TMYS. Terenggut

Nicho bergerak maju, menahan kedua tangan Ganes untuk tidak bergerak.

Tanpa menunggu lama, Nicho mencondongkan wajahnya menatap Ganes dengan gaerah, seketika Nicho menyerang Ganes dengan ciuman yang rakus. Menikmati ciuman yang manis dari bibir Ganes yang dirasanya seperti madu dan membuatnya ingin kembali mengulang. Tangannya bermain di belakang, merem*s sesuatu yang kemudian membuat Ganesa merasakan panas dingin tak karuan.

"Ahh," desis Ganesa di tengah panas dingin yang menyerang tubuhnya. Memdengar itu membuat Nicho semakin bersemangat.

Ganesa mencoba memberontak, Nicho tak melepaskannya. Ganesa tampak panik, kenapa saat ini Nicho tak bisa mengontrol diri seperti tadi? Bahkan, Nicho kembali menciumnya. Tangannya terus menyapu punggungnya membuat Ganesa merasakan semakin panas dingin tak karuan.

Saat ini, Ganesa benar benar dalam kepanikan, berada dalam kamar bersama dengan lekaki adalah hal yang menakutkan. Niatnya ingin tidur, tapi sepertinya semua sudah berubah tak seperti awal.

Ganesa tak bisa menahan diri untuk tetap tenang, tanganya meronta meminta dilepaskan dan tak diperdulikan Nicho. Jika pada akhirnya nanti terjadi sesuatu, apa yang harus dia lakukan?

Ganesa masih mencoba memberontak, akan tetapi Nicho sudah tak bisa dicegah. Kekuatanya seakan semakin bertambah saat dirinya mencoba untuk melawan.

Nicho melepaskan ciumannya, mengangkat tubuh Ganesa dan meletakan dengan halus diatas ranjang, Nicho segera beraksi menindih tubuh Ganesa agar tak bisa bergerak, Nicho membuka semua yang menempel di tubuhnya.

Ganes dengan jelas bisa melihat aktifitas lelaki tak dikenalnya itu. Ganesa menatap waspada. Kakinya meronta, tangannya memukul Nicho yang sekarang berada di atasnya, mencoba untuk merasakan kembali ciuman panasnya.

"Tolong lepaskan aku. Aku bukan wanita bayaranmu! Aku salah masuk," sentaknya sambil menggelengkan kepalanya. Dia mencoba mengingat, apa Nala sekeji itu? Tapi tidak mungkin. Bayangan nomor 106 dan 108 mengiang. Tadi dia mengantuk, dan dia masuk di kamar 108. Jadi apa dia salah masuk kamar?

Nicho seolah tak mendengar, yang dia dengar suara indah yang semakin menariknya untuk mendekat.

Melihat Ganesa yang semakin meronta, Nicho segera menggenggam kedua tangan Ganesa dengan kuat, sehingga wanita cantik itu tak mampu untuk kembali memberontak.

Dengan lembut Nicho kembali mencium bibir Ganesa, tubuh mereka menempel sempurna, jantung Ganesa bergetar hebat saat merasakan dada bidang Nicho menempel sempurna menindih dadanya, dan dia bisa merasakan benda tegak di bawah sana.

"Tuan lepaskan," sentaknya lagi.

"Diamlah, jangan membodohiku. Aku tidak percaya dengan ucapanmu," lirihnya.

Deg

Jantung Ganesa terpompa lebih cepat. Kenapa jadi begini? Lelaki ini benar benar benar benar bre*gsek. Sakit hatinya, Air matanya mengalir. Ganesa ingin kembali memberontak, tapi tangan Nicho terlalu kuat.

Nicho kembali mencium bibir manis Ganesa dengan lembut sekali. Ganesa memejamkan mata indahnya. Antara menikmati dan kecewa. Lelaki tak dikenalnya mengambil mahkotanya? Air mata Ganesa kembali mengalir deras.

Ganesa masih memejamkan matanya, rasanya tak sanggup untuk berbicara ataupun memberontak. Tenaganya sudah terkuras. Bahkan kedua tangannya masih di genggam Nicho dengan erat.

Keadaan Ganesa yang tanpa pemberontakan membuat Nicho tak segan untuk meneruskan aksinya. Merasa Nicho tengah bergerak men*lanjanginya, Ganesa mencoba mendorong tubuh lelaki itu.

Namun, Nicho tampak tak bergeming sedikitpun. Bibir Nicho membungkam mulut Ganesa dengan lembut, turun ke leher jenjang yang putih mulus milik Ganesa, sentuhan yang lembut memabukkan membuat tubuh Ganesa merasakan panas dingin seketika.

Ganesa membuka matanya, tak kuasa lagi untuk menolak atau memberontak. Yang jelas sorot matanya meminta Nicho untuk melepasnya.

Tapi lelaki itu seolah tak mau diganggu dengan apapun, melakukan gerakan gerakan yang membuat tubuh Ganesa semakin menggila. Senjata ampuh Nicho merespon sempurna hingga menegang, menyesakkan dirinya dan menyiksanya sedari tadi. Nicho perlahan mencoba untuk memasukannya.

