Bab 4 Malam Pertama

Miko Kara Santana tersentak kaget oleh tepukan pelan dilengannya. Ia pun berbalik dan mendapati adiknya ada di sana dengan senyumnya yang selalu tampak manis itu.

"Kak Miko belum tidur?"

"Ah iya, aku sedang mencari Mbak Sherin. Tidak biasanya ia terlalu lama dibawah seperti ini." jawab Miko balas tersenyum.

"Dan kamu? kok belum tidur juga, dan malah berkeliaran di sini." Miyu tersenyum kemudian mengangkat botol air minumnya yang kosong.

"Aku ingin ke dapur Kak. Takutnya tengah malam kehausan, hehehe." jawab Miyu tertawa cengengesan.

"Ah iya pengantin baru biasanya tuh haus malam-malam. Sana cepetan jangan sampai suamimu mencarimu kalau terlalu lama di luar." Miyu hanya tersenyum karena ia tahu Arya sendiri sedang tidak berada di kamarnya saat ini. Dan alasannya mencari air minum hanyalah pura-pura semata.

"Oke kak. Kalau aku ketemu Mbak Sherin di dapur pasti aku kasih tahu kalau kak Miko udah rindu, hihihi." ujar Miyu dengan tawa lucunya. Miko sampai ikut tertawa dibuatnya.

Pria itu memang rindu pada istrinya. Rindu untuk pertama kalinya yang ia rasakan setelah lebih sebulan pernikahan mereka.

Miko pun meninggalkan ruangan itu dan mencoba mencari sosok istrinya yang entah ada dimana.

Sementara itu di dalam kamar yang ditempati dua orang mantan kekasih itu. Sherina akhirnya berhasil melepaskan dirinya dari kungkungan Arya sang adik ipar.

Ia segera keluar dari kamar itu dengan dada berdebar kencang. Perasaannya campur aduk dan tak ia kenali.

Sedangkan Arya tersenyum miring. Ia sekarang yakin kalau ia bisa meraih Sherina kembali ke dalam pelukannya dan pastinya akan menjadi miliknya.

Ia yakin sekali kalau Sherina Majid belum berhasil disentuh oleh suaminya mengingat bagaimana gugupnya perempuan cantik itu ketika ia berusaha menyentuhnya. Tampak sekali kalau ia masih sangat polos dan murni.

"Akan aku dapatkan kembali milikku Miko Kara Santana!" geramnya dengan wajah mengeras. Ia pun keluar dari kamar itu setelah tidak mendengar apa-apa lagi di luar sana.

"Mas Arya?" ia tersentak kaget karena suara Miyu tiba-tiba menahan langkahnya yang baru saja menutup pelan pintu kamar kosong di rumah itu.

"Miyu? kamu di sini?" tanyanya berusaha menghalau rasa kagetnya.

"Dan kamu juga disini?" mereka berdua saling menatap dengan pikiran masing-masing.

"Ayo kita tidur. Aku sudah sangat mengantuk." ucap Arya sembari melangkah terlebih dahulu di depan istrinya. Miyu hanya mengikut dengan bahu terangkat.

Gadis itu tidak tahu apa urusannya suaminya berada di dalam kamar kosong itu padahal ini adalah hari pertamanya tinggal di rumah ini.

Sesampainya di dalam kamar yang masih menampakkan suasana kamar pengantin itu, Arya langsung naik ke ranjang dan memeluk bantal gulingnya tanpa berbasa-basi sedikitpun pada istrinya.

Miyu Kara Santana hanya menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Ia tak menyangka kalau pernikahan kilat ini akan seperti ini kejadiannya.

Suaminya masih sangat aneh dan asing baginya. Sosok yang ia kenal karena sebuah kebetulan semata dan berakhir pada sebuah pernikahan kilat yang ia sendiri tidak tahu apa latar belakangnya.

Gadis itu pun membuka hijabnya kemudian menyisir rambutnya yang panjang sebahu. Ia menatap dirinya di dalam cermin dan mulai berpikir macam-macam.

Apakah aku tidak menarik?

Sampai suamiku sendiri tidak pernah memandangku sedikitpun. ujarnya membatin seraya menyentuh wajahnya yang tampak putih dan mulus.

Ia pun melirik ke arah tempat tidur di mana suaminya sedang tertidur dengan pulas di sana. Dengkuran halusnya sampai kedengaran di dalam kamar pengantin yang sepi itu.

Aku tidak tahu untuk apa ia menikahiku tetapi aku hanya berharap pernikahan ini baik-baik saja. harapnya dalam hati.

Gadis cantik itu pun perlahan naik ke tempat tidur. Ia membaringkan dirinya di samping suaminya dengan perasaan campur aduk.

