Pagi menjelang di saat sarapan tiba semua orang mencari keberadaan Angga.
"Radit, mana Angga?" tanya Mamah Ani.
"Sepertinya ia masih ada di kamarnya, mah. Sebentar ya mah biar aku panggil dulu untuk segera turun sarapan."
Radit segera melangkah menuju ke kamar, Angga. Pada saat Radit akan mengetuk pintu kamar Angga, pintunya terdorong tak sengaja oleh Radit.
"Tumben nih bocah tidur nggak kunci pintu kamarnya."
Radit segera masuk ke dalam kamar Angga dan mencari keberadaannya akan tetapi tidak ada sama sekali.
"Astaga, kemana anak nakal ini? masa iya pagi sekali sudah pergi? ataukah semalam ia pergi dan tak pulang?" batin Radit bahkan ia mengulang pencariannya di dalam kamar Anggap tetapi tetap tidak menemukan kebenaran, Angga.
Radit segera turun ke lantai bawah dan mengatakan kepada semua yang ada di meja makan jika Angga tidak ada di dalam kamarnya.
"Mah-pah, Angga tidak ada di dalam kamarnya," ucap Radit.
"Tumben sepagi ini sudah bangun, lantas ke mana perginya Angga?" tanya Papah Rasyid memicingkan alisnya.
"Entahlah, pah. Aku sendiri juga tidak tahu." Radit mengangkat kedua bahunya.
"Apa kamu sudah menelpon ponselnya?" tanya Mamah Ani.
"Belum sih, pah. Tadi aku dua kali mencarinya di dalam kamar tetapi tidak ada, terus aku langsung turun ke sini tidak terpikirkan untuk menelpon Angga," ucap Radit.
"Ya sudah sekarang telepon coba, kamu tanyakan di mana ia berada saat ini," perintah Papah Rasyid.
Saat itu juga Radit menelpon nomor ponsel Angga tetapi sama sekali tidak bisa dihubungi. Hingga pada akhirnya, mereka pun memutuskan untuk sarapan tanpa ada kehadiran, Angga.
Beberapa jam kemudian selagi semuanya bersantai, datanglah aparat kepolisian yang mengatakan telah terjadi kecelakaan tunggal pada Angga di hutan.
Hal ini membuat keluarga Angga heran dan curiga, karena yang mereka tahu jika saat ini Anga sama sekali tidak sedang ada masalah dengan anggota keluarganya.
'Selamat lagi menjelang siang, Tuan Rasyid. Saya hanya ingin menginformasikan bahwa kamu menemukan mobil salah satu dari anak anda masuk ke dalam jurang."
Aparat kepolisian tersebut menunjukkan pada Papah Rasyid tentang mobil tersebut dan juga foto Angga yang tergeletak sudah tak bernyawa.
"Pak, ini tidak mungkin? bagaimana bisa mobil anak saya tiba-tiba ada di dalam jurang?" tanya Papah Rasyid heran.
"Untuk bisa menguak kasus anak anda, izinkan kami menyelidiki lebih lanjut," ucap salah satu aparat kepolisian.
ia memerintah kepada anak buahnya untuk memeriksa semua ruangan yang ada di rumah tersebut dan yang paling utama adala kamar Angga.
Dan pada saat salah satu aparat kepolisian mengecek rekaman video CCTV. Ia pun menemukan salah satu bukti.
"Tuan Rasyid, siapkah wanita yang tengah malam datang ke kamar anak anda?" tanya salah satu aparat kepolisian seraya menunjukkan foto Sasa.
"Itu kan Sasa, mantan pacar Angga, pak," jawab Papah Rasyid.
"Sepertinya kasus anak anda ini ada hubungannya dengan gadis yang bernama Sasa tersebut."
"Dimanakah alamat rumah gadis ini?" tanya salah satu aparat kepolisian.
"Saat ini dia sedang ada di luar negeri, pak. Bagaimana mungkin tahu-tahu ia sudah ada di sini?" ucap Papah Rasyid heran.
Saat itu juga Sasa di hubungi oleh keluarga Angga untuk segera datang kerumah. Tetapi mereka sama sekali tidak mengatakan kejujuran tentang apa yang telah menimpa Angga.
