Christian Xaverio Smith

...Christian Xaverio Smith...

Hai Readers? Author coba cari visual karakter dari Christian Xaverio Smith dipanggil Chris. Semoga kalian suka ya 😘

🍃

Christian Xaverio Smith

Pria yang paling kalem dan paling waras diantara kedua sahabatnya, Al dan Bara.

Chris seorang CEO yang bergerak dibidang saluran penjualan online.

Bisa dikatakan perusahaan yang dipimpin Chris salah satu dari 10 besar situs belanja online yang banyak diminati oleh para pencinta online shop dan pemburu kaum pemburu gratis ongkir serta harbolnas.

Senasib dengan kedua sahabat karibnya Al dan Bara, Chris seorang duda yang disebabkan sang istri telah wafat setelah melahirkan putra mereka yang diberi nama Rafaelo Xaverio Smith.

Diantara kedua sahabatnya, Chris tentu yang masih berduka, masih sering terbayang mendiang istrinya, maklum Chris menjadi duda karena sang istri meninggal bukan seperti 2 sahabatnya, Al dan Bara yang berakhir dengan ketuk palu hakim pengadilan agama.

Chris memandang wajah polos balita berusia kurang dari 1 tahun itu.

Betapa Chris begitu menyayangi putranya ysng biasa disapa Rafael, sekaligus merasakan sedih karena diusia sekecil ini Rafael putranya harus kehilangan figur seorang ibu.

"Chris, temanmu Bara sudah datang. Kalian mau pergi? Pergilah. Biar Mama dan si Bibi yang jaga Rafael. Lagipula kamu juga butuh sedikit santai, sejak kepergian Amanda kamu menutup diri dari dunia luar. Pergilah, kumpul bersama sahabatmu, barangkali Kamu bisa sedikit mengurangi kesedihanmu." Mama Chris menepuk bahu putranya.

"Aku titip Rafael ya Ma." wajah Chris memang masih sulit untuk tersenyum seakan duka kepergian mendiang Amanda, istrinya masih menyelimuti Chris hingga kini.

"Iya. Pergilah. Hati-hati bawa kendaraan." pesan Mama Chris.

Chris menemui Bara yang sudah duduk santai di ruang keluarga kediaman Chris.

"What's up bro!" Bara menghampiri Chris memeluk dan penepuk punggung Chris.

"Al sudah otw Bar?" Chris hanya menjawab dengan senyum pertanyaan Bara langsung menanyakan keberadaan Al.

"Si Monyet pasti dateng. Cuma ya Lo tahu pasti dia masih di RS. Maklum, simatupang dia!" bukan hal baru bagi Chris bila Bara bersikap selengean di hadapan dirinya dan Al.

"Simatupang?" Chris mengerutkan dahi tak paham pembicaraan Bara. Ya begitulah Bara terkadang sang pengacara kondang banyak sekali membawa istilah yang kedua sahabatnya kurang paham. Efek pergaulatan segala lapisan masyarakat mungkin, maklum Bara pengacara coy!

"Ck, Simatupang alias siang malam tunggu panggilan." tawa Bara menggelegar.

"Bara dari dulu selalu paling rame!" Mama Chris menghampiri keduanya.

"Hai Mam apa kabar? Ah bisa saja Mam. Ya beginilah." Bara sambil tertawa.

"Kabar Mam Baik Bara." menerima peluk hangat Bara yang sudah dianggap seperti anak sendiri begitupun Al bagi Mama Chris.

Mama Bara tersenyum melihat sahabat putranya yang sejak dulu pertama kali mengenalnya sampai kini tak pernah berubah pembawaannya selalu membuat suasana meriah dan ceria.

"Mam Bara izin ajak Chris hangout ya." Bara duduk sambil mengistirahatkan tubuhnya yang terasa pegal di sofa.

"Bawa Chris ajak happy - happy sana . Sudah lama kan Kalian tidak kumpul?" Mama Chris malah mempersilahkan.

