Sesuai dengan tanggal yang telah di tetapkan oleh Yoga dan ayahnya,akhirnya tanggal pernikahan Airin dan Yoga pun di laksanakan.Merasa terhutang Budi karena telah di rawat dari kecil,Airin pun menyetujui lamaran Yoga untuk menikahinya berharap cinta akan muncul di hatinya setelah pernikahan.Pesta pernikahan di gelar di sebuah gedung yang mewah dan megah dan di kelilingi oleh tatanan taman yang indah.
Tapi sayangnya hanya Yoga yang tampak begitu bersemangat dengan pernikahan mereka.Berbeda dengan Airin,meskipun dia mampu mengikuti alur serba serbi persiapan menjelang pernikahan bahkan hingga menjelang hari pernikahan namun hatinya tetap saja kosong.Dia seperti tidak memiliki tujuan dari pernikahan yang akan berlangsung.
Dibalut dengan gaun berwana gold Airin yang cantik menjelma menjadi pengantin yang begitu anggun.Dan seperti pengantin pada umumnya dia pun menjadi calon mempelai wanita yang penurut saat setiap riasan dan perhiasan di lekatkan pada wajah dan tubuhnya.
"Ya ampun.....mba pengantin paling cantik yang pernah saya rias di sepanjang karir saya..."
"Duh....mas Yoga pasti gak bisa kedip ini kalau melihat mba Airin nanti."
Sanjung seorang MUA yang bertugas merias Airin.
"Haha....bisa aja kamu.."
Responku atas pujian MUA itu dengan melemparkan senyuman manis di depan cermin rias.
"Sudah mba,jgn terlalu lama bercermin nanti cermin nya bisa pecah sendiri karena cemburu dengan kecantikan mba Airin..."
"Ayok kita berangkat sekarang, Om Gery dan Mas Yoga pasti sudah tidak sabar menunggu mba di tempat acara.."
Ajak MUA yang masih memiliki hubungan keluarga dari pihak Yoga.
Tanpa alasan dan penolakan,aku pun langsung beranjak dari meja rias dan mengikuti MUA yang juga bertugas mendampingiku dalam iringan mobil pengantin mempelai wanita.Sementara ayah Gery dan Yoga sudah berangkat lebih dulu ke gedung tempat acara pernikahan di laksanakan.Karena akan ada acara penyambutan menantu perempuan sebelum prosesi akad nikah di langsungkan.Oleh karena itu kedatanganku nanti akan di sambut oleh ayah Gery di gedung resepsi pernikahan.
Mobil pun melaju cukup kencang dan memasuki gerbang gedung pernikahan yang jaraknya cukup jauh dengan gedung tempat acara pernikahan akan di laksanakan.Mataku di manjakan oleh indah nya taman yang ada di tempat tersebut.Tampak Sebuh bangku besi yang di letakan di bawah pohon rindang yang terdapat di salah satu sudut taman.
"Berhenti....."
Kataku meminta supir menghentikan mobilnya.
"Ada apa mba?"
Tanya MUA yang duduk di depan bersama supir.
"Kalian pergi lah masuk lebih dulu,aku ingin duduk di taman sebentar mencari udara segar."
Perintahku pada mereka sambil membuka pintu mobil dan akan segera turun dari mobil.
"Lalu jika om Gery bertanya tentang mba Airin saya harus jawab apa?"
"Enggak bisa mba,sebaiknya mba Airin masuk ke mobil karena kit sudah di tunggu oleh mereka di aula.."
Bantah si MUA karena merasa membawaku adalah tanggung jawabnya yang harus dia selesaikan.
"Jangan takut,katakan saja pada Ayah Gery bahwa aku ingin mencari ketenangan sebentar di taman.."
"Ayah sudah paham dengan jawaban itu."
Jawab Airin sambil merunduk melemparkan senyuman dan menutup pintu mobil.
Mobil iringan pengantin pun berlalu dari hadapan Airin.Terlihat dari kejauhan suasana di depan pintu gedung pernikahan begitu ramai dan meriah.Namun Airin lebih memilih pergi berjalan menuju bangku taman dengan pandangan yang kosong sama seperti suasana hatinya yang iya tidak tahu apa arti dari keputusannya setuju menikah dengan Yoga.Dia berfikir ingin menyendiri sejenak sebelum akhirnya dia memasuki lembaran baru dal hidupnya yaitu pernikahan.
Rasa gelisah pun mulai menghampirinya.Mulai dari pertanyaan apakah Yoga lah orang yang dia cintai?,Apakah pernikahan ini akan berhasil dan memberikan kebahagiaan?Atau malah sebaliknya...
Sembari Airin memikirkan itu semua,tiba tiba muncul seorang pria dengan menggunakan sweater hitam berjalan melewatinya menuju aula pernikahan.
"Hey....jangan buang sampah sembarangan...!!"
Tegur Airin saat pria itu hendak membuat bekas botol minumannya di sembarang tempat.
"Taman ini terlalu indah untuk kau kotori dengan sampah botol minum mu."
Sambung Airin melarang.
Sontak pria tersebut menahan keinginan tangannya dan menoleh ke arah Airin.
"Kenapa?"