Ganesa yang semakin tak berdaya tak bisa melakukan apapun. Rasanya sangat sakit, tapi bagaikan melayang ke angkasa.

Air matanya mengalir, bayangan Rian kekasihnya ada di otaknya, tapi tak kuasa dia menolak atau menghentikan aktifitas Nicho saat ini.

Ganesa benar-benar tidak bisa menghindar dari jeratan malam yang salah ini. Ia mencoba untuk menolak kembali namun dirinya tak sanggup lagi. Air mata kembali mengalir saat sesuatu melesak ke dalam dan menekan titik sensitifnya.

"Ampuni aku Ya Tuhan," lirihnya. Air matanya mengalir deras.

"Ahk,,," terdengar Ganesa berteriak, akan tetapi tertahan.

Nicho tau wanita bayarannya terkejut. Tapi dirinya lebih terkejut lagi saat mendapati noda merah mengalir di spray. Kesadarannya seakan kembali. Wanita yang menemaninya masih murni? Sesak menyeruak di dadanya. Apa yang harus dia lakukan?

Aku bukan wanita bayaranmu, aku salah masuk.

Ucapan wanita tadi samar samar dia ingat. Tapi untuk berhenti rasanya tidak mau. Semua sudah terlanjur. Nicho membungkam mulut wanita itu dengan bibirnya, mencoba memberikan ketenangan padanya.

Tubuhnya bergerak ke atas ke bawah mencari sebuah kenikmatan. Bahkan dia memejamkan matanya saat merasakan tubuhnya seperti melayang ke angkasa. Untuk yang pertama kali baginya, dan dia tau pasti juga yang pertama kali untuk wanita yang berada di bawahnya.

Nicho menghentikan aktifitas yang jelas telah menguras energinya dan energi wanita itu. Apa yang dilakukannya? Keduanya tampak gugup, Nicho melepas ciumannya, mereka saling memandang dan mengatur pernapasan. Tatapan Nicho tak bisa di jelaskan, ia menatap wanita itu dengan teduh. Rasa bersalah seolah merajai hatinya.

Ganesa masih terdiam dengan air mata yang terus saja mengalir.

Nicho mengusap air mata wanita itu, mengusap puncak kepala wanita dengan lembut. Nicho berdiri dan memakai kembali bajunya. Diraihnya ponsel yang berada di atas nakas.

Alangkah terkejutnya 15 panggilan dari Rangga ada di ponselnya. Nicho melirik wanita di atas ranjang yang tampak memejamkan matanya. Segera dia keluar tanpa mengunci pintu. Dia ingin segera bertemu dengan Rangga.

Ganesa memiringkan tubuhnya. Tak peduli kemana lelaki itu pergi. Ditengah kegelapan dia menangis, menyesal, kecewa. Saat ini perasaannya sakit.

Ganesa meraih bajunya, dia kembali memakainya. Dia juga meraih tasnya. Didapatinya 20 panggilan dari Nala dan beberapa pesan baru.

Nes, dimana?

Lala sekali Nes,

Kamu nyasar?

Jadi menginap tidak?

Nes?

Tangannya mensecrol ke atas mencari pesan nomor kamar tadi. Air matanya kembali menetes saat melihat pesan Nala bahwa kamarnya nomor 106, dan saat ini dirinya berada di kamar 108.

Nala tolong aku

Pesan yang dikirim Ganes pada Nala saat ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Sadiah

Sadiah

ya ampun sedih bacanya,, kasian sama ganess gak suka sama nicho yg buas,, berbeda dengan sifat temen² nya, padahal dulu dia menjaga banget wanita..

2022-12-11

0

༄༅⃟𝐐🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐘𝐔𝐋𝐈kurnia🌿

༄༅⃟𝐐🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐘𝐔𝐋𝐈kurnia🌿

udah gpp dah jebol toh yg pertama semua wkwkwk nikmatin nicko baik kok cumak karena penghianat dia jadi agak bodoh kaena bodoh mencari wanita malam salahnya kamu ganesa karena ngantuk kamu masuk kamar orang yg lagi emosi wkwk semangat yuk

2022-12-07

2

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

akhirnya terjadi juga ... perlu perjuangan ekstra untuk mendapat maaf Nicho.... sementara rasa sesal dan bersalah terus membayangi hari-hari mu

2022-12-06

3

lihat semua
Episodes
1 TMYS. Dihianati
2 TMYS. 106 VS 108
3 TMYS. Kaget
4 TMYS. Malam ini kau milikku
5 TMYS. Terenggut
6 TMYS. Benci
7 TMYS. Hawatir
8 TMYS. Selamat
9 TMYS. Sadar
10 TMYS. Kenapa menolongku?
11 TMYS. Rian vs Ganesa
12 TMYS. Mama Rian
13 TMYS. Siapa lelaki itu?
14 TMYS. Kak Dani
15 TMYS. Akan melamarmu
16 TMYS. Perdebatan
17 TMYS. Perkelahian
18 TMYS. Kita menikah
19 TMYS. Permintaan kakek
20 TMYS. Pelarian
21 TMYS. Bertemu kakek
22 TMYS. Bertemu mama papa
23 TMYS. Persiapan
24 TMYS. Cincin
25 TMYS. Cincin dari Almarhumah Mama
26 TMYS. Papa Hendra
27 TMYS. Sah
28 TMYS. Cincin yang indah
29 TMYS. Persiapan Resepsi
30 TMYS. Aku Ratunya
31 TMYS. Resepsi
32 TMYS. Menarik
33 TMYS. Perang dingin
34 TMYS. Kesal
35 TMYS. Resleting
36 IKTD. Telepon
37 TMYS. Ikut atau dirumah?
38 TMYS. Diserang
39 TMYS. Khawatir
40 TMYS. Tak seperti yang di pikirkan
41 TMYS. Perbincangan Hangat
42 IKTD. Motor Sport
43 TMYS. Menyenangkan, menegangkan
44 TMYS. Misi
45 TMYS. Misi 2
46 TMYS. Tak terduga
47 TMYS. Jangan berpikir untuk pergi
48 TMYS. Fila yang indah
49 TMYS. Panci durjana
50 TMYS. Peluk aku
51 TMYS. Kau cemburu?
52 TMYS. Jaga dirimu
53 TMYS. Bertemu Rian
54 TMYS. Gelisah
55 TMYS. Hancur
56 TMYS. Kau berharap aku mati?
57 TMYS. Aku serius
58 TMYS. Berbunga
59 TMYS. Misi
60 TMYS. Hawatir
61 TMYS. Kritis
62 TMYS. Bertahanlah
63 TMYS. Melewati masa Kritis
64 TMYS. Sadar
65 TMYS. Dimana Ganesa?
66 TMYS. Mencari Ganesa
67 TMYS. Pasangan yang menjengkelkan
68 TMYS. permainan
69 TMYS. Melampiaskan
70 TMYS. Bisakah kau menjauh?
71 TMYS. Aku mencintaimu, Istriku.
72 TMYS. Saling mencintai, saling mengakui
73 Promo Novel
74 New... Musuh Dalam selimut
Episodes

Updated 74 Episodes

1
TMYS. Dihianati
2
TMYS. 106 VS 108
3
TMYS. Kaget
4
TMYS. Malam ini kau milikku
5
TMYS. Terenggut
6
TMYS. Benci
7
TMYS. Hawatir
8
TMYS. Selamat
9
TMYS. Sadar
10
TMYS. Kenapa menolongku?
11
TMYS. Rian vs Ganesa
12
TMYS. Mama Rian
13
TMYS. Siapa lelaki itu?
14
TMYS. Kak Dani
15
TMYS. Akan melamarmu
16
TMYS. Perdebatan
17
TMYS. Perkelahian
18
TMYS. Kita menikah
19
TMYS. Permintaan kakek
20
TMYS. Pelarian
21
TMYS. Bertemu kakek
22
TMYS. Bertemu mama papa
23
TMYS. Persiapan
24
TMYS. Cincin
25
TMYS. Cincin dari Almarhumah Mama
26
TMYS. Papa Hendra
27
TMYS. Sah
28
TMYS. Cincin yang indah
29
TMYS. Persiapan Resepsi
30
TMYS. Aku Ratunya
31
TMYS. Resepsi
32
TMYS. Menarik
33
TMYS. Perang dingin
34
TMYS. Kesal
35
TMYS. Resleting
36
IKTD. Telepon
37
TMYS. Ikut atau dirumah?
38
TMYS. Diserang
39
TMYS. Khawatir
40
TMYS. Tak seperti yang di pikirkan
41
TMYS. Perbincangan Hangat
42
IKTD. Motor Sport
43
TMYS. Menyenangkan, menegangkan
44
TMYS. Misi
45
TMYS. Misi 2
46
TMYS. Tak terduga
47
TMYS. Jangan berpikir untuk pergi
48
TMYS. Fila yang indah
49
TMYS. Panci durjana
50
TMYS. Peluk aku
51
TMYS. Kau cemburu?
52
TMYS. Jaga dirimu
53
TMYS. Bertemu Rian
54
TMYS. Gelisah
55
TMYS. Hancur
56
TMYS. Kau berharap aku mati?
57
TMYS. Aku serius
58
TMYS. Berbunga
59
TMYS. Misi
60
TMYS. Hawatir
61
TMYS. Kritis
62
TMYS. Bertahanlah
63
TMYS. Melewati masa Kritis
64
TMYS. Sadar
65
TMYS. Dimana Ganesa?
66
TMYS. Mencari Ganesa
67
TMYS. Pasangan yang menjengkelkan
68
TMYS. permainan
69
TMYS. Melampiaskan
70
TMYS. Bisakah kau menjauh?
71
TMYS. Aku mencintaimu, Istriku.
72
TMYS. Saling mencintai, saling mengakui
73
Promo Novel
74
New... Musuh Dalam selimut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!