Bab. 2

Beberapa hari kemudian

" Seorang pengusaha sukses dari Bagaskara corp, yakni CEO Adyatama Mavira Bagaskara diberitakan tengah dengan dekat dengan seorang gadis, yang dikabarkan juga bekerja di perusahaan Bagaskara. Identitas gadis itu masih belum diketahui secara pasti, tetapi kabarnya berita ini benar adanya sebab ada bukti yang menyatakan kedekatan mereka yakni berupa foto-foto kencan mereka, hingga foto mereka yang masuk ke sebuah hotel. "

Sebuah berita yang tengah viral di media sosial itu, begitu menggemparkan seisi kantor Bagaskara. Tetapi sang tersangka utama, tidak mengetahui berita yang sudah menyebar ke penjuru kantor, karena terlalu sibuk, hingga tidak menyadari apa yang tengah menimpanya. Dan karena hal itu suasana kantor menjadi ricuh menanggapi berita yang menimpa bos mereka yang dikabarkan dekat dengan karyawannya. Hal itu tentu semakin membuat karyawan di sana penasaran dengan gadis beruntung itu..

" Wah ... ternyata pak Adit yang kita kira tidak menyukai lawan jenis, berhasil mematahkan asumsi itu " Celetuk tiba-tiba seorang pria di tengah-tengah rapat yang sedang berlangsung

Suasana rapat yang awalnya serius dengan pembahasan kerja sama, dimana sang CEO yang sedang berbicara mendadak diam. dan menjadi hening begitu mendengar ucapan salah satu rekan kerja Adit.

Semua orang yang berada di ruangan itu menatap kepada orang yang berbicara hal aneh di saat rapat tengah berlangsung.

Dahi Adit terlihat mengernyit. Wajahnya menunjukkan kebingungan di sana. "Maaf pak Dito, bisa anda jelaskan maksud ucapan anda!"

" hahaha ... sudahlah pak Adit, Anda tidak perlu malu-malu begitu, tidak perlu juga menyembunyikannya lagi dari kami. Kami akui kami salah menilai anda selama ini" Jawab pak Dito dengan tertawa, yang justru semakin membuat Adit bingung

" Sebenarnya apa yang ku sembunyikan? dan apa maksud ucapannya itu?" Adit masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Matanya beralih pada sang asisten, seolah meminta penjelasan. Seolah paham dengan maksud sang bos, Asisten Adit itu hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu juga.

" Bisa Anda jelaskan pak Dito! saya benar benar tidak paham maksud ucapan anda! " Astaga, Adit tidak membutuhkan senyuman itu. Dia membutuhkan jawaban sekarang.

" Ahaha ... sepertinya Anda masih malu untuk mengakuinya tuan Adit. Bukankan Anda sudah memiliki kekasih? bahkan Anda membawa kekasih anda ke hotel, benar bukan?" Ucap Dito setelahnya. Mata Adit membola, mendengar ucapan pria paruh baya itu.

Ingin sekali Adit menghajar mulut kurang ajar rekan kerjanya itu, yang berbicara sembarang tentangnya. Tapi dia tidak melakukan itu, karena tidak ingin mendapat masalah yang kemungkinan akan berimbas pada perusahaannya, dan dia tidak menginginkan itu.

Adit berusaha bersikap profesional, dan menahan kekesalannya pada Dito. Ruang meeting yang biasanya kondusif, dan cenderung tegang, kini berubah penuh bisikan tak berarti dari orang yang berada di sana.

Tak lama suara tepuk tangan menggelegar di seluruh ruangan. Lontaran kata selamat turut Adit dapatkan. Sedangkan Adit sama sekali tidak menanggapi semua itu, pikirannya tertuju pada situasi yang menimpanya saat ini. Situasi yang sukses membuatnya syok setengah mati.

Meski hampir menghajar rekan kerjanya, Adit masih bisa menahannya dengan bersikap biasa saja. Meeting berjalan lancar, dengan dua hasil yang di dapatkan Adit. Pertama kerja sama yang menguntungkan, dan yang kedua, berita yang membuat Adit sampai tidak bisa bicara karena emosi dan syok. Berita yang menyatakan dirinya telah memiliki kekasih.

Semua orang sudah keluar dari ruang meeting, meninggalkan Adit yang masih ditempatnya. Dia berusaha mencerna maksud ucapan Dito. Sampai akhirnya sang asisten menunjukkan sebuah berita tentangnya, yang kini viral di media sosial.

" Bagaimana bisa?! Aish! ... pantas saja dia berbicara yang menurutku sangat aneh tadi. Ternyata ..." Adit mengusap wajahnya kasar. Matanya menatap lekat berita itu, dimana terpampang nyata foto dirinya dan seorang gadis yang tidak jelas wajahnya. Foto gadis itu, sengaja di samarkan.

" Dika, cepat kau urus berita ini. Cari siapapun orang yang sudah berani menyebarkan berita palsu seperti ini. Aku ingin secepatnya orang itu ditemukan!! " Suruh Adit pada sang asisten. Tangannya meremas erat ponsel milik Dika, membuat sang empu menatap nanar ponselnya.

Adit berjanji akan menghabisi siapapun orang, yang berani mengusik dirinya, hingga menyebarkan berita murahan mengenai dirinya.

" Baik tuan. Lalu bagaimana dengan gadis yang bersama tuan difoto ini, apa perlu saya mencarinya juga tuan? "

Adit baru mengingat tentang gadis yang dirumorkan dengannya itu. Dia kembali melihat foto gadis itu dan tempat yang terasa tidak asing menurutnya. Adit berusaha mengingat siapa gadis itu. Tak lama matanya membelalak begitu ingatan samar muncul di kepalanya.

" Tunggu ... bukankah ini di Korean resto waktu itu? aish! Aku ingat sekarang. Gadis mabuk itu, jadi gadis ini dia, bagaimana bisa?! dan siapa yang berani melakukan ini semua padaku "

" Dika, selidiki dan cari wanita ini. Jika benar dia bekerja di sini, cepat bawa padaku, dan Kau atur semuanya. Aku akan melakukan konferensi pers untuk menghapus berita murahan ini!" Perintah Adit lagi kepada sekretarisnya untuk mencari wanita di foto itu, yang dikabarkan adalah karyawannya.

Adit keluar dari ruang meeting, dengan raut wajah dingin, penuh intimidasi. Adit berjalan ke ruangannya. Sempat terdengar bisikan karyawan yang membicarakan dirinya. Tatapan tajam, langsung dia layangkan pada karyawan itu, hingga mereka diam, dan kemudian pergi. Berani sekali mereka membicarakan atasan mereka sendiri. Moodnya semakin buruk, dia harus segera menghapus berita itu, sebelum semua semakin tak terkendali.

***

Key yang tengah berada di kamar mandi karyawan, begitu terkejut melihat berita viral, yang diketahuinya adalah bosnya dan seorang gadis yang ternyata dirinya.

" Bagaimana ini? apa Aku akan dipecat? atau Aku akan dipenjara? " Key kembali melihat ponselnya dan meringis kecil.

" Aish! ini benar-benar aku! dan pria waktu itu ternyata adalah bos ku?! bodoh, kenapa kamu harus mabuk sih Key. Aish! dasar bodoh, bodoh! " Ucap Key merutuki kebodohannya yang mabuk dan menyusahkan orang yang ternyata bos nya itu

" Bagaimana kalau dia menemukanku di sini? tamat riwayatku!" Ujar Key takut.

Flashback

" Menyusahkan saja!! " Rutuk Adit, begitu masuk ke kamar hotel, yang dipesan orang suruhannya. Dia meletakkan Key yang belum sadar ke ranjang.

Adit keluar dari kamar hotel, meninggalkan Key yang masih belum sadar dari pingsannya. Dia menuju resepsionis dan mengatakan bahwa ada seorang gadis yang pingsan di kamar XXX dan Adit menitipkannya pada resepsionis itu jika nanti Key sadar agar tidak merasa bingung.

Tanpa mereka sadari, seorang pria berpakaian serba hitam dan kamera yang selalu dipegangnya terus mengikuti mereka. Mulai dari Korean resto hingga hotel tempat mereka berada kini.

Flashback off

*

*

*

TBC

Happy reading😘 Semoga suka ...

Jangan lupa like, komen, dan vote nya🙏😘😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!