek?" tanyanya lagi.

"Iya tadi, baju aku nggak sengaja keciprat mobil, bajunya kotor makanya nenek beliin baju." ucap Indah.

"Berapa pasang?"

"4 pasang, bund." jawab Indah yang mash tetap fokus pada masakannya.

"Untuk Maya, ada?" tanya Arin, meletakkan gelasnya

" Hm, nggak ada bund." balasnya.

" Yaudah, bagi 2 bajunya," ucapnya

" Tapi bund..."

"Ingat kamu itu seorang kakak, harus mengalah sama adikmu." ujar Arin, kemudian berlalu dari dapur.

Indah terdiam menatap kepergian Arin. " Huft, nggak enak banget jadi kakak." ucapnya sedih, tanpa perintah air matanya menetes membasahi pipinya.

"Sabar indah, kamu pasti kuat. Dia keluarga kamu, dia adik dan kamu kakaknya, dia masih kecil dan kamu sudah besar.. Padahal kita cuma beda 1 tahun doang." gumamnya pelan.

___

"Nenek, coba lah ini. Tadi Indah sengaja bikinin nenek sate ayam dengan bumbu rujak kesukaan nenek." ucap Indah dengan semangat mengambilkan nenek nya makanan.

"Makan yang banyak ya, nek.l kata Indah meletakkan piring di depan Imsang nenek.

"Kamu masaknya banyak banget, nak." kata Nenek melihat semua makanan yang tertata di atas meja makan.

"Iya, Indah sengaja masak banyak. Karena Indah pengen ngirimin makanan untuk anaknya mbok Sarna" ucap Indah tersenyum.

"Jangan sok baik, nanti kalau makanan kita kurang gimana? Kamu nggak usah sok baik gitulah."sahut Arin, tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan yang ada di piringnya.

Plak

Nenek memukul lengan Arin," Aw sakit mah." ucap Arin mengusap lengannya.

"Biarin, kamu ni ya. Anak berbuat baik pun kamu marahin. Seharusnya kamu tu bersyukur karena punya anak yang suka berbagi." ujar nenek

"Terserah lah."Karena merasa kesal dengan mama dan Indah. Arin pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar.

"Udah kamu nggak usah dengerin bunda kamu. Nenek suka liat kamu suka berbagi sama orang kecil"ucap nenek mengelus kepala Indah.

"Kak, aku mau dong satenya." pinta Maya yang dari tadi tidak mau memperdulikan keributan yang terjadi. Dia lebih memilih diam dan fokus pada makanannya.

"Ini, makan yang banyak ya." ucap Indah dengan sayang.

____

"Maya, buruannn nanti kita bisa telat!" seru Indah di depn pintu.

"Iya tunggu bentar kak, rambut aku lagi di ikat." sautnya.

"Cepatlah, atau kamu aku tinggalin aja."ancam Indah.

"Jangan, aku nggak mau jalan sendiri."sautnya lagi.

5 menit kemudian, baru lah Maya siap dengan rambut nya yang sudah rapi.

"Yuk kak."ajaknya. mereka pun berangkat ke sekolah bersama dengan gojek yang telah di pesan nenek untuknya.

****************

Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.

Terimah kasih💜

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!