Untuk sementara pemeriksaan terhadap kasus Angga di hentikan terlebih dahulu hingga Sasa sampai di Indonesia.
Pagi menjelang, Sasa telah sampai di kediaman keluarga besar Papah Rasyid. Ia pun langsung menanyakan untuk apa dirinya di minta datang ke rumah tersebut.
"Om Rasyid, sepertinya ada sesuatu yang sangat penting yang membuat saya disuruh datang kemari sebenarnya ada apa ya?" tanya Sasa penasaran.
"Nanti juga kamu akan tahu, sekarang sebaiknya kamu ikut om."
Sasa pun menuruti kemauan Papah Rasyid ia mengikuti ke mana Papah Rasyid dan Radit pergi.
Pada saat berada tepat di pelataran kantor polisi, Sasa memicingkan alisnya karena ia heran kenapa dirinya diminta ikut ke kantor polisi. Tetapi ia tak bertanya sedikitpun pada Papah Rasyid maupun pada Radit.
Setelah sampai di dalam kantor polisi, Sasa pun langsung diperiksa oleh aparat kepolisian yang menangani kasus kematian Angga.
Sasa terperangah pada saat dirinya diberitahu tentang kematian Angga. Lebih terkejut lagi pada saat ia melihat rekaman video CCTV di mana ada seseorang yang menyerupai dirinya menyambangi kamar Angga pada saat terakhir Angga masih hidup.
"Om-Kak Radit, bagaimana ada seseorang yang mirip sekali denganku?" Sasa masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya dari rekaman video CCTV tersebut.
"Kenapa kamu berpura-pura seperti itu Sasa, bukankah itu kamu?" ucap papah Rasyid tak percaya dengan apa yang barusan dikatakan oleh Sasa.
"Sumpah om, saya sama sekali tidak datang ke rumah Om. Saya ada di LA bahkan pada saat malam itu saya sedang bersama orang tua saya dan seluruh kerabat merayakan anyversary orang tua saya. Jika kalian tak percaya, hubungi saja orang tua saya dan seluruh kerabat saya," ucap Sasa.
"Begini saja, Tuan Rasyid. Untuk sementara Nona Sasa kami berikan tahan untuk sementara waktu sebagai tersangka kasus pembunuhan almarhum Angga."
"Kami juga sedang melakukan otopsi terhadap jenazah korban kecelakaan tunggal tersebut sesuai dengan izin anda, Tuan Rasyid. Tetapi hasilnya belum keluar. Jadi untuk saat ini kita juga tidak bisa menuduh sepenuhnya Nona Sasa sebagai pelaku, untuk sementara ia saat ini menjadi tersangka utama."
Hingga akhirnya Sasa di nyatakan sebagai tersangka utama dan ia untuk sementara di tahan. Sampai hasil otopsi keluar.
Bahkan pihak keluarga almarhum Angga meminta pada saksi dari pihak Sasa untuk segera datang ke Indonesia.
Esok harinya hasil otopsi telah keluar dan juga mobil Almarhum Angga juga telah di periksa dan tidak ada kerusakan pada mobil tersebut.
'Berdasarkan dari hasil otopsi terhadap jazad almarhum Angga. Tidak ada tindak kekerasan sama sekali. Hanya saja di dalam tubuhnya kami temukan racun seperti racun binatang."
"Dan kami menyimpulkan jika apa yang menimpa pada almarhum Angga murni karena sengatan binatang yang mematikan yakni bisa ular. Karena hasil otopsi juga menemukan ada luka di kening korban seperti luka patokan ular."
Dan pada saat itu pula Sasa di nyatakan bebas oleh aparat kepolisian. Akan tetapi keluarga besar Papah Rasyid merasa ada yang janggal dengan kematian Angga.
"Bagaimana bisa Angga meninggal karena di dalam tubuhnya tersebar racun? lantas bagaimana di rekaman video CCTV ada sosok yang mirip Sasa mengajak Angga pergi?" ucap Papah Rasyid.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
PinkyOwl
Sasa jadi tersangka
2023-01-14
0