Al Dipecat?

Pukul 03.00 pagi Al dan Bara keluar dari tempat yang mampu membuat mereka melayang hingga kelangit dan kini sopir pengganti keduanya sudah siap menggantikan mereka membawa mobil menuju apartemen keduanya masing-masing.

"Bye Al, muach!" Bara dalam keadaan sempoyongan sempat-sempatnya memberikan kiss bye pada Al padahal ia sendiri sudah dibopong oleh sopir pengganti untuk masuk ke dalam mobil.

"Naj%s gw di kiss sama Lo areng! Pulang sana!" usir Al pada Bara.

Bara hanya tertawa cengengesan sampai kaca mobilnya tertutup dan mobil Bara berlalu meninggalkan parkiran.

Al pun masuk mobil duduk di kursi belakang, Tubuhnya lelah dan kepala terasa sedikit pusing yang dipikirkan hanya memejamkan mata dan sampai apartement.

Al memejamkan mata namun ia tak bisa tidur seperti harapannya.

Terbersit dalam benak Al segala hal yang terjadi dalam hidupnya.

Teringat akan akan awal mengenal mantan istrinya, kemudian keduanya pacaran dan menikah.

Al menyadari jika ia seakan dibutakan oleh cinta hingga ia tak menyadari sikap manja mantan istrinya yang sejak awal pacaran ia ketahui akan menjadi bumerang dan menjadi penyebab hingga mereka bercerai.

Tak ada yang pernah tahu bagaimana hidup dan masa depan kita, sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan menjalani.

"Sudah sampai Pak." Sopir pengganti memberitahu Al jika mereka sudah sampai.

"Oh. Ini Pak. Sisanya ambil untuk Bapak. Terima kasih Pak." Al menyerahkan uang dan memberikan tips kepada sopir pengganti.

"Makasi Pak. Ini kunci mobilnya."

"Ok. Makasi Pak. Hati-hati pulangnya Pak." Al segera keluar mobil dan mengunci mobilnya hingga terdengar bunyi.

Al melewati lobby apartementnya menjawab sapaan security yang menyapanya.

"Baru balik Dokter?" sapa security apartement Al.

"Biasa Pak. Berapa orang yang jaga?"

"Lagi berdua aja Dok, yang satunya lagi ga hadir, katanya lagi sakit." jawab security yang berusia kisaran 50 tahun.

"Ini buat beli makan." Al memberikan beberapa lembar uang merah kepada mereka.

"Wah makasi banyak Dokter. Makin lancar rezekinya, sehat selalu dan cepet dapat jodoh!" sederetan doa yang terucap untuk Al dari ketua petugas keamanan apartement Al.

"Aamiin. Naik dulu ya Pak." pamit Al.

"Oke Dok. Selamat istirahat." masih dengan wajah bersinar setelah mendapat rezeki dari Al.

Al menekan lift arah naik dan menunggu sesaat.

Ting!

Pintu lift terbuka, Al masuk menekan lantai dimana unit apartementnya berada.

Lift kosong hanya berisi Al seorang.

Tak lama pintu lift terbuka, Al segera menuju unitnya.

Al masuk ke dalam unit apartementnya yang kosong, sekosong hatinya kini.

Melepaskan jas yang melekat ditubuhnya, melemparkannya sembarang.

Sepatu yang melekat sekenanya Al lepas entah mendarat dimana.

Al hanya ingin tidur, rasanya tubuh dan pikirannya letih.

Al menjatuhkan tubuhnya di ranjang besar tanpa melepas kemeja dan celana yang melekat ditubuhnya.

Al yang sudah mengantuk tak butuh waktu lama sudah terbawa ke alam mimpi dengan kondisi masih lengkap dengan pakaian kerjanya.

Rasanya waktu cepat berlalu, sebelum subuh Al baru sampai apartementnya kini matanya mengerjap sambil mengumpulkan nyawa yang masih belum menyatu dengan tubuh Al.

Al mengusap kasar wajahnya. Menyipitkan mata melirik jam dinding di hadapannya.

Masih ada waktu sebelum ia ke RS.

Sebelum kumpul dengan kedua sahabatnya Al baru saja selesai melakukan operasi pada pasiennya.

Al memaksa tubuhnya bangun sambil ia berjalan kearah pantry mencari air mengisi kerongkongannya yang terasa kering dan haus.

Sejak bercerai, Al memang meninggalkan rumah yang pernah ia tempati bersama mantan istrinya.

Bagi Al, semua kenangan yang pernah mereka lalui bersama lebih baik ia tinggalkan.

Al tak memungkiri selama menikah tentu banyak hal manis dan panas yang telah ia lewati bersama mantan istrinya.

Al ingin move on, tak ingin terjebak dalam nostalgia.

Let bygones be bygones. Begitulah prinsip Al.

Al menyugar rambutnya yang berantakan.

Entah hari ini rasanya ia ingin bermalas-malasan saja.

Sepertinya doa Al tidak terkabul karena ponselnya berdering dan berasal dari RS.

"Halo."

"Baik Pak. Saya segera ke RS!"

Begitulah seperti yang Bara pernah katakan.

Al itu simatupang, siang malam tunggu panggilan.

Al bergegas ke kamar mandi bersiap dan segera meluncur ke RS.

Kedatangan Al yang sudah ditunggu oleh pihak RS dalam hal ini adalah pemilik RS tempat ia praktek.

Tok,Tok,Tok!

"Masuk!"

Al membuka pintu ruang pemillik RS.

"Silahkan duduk Dokter Al."

Pria berusia baya itu kini meminta Al duduk berhadapan dengannya.

"Ada apa Pak memanggil Saya?" Al tentu heran tak biasanya sang pemilik RS terlihat begitu serius.

"Tidak perlu tegang begitu Dokter Al." tiba-tiba saja senyuman terbit dari wajah pria yang berusia kisaran 75 tahun.

Al hanya mengangguk, hatinya ketar ketir. Apakah ada sesuatu yang berkaitan dengan pasien, atau ada masalah. Entahlah.

"Begini Dokter Al, Saya hanya ingin menyampaikan bahwa mulai besok Dokter Al harus membereskan barang-barang Dokter dari ruangan Dokter saat ini."

Duar!

Seketika Al bagai tersambar petir.

Betapa kaget Al mendengar penuturan pemilik RS tempatnya praktek.

"Maksud Bapak? Bapak tidak sedang memecat Saya kan?" Al langsung to the point.

"Tepat sekali." pria tua itu bersandar pada kursi yang ia duduki.

"Memang apa kesalahan Saya sehingga Saya dipecat?" Al yang sudah sedikit naik intonasi suaranya.

"Cukup satu alasan untuk Saya memecat Dokter Al." senyum pria berusia senja masih santai.

Al rasanya ingin ngamuk namun masih ia kontrol.

Al selama ini merasa tak pernah melakukan kesalahan.

Pasien yang pernah ditangani Al semua puas dengan kinerja Dokter yang terkenal bertangan dingin itu.

Al juga bahkan hingga digugat cerai sang istri karena dianggap lebih mementingkan pekerjaannya.

Lantas, saat ini Al dipecat?

Rasanya dunia Al runtuh seketika.

"Kenapa Dokter Al. Kok diam saja?"

"Saya hanya sedang berpikir kesalahan sebesar apa hingga membuat Bapak memecat Saya." Al memberanikan diri bertanya tanpa aling-aling.

"Alasannya adalah,,," Pria tua itu senang sekali memancing emosi Al.

"Alasannya Pak?" Al makin tidak terkendali hingga rasanya aliran darah dari jantung seakan berbalik.

"Alasannya, karena mulai besok, Dokter Al Saya tugaskan untuk menjadi Direktur RS ini menggantikan Direktur sebelumnya yang Saya mutasi ke cabang lain." senyum pria tua yang sangat senang melihat ekspresi Al terlihat nano-nano.

Kini wajah terkejut tak bisa ditutupi Al.

"Ini Bapak ga sedang bercanda kan? Serius Pak?" Al memastikan karena sejak tadi pemilik RS menaikturunkan emosi Al.

"Ya sudah kalau gitu Saya batalkan saja ucapan Saya tadi!" jawab pemilik RS asal.

"Wah jangan dong Pak. Saya kan cuma bercanda. Bapak pasti serius soal ucapan Bapak mengenai kenaikan jabatan Saya menjadi Direktur RS. Iya kan Pak?" Al tentu saja takut kalau sang pemilik berubah pikiran.

"Hahahhaaa, Dokter Al! Ckckck. Ya sudah besok siapkan dirimu untuk sertijab dan kemasi barang-barang dari ruang lama, untuk dipindahkan keruang Direktur. Saya ucapkan selamat. Saya berharap Dokter Al bisa membawa RS menjadi lebih maju dan berkembang."

"Siap Pak. Terima kasih atas kesempatannya." Al menjawab antusias.

"Ternyata Dokter Al kena prank juga. Hahaha." tawa absurd pria yang lebih cocok dipanggil aki-aki merasa puas telah mengerjai Al.

"Iya Bapak sukses." Al tentu saja rela diprank asal endingnya kalau seperti ini.

"Thanks God! Setelah hujan kini datang pelangi!" batin Al berucap tersenyum dengan apa yang hari ini ia peroleh.

Terpopuler

Comments

Riaaimutt

Riaaimutt

bara = areng
menarik...

2023-08-12

1

Sandisalbiah

Sandisalbiah

usaha tdk akan pernah menghianati hasil kan Al..??setelah rasa sedih dan kecewa.. maka Allah akn ganti kesabaran kita dgn kebahagiaan.. kegagalan dlm rumah tanggamu di gantikan kesuksesan dlm karir mu.. semua itu agar kita tau rasa bersyukur..

2023-08-12

1

Andariya 💖

Andariya 💖

wah ada yg kena prank🤪🤪☺️

2023-02-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!