Untuk pertama kalinya ia tidur dengan seorang laki-laki dan itu adalah suaminya.

Tetapi rasanya tidak ada bedanya saat ia masih sendiri maupun sudah menikah. Laki-laki di sampingnya itu hampir tak bergerak samasekali dan fungsinya tak lebih hanya sebagai bantal guling saja.

Miyu menarik nafas panjang kemudian membaca doa sebelum tidur. Ia berharap saat bangun tidur nanti semuanya akan lebih baik.

Berbeda halnya dengan pasangan suami istri lainnya di dalam rumah itu.

Miko menatap istrinya yang baru masuk ke kamar itu dengan tatapan penuh kerinduan. Baru kali ini ia menyesali sikap cueknya pada perempuan cantik yang sudah ia nikahi itu.

Perjodohan yang ternyata sudah diatur oleh kedua orangtua mereka berdua membuatnya harus menikahi Sherina Majid padahal ia sudah mempunyai seorang kekasih.

Ia ingin menolak tetapi saat itu orangtua Sherina sedang kritis di Rumah Sakit dan memintanya untuk menikahi putrinya agar mereka berdua merasa tenang.

Dan selama lebih dari sebulan ini mereka berdua berlakon sebagai suami istri yang bahagia di depan orang tua tetapi tidak jika berada di dalam kamar.

Ia sangat cuek pada istrinya itu meskipun Sherina selalu menunjukkan perilaku yang sangat baik padanya.

Entah kenapa saat melihat istrinya itu sangat cantik pada pesta pernikahan adiknya, ia baru menyadari kalau sudah melakukan sebuah kesalahan besar karena telah menyia-nyiakan perempuan cantik itu.

"Aku mencarimu tadi Sherin. Kamu dari mana saja?" tanyanya saat istrinya itu sudah mengganti pakaiannya dengan sebuah pakaian tidur yang amat terbuka menurutnya.

Sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh istrinya selama ini. Dan ternyata itu sangat cantik dan membuatnya menelan salivanya kasar.

Sherina tersenyum kemudian menyisir rambutnya dengan jari-jarinya. Ia balas menatap suaminya itu dengan tatapan menggoda.

Ia ingin membuktikan kata-kata Arya tadi. Apakah suaminya bisa membahagiakannya atau tidak.

"Aku ada dibawah Mas. Seperti biasa. Mengecek keadaan pekerjaan Asisten Rumah Tangga sebelum tidur." jawabnya seraya mendekati posisi suaminya yang sedang duduk di atas ranjang.

"Kamu gak capek ya, setiap malam melakukan pekerjaan itu sendiri padahal kan ada ART di rumah ini?" tanya Miko dengan tatapan lurus ke arah mata bening sang istri.

"Capek sih Mas, tapi aku kan tidak suka kalau aku tidur tanpa mengecek semuanya." jawab Sherina seraya berpura-pura meregangkan otot-ototnya supaya nampak benar-benar lelah dan capek.

"Sini deh kamu duduk di sini biar aku pijitin. Tangan aku bisa lho membuat tubuhmu kembali segar." Miko menarik tangan istrinya dan mendudukkannya di sampingnya.

Sherina Majid tersenyum. Ia harap rencananya untuk mendapatkan kebahagiaan bersama dengan suaminya akan terjadi malam ini. Karena ia takut akan tergoda dengan rayuan dari adik iparnya. Ia ingin merasakan malam pertama yang diberkahi dengan suaminya sendiri.

🍀

*Bersambung.

Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?

