Bab 3....

Ayah Gery sudah berdiri di depan pintu masuk aula dan mengulurkan kedua tangannya untuk menyambut kedatangan Airin sebagai menantu perempuan yang paling dia sayang.

Dengan penuh kasih sayang ayah Gery mengecup dahi Airin lalu memeluknya dengan erat sebelum akhirnya mengantarkan Airin untuk duduk di sebelah Yoga yang sudah menunggu untuk prosesi ijab Kabul.

Acara ijab Qabul pun berjalan dengan lancar dan penuh hikmat sekaligus membuat Airin dan Yoga menyandang status baru dari pertemanan mereka sejak kecil,yaitu suami dan istri.

Rasa bahagia pun terpancar di wajah Yoga dengan perasaan yang lebih lega.Dan untuk Airin entah jujur atau tidak tapi senyum yang di lontarkan di wajahnya seolah menunjuk kan bahwa dia juga bahagia dengan pernikahan ini,dan mereka pun terus mendapatkan ucapan selamat dan doa dari para tamu yang hadir.

Namun di tempat yang berbeda,hal sebaliknya terjadi pada Reihan.Sejak berpisah di taman setelah mengucapkan salam perpisahan dengan Airin,ternyata dia mengalami kecelakaan.Reihan tertabrak oleh sebuah mobil saat hendak menyebrang di depan gerbang gedung pernikahan.Reihan mengalami cedera yang cukup serius pada kaki kanan nya yang menyebabkan dia tidak dapat bermain sepak bola lagi.Dengan demikian kariernya sebagai pemain sepak bola pun terhenti.

Acara resepsi pernikahan pun selesai.Dan babak baru dalam kehidupan mereka pun di mulai.

***********

Tak terasa tiga bulan pun berlalu.Tidak ada yang berbeda dalam kehidupan Yoga dan Airin setelah pernikahan.Karena terbiasa tinggal bersama sejak kecil Airin pun tidak merasa canggung jika harus tinggal satu atap bersama Yoga.Yang membedakan hanyalah,kini mereka bisa tidur dalam satu ranjang melakukan hubungan percintaan layaknya pasangan pengantin baru.Meskipun sebenarnya Airin merasa begitu hambar saat melakukan nya.Meskipun Yoga begitu mencintai Airin sejak dulu,namun selama pernikahan tidak pernah ada dialog yang romantis dalam pembicaraan mereka.Karena Yoga merasa Airin sudah mengenal karakter dari dirinya,yaitu soal pria tanpa basa basi dan hidupnya penuh dengan candaan.Namun demikian Yoga termasuk pria yang serius dalam menjalin hubungan dan membangun masa depan.

Tapi sayangnya pemikiran Yoga salah.Ternyata Airin adalah tipikal wanita yang perlu di jelaskan tentang sebuah perasaan.Karena airin tidak pernah merasakan begitu besar dan tulusnya cinta Yoga dan dia pun tidak berusaha membuka hati nya untuk mencintai Yoga hingga akhirnya Pernikahan berjalan dari sebatas sikap menghargai dan menjalankan kewajiban sebagai seorang istri dari sudut pandang Airin.

Airin yang pembersih,setiap pagi di sibukkan dengan rutinitas pekerjaan rumah.Mulai dari memasak,menyiapkan keperluan Yoga bahkan terkadang dia menyempatkan diri membersihkan lantai dengan vacum cleaner sebelum pergi kerja meskipun berpakaian rapih.

Sementara Yoga yang ceroboh selalu saja meletakkan apa pun di sembarang tempat.Dan tentu saja hal tersebut dapat memicu di mualainya perdebatan dan pertengkaram kecil.

Pagi ini sebelum berangkat ,setelah berpakaian rapih,Airin menyempatkan diri membersihkan lantai dapur menggunakan vacum cleaner.Hingga dia tidak dapat mendengar suara yang memanggilnya sejak tadi.

"Airin....."

"Airin...!"

"Airin.......!"

Teriak Yoga menghampiri Airin dan mematikan mesin vacum.

"Apa....?"

Tanya Airin kesal karena merasa Yoga mengganggu pekerjaannya.

"Apa kau ingin terus membersihkan rumah ini hingga runtuh...?"

Tanya Yoga.

"Memang kenapa?"

"Apa kau keberatan jika rumah ini bersih?"

Jawab Airin yang kembali bertanya sambil menepikan mesin vacum.

"Tidak...."

"Tapi tidak bisakah kau tidak berlebihan membersihkan rumah ini hingga kau tidak punya waktu untuk mengobrol sambil sarapan sebelum kita pergi bekerja?"

Protes Yoga.

"Tapi aku kan........"

Seketika kalimat Airin terputus saat melihat ada noda di celana Yoga.

"Yoga..."

"Buka...."

Pinta Airin menunjuk ke arah celana yang di kenakan Yoga.

"Apa?"

Tanya yoga heran.

"Celana mu..."

Jawab Airin.

"Disini??"

Tanya Yoga yang berpikiran kotor.

"Iya disini..."

Jawab Airin dengan singkat.

"Sekarang....?"

Tanya Yoga lagi tersenyum senyum dengan salah penafsiran.

"Iya Yoga....,sekarang...!"

Jelas Airin.

"Airin kau......."

Kalimat Yoga terhenti penuh tanya debgan pemikiran mesum.

"Ok ,baiklah...baiklah..."

"Kenapa tidak...."

"Aku rasa kau ingin fantasi yang baru ya..."

Sambung Yoga dengan tergesa gesa membuka celananya lanjut dengan kemejanya.

"Celanamu saja tidak perlu kemejanya."

Jelas Airin mengulurkan tangannya untuk mengambil celana Yoga yang telah di bukanya.

"Hey ...ada apa ini,kenapa kau hanya menginginkan bagian bawah saja....?"

"Ow....ayolah sayang untuk aku siap melepaskan semua nya dan kita bisa memulainya sekarang juga tidak perlu pergi bekerja...."

Yoga mulai menggoda Airin dan mendekatinya.Sementara Airin fokus membersihkan celana yoga dengan semprotan pembersih noda dan menyetrikanya.

"Sudah selesai....."

Kata Airin sambil memberikan celana Yoga yang sudah dia bersihkan.

"Apa...?"

Tanya Yoga terkejut.

"Apa?"

"Kenapa kau sangat terkejut?"

"Apa masih ada noda yang tersisa?"

Tanya Airin tetap fokus pada celana.

"Omong kosong dengan celana ini,apa apaan ini Airin.Kau yang memulainya dan saat aku menyetujuinya kau katakan sudah selesai..."

"Apa maksudnya ini...?"

Perasaan kesal sudah mulai di ubun ubun Yoga,efek dari si juniornya yang mulai terangsang karena berharap akan bercinta dengan Airin dengan fantasi baru.

"Yoga,aku meminta kau melepaskan celana mu karena ada nodanya,dan aku ingin membersihkannya.

"Memang apa yang kau pikirkan...."

Jawab Airin dengan santainya sambil menyedu secangkir kopi.

"Oh...benarkah..."

"Aku pikir tadinya kau ingin mengajak ku bercinta agar segera memiliki anak..."

Ujar Yoga yang mulai merendahkan nada suaranya karena malas berdebat lagi dengan Airin.

"Yoga...kita akan sulit memiliki seorang anak jika kau masih bertingkah seperti anak anak begini...."

Kata Airin dan memberikan secangkir kopi.

"Airin....dan aku tidak akan bertingkah kenak kanakan jika kau tidak memperlakukan ku seperti anak anak..."

Sahut Yoga menatap Airin dengan senyuman sambil mengambil secangkir kopi yang di suguhkan Airin.

"Dan entah mengapa,terkadang aku merasa sepertinya kau tidak mencintaiku sebanyak aku mencintaimu..."

Sambung Yoga,yang sepontan meluahkan apa yang dia rasakan.Tiba tiba suasana menjadi hening katena keduanya hanya saling diam.

"Ehm...Yoga, maaf...aku sudah terlambat."

"Cepatlah bersiap,kalau tidak kau akan terlambat juga...."

Kata Airin menghindari dialog pembahasan,komentar dan kritikan.Diapun segera mengambil tasnya dan memberikan di pipi kanan Yoga lalu berpamitan untuk pergi.

"Emmmuach....."

"Sampai jumpa..."

"Usahakan makan siang di rumah karena aku sudah memasak makanan kesukaanmu."

"Daaag....."

Pamit Airin dengan pesan pesan nya hingga akhirnya berlalu dari pandangan Yoga.

"Daaag....."

Jawab Yoga seolah malas berkata kata.

Sambil meneguk sedikit demi sedikit secangkir kopi senyuman manis pun mulai terlepas dari bibir Yoga seolah coba berdamai dengan sikap Airin wanita yang begitu tulus dia cintai.

Bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!