Hai, othor ingatkan kembali nih bagi yang baru bergabung untuk tap favorit sebelum dibaca. Trus like dan komentar ya gaess. Itung-itung menyenangkan hati othor lah.
🍀
Pagi-pagi sekali Miyu sudah berada di dapur. Sesungguhnya ia tidak pernah melakukan hal ini dalam hidupnya tetapi karena ia sudah bersuami ia jadi ingin melakukan hal baru yang pastinya untuk menyenangkan semua orang.
"Nona Miyu kenapa ada disini sih?" tanya Mak Siti Asisten Rumah Tangga yang sudah bekerja belasan tahun di rumah itu.
"Mau belajar masak Mak. Kan aku sudah menikah." jawab Miyu dengan senyum ceria diwajahnya. Ia mulai ikut mencuci bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh Asisten Rumah Tangga itu di wastafel.
"Ya ampun Non. Kan ada Mak Siti di sini jadi gak usah repot-repot. Lagipula ini Non Miyu baru saja menikah. Apa tidak capek dan malah langsung ke dapur?" Miyu tersenyum kemudian menjawab,
"Kenapa harus capek kan cuma tidur aja. hehehe." jawab gadis cantik itu terkekeh. Mak Siti tersenyum dengan hati menduga-duga kalau Nona mudanya ini pasti belum melakukan ritual pengantin baru.
"Nah, katakan Mak. Apalagi yang harus aku bantu. Habis dicuci harus dipotong-potong lagi 'kan?" tanya Miyu dengan tangan sudah menyiapkan talenan dan juga pisau.
"Iya Non. Dipotongnya model dadu aja seperti ini." Mak Siti berucap seraya memberikan contoh cara memotong kentang dan wortel itu.
"Aku itu pengen seperti Mbak Sherin Mak." ujar Miyu seraya memotong sayuran itu seperti contoh yang diberikan oleh Asisten Rumah Tangganya.
"Selalu pintar di dapur dan juga di semua urusan rumah. Kan semua orang jadi suka." lanjutnya dengan wajah serius melakukan tugasnya.
"Iya Non. Bu Sherin memang hebat sih. Sudah cantik dan baik hati lagi. Semoga saja mereka cepat mendapatkan momongan ya Non." Miyu tersenyum. Ia juga sudah lama ingin mendengar kabar kalau kakak iparnya itu hamil.
"Iya Mak, udah pengen nimang ponakan nih, hehehe." timpal Miyu terkekeh.
"Eh, bisa-bisa Non Miyu yang akan mendapatkan bayi terlebih dahulu." canda Mak Siti seraya menatap wajah Miyu yang tiba-tiba berubah warna.
Bagaimana mau punya bayi Mak, aku dilirik oleh suamiku saja tidak pernah.
"Eh Mak. Tumben Mbak Sherina kok belum turun ya?" tanya Miyu seraya memandang ke arah pintu masuk dapur kalau-kalau orang yang sedang mereka bicarakan sudah muncul di depan dapur seperti biasanya.
"Mungkin lagi capek kali Non. Maklum pesta kemarin kan cukup mendadak dan kurang persiapan gitu." jawab Mak Siti tanpa menghentikan aktivitasnya.
"Eh maaf lho Non. Jangan tersinggung. Tapi suaminya Non Miyu ganteng banget lho kayak artis di Televisi itu. Miyu tersenyum dan mengakui dalam hati kalau suaminya memang sangat tampan tapi sayangnya aneh.
"Kenal dimana sih kok tiba-tiba nikah gitu sampai bapak jadi ikut kaget lho." Mak Siti yang memang sudah sangat akrab dengan semua penghuni rumah itu memandang Miyu dengan tatapan tanya.
Miyu sekali lagi tersenyum kemudian menjawab, " Aku tidak tahu Mak. Tapi ya itulah jodoh. Gak tahu kapan datangnya dan dengan siapa. Eh tapi Mak doakan Miyu ya, semoga keluarga kami bahagia."
"Aaamiin ya Allah. Non Miyu cantik dan baik hati. Pasti den Arya sangat mencintai Non."
Deg
Miyu merasakan dadanya berdebar. Ia tidak tahu harus mengatakan apa jika itu menyangkut kata Cinta. Karena kenal pun mereka sepertinya tidak. Dan hanya karena sebuah kejadian yang cukup sederhana ia lagi terjebak dalam pernikahan dadakan ini.
"Udah Non. Masakan biar Mak yang urus. Sekarang masuk ke kamar sana. Siapa tahu den Arya mencari istrinya yang cantik ini." senyum Mak Siti dengan maksud menggodanya.
"Ah iya Mak, aku ke kamar dulu ya." ujar gadis cantik itu kemudian segera berlalu ke kamarnya. Mak Siti hanya tersenyum dan berharap keluarga Kara Santana bahagia selalu.
"Mas Arya udah mau ke kantor?" tanya Miyu saat melihat suaminya sudah tampil rapih dengan pakaian kerjanya. Pria itu hanya melirik sedikit ke arah istrinya kemudian keluar dari kamar. Ia mengabaikan Miyu yang mengikuti langkahnya.
"Mas sarapan dulu ya, ada ayah dan keluarga yang lainnya di sana. Kami biasa berkumpul di meja makan sebelum melakukan aktivitas di luar rumah."
Arya menghentikan langkahnya kemudian menjawab, "Baiklah. Aku akan sarapan bersama dengan kalian."
"Terimakasih banyak Mas." ujar Miyu tersenyum.
"Kenapa harus berterimakasih. Cuma sarapan 'kan? lagipula aku ingin bertemu dengan seseorang disana."
Miyu menarik nafas panjang. Ia bersyukur karena suaminya mau mendengarkannya. Setidaknya Ayahnya pasti tidak akan menduga macam-macam jika ia tidak hadir pada hari pertama di keluarganya ini.
"Bagaimana kabar pengantin baru?" tanya Kara Santana berbasa-basi ketika anak dan menantunya duduk di meja makan bersamanya pagi itu.
"Baik." jawab Arya singkat. Kara Santana menatap wajah putrinya yang sedang tersenyum lebar padanya.
Pria paruh baya itu ingin menanyakan sesuatu tapi ia mengurungkannya karena Miko sudah muncul di tempat itu dengan wajah yang nampak berseri-seri bahagia.
"Sherina mana? kok tidak ikut sarapan dengan kita Mik?" Kara Santana memandang wajah putranya untuk menanyakan kabar menantu kesayangannya.
"Lagi capek katanya Ayah. Kita makan aja ya, aku ada urusan penting di Kantor pagi ini." jawab Miko seraya menyapa Arya Bimo Lee dengan anggukan.
Arya ikut tersenyum tipis dengan mata memandang ke arah tangga berharap Sherina turun dari sana dan bisa membuatnya bersemangat untuk kerja hari ini.
Tetapi sosok cantik itu ternyata tidak muncul sampai semua orang selesai sarapan. Dengan wajah tak bersemangat ia pergi meninggalkan rumah itu tanpa sedikitpun memandang Miyu Kara Santana.
Gadis itu hanya bisa tersenyum tipis dengan hati yang sangat kecewa. Ia berusaha menghibur dirinya sendiri bahwa mungkin saja suaminya sedang ada masalah di tempat kerjanya hingga ia bersikap begitu dingin padanya.
Miko meraih adiknya ke dalam pelukannya dan mencium pipinya seperti biasa.
"Aku berangkat ya, jangan lupa tersenyum." ujar pria tampan itu dengan senyum cerahnya. Hatinya benar-benar sangat bahagia saat ini. Ia baru menyadari kalau Sherina Majid adalah perempuan yang sangat cantik.
Kegiatan menyenangkan yang mereka lakukan sejak semalam sampai pagi ini membuatnya merasa dunia ini adalah milik mereka berdua.
Hatinya sangat berbunga-bunga dan berharap pekerjaannya cepat selesai dan pulang untuk bertemu kembali dengan isterinya.
Sedangkan Miyu kembali ke kamarnya untuk bersiap ke Kampus. Hari ini tidak ada yang istimewa dalam hidupnya.
Semuanya seperti biasa dan bahkan lebih mengenaskan.
🍀
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Sukmawati,s.pd Sukmawati,s.pd
eh.. pengantin tua yang Malam pertama
2024-09-14
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
Cinta itu penuh dengan misteri
2022-12-29
2
Susilawati Rela
poor Miyu....semangat sista....💪💪💪
2022-12-05
3