"Ashiap Mom! Oke Mam kita berangkat dulu. Bye Mam!" begitulah Bara selalu humble dimanapun berada terlebih pekerjaannya memang mengharuskan ia pandai bersilat lidah.

"Ma, aku pergi dulu ya. Kabari aku kalau Rafael tantrum atau butuh sesuatu."

"Sudah Kamu tenang aja. Rafael aman sama Mama. Sana cepat, Bara udah ga sabar tuh!"

"Ok Mam, kita pamit ya."

"Hati-hati kalian."

Chris dan Bara masuk mobil mereka masing-masing dan meninggalkan kediaman Chris.

Diperjalanan Chris mampir dulu sebelum sampai ketempat tujuan.

Karena Chris paham kalau sudah kumpul bersama dua sahabatnya pasti pulang malam.

Mengantisipasi swalayan tutup Chris mampir dulu untuk membeli susu dan keperluan lain untuk Rafael putranya.

Karena saat Chris pulang kantor Mama Chris menyampaikan susu Rafael tinggal untuk beberapa hari, sebab ART mereka mengatakan saat belanja bulanan kemarin Susu yang biasa diminum Rafael sedang kosong.

Mau tidak mau sepeninggal istrinya Rafael kini minum susu formula.

Bersyukur Rafael anak yang baik dan seakan tahu kondisi dan keadaan Chris karena tak mudah mendaoatkan ibu susu ataupun bank ASI. Rafael cocok dan tidak ada keluhan saat mengkonsumsi susu formula.

Chris tak main-main saat akan mengganti ke susu formula ia berkonsultasi dahulu dengan Dokter Spesialis Anak. Setelah berkonsultasi dengan dokter anak, Dokter pun memberikan list ingrediense susu yang bisa memenuhi kebutuhan gizi bagi Rafael saat dikonsumsi.

Chris memarkir mobilnya disebuah swalayan besar.

Mengambil trolly dan bergegas untuk menuju rak susu formula khusus Batita.

Chris yang sedang fokus membaca dan memastikan tanggal kadaluarsa pada kaleng susu yang akan ia beli menjadi pemandangan indah para kaum hawa yang saat ini sedang berada di swalayan seakan malaikat tampan yang turun dari khayangan Chris menjadi pusat perhatian.

Tentu saja dengan ketampanan Chris dan tubuh atlhetis sang duda, membuat rahim para kaum hawa yang memandangnya seketika hangat rasanya ingin dinafkahi lahir batin.

"Ya Tuhan, udah ganteng telaten banget milih sufor. Pasti buat anaknya tuh! Duh istrinya ga takut ya ngebiarin suaminya sendirian begitu! Jadi pengen nemenin deh!" kumpulan wanita yang melihat Chris penuh tebar pesona sambil berkomentar.

Memang saat ini wanita juga bernyali besar, seperti saat ini kehadiran Chris di swalayan menjadi sasaran empuk mata para wanita yang berusaha menggodanya.

"Duh Mas ganteng, kok minum susu bayi sih, kalau Mas nya cocoknya minum Sustagen." salah seorang wanita dengan pakaian yang terbuka dibagian atas memperlihatkan sumber air pegunungan yang berontak minta dibebaskan.

Bukan tertarik Chris malah ilfeel dengan wanita seperti itu.

Buru-buru Chris memasukan barang-barang yang ia beli, termasuk kebutuhan harian Rafael dan bergegas menuju kasir.

Chris tidak menyukai perempuan model belatung nangka, alias kegatelan macam wanita tadi.

Mendiang istrinya, Amanda adalah wanita yang santun dan tidak murahan. Amanda wanita berpendidikan, elegan dan sangat bisa memahami Chris.

Chris mengenal mendiang istrinya Amanda saat ia kuliah di Yale University.

Chris yang saat itu kuliah mengambil MBA sedangkan Amanda mendiang istrinya mengambil jurusan teknik sipil.

Keduanya juga menjalin hubungan sejak mereka masih kuliah S1.

