Bagai Bumerang

Hari ini Karin benar-benar sulit konsentrasi, memikirkan apa yang terjadi pagi tadi. Para pegawai membicarakannya karena diam-diam adalah tunangan Arga Sadewa tanpa tahu kondisi sebenarnya.

Ada yang berpihak pada Karin dan mendukungnya ada juga yang menghina karena Karin tidak pantas menjadi tunangan bahkan calon Istri Arga.

“Kayak begini model calon Istri Pak Arga,” ejek salah seorang pegawai wanita saat Karin melewati kubikel menuju ruangan Bu Ella.

“Masih cantik gue kemana-mana kali,” ejek yang lainnya.

Karin hanya bisa diam tidak menanggapi ejekan tersebut, meskipun hatinya sakit. Tadi pagi dia ditampar oleh Renata bahkan kembali disebut pelakor dan baru saja dia dihina tidak pantas menjadi tunangan Arga.

Karin berlari ke toilet. Duduk di atas closet dan membiarkan air matanya tumpah. Belum kering air matanya, terdengar suara perempuan yang kembali membicarakannya.

“Nggak nyangka ya, calonnya Pak Arga ternyata karyawan magang.”

“Pake pelet apa kali, pria yang terkenal acuh dan cuek gitu ternyata diam-diam sudah punya calon istri mana nggak banget penampilannya.”

“Eh, gaes. Kalian tahu nggak sih, tadi pagi ada insiden di Lobby. Ada tante-tante gitu, nampar si Karin katanya udah ngerebut lakinya si tante. Ternyata ya si Karin,  simpenan om-om. Kok mau ya Pak Arga sama dia.”

Karin merasakan sesak mendengar hinaan untuk dirinya. Jelas yang dibicarakan pada perempuan itu adalah Karin dirinya. Kedua matanya memanas dan kembali meneteskan air matanya.

Nggak begitu , aku bukan pelakor dan aku nggak ngerti maksud Pak Arga itu apa, batin Karin.

Setelah memastikan perempuan-perempuan yang membicarakannya sudah pergi, Karin pun keluar dari toilet. Berniat menemui Pak Arga untuk menanyakan maksud ucapannya tadi pagi dan mengharapkan Pak Arga mengklarifikasi informasi tersebut agar tidak mendapatkan hinaan lagi dari rekan-rekannya.

Karin sudah berada di lantai dimana ruang kerja Arga berada. Menghampiri meja sekretaris Arga.

“Permisi Mbak, Pak Arganya ada?”

Sekretaris Arga menatap Karin dari kepala sampai kaki, membuat Karin merasa kikuk.

“Pak Arga sedang bertemu klien, sepertinya tidak balik ke kantor karena lanjut makan malam dengan klien yang lain. Kenapa nggak hubungi ponselnya saja.” Sekretaris Arga berpikir kalau Karin benar-benar memiliki hubungan dengan Arga.

“Hm. Begitu ya. Terima kasih Mbak,” ujar Karin. Sepertinya dia harus lebih bersabar karena penyelesaian masalahnya harus tertunda.

Saat kembali ke kubikelnya, ternyata Bu Ella sudah menunggu. “Dari mana aja sih, aku hubungi nggak dijawab.”

“Ponsel aku di laci, Bu.”

“Hm, ya sudahlah. Hanya mengingatkan, besok kita ada briefing lagi dengan Pak Arga khusus membahas kelanjutan hasil rapat sebelumnya. Kamu sudah dapat slogan untuk promosi produk baru kita ‘kan?”

Karin menggelengkan kepalanya.

“Ya ampun Karin. Walaupun Pak Arga tunangan kamu, dia profesional loh. Siapkan ya, jangan sampai besok satu divisi kena masalah gara-gara kamu.”

Karin menghela nafasnya dan menganggukkan kepala agar Bu Ella tidak memperpanjang tegurannya. Jangankan mendapatkan ide untuk slogan promosi, kepala Karin rasanya mau pecah memikirkan masalahnya. Belum lagi ponselnya kembali ramai oleh Renata yang berkali-kali mengirimkan pesan menanyakan hubungannya dengan Arga.

...***...

