SUDAH TERLANJUR

Sesuai dengan kesepakatanhari kemarin dengan calo Biro Jaasa Rental Istri. Malam ini, Rangga sudah menunggu kedatangan gadis yang ia pesan untuk di jadikan istri rentalan selama satu tahun penuh ke depan. Tak hanya itu saja, Rangga sudah membuat surat kotrak tersebut dengan semua aturan yang harus di patuhi oleh kedua belah pihak.

Puspa Dewi Puspita (27 th), seorang gadis manis dan cantik, berpendidikan tinggi dan memiliki dedikasi yang mumpuni untuk di jadikan istri rentalan sesuai keinginan Rangga.

Puspa memakai gaun merah panjang hingga menyapu lantai tanpa lengan. Rambutnya yang ikal di biarkan tergerai indah menutupi punggungnya yang terbuka dengan kaca mata hitam menutupi kdua matanya. Tak lupa, tas kecil yang di tentengnya jelas menampakkan brand terkenal yang harganya bisa untuk membeli satu villa besar di daerah puncak.

Langkah kakinya begitu terlihat tegas dan profesional. Puspa telah melihat foto kliennya. Awalnya ia begitu kget melihat pria yang telah memesannya itu. Tapi, ini semua demi sebuah pekerjaan dan menuntut profesionalisme yang begitu di junjung tingga.

Dua algojo berjalan agak jauh dari Puspa dan mengikuti Puspa yang telah masuk ke dalam restaurant sesuai dengan lokasi yang di inginkan oleh Rangga.

"Rangga Syahputra?" tanya Puspa pelan. Bibir merahnya nampak rapi mengoles bibir tipisnya hingga senyum tersungging di bibirnya membuat Rangga familiar dengan gadis yang ada di depannya ini.

"Iya, saya Rangga. Puspa?" tanya Rannga sambil berdiri dan mengulurkan tangan kepada Puspa.

Puspa membalas uluran tangan itu dan mengangguk kecil tanpa berani membuka kaca matanya.

"Boleh saya duduk?" tanya Puspa pelan sambil mlepaskan jabat tangannya ar tidak tlalu lama, malah bis amembuat chemistry baru nantinya.

"Ohh ya. Silahkan. Kamu cantik sekali, membuat saya gugup dan terpesona dengan senyum kamu. Mengingatkan saya pada seseoarng yang pernah saya kenal," ucap Rangga dengan jujur.

Deg ...

Jantung Puspa berdegup dengan sangat keras sekali. Ia tak menyangka kesempatan seperti ini benar -benar terjadi padanya.

Kedua mata Rangga tak berkedip dan masih terus menatap Puspa dengan kagum. Ia tak mengira, bisa mendapatkan gadis yang benar -benar sesuai dengan spek idamannya, untuk di jadikan istri retalan selama satu tahun.

Di tatap seperti itu oleh Rangga membuat Puspa jadi salah tingkah sendiri. Ia berpura -pura mengambil buku menu untuk memilih makanan dan minuman agar kegugupannya sedikit menghilang.

"Aku boleh pilih apa saja kan?" tanya Puspa pelan.

"Ekhemm Iya boleh. Pilihlah yang kamu suk," ucap Rangga pelan.

Rangga terlalu terpesona dan kagum pada Puspa.

"Aku pesan beef stik dan lemon squash," ucap Puspa pelan.

Deg ...

Kedua mata Rangga langsung menatap ke arah Puspa.

"Beef stik dan lemon squash?" tanya Rangga mengulan. Makanan itu juga sangat familiar ia dengar dan suara itu ...

"Mana? Boleh aku baca surat perjanjian kontraknya?" tanya Puspa pelan. Ia sengaja mengalihkan topik pembicarannya. Ia tidak mau terbongkar kedoknyasebelum menada tangani kontrak itu dan meminta harga yang sangat tinggi.

Dengan cepat Rangga memberika satu map berisi berkas yang harus di baca oleh Puspa. Rangga tidak mau menyia -nyiakan kesempatan ynag pas ini.

Kedua orang tuanya tentu akan bangga jika ia mendapatkan gadis seperti Puspa.

Puspa hanya membuka dan membaca sekilas tanpa di pahami dnegan baik. Sesuai janjinya pada pemilik Jasa Rental, ia harus menerima tawaran tinggi ini demi uang yang sangat banyak. Puspa pun langsung menanda tanganinya.

Ia masih membutuhkan banyak uang untuk kesembuhan adik kandungnya.

"Kamu langsung menerima? Sudah di baca?" tanya Rangga bingung.

Ia pikir bakal ada perdebatan yang alot. Di sana ada beberapa permintaan Rangga yang tak wajar. Itu semua ia lakukan agar pernikahan kontraknya berjalan mulus tanpa ada kendala dan terlihat wajar.

Puspa mengangguk pelan.

"Memang ada yang aneh? Palingkita akan tidur terpisah. Lalu, sama -sama menghargai privasi kita, dan kita tidak boleh mengatur karena kita punya kehidupan masing -masing, keculai memang di depan keluarga. Biasanya begitu," ucap Puspa pelan.

Puspa sudah menerima klien beberapa kali. Ranga adalah klien ketiganya dnegan bayaran yang sangat tinggi. Setelah ini memang, Puspa enggan bekerja di Biro Jasa Rental Istri karena memang ini adalah tugas yang berat sekali.

Rangga menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia membuka point kelima belas dan keenambelas dan di tunjukkan kepada Puspa hingga membuat gadis itu tercengang. Tapi, semuanya sudah terlanjur ..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!