Tak kurang hingga keduanya selesai menempuh pendidikan Master, hampir 7 - 8 tahun keduanya saling kenal dan 5 tahun mereka berpacaran sampai akhirnya kembali ke tanah air dan menikah.

Chris dan mendiang Amanda juga harus bersabar menunggu kehadiran Rafael.

Baru setelah 3 tahun menikah, Amanda hamil.

Betapa bahagia dan lengkap rasanya kebahagiaan Chris dan Amanda.

Meski Tuhan tidak menakdirkan keduanya tak lagi bersama setelah melahirkan Rafael Amanda menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Hancur, sedih, tak percaya, kehilangan itulah yang Chris rasakan hingga kini.

Betapa ia sangat mencintai Amanda, istrinya.

Hingga kini Chris masih tak percaya Amanda telah pergi meninggalkan ia dan Rafael putra mereka.

"Pak, mau bayar?" kasir wanita yang sejak tadi melihat Chris hanya melamun.

"Oh, iya Mbak." Chris sadar dari lamunannya.

"Bawa tas belanja Pak?" tanya kasir.

"Tidak." jawab Chris singkat.

"Tas belanjanya mau sekalian Pak, berbayar 10 ribu?"

"Iya. Boleh." jawab Chris singkat.

Kasir pun menscan satu per satu belanjaan Chris sedangkan Chris membalas chat Bara yang mengatakan sudah ada dilokasi bersama Al.

"Semuanya jadi Rp 2.550.500, pembayarannya cash atau non cash?" tanya kasir setelah menyebutkan nominal belanjaan Chris.

"Pakai ini." Chris menyerahkan Black Card kepada kasir.

Chris kembali membalas chat Bara yang tak sabar memintanya cepat datang.

"Silahkan tanda tangannya Pak."

Chris menandatangani dan melanjutkan berbalas chat dengan si bawel Bara.

"Ini kartunya, ini struknya dan ini belanjaan Bapak. Terima kasih, silahkan datang kembali." ucap kasir.

Chris hanya membalas senyum pada kasir segera berlalu membawa belanjaannya menuju mobil.

Baru saja masuk Chris melihat ponselnya tertera nama Bara di ponsel.

"Ini juga udah selesai Bar," Chris menjawab ocehan Bara yang bagai kereta api jika sudah ngoceh.

"Iya. Udah jangan berantem ya lo berdua Al!" Chris seakan berbicara dengan sang anak.

Chris menutup percakapannya dengan Bara.

Baru saja mulai menyalakan mesin mobil, pintu mobil Chris diketuk.

Chris memperhatikan siapa yang mengetuk.

Terlihat seseorang berpakaian seragam kasir swalayan.

Chris membuka kaca mobilnya.

"Ada apa ya Mbak?" Chris bertanya singkat.

"Maaf Pak, ini Kartu Bapak tertinggal." kasir swalayan itu menyerahkan Black Card milik Chris.

"Oh, terima kasih." Chris hendak memberikan uang namun segera ditolak oleh kasir tersebut.

"Tidak perlu Pak. Lain kali periksa dulu barang-barangnya sebelum meninggalkan kasir."

"Oh iya. Sekali lagi terima kasih."

"Sama-sama Pak. Hati-hati berkendara ya Pak. Silahkan datang kembali." Kasir itu meninggalkan Chris dan Chris segera menuju tempat pertemuan dengan kedua sahabatnya yang telah menunggu.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

ini si kalem yg paling baik tp sayang nasibnya juga gak baik... tp yg namanya ujian hidup kita gak pernah tau.. mungkin Cris terlalu mencintai Amanda sehingga Tuhanya cemburu dan mengambil Manda dr nya... krn kita tak bolen menyukai dan mencintai sesuatu dgn berlebihan kan..?

2023-08-12

1

Andariya 💖

Andariya 💖

cris ini yg paling pendiam, dia yg punya baby sendiri 😘

2023-01-29

3

violet

violet

kasihan Criss
lanjutkan

2023-01-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!