"Apa kau penjaga taman ini?"
Sahut pria tersebut begitu ketus.
"Hem,jika aku penjaga tamannya aku tidak akan berada di sini dengan gaun pengantin ini.."
Jawab Airin kesal.
"Ow...jadi kau pengantinnya dari acara pernikahan mewah ini...?"
Jawab pria itu mendekati Airin dan tanpa merasa janggal duduk di bangku yang sama di samping Airin.
"Lalu kenapa kau di sini?"
"Wanita macam apa kau ini,semua orang menantimu di sana,dan kau malah duduk santai di sini..?"
Sambung pria itu mengkomentari Airin.
"Itu bukan urusanmu...!"
Jawab Airin ketus.
"Lalu,bagaimana denganmu?"
"Kenapa dan untuk apa kau disini?"
Sambung Airin balik bertanya dan menatap pria itu begitu tajam.
"Aku disini karena kau..."
Jawab pria itu dengan santai menyandarkan punggungnya di bangku taman.
"Maksudnya..?"
Tanya Airin terkejut mengernyitkan dahinya.
"Jika kau tidak menikah maka ibu ku tidak akan disini mengurus catering dalam acara pernikahanmu ini.Karena ibuku memintaku untuk menjemputnya dan menunggunya hingga acara membosankan ini selesai.Maka dari itu aku di sini..."
Jelas pria tersebut.
"Dan kau...?"
"Kau belum menjawab pertanyaanku,kenapa kau di sini?"
"Sementara di dalam sana calon suami mu sedang menunggumu?"
Sambung pria itu kembali bertanya.
"Aku..."
"Aku ingin menyendiri sejenak untuk meyakinkan hatiku..."
Jawab Airin yang merasa tidak canggung
bercerita dengan orang asing yang baru pertama kali ini dia temui.
"Meyakinkan hatimu..?"
"Kenapa?"
"Apa pernikahan ini perjodohan yang tidak kau inginkan..?"
"Apa kau belum pernah mengenal pria yang ada di sana yang sedang menunggumu?"
Tanya pria itu begitu panjang.
"Kenal..."
"Bahkan aku sudah mengenalnya sejak aku kecil.."
Jawab Airin.
"Lalu apa lagi yang perlu membuatmu yakin?"
Tanya pria itu lagi.
"Aku tidak tahu apakah aku mencintainya atau tidak.."
Jawab Airin dengan tidak sadar mencurahkan isi hatiku.
"Apa kau sudah menikah?"
Tanya Airin balik pada pria itu.
"Danira...."
"Dia wanita yang sudah menjadi istriku selama lima tahun ini,dan kami memiliki seorang putra dari pernikahan kami."
Jawab pria itu yang juga begitu ringannya menceritakan kisah hidupnya pada seorang wanita yang baru dia temui.
"Apa kau mencintainya...?"
Tanya Airin lagi.
"Ehm...."
"Pernikahan kami terjadi dari ikatan persahabatan yang sudah terjalin cukup lama.."
Jelas pria itu.
"Apa kau mencintainya?"
Tanya Airin menatap pria itu.
"Cinta....?"
"Sejauh ini aku tidak memikirkan apakah kebahagiaan kami karena kami saling mencintai atu karena kami ingin selalu bersama,tapi intinya kau akan menemukan kebahagiaan dalam pernikahan mu jika kau menciptakannya dalam hubungan itu."
Jelas pria itu.
"Jadi......?"
Tanya Airin.
"Jadi apa lagi...?"
"Hentikan drama tanya jawab ini,dan segera pergi masuk ke dalam aula pernikahan, temui calon suami mu,dan menikahlah dan ciptakan kebahagiaan."
"Dan cinta akan kau temukan."
Nasehat pria itu pada Airin yang merasa lega setelah bercerita padanya.
"Lalu bagaimana jika cinta itu ku temukan setelah pernikahan?"
Tanya Airin lagi seoalah tak ingin menyudahi pembicaraan.
"Maka jalani hidupmu dengan bahagia bersama cinta yang kau temukan..."
Jawab pria itu yang terdengar begitu bijaksana di telinga Airin.
"Baiklah....terimakasih untuk obrolan singkat ini..."
Kata Airin sambil beranjak dari tempat duduknya.
"Baiklah...selamat tinggal..."
Sahut pria itu dan ikut berdiri.
"Jangan ucapkan selamat tinggal,karena kalimat itu tidak akan memberikan kesempatan untuk kita bertemu lagi..."
Protes Airin pada salam perpisahan pria itu.
"Hai...aku Airin.."
Airin mengulurkan tangannya sembari memperkenalkan dirinya dengan senyum yang begitu ramah.
"Reihan...."
Jawab pria itu menyambut uluran tangan Airin.
"Sampai bertemu lagi Reihan..."
"Senang bertemu denganmu..."
Ucap Airin dan berlalu dari hadapan Reihan berjalan menuju aula pernikahan dengan kemantapan hati setelah berbicara dengan Reihan dalam waktu yang tak di sengaja.
Dan Reihan pun tersenyum menanggapi sikap Airin dan terus melihat Airin hingga masuk ke dalam aula pernikahan.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments