"Ibu....."
Panggil anak Reihan ke arah pintu di tengah tengah perdebatan Airin dan Reihan.
"Hai sayang ...."
Sapa Danira di depan pintu yang berdiri bersama Yoga.
"Danira,kau di sini?"
Tanya Reihan bingung karena merasa tidak ada menghubunginya.
"Ya Aku disini untuk meminta maaf pada nona Airin atas kelakuan kalian berdua.."
Jawab Airin.
"Hai aku Danira ,istri dari Reihan."
"Ku mohon maaf kan ulah suamiku ini,aku bisa jamin kalau ini hanyalah kesalahpahaman saja..."
Sambung Danira menyapa Airin dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"Tidak mengapa,ini juga karena kesalahanku yang sudah salah paham pada nya..."
"Hai ..aku Airin.."
Sahut Airin mengulurkan tangannya dengan senyuman ramah.
"Wah....wah...lihat lah pak Reihan kedua wanita kita sudah saling berkenalan tanpa memperkenalkan kita satu sama lain..."
Lelucon dari Yoga coba menjalin keakraban.
"Baiklah kalau begitu biar aku perkenalkan diriku sendiri."
"Hai...semua.."
"Perkenalkan aku Yoga suami dari wanita yang kau lukai tuan Reihan...."
Yoga mengulurkan tangannya menawarkan salam perkenalan kepada Reihan.
"Hai...."
"Kumohon maafkan aku..."
Jawab Reihan menjabat tangan Yoga yang terlihat kaku.
"Haha...."
"Tidak masalah tuan Reihan,ini hanyalah sebuah kesalahpahaman saja.Bahkan Airin pun suka salah paham padaku ..."
"Jadi Santai saja...."
Ujar Yoga coba membuat banyolan agar suasana tidak kaku.Namun sayangnya hanya Danira yang merespon banyolan itu dengan baik.
"Hem...ya kau benar tuan Yoga,ternyata salah paham tidak hanya terjadi pada orang yang tidak sepaham dalam pemikiran saja,tapi dengan orang yang tidak di kenal juga."
Sahut Danira merespon Yoga.
"Ow...ya dan sepertinya kalian berdua terlihat sepaham dan sependapat..."
Sambung Reihan menunjukkan sikap tengilnya.
"Tentu....berbicara dengan mantan top model yang ramah seperti nona Danira pasti sangat menyenangkan."
Sahut Yoga yang merasa kagum dengan sikap ramah Danira.
"Baiklah...tuan dan nyonya,sepertinya sudah cukup dialog perkenalan nya jika tidak keberatan mari kita keluar dari ruangan yang sempit ini dan kembali ke rumah masing masing bersama pasangan masing masing..."
Ajak Reihan yang mulai merasa tidak nyaman dengan obrolan antara mereka.Sementara Airin hanya terdiam menikmati obrolan.
"Baiklah...."
"Selamat tinggal..."
Jawab Yoga menyudahi obrolan dan membantu Airin duduk di kursi roda.
"Aa...aa..."
"Tuan Yoga jgn ucapkan selamat tinggal karena itu akan membuat kita berpisah selamanya."
"Seseorang pernah mengatakan padaku Jangan pernah ucapkan selamat tinggal sebagai salam perpisahan,tapi katakanlah sampai bertemu lagi karena kalimat itu akan menuntun kita untuk bertemu kembali..."
Jelas Reihan mengulang dan coba mengingatkan kembali apa yang pernah di katakan Airin saat pertemuan pertama mereka.Dan takdir sendiri membuktikan hal itu.
"Wow...Reihan.."
"Tak kau duga kau bisa berkata semanis ini.."
"Aku baru tahu..."
Sanjung Danira begitu takjub mendengar kata kata yang di ucapkan Reihan.
"Ya...aku memakluminya sayang"
"Karena tidak ada hal yang memang kau ketahui tentang diriku."
Respon Reihan malah menyinggung Danira di depan yoga dan Airin.Namun Danira tetap berusaha menutupinya dengan senyuman.
Pertemuan mereka pun berakhir dengan obrolan sengit antara Danira dan Reihan.
Seolah terpesona dengan apa yang di katakan Reihan,sesekali Airin tersenyum sendiri setiap kali mengingat kata kata yang pernah di katakan ya dan Reihan mengulangnya.
Keesokan harinya.....
Seolah sebuah kebetulan yang tak di sengaja,Airin dan Reihan bertemu lagi di stasiun.Dimana Airin akan pulang setelah selesai mengajar,dan Reihan pulang melatih sepak bola.
"Hai....."
Tegur Reihan yang tiba tiba muncul di belakang Airin yang sedang duduk termangu seolah sedang menunggu seseorang.
"Hai...."
Jawab Airin refleks karena terkejut akan kemunculan Reihan secara tiba tiba.
"Kau sedang menunggu ku?"