Malam harinya, di kediaman keluarga Sadewa. Arga baru saja tiba dirumah setelah makan malam dengan klien. Kadang dia akan pulang ke apartemennya, tergantung suasana hati.

“Arga,” panggil Adam Sadewa, ayahnya.

Arga yang hendak melangkah menaiki undakan tangga menuju lantai dua dimana kamarnya berada pun menoleh.

“Kemarilah, ada yang ingin kami bicarakan.”

Arga mengikuti langkah sang Ayah menuju ruang kerjanya. Sudah ada sang Bunda di sana. Duduk berhadapan dengan kedua orangtuanya tanpa tahu apa yang akan dibicarakan.

“Kenapa kamu nggak pernah cerita kalau kamu sudah ada pengganti Renata,” tegur sang Bunda.

Sejak ditinggalkan Renata , Arga menjadi tertutup dan orang tuanya sangat khawatir dengan kondisi Arga. Bahkan sampai saat ini dia belum pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.

“Maksudnya gimana Bun?”

“Kami sudah dengar kalau kamu ada hubungan dengan karyawanmu,” ujar Adam.

Arga menghela nafasnya. Ternyata urusan dengan Karin telah sampai ke telinga kedua orangtuanya. Padahal dia hanya berniat balas dendam dan membuat Renata marah dan akan mengakhiri urusan ini. Tapi kalau Ayah dan Bundanya sudah terlibat, sepertinya akan menjadi urusan yang rumit.

“Besok, ajak dia makan siang dengan Bunda. Ayah tidak bisa ikut karena harus ke luar kota,” ujar sang Bunda.

“Dia siapa Bun?” tanya Arga.

“Kekasihmu. Kalau kamu sudah merasa cocok, tidak usah tunggu lama-lama. Segeralah menikahinya.”

Deg.

“Menikah? Ya nggak semudah itu Bun.”

“Mudah, kalau kalian sama-sama serius. Beda cerita kalau kalian hanya main-main,” ujar Adam.

“Hubungan kami hanya atasan dan bawahan, nggak lebih.”

Adam berdecak. “Karyawan kamu sudah heboh karena kamu sudah mengucapkan dengan jelas kalau perempuan itu tunangan kamu. Sekarang kamu bilang dia hanya rekan kerja, jangan main-main kamu Arga. Kamu CEO, jangan asal ucap sesuatu yang tidak benar. Bisa jadi nanti hal itu akan menjadi bumerang untukmu sendiri.”

“Sudahlah, yang jelas besok Bunda tunggu kamu dan siapa namanya ?”

Arga menghela pelan sebelum menjawab pertanyaan Bunda.

“Karin.”

“Ah iya, Karin. Bunda yakin dia cantik dan cocok dengan kamu Nak.”

“Tapi Bun ….”

“Tidak ada tapi, kalau ternyata dia baik dan bisa mendampingimu. Kita segera temui orang tua Karin untuk melamarnya.”

Arga terpaku di tempat mendengar titah sang Ayah. 

\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Lia Kiftia Usman

Lia Kiftia Usman

mantan oh mantan...gara gara mantan nih...🤦‍♀️

2024-09-17

0

Humaira Putri

Humaira Putri

wkwkwwkkwkw
bingung nehhh yeee abang/Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/

2024-03-03

0

ArRaf

ArRaf

kawus wez 😂
km yg mulai km jg yg harus mengakhiri Ar 😂
pada akhirnya km sendirilah yg akan terjebak dalam permainanmu 😌

2023-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Aku Bukan Pelakor
2 Hm ... apa ya ?
3 Calon Istri
4 Hanya Balas Dendam
5 Bagai Bumerang
6 Sandiwara Bermula
7 Masih Penasaran
8 Renata VS Karin
9 Menikah Dengan Kamu
10 Tidak Mengharapkan Pernikahan
11 Undangan Renata
12 Tidak Peduli
13 Mengakhiri
14 Bertemu Devan
15 Hinaan Di Malam Pengantin
16 Menunggu Arga
17 Suami Karin Amanda
18 Pura-pura Mesra
19 Tamu Tak Diundang
20 Makan Malam
21 Kemarahan Arga
22 Kemarahan Arga (2)
23 Kedatangan Marisa
24 Rencana Karin
25 Rencana Karin (2)
26 Bukan Kebetulan Tapi Musibah
27 Karena Alkohol
28 Ada Apa Dengan Arga
29 Gagal Bicara
30 Keputusan ....
31 Itu Kamu
32 Kencan Dan Rencana Liburan
33 Aku Serius
34 Cemburu
35 Aku Lapar
36 Ada Yang Lebih Penting
37 Terima Kasih, Sayang
38 Drama Pernikahan
39 Ternyata ....
40 Ajakan Ulat Bulu
41 Ulat Bulu ....
42 Bau Tidak Enak
43 Bukan Urusanku
44 Kamu ....
45 Dipecat
46 Kecelakaan
47 Kenapa Harus Pisah?
48 Apa Aku Hamil ?
49 Pergilah !
50 Kabar Baik
51 Aku Rindu Kamu
52 Arga Yang Aneh
53 Bertemu Devan
54 Mami Sayang Kamu
55 Kamu Sudah Menikah
56 Bukan Bocah
57 Rumah Sendiri
58 Rumah Impian
59 Makin Benci, Main Cinta
60 Rumah Sakit
61 Panggil Dia Alea
62 Lanjut Kerjasama
63 Tapi Aku Percaya
64 Keong Racun VS Burung Merak
65 Makin Mesra
66 Hanya Gejala
67 Mau Ikut
68 Mengawasi Arga
69 Pengaruh Obat
70 Pengaruh Obat (2)
71 Ada Apa Ini?
72 Akhir Cerita (End)
73 Makin Benci, Makin Cinta
74 (Bukan) Suami Pengganti
75 Arini I'm In Love
76 Bukan Istri Salihah
77 BOSKU DUDA AROGAN
78 CINTA SANG BERANDAL
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Aku Bukan Pelakor
2
Hm ... apa ya ?
3
Calon Istri
4
Hanya Balas Dendam
5
Bagai Bumerang
6
Sandiwara Bermula
7
Masih Penasaran
8
Renata VS Karin
9
Menikah Dengan Kamu
10
Tidak Mengharapkan Pernikahan
11
Undangan Renata
12
Tidak Peduli
13
Mengakhiri
14
Bertemu Devan
15
Hinaan Di Malam Pengantin
16
Menunggu Arga
17
Suami Karin Amanda
18
Pura-pura Mesra
19
Tamu Tak Diundang
20
Makan Malam
21
Kemarahan Arga
22
Kemarahan Arga (2)
23
Kedatangan Marisa
24
Rencana Karin
25
Rencana Karin (2)
26
Bukan Kebetulan Tapi Musibah
27
Karena Alkohol
28
Ada Apa Dengan Arga
29
Gagal Bicara
30
Keputusan ....
31
Itu Kamu
32
Kencan Dan Rencana Liburan
33
Aku Serius
34
Cemburu
35
Aku Lapar
36
Ada Yang Lebih Penting
37
Terima Kasih, Sayang
38
Drama Pernikahan
39
Ternyata ....
40
Ajakan Ulat Bulu
41
Ulat Bulu ....
42
Bau Tidak Enak
43
Bukan Urusanku
44
Kamu ....
45
Dipecat
46
Kecelakaan
47
Kenapa Harus Pisah?
48
Apa Aku Hamil ?
49
Pergilah !
50
Kabar Baik
51
Aku Rindu Kamu
52
Arga Yang Aneh
53
Bertemu Devan
54
Mami Sayang Kamu
55
Kamu Sudah Menikah
56
Bukan Bocah
57
Rumah Sendiri
58
Rumah Impian
59
Makin Benci, Main Cinta
60
Rumah Sakit
61
Panggil Dia Alea
62
Lanjut Kerjasama
63
Tapi Aku Percaya
64
Keong Racun VS Burung Merak
65
Makin Mesra
66
Hanya Gejala
67
Mau Ikut
68
Mengawasi Arga
69
Pengaruh Obat
70
Pengaruh Obat (2)
71
Ada Apa Ini?
72
Akhir Cerita (End)
73
Makin Benci, Makin Cinta
74
(Bukan) Suami Pengganti
75
Arini I'm In Love
76
Bukan Istri Salihah
77
BOSKU DUDA AROGAN
78
CINTA SANG BERANDAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!