"Carikan aku wanita bayaran, malam ini!" ucap Nicho saat Rangga berada di belakangnya.
Deg
Rangga yang baru datang tampak terkejut, wanita bayaran? Pertanyaan yang mengiang di kepala Rangga. Lama sekali Nicho tak bermain wanita. Bahkan setelah cintanya bertepuk sebelah tangan dengan Micela adelia Dika, yang ternyata adalah adik dari sahabat baiknya, marvel Raditia Dika.
Bahkan Micela juga patner dalam misi penyelamatan yang sering dilakukan oleh gengs nya. Wanita yang dulu kekurangan kasih sayang, karna sebuah fakta yang ditutupi oleh mamanya. Dan sekarang dihujani kasih sayang dari keluarganya, bahkan suaminya yang juga sahabatnya sendiri, Alvino pradikta.
Nicho merasakan sesak sekali, dari empat bersahabat hanya dirinya yang belum beristri. Delon? Bahkan kabar yang dia dengar, dia sudah menikah untuk kedua kalinya setelah dihianati oleh istrinya.
"Wanita bayaran?" tanya Rangga mencoba memperjelas perintah yang diajukan oleh bosnya.
Nicho menghela napas panjang dan menatap ke atas sana, menatap biru langit yang cerah yang seakan mengejek dirinya. Bayangan Maura, tunangannya menyelinap masuk dalam benaknya. Memberikan luka, memberikan gundah, memberikan kesedihan dan kegelisahan.
"Apa masih kurang jelas perintah yang aku berikan?" tanya Nicho dengan ketus.
Rangga menganggukan kepala, meskipun banyak pertanyaan yang muncul dalam benaknya.
"Tapi bukankah kau baru saja bertemu dengan Maura?" tanya Rangga memberanikan diri.
Nicho menyunggingkan senyum sinis dan menatap ke arah Rangga sambil melemparkan beberapa foto kemesraan Maura dengan lelaki lain.
"Masihkah aku mempercayakan diri untuk menikah dengan wanita bejat sepertinya? Mungkin aku bukan lelaki baik, tapi mempunyai istri yang baik untuk anakku adalah impian setiap orang," ucap Nicho.
"Lakukan perintahku, kabari aku nanti malam," ucap Nicho kemudian melangkah pergi.
Rangga menatap Foto foto itu, Maura dengan seorang lelaki. Sebenarnya dia sudah tau. Tapi untuk memberi tau Nicho masih belum ada waktu karna Nicho yang berada di negara lain.
Lalu, bagaimana bisa Nicho tau tentang ini? Nicho, bos nya itu terlalu pandai untuk sekedar mengetahui info. Ceorang Ceo muda, juga pimpinan padepokan ternama serta pimpinan Geng bawah tanah bernama Aster itu bisa mendapatkan info sesuai keinginannya dengan cepat.
Rangga menghela napas, dihubunginya seseorang untuk mendapatkan apa yang di mau oleh Nicho.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sebuah mobil melaju dengan tenang, seorang wanita cantik tampak memijat pelipisnya. Dia sangat mengantuk, capek sekali setelah meninjau beberapa proyek yang ada di luar kota. Untuk mengendarai mobil sampai rumah sepertinya sudah tidak lagi bisa dia lakukan.
Kak Dani, Kak Em, maaf aku belum bisa pulang. Katakan pada mama aku pulang besok pagi saja. Aku sangat mengantuk. Mau menginap di tempat Nala saja.
Ganesa Nova Wijaya, mengirim pesan pada Emely pradikta dan Ardani Wijaya, kakak dan kakak iparnya itu. Sepasang suami istri yang tinggal di dekat pesantren, dan kini berkunjung ke rumah untuk melepas rindu pada keluarga.
Siap, kakak akan bicara pada mama. Jangan sore sore besok pulangnya. Kakak akan pulang sore soalnya. balas Dani.
Siap Kak. jawab Ganesa
Ganes kini melirik jam yang sudah menunjukan pukul 22.00. Dia memarkirkan mobilnya di sebuah pelataran hotel. Ditatapnya hotel mewah itu dengan tenang. Dia mengirim pesan pada Nala, sepupunya yang berprofesi sebagai seorang dokter yang saat ini ada kunjungan dan berada di hotel ini. Pada akhirnya dia memutuskan untuk menginap bersama Nala.
Nala, aku sudah berada di parkiran. pesan Ganes
seriusan Nes? tanya Nala.
Ya serius dong, rindu juga ma kamu. Lama tak jumpa. Bolehlah kita bercerita bersama. jawab Ganes.
Oke cinta, langsung saja naik di kamar nomer 106. kalau begitu aku mandi dulu ya biar wangi ketemu kamu. aku baru juga nyampek. Aku nggak kunci pintunya biar kamu masuknya gampang, sekalian kunci ya nanti. tulis Nala.
Oke, aku OTW. ucap Ganes.
Ganes memasukan ponselnya dan keluar dari mobil.
"Satu, kosong, delapan," lirih Ganesa kemudian melangkah pelan. Matanya yang mengantuk sudah tak tahan lagi ingin segera tidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nicho menyandarkan dirinya di sofa, dia melirik jam yang menunjukkan pukul 22.00. Mana wanita bayarannya? Kata Rangga dia akan datang jam segini. Bahkan Rangga berpesan untuk tidak mengunci pintu agar dia bisa masuk dengan mudah. Lalu bagaimana bisa belum datang?
"****," umpat Nicho.
Kenapa semua wanita sama saja?
Prang,
Nicho menggenggam gelas kaca sehingga pecah berserakan. Darah segar mengalir dari tangannya. Mabuk? Ya, sudah banyak sekali dia menghabiskan minuman. Bahkan saat ini emosinya tak terkendali. Nicho melepaskan jasnya kemudian berjalan ke kamar mandi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ganes sudah sampai di kamar yang dia pikir kamar Nala, disentuhnya hendel pintu, dan benar saja tidak terkunci.
Ganes tersenyum dan segera masuk ke dalam dan mengunci pintu sesuai permintaan Nala. Dia melangkah ke ranjang king Size. Ganes meletakan tasnya dan merebahkan dirinya disana. Dia memejamkan matanya.
Sebenarnya ada yang mengganjal di pikirannya, kenapa adu bau alqohol? Nala yang seorang Dokter tidak pernah minum dan selalu menasehatinya. Lalu kenapa ini malah ada bau alqohol?
Entahlah, Ganes tak memikirkan itu. Mungkin itu hanya sesekali. Pikir Ganes yang memang juga tidak mengkonsumsi minuman itu. Ganes memejamkan matanya yang sudah tak tertahankan itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Ritual jo kendor.. wkwkwkw
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Ganes salah masuk kamar🤭🤔
2023-11-01
0
Emi Wash
salah kamar kamu nes....
2023-05-05
0
Elvira Reka
ganes yg salah kan sdh dikasih tau kamarnya nala dikamar 106 bukan 108 dia yg nyari perkara
2023-03-28
0