Ganes memejamkan matanya yang sudah tak tertahankan itu.
Tak berapa lama kemudian, Nicho keluar dari kamar mandi dengan sempoyongan, netranya mendapati seorang sudah tergeletak di atas ranjang. Gaun merah menyala sebatas paha menutup dengan rapi.
Wajanya tak terlihat, memunggunginya, rambut panjang terurai indah.
Nicho duduk di sofa, tubuhnya merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu hasrat untuk melakukan suatu hal karna melihat keindahan tubuh wanita yang kini berada di atas ranjangnya. Netranya melirik pintu yang sudah terkunci.
Bagaimana bisa dia tidur selelap itu? Dia ke kamar mandi tidak lama. Apa wanita itu kelelahan meladeni pria lain? Apa rangga tidak becus cari wanita? Bagaimana bisa dia dicarikan yang sudah kelelahan?
"****," umpatnya.
Ganesa tampak membalikan tubuhnya, dia menghadap sempurna ke arah Nicho. Wajah cantiknya seolah menyihir Nicho, wajahnya begitu imut seperti bayi.
Nicho merasakan hawa panas yang menjalar di tubuhnya. Semakin mendesak dan semakin menyiksa. Nicho mengalihkan pandangannya. Satu kamar dengan wanita tak pernah dia lakukan. Biasanya hanya bermain di bar.
Saat ini, dia sangat tergoda dengan wanita disana. Apa ini hanya akal akalannya? Agar mendapatkan uang, tapi tidak bekerja?
Sempat ingin mengabaikan saja, tapi bayangan Maura seakan mengiang dan membuat dirinya seakan menggebu. Mengingat Maura yang bermain gila membuatnya ingin melakukan hal yang sama.
Nicho melepas kemejanya dan membuang ke sembarangan arah, tersisa baju dalam saja. Nicho mendekat dan menatap wajah cantik yang seakan membiusnya, membangkitkan gair*h dalam dirinya.
Nicho mengusap pipi mulus wanita itu dengan lembut, Ganes yang semula mengarungi samudra mimpi tampak kaget saat merasakan seseorang menyentuhnya.
Dengan tiba tiba Ganes membuka matanya, dia terkejut saat matanya bersitatap dengan mata Nicho yang saat ini berkabut.
"Siapa kamu?" sentaknya dan bangun dari tidurnya. Ganesa memutar bola matanya. Mengamati sekelilingnya, bagaimana bisa ada lelaki itu? Sedang dia ada di kamar Nala?
"Apa kau mengigau? Siapa, katamu? Jangan sok jual mahal, aku pastikan kau akan mendapatkan bayaran tambahan setelah kita bermain nanti," ucap Nicho sambil mendekat.
"Plak," satu tamparan mendarat di pipi Nicho. Ganes tak terima penghinaan ini. Nala, apa dia menjebaknya? Jahat sekali sepupunya itu.
Nicho tampak kesal, dia mendekat dan memegang kedua tangan Ganesa. Ganes tampak membelalakkan matanya. Dia tampak terkejut. Dia mendorong tubuh Nicho menjauh darinya.
Nicho terhuyung dan tangan Ganesa terlepas. Nicho merasa emosi karna kelakuan wanita bayarannya itu.
"Kau!" sentaknya.
Genes hampir berlari, tapi Nicho menarik tangan Ganesa, dan mengangkat tubuh wanita itu. Nicho membawa tubuh mungil Ganesa menuju ke arah ranjang, dipukulnya dada bidang Nicho yang dia rasa sedang dalam keadaan yang tidak baik baik saja.
"Tuan tolong lepaskan aku!" sentak Ganesa. Nicho yang kesetanan seakan tak mendengar ucapan dari wanita cantik itu.
Pemberontakan yang dilakukan oleh Ganesa seakan sia sia. Nicho menghela napas panjang, meletakan tubuh Ganesa ke atas ranjang dengan pelan.
Dibukanya baju dalam Nicho sehingga kini dirinya telan*ng dada. Menyadari Nicho dalam kondisi hilang akal, Ganesa beringsut mundur.
Nala, lirih Ganesa.
"Tuan, tolong maafkan aku. Tolong biarkan aku pergi!" sentaknya saat Nicho kini sudah berada di depannya.
Nicho yang tampak geram kini maju beberapa langkah.
"Apa yang akan kamu lakuk...?" sebelum ucapan Ganes selesai, Nicho sudah menghentikan teriakan wanita itu dengan membungkam mulut wanita cantik itu dengan ciumannya.
Bibir Nicho bergerak mencari kenikmatan di dalam bibir wanita cantik yang kini berusaha untuk menolak ciumannya itu. Ganesa yang terkejut enggan untuk membuka mulutnya. Air matanya mengalir. Apa yang akan terjadi selanjutnya?
"Tuan, lepaskan aku!" Teriak Ganes lagi disela ciuman yang terlepas. Ganesa mendorong tubuh Nicho hingga menjauh darinya.
Nicho seolah tak mau kalah, di raihnya pinggang Ganesa dan didongakkan wajahnya ke arah Ganesa. Sekali lagi, Nicho menyerang bibir Ganesa yang terus saja melawan.
Nicho menggigit bibir bawah Ganeaa sehingga wanita cantik itu membuka mulutnya, merasa dia berhasil mencapai apa yang dia mau, Nicho tersenyum smirk. Diliriknya wajah cantik Ganesa yang kini berderai air mata.
Nicho yang semula kasar, kini bermain lebih lembut. Membuat Ganesa menikmati permainan lidah Nicho dengan tenang.
"Tuan, lepaskan aku," lirih Ganesa.
Entah, keadaan ini membuatnya panik. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya juga merasakan kelembutan yang membuatnya terbuai. Ganes tampak menggelengkan kepalanya. Dia punya kekasih, bagaimana jika saat ini dia kehilangan mahkotanya?
"Baby, Kau malam ini milikku, jangan membantah. Karna aku sudah membayarmu," lirih Nicho dengan napas yang memburu.
Ganesa menggelengkan kepalanya, panik yang saat ini dia rasakan. Meskipun ciuman yang dilakukan Nicho bukan yang pertama untuknya. Tapi, dia menjaga mahkotanya sedari dulu. Lalu, apa yang akan dilakukan lelaki ini? Haruskah dia kehilangan hal dijaga ditangan orang yang tak dikenalnya? Dimana Nala?
Nicho kembali menyergab bibir Ganesa memeluk erat tubuh Ganesa hingga wanita iti tak mampu bergerak. Tangan kanannya menurunkan resleting baju Ganesa yang kemudian menampakan punggung putih bersih yang membuat Nicho semakin menggila.
Darahnya seakan mendidih, tangannya ke atas ke bawah menyapu punggung itu, sehingga membuat bulu Ganesa meremang dan mengeluarkan beberapa kali suara des*han yang semakin membuat darahnya seakan mendidik.
Ganea mencoba memberontak, akan tetapi Nicho malah mendorong Ganesaa hingga terlentang di atas ranjang.
Nicho melepas celana nya menyisakan celana bexer pendek saja. Nicho meraih dengan kasar baju Ganes yang memang sudah merosot sedari tadi, ditatapnya setiap inci tubuh wanita yang dia pikir wanita bayarannya itu. Ganes memeluk tubuhnya yang hanya menggunakan Br* dan celana d*l*m itu.
Air matanya mengalir deras.
"Ya Tuhan, tolong aku. Apa yang harus aku lakukan?" Nicho menekan saklar, mematikan lampu kamar yang besar dan menggantikan dengan lampu yang kecil. Area kamar menjadi gelap dan syahdu, entah apa yang akan terjadi selanjutnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Selamet Turipno
Permulaan cerita bodoh dimulai
2025-03-30
0
candra rahma
Nicho nt km berurusan dgn dhani tah
2022-12-17
0
Sadiah
ya ampun jd kasian sama ganes,,
2022-12-11
0