Nikmati alurnya dan happy reading 😍

Terpopuler

Comments

Normah Basir

Normah Basir

Serina kamu hrs mempertahankan rumah tanggamu

2024-09-29

0

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂

Yang Polossss....
hihihi
bergetar dak dik duk

2022-12-29

2

penggemar novel onlen

penggemar novel onlen

Sherina istri yang baik. Yang kacau itu si Bimo lele

2022-12-02

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Pernikahan Dadakan
3 Bab 3 Keinginan Arya
4 Bab 4 Malam Pertama
5 Bab 5 Sarapan Bersama
6 Bab 6 Dendam Arya
7 Bab 7 Kesedihan Miyu
8 Bab 8 Hadiah Kejutan
9 Bab 9 Malam Kelam
10 Bab 10 Rasa Baru
11 Bab 11 Kecurigaan MM
12 Bab 12 Kesalahpahaman Miyu
13 Bab 13 Keresahan Sherina
14 Bab 14 Bertemu Kemal
15 Bab 15 Ceraikan Aku
16 Bab 16 Keluar Rumah
17 Bab 17 Rahasia Kara Santana
18 Bab 18 Mencuri Pandang
19 Bab 19 Memohon Maaf
20 Bab 20 Debaran Aneh
21 Bab 21 Perasaan Khawatir
22 Bab 22 Kemarahan Miko
23 Bab 23 Dendam Dan Cinta
24 Bab 24 Kekhawatiran Arya
25 Bab 25 Berdamai Demi Miyu
26 Bab 26 Sup Buntut
27 Bab 27 Digigit Nyamuk
28 Bab 28 Tutup Pintunya
29 Bab 29 Tidak Bisa Tidur
30 Bab 30 Hanya Miyu
31 Bab 31 Pagi Berkualitas
32 Bab 32 Ngidam Aneh
33 Bab 33 Fortune Lee
34 Bab 34 Niat Jahat
35 Bab 35 Telepon Tersambung
36 Bab 36 Tami Mengaum
37 Bab 37 Dendam Fortune
38 Bab 38 Mimpi Tami
39 Bab 39 Pernikahan Dusta
40 Bab 40 Pecah Ketuban
41 Bab 41 Pertanyaan Miyu
42 Bab 42 Kekecewaan Miyu
43 Bab 43 Tipuan Kara Santana
44 Bab 44 Rahasia Terbongkar
45 Bab 45 Permintaan Maaf
46 Bab 46 Menemukan Miyu
47 Bab 47 Dokter Raihan
48 Bab 48 Puasa Ala Miko
49 Bab 49 Hukuman Miyu
50 Bab 50 Sebuah Penggerebekan
51 Bab 51 Penolakan Tami
52 Bab 52 Lamaran Terakhir
53 Bab 53 Sah Dan Halal
54 Bab 54 Diam Adalah Emas
55 Bab 55 Harapan Kara Santana
56 Bab 56 Lampu Hijau
57 Bab 57 Subuh Kesiangan
58 Bab 58 Kemal Cemburu
59 Bab 59 Suntikan Mematikan
60 Bab 60 Rumah Mahar
61 Bab 61 Sebuah Rasa
62 Bab 62 Happy Ending
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Pernikahan Dadakan
3
Bab 3 Keinginan Arya
4
Bab 4 Malam Pertama
5
Bab 5 Sarapan Bersama
6
Bab 6 Dendam Arya
7
Bab 7 Kesedihan Miyu
8
Bab 8 Hadiah Kejutan
9
Bab 9 Malam Kelam
10
Bab 10 Rasa Baru
11
Bab 11 Kecurigaan MM
12
Bab 12 Kesalahpahaman Miyu
13
Bab 13 Keresahan Sherina
14
Bab 14 Bertemu Kemal
15
Bab 15 Ceraikan Aku
16
Bab 16 Keluar Rumah
17
Bab 17 Rahasia Kara Santana
18
Bab 18 Mencuri Pandang
19
Bab 19 Memohon Maaf
20
Bab 20 Debaran Aneh
21
Bab 21 Perasaan Khawatir
22
Bab 22 Kemarahan Miko
23
Bab 23 Dendam Dan Cinta
24
Bab 24 Kekhawatiran Arya
25
Bab 25 Berdamai Demi Miyu
26
Bab 26 Sup Buntut
27
Bab 27 Digigit Nyamuk
28
Bab 28 Tutup Pintunya
29
Bab 29 Tidak Bisa Tidur
30
Bab 30 Hanya Miyu
31
Bab 31 Pagi Berkualitas
32
Bab 32 Ngidam Aneh
33
Bab 33 Fortune Lee
34
Bab 34 Niat Jahat
35
Bab 35 Telepon Tersambung
36
Bab 36 Tami Mengaum
37
Bab 37 Dendam Fortune
38
Bab 38 Mimpi Tami
39
Bab 39 Pernikahan Dusta
40
Bab 40 Pecah Ketuban
41
Bab 41 Pertanyaan Miyu
42
Bab 42 Kekecewaan Miyu
43
Bab 43 Tipuan Kara Santana
44
Bab 44 Rahasia Terbongkar
45
Bab 45 Permintaan Maaf
46
Bab 46 Menemukan Miyu
47
Bab 47 Dokter Raihan
48
Bab 48 Puasa Ala Miko
49
Bab 49 Hukuman Miyu
50
Bab 50 Sebuah Penggerebekan
51
Bab 51 Penolakan Tami
52
Bab 52 Lamaran Terakhir
53
Bab 53 Sah Dan Halal
54
Bab 54 Diam Adalah Emas
55
Bab 55 Harapan Kara Santana
56
Bab 56 Lampu Hijau
57
Bab 57 Subuh Kesiangan
58
Bab 58 Kemal Cemburu
59
Bab 59 Suntikan Mematikan
60
Bab 60 Rumah Mahar
61
Bab 61 Sebuah Rasa
62
Bab 62 Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!