Tanya Reihan usil.
"Tidak,tapi keretaku..."
Jawab Airin ketus sambil melirik Reihan.
"Tapi keretamu sudah berangkat nona...dan kau membiarkannya seolah tidak ingin pulang."
Jelas Reihan memberitahu.
"Aku...?"
"Tidak ingin pulang?"
"Kenapa?"
Jawab Airin dengan pertanyaan.
"Karena kau merasa hampa...."
Tebak Reihan seoalah mengerti isi hati Airin.
"Halo tuan sok tau...."
"Jangan terlalu percaya diri menduga tentang seseorang..."
"Kenapa aku tidak ingin pulang,sementara suamiku sedang menunggu ku di rumah.."
Jelas Airin coba menutupi kehampaan hatinya seperti yang di tebak oleh Reihan.
"Hehehe....benarkah?"
Reihan malah tertawa.
"Harusnya aku yang bertanya padamu.."
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Kenapa kau malah ngobrol di sini bersamaku seolah kau tidak ingin pulang.."
"Kenapa?"
"Apa istrimu terlalu sibuk bekerja sehingga kau merasa sendirian di rumah?"
Balas Airin dengan membalikkan pertanyaan yang di tujukan padanya sebelumnya.
"Halo nona....."
"Kau harus tahu jika istriku begitu mencintaiku.Sesibuk apa pun dia bekerja dia selalu menyempatkan diri untuk pulang lebih awal sebelum aku dan menanti kepulanganku."
Jelas Reihan sama seperti Airin yang berusaha menceritakan bahwa mereka adalah keluarga yang bahagia dan harmonis dengan pasangan mereka satu sama lain.Padahal apa yang mereka katakan adalah kebalikan dari apa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangga mereka.
"Ow....benarkah..?"
"Sungguh pasangan yang sangat ideal...."
Sanjung Airin yang sekedar menghargai cerita Reihan sambil berjalan menuju pintu keluar.
"Hei...bagaimana jika menunggu jadwal kereta berikutnya kita minum kopi,ada cafe dengan kopi yang nikmat di sekitar sini..?"
Ajak Reihan.
"Sekarang?"
Tanya Airin mengernyitkan dahinya.
"Tidak,Tahun depan saja..."
Jawab Reihan kesal.
"Kenapa marah...?"
"Aku hanya bertanya saja,karena merasa heran."
Kata Airin tertawa mulai merasa aneh dengan tingkah Reihan yang tidak sesuai dengan ceritanya.
"He..heran...?"
"Kenapa heran...?"
Tanya Reihan.
"Ya...heran saja,bukan kah keretamu akan berangkat dan seharusnya kau harus segera pulang karena ada istri mu yang berusaha pulang lebih awal untuk menunggu kepulanganmu....?"
Jelas Airin dengan senyuman penuh makna,seolah meledek Reihan.
Tiba tiba langkah Reihan terhenti yang tadinya berjalan berdampingan bersama Airin, merasa terjebak dengan cerita yang dia karang.Sementara Airin terus berjalan dan tersenyum sambil menggeleng2kan kepalanya merasa aneh dengan tingkah Reihan.
"Iya..."
"Tapi itu ..itu..."
Dengan gugup Reihan coba menjelaskan.
"Apa..?"
"Sudah pergilah Reihan,istrimu sedang menantimu di rumah..."
Kata Airin dengan tersenyum dari jarak yang sedikit agak jauh di tempat dia berdiri dia berbalik ke arah Reihan yang sedang terdiam berdiri menatap ke arah lain di belakang Airin yang sedang tertawa meledeknya.
"Ya...ku benar."
"Tapi sebaiknya kau juga tidak usah terburu buru pulang begitu juga dengan aku..."
Ujar Reihan kembali berjalan menuju Airin.
"Kenapa?"
Tanya Airin tetap tertawa,karena merasa Reihan pasti sedang coba mencari sebuah alasan agar tetap bisa mengobrol bersamanya.
"Karena orang yang kau bilang sudah menunggumu di rumah ada di suatu tempat bersama wanita lain..."
Jelas Reihan sambil menunjuk ke arah tempat Reihan menatap hingga terdiam.Airin pun berbalik dan melihat ke arah tangan Reihan menunjuk.Dari jarak yang cukup jauh mereka melihat Danira sedang memberikan bunga pada Yoga dan mereka saling berpelukan lengkap dengan ciuman di pipi kanan dan kiri masing masing.Dan mereka terlihat begitu akrab.
Reihan dan Airin terdiam dan saling menatap.Seolah malu pada diri sendiri karena pasangan yang mereka ceritakan sedang menunggu mereka di rumah,malah membuktikan sendiri tentang kebohongan mereka.
Isi kepala mereka berdua pun di penuhi dengan berbagai macam pertanyaan dan dugaan perselingkuhan antara Danira dan Yoga.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments