Usai membersihkan diri di kamar tamu, kini Karlyn keluar dengan pakaian yang di berikan Elis padanya. Rupanya yang di dalam tas milik Elis tak hanya pakaiannya saja, melainkan barang sang nyonya yang terpaksa ia curi di kamar utama saat Erik tengah tertidur lelap.
Turut merasakan sakit yang Nyonya derita selama ini membuat Elis bertekad untuk membawa sang nyonya pergi bersamanya. Meski tidak tahu kemana arah tujuannya. Yang terpenting adalah terlepas dari pria seperti Erik.
“Nyonya sudah selesai?” tanya Elis melihat Karlyn datang dengan menganggukkan kepalanya.
Wajah segar tanpa make up dan pewarna di bibirnya benar-benar terlihat segar.
“Wah Tante cantik yah, Dad?” celetuk Jesslyn tersenyum lebar.
Sementara Gavin hanya diam tak menanggapi ucapan sang anak selain mengembangkan senyuman untuk Jesslyn seorang.
“Iya sudah. Ayo kita pergi, Elis. Sebentar lagi akan sore kita harus mencari kontrakan.” ujar Karlyn yang baru terpikirkan kata kontrakan.
Bahkan ia sendiri tak memiliki sepeser uang pun. Bagaimana untuk pergi mencari kontrakan tanpa dp?
“Tante tinggal di sini saja? Biar Jess ada temannya. Kalian orang baik, untuk apa cari kontrakan? Yah kan Dadd? Rumah kita banyak kamar yang kosong kan?” ujar bocah kecil itu dengan mudahnya mengambil keputusan.
Belum ada jawaban dari Gavin, Karlyn yakin jika itu adalah hal yang tidak mungkin. Menerima orang asing tak jelas asal usulnya begitu saja. Tentu adalah hal yang bahaya menurut Karlyn.
“Sayang, Tante harus pergi. Nanti kalau Tante dapat tempat tinggal dan pekerjaan, saat ada waktu Tante akan temuin kamu buat nemanin main. Okey?” bujuk Karlyn yang mengerti sifat anak-anak jika ada maunya harus di turuti tanpa bisa mengerti keadaan hidup orang dewasa.
Gavin beberapa saat melihat perubahan raut wajah sang anak. Rasanya tak ingin membuat sang anak sedih kembali. Sudah cukup kepergian sang mantan istri darinya.
“Apa kalian mencari pekerjaan?” tanya Gavin menatap Karlyn dan juga Elis bergantian.
Kemudian manik mata pria itu beralih menatap ke arah tas yang Elis genggam.
“I-iya, Tuan.” jawab keduanya.
“Kebetulan di sini suster Jesslyn sudah tidak bekerja lagi karena anak saya tidak suka. Apa kalian bersedia menjadi perawat anak saya dan satu bekerja untuk rumah?” Pertanyaan Gavin tentu saja membuat wajah sang anak langsung tersenyum lebar sekali.
Matanya Jesslyn berbinar. Ia pun menganggukkan kepala pada Elis dan Karlyn berharap tawaran sang ayah tidak mendapatkan penolakan.
“Wah beruntung kita, Nyonya. Tuan, kami mau sekali. Tapi apakah Nyonya saya tidak bisa di berikan tumpangan saja tanpa bekerja?” Pertanyaan Elis sungguh menggelitik perut siapa pun yang mendengarnya.
Memang mereka siapa bisa menumpang begitu saja gratis tanpa melakukan pekerjaan.
Secepatnya Karlyn bersuara kala menyadari ucapan sang pelayan tidak masuk akal.
“Elis, jangan sembarangan bicara. Tuan, saya bersedia merawat anak anda dan bekerja di rumah sekali gus. Kami sangat butuh tempat tinggal dan pekerjaan.” tutur Karlyn dengan mantap.
Elis menatap kasihan sang majikan. Sebab di rumah ialah yang melayani sang nyonya. Namun di sini mereka harus bekerja sama mengurus rumah yang jauh lebih besar dari yang Elis kerjakan selama ini.
“Baguslah. Kalian akan saya tunjukkan kamar. Dan mulailah bekerja. Saya harap anda bisa mengurus anak saya dengan baik saat saya bekerja. Selebihnya saya yang akan mengurus Jesslyn.” tutur Gavin dengan tegas.
Dan Karlyn hanya mengangguk patuh. Sementara Jesslyn sudah tersenyum senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Wiek Soen
Elis pembantu setia betul
2023-06-02
0
Queen Tdewa
Elis bener2 setia pda sang nyonya
2023-04-23
0
weny
untung elis berfikirnya cpt coba klo g da elis gmn nasib kalian selanjutnya
2022-12-06
2