TMYS. Kaget

Ganes memejamkan matanya yang sudah tak tertahankan itu.

Tak berapa lama kemudian, Nicho keluar dari kamar mandi dengan sempoyongan, netranya mendapati seorang sudah tergeletak di atas ranjang. Gaun merah menyala sebatas paha menutup dengan rapi.

Wajanya tak terlihat, memunggunginya, rambut panjang terurai indah.

Nicho duduk di sofa, tubuhnya merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu hasrat untuk melakukan suatu hal karna melihat keindahan tubuh wanita yang kini berada di atas ranjangnya. Netranya melirik pintu yang sudah terkunci.

Bagaimana bisa dia tidur selelap itu? Dia ke kamar mandi tidak lama. Apa wanita itu kelelahan meladeni pria lain? Apa rangga tidak becus cari wanita? Bagaimana bisa dia dicarikan yang sudah kelelahan?

"****," umpatnya.

Ganesa tampak membalikan tubuhnya, dia menghadap sempurna ke arah Nicho. Wajah cantiknya seolah menyihir Nicho, wajahnya begitu imut seperti bayi.

Nicho merasakan hawa panas yang menjalar di tubuhnya. Semakin mendesak dan semakin menyiksa. Nicho mengalihkan pandangannya. Satu kamar dengan wanita tak pernah dia lakukan. Biasanya hanya bermain di bar.

Saat ini, dia sangat tergoda dengan wanita disana. Apa ini hanya akal akalannya? Agar mendapatkan uang, tapi tidak bekerja?

Sempat ingin mengabaikan saja, tapi bayangan Maura seakan mengiang dan membuat dirinya seakan menggebu. Mengingat Maura yang bermain gila membuatnya ingin melakukan hal yang sama.

Nicho melepas kemejanya dan membuang ke sembarangan arah, tersisa baju dalam saja. Nicho mendekat dan menatap wajah cantik yang seakan membiusnya, membangkitkan gair*h dalam dirinya.

Nicho mengusap pipi mulus wanita itu dengan lembut, Ganes yang semula mengarungi samudra mimpi tampak kaget saat merasakan seseorang menyentuhnya.

Dengan tiba tiba Ganes membuka matanya, dia terkejut saat matanya bersitatap dengan mata Nicho yang saat ini berkabut.

"Siapa kamu?" sentaknya dan bangun dari tidurnya. Ganesa memutar bola matanya. Mengamati sekelilingnya, bagaimana bisa ada lelaki itu? Sedang dia ada di kamar Nala?

"Apa kau mengigau? Siapa, katamu? Jangan sok jual mahal, aku pastikan kau akan mendapatkan bayaran tambahan setelah kita bermain nanti," ucap Nicho sambil mendekat.

"Plak," satu tamparan mendarat di pipi Nicho. Ganes tak terima penghinaan ini. Nala, apa dia menjebaknya? Jahat sekali sepupunya itu.

Nicho tampak kesal, dia mendekat dan memegang kedua tangan Ganesa. Ganes tampak membelalakkan matanya. Dia tampak terkejut. Dia mendorong tubuh Nicho menjauh darinya.

Nicho terhuyung dan tangan Ganesa terlepas. Nicho merasa emosi karna kelakuan wanita bayarannya itu.

"Kau!" sentaknya.

Genes hampir berlari, tapi Nicho menarik tangan Ganesa, dan mengangkat tubuh wanita itu. Nicho membawa tubuh mungil Ganesa menuju ke arah ranjang, dipukulnya dada bidang Nicho yang dia rasa sedang dalam keadaan yang tidak baik baik saja.

"Tuan tolong lepaskan aku!" sentak Ganesa. Nicho yang kesetanan seakan tak mendengar ucapan dari wanita cantik itu.

Pemberontakan yang dilakukan oleh Ganesa seakan sia sia. Nicho menghela napas panjang, meletakan tubuh Ganesa ke atas ranjang dengan pelan.

Dibukanya baju dalam Nicho sehingga kini dirinya telan*ng dada. Menyadari Nicho dalam kondisi hilang akal, Ganesa beringsut mundur.

Nala, lirih Ganesa.

"Tuan, tolong maafkan aku. Tolong biarkan aku pergi!" sentaknya saat Nicho kini sudah berada di depannya.

Nicho yang tampak geram kini maju beberapa langkah.

"Apa yang akan kamu lakuk...?" sebelum ucapan Ganes selesai, Nicho sudah menghentikan teriakan wanita itu dengan membungkam mulut wanita cantik itu dengan ciumannya.

Bibir Nicho bergerak mencari kenikmatan di dalam bibir wanita cantik yang kini berusaha untuk menolak ciumannya itu. Ganesa yang terkejut enggan untuk membuka mulutnya. Air matanya mengalir. Apa yang akan terjadi selanjutnya?

"Tuan, lepaskan aku!" Teriak Ganes lagi disela ciuman yang terlepas. Ganesa mendorong tubuh Nicho hingga menjauh darinya.

Nicho seolah tak mau kalah, di raihnya pinggang Ganesa dan didongakkan wajahnya ke arah Ganesa. Sekali lagi, Nicho menyerang bibir Ganesa yang terus saja melawan.

Nicho menggigit bibir bawah Ganeaa sehingga wanita cantik itu membuka mulutnya, merasa dia berhasil mencapai apa yang dia mau, Nicho tersenyum smirk. Diliriknya wajah cantik Ganesa yang kini berderai air mata.

Nicho yang semula kasar, kini bermain lebih lembut. Membuat Ganesa menikmati permainan lidah Nicho dengan tenang.

"Tuan, lepaskan aku," lirih Ganesa.

Entah, keadaan ini membuatnya panik. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya juga merasakan kelembutan yang membuatnya terbuai. Ganes tampak menggelengkan kepalanya. Dia punya kekasih, bagaimana jika saat ini dia kehilangan mahkotanya?

"Baby, Kau malam ini milikku, jangan membantah. Karna aku sudah membayarmu," lirih Nicho dengan napas yang memburu.

Ganesa menggelengkan kepalanya, panik yang saat ini dia rasakan. Meskipun ciuman yang dilakukan Nicho bukan yang pertama untuknya. Tapi, dia menjaga mahkotanya sedari dulu. Lalu, apa yang akan dilakukan lelaki ini? Haruskah dia kehilangan hal dijaga ditangan orang yang tak dikenalnya? Dimana Nala?

Nicho kembali menyergab bibir Ganesa memeluk erat tubuh Ganesa hingga wanita iti tak mampu bergerak. Tangan kanannya menurunkan resleting baju Ganesa yang kemudian menampakan punggung putih bersih yang membuat Nicho semakin menggila.

Darahnya seakan mendidih, tangannya ke atas ke bawah menyapu punggung itu, sehingga membuat bulu Ganesa meremang dan mengeluarkan beberapa kali suara des*han yang semakin membuat darahnya seakan mendidik.

Ganea mencoba memberontak, akan tetapi Nicho malah mendorong Ganesaa hingga terlentang di atas ranjang.

Nicho melepas celana nya menyisakan celana bexer pendek saja. Nicho meraih dengan kasar baju Ganes yang memang sudah merosot sedari tadi, ditatapnya setiap inci tubuh wanita yang dia pikir wanita bayarannya itu. Ganes memeluk tubuhnya yang hanya menggunakan Br* dan celana d*l*m itu.

Air matanya mengalir deras.

"Ya Tuhan, tolong aku. Apa yang harus aku lakukan?" Nicho menekan saklar, mematikan lampu kamar yang besar dan menggantikan dengan lampu yang kecil. Area kamar menjadi gelap dan syahdu, entah apa yang akan terjadi selanjutnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Selamet Turipno

Selamet Turipno

Permulaan cerita bodoh dimulai

2025-03-30

0

candra rahma

candra rahma

Nicho nt km berurusan dgn dhani tah

2022-12-17

0

Sadiah

Sadiah

ya ampun jd kasian sama ganes,,

2022-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 TMYS. Dihianati
2 TMYS. 106 VS 108
3 TMYS. Kaget
4 TMYS. Malam ini kau milikku
5 TMYS. Terenggut
6 TMYS. Benci
7 TMYS. Hawatir
8 TMYS. Selamat
9 TMYS. Sadar
10 TMYS. Kenapa menolongku?
11 TMYS. Rian vs Ganesa
12 TMYS. Mama Rian
13 TMYS. Siapa lelaki itu?
14 TMYS. Kak Dani
15 TMYS. Akan melamarmu
16 TMYS. Perdebatan
17 TMYS. Perkelahian
18 TMYS. Kita menikah
19 TMYS. Permintaan kakek
20 TMYS. Pelarian
21 TMYS. Bertemu kakek
22 TMYS. Bertemu mama papa
23 TMYS. Persiapan
24 TMYS. Cincin
25 TMYS. Cincin dari Almarhumah Mama
26 TMYS. Papa Hendra
27 TMYS. Sah
28 TMYS. Cincin yang indah
29 TMYS. Persiapan Resepsi
30 TMYS. Aku Ratunya
31 TMYS. Resepsi
32 TMYS. Menarik
33 TMYS. Perang dingin
34 TMYS. Kesal
35 TMYS. Resleting
36 IKTD. Telepon
37 TMYS. Ikut atau dirumah?
38 TMYS. Diserang
39 TMYS. Khawatir
40 TMYS. Tak seperti yang di pikirkan
41 TMYS. Perbincangan Hangat
42 IKTD. Motor Sport
43 TMYS. Menyenangkan, menegangkan
44 TMYS. Misi
45 TMYS. Misi 2
46 TMYS. Tak terduga
47 TMYS. Jangan berpikir untuk pergi
48 TMYS. Fila yang indah
49 TMYS. Panci durjana
50 TMYS. Peluk aku
51 TMYS. Kau cemburu?
52 TMYS. Jaga dirimu
53 TMYS. Bertemu Rian
54 TMYS. Gelisah
55 TMYS. Hancur
56 TMYS. Kau berharap aku mati?
57 TMYS. Aku serius
58 TMYS. Berbunga
59 TMYS. Misi
60 TMYS. Hawatir
61 TMYS. Kritis
62 TMYS. Bertahanlah
63 TMYS. Melewati masa Kritis
64 TMYS. Sadar
65 TMYS. Dimana Ganesa?
66 TMYS. Mencari Ganesa
67 TMYS. Pasangan yang menjengkelkan
68 TMYS. permainan
69 TMYS. Melampiaskan
70 TMYS. Bisakah kau menjauh?
71 TMYS. Aku mencintaimu, Istriku.
72 TMYS. Saling mencintai, saling mengakui
73 Promo Novel
74 New... Musuh Dalam selimut
Episodes

Updated 74 Episodes

1
TMYS. Dihianati
2
TMYS. 106 VS 108
3
TMYS. Kaget
4
TMYS. Malam ini kau milikku
5
TMYS. Terenggut
6
TMYS. Benci
7
TMYS. Hawatir
8
TMYS. Selamat
9
TMYS. Sadar
10
TMYS. Kenapa menolongku?
11
TMYS. Rian vs Ganesa
12
TMYS. Mama Rian
13
TMYS. Siapa lelaki itu?
14
TMYS. Kak Dani
15
TMYS. Akan melamarmu
16
TMYS. Perdebatan
17
TMYS. Perkelahian
18
TMYS. Kita menikah
19
TMYS. Permintaan kakek
20
TMYS. Pelarian
21
TMYS. Bertemu kakek
22
TMYS. Bertemu mama papa
23
TMYS. Persiapan
24
TMYS. Cincin
25
TMYS. Cincin dari Almarhumah Mama
26
TMYS. Papa Hendra
27
TMYS. Sah
28
TMYS. Cincin yang indah
29
TMYS. Persiapan Resepsi
30
TMYS. Aku Ratunya
31
TMYS. Resepsi
32
TMYS. Menarik
33
TMYS. Perang dingin
34
TMYS. Kesal
35
TMYS. Resleting
36
IKTD. Telepon
37
TMYS. Ikut atau dirumah?
38
TMYS. Diserang
39
TMYS. Khawatir
40
TMYS. Tak seperti yang di pikirkan
41
TMYS. Perbincangan Hangat
42
IKTD. Motor Sport
43
TMYS. Menyenangkan, menegangkan
44
TMYS. Misi
45
TMYS. Misi 2
46
TMYS. Tak terduga
47
TMYS. Jangan berpikir untuk pergi
48
TMYS. Fila yang indah
49
TMYS. Panci durjana
50
TMYS. Peluk aku
51
TMYS. Kau cemburu?
52
TMYS. Jaga dirimu
53
TMYS. Bertemu Rian
54
TMYS. Gelisah
55
TMYS. Hancur
56
TMYS. Kau berharap aku mati?
57
TMYS. Aku serius
58
TMYS. Berbunga
59
TMYS. Misi
60
TMYS. Hawatir
61
TMYS. Kritis
62
TMYS. Bertahanlah
63
TMYS. Melewati masa Kritis
64
TMYS. Sadar
65
TMYS. Dimana Ganesa?
66
TMYS. Mencari Ganesa
67
TMYS. Pasangan yang menjengkelkan
68
TMYS. permainan
69
TMYS. Melampiaskan
70
TMYS. Bisakah kau menjauh?
71
TMYS. Aku mencintaimu, Istriku.
72
TMYS. Saling mencintai, saling mengakui
73
Promo Novel
74
New... Musuh Dalam selimut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!