Setelah selesai mandi Lisa pun bergegas memakai pakaian nya dan turun ke lantai bawah dengan sedikit berlari menuruni tangga.
Lisa pun dengan cepat menuju ruang makan, benar saja makan malam untuk nya sudah di siapkan oleh BI Inem.
Sebenarnya Lisa masih sangat kenyang, tapi dia tidak bisa tidak makan karena di ruang makan itu terdapat cctv yang terhubung ke ponsel papa nya,dan jika Lisa tidak makan maka bi Inem lah yang akan kena marah oleh Abian papa nya Lisa.
Lisa pun langsung duduk di meja makan itu, mengambil makanan dan juga lauk serta sayur ke dalam piring nya dan mulai makan.
Namun ia makan hanya sedikit karena perutnya yang begitu kekenyangan tidak lagi bisa di paksa.
"Huh, akhirnya aku selesai makan juga."Ucap Lisa berdiri dari duduknya dan kemudian berjalan menuju dapur vila itu.
"Bi,apa kita sudah bisa mulai sekarang?"Tanya Lisa kepada bi Inem yang sedang mencuci tangan.
"Non Lisa sudah makan?"Tanya bi Inem memastikan jika Lisa benar-benar makan.
"Iya bi sudah,ayo bi cepat lah,kita harus membuat kue coklat itu sekarang,jika tidak akan keburu papa pulang dari kantor."Ucap Lisa khawatir.
"Ya ampun non Lisa, ya udah kalau begitu sekarang kita mulai bikin kue nya ya."Ucap bi Inem yang kemudian mengeluarkan bahan-bahan yang tersedia di dalam kulkas di dapur tersebut.
Lisa pun dengan semangat membantu bi Inem.
Ronde pembuatan pertama pun berlangsung.
"Yah,bi gosong."Ucap Lisa sambil menatap sedih kue tersebut.
"Non,kan bibi sudah bilang,api nya jangan terlalu gede,makanya kue ini jadi gosong."Ucap bi Inem sambil tersenyum kecil.
"Yahh,kan aku baru pertama kali bikin kue bi,aku gak tau."Ucap Lisa lagi-lagi mengaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Yasudah, sekarang non Lisa saja yang mengaduk bahan nya,biar kan bibi yang memangang kue nya."Usul bi Inem.
"Nah, begitu seperti nya lebih baik bi."Ucap Lisa akhirnya lega.
Lisa lun kembali membuka adonan kue ke dua, dan kali ini bi Inem lah yang bertugas untuk memang kue-kue coklat kecil itu.
Dua jam pun berlalu, terlihat bi Inem dan juga Lisa yang sedang berhati-hati mengeluarkan kue dari pemanggangan.
"Ya Tuhan, semoga kali ini kue nya jadi."Ucap Lisa sambil memejamkan mata nya.
"Syukur lah,non, lihat lah,kue nya sempurna."Ucap bi Inem tersenyum bahagia melihat kue-kue yabg matang sempurna itu.
Lisa membuka mata nya dan menatap kue tersebut, alangkah bahagianya Lisa melihat kue itu matang dengan sempurna dan warna coklat itu benar-benar imut serta bau kue nya yang sangat wangi.
"Wahh,bi,ini sempurna,kue nya cantik sekali, bau nya juga sangat enak."Ucap Lisa sambil mencium bau kue tersebut.
"Yasudah, sekarang non susun,kue nya di dalam boks kecil ini, hati-hati itu masih panas, dan bibi akan membersihkan dapur."Ucap bi Inem bahagia melihat Lisa senang dengan hasil kue yang di mereka bikin.
"Baik bi,siap laksanakan."Ucap Lisa penuh semangat.
Lisa lun mengambil books kecil tersebut dan menyusun rapi kue itu ke dalam boks makanan itu.
Setelah selesai menyusun kue tersebut Lisa pun ijin ke kamar nya kepada bi Inem untuk segera tidur sebelum sang papa pulang.
"Bi setelah bersih-bersih, jangan lupa istirahat ya,aku istirahat duluan."Ucap Lisa kepada bi Inem.
"Siap non."Ucap bi Inem kepada Lisa.
Lisa pun melangkah kan kaki nya berjalan menuju kamar nya.
Saat tiba di kamar, Lisa lun menaruh books makanan tersebut ke dalam tas nya beserta buku-buku untuk sekolah besok.
Setelah selesai beres-beres,Lisa pun merebahkan dirinya ke atas ranjang dan dengan cepat ia terlelap karena rasa capek yang menyerang tubuhnya.
Keesokan harinya.
Tirng...tring...tring. "Alaram yang berada di atas nakas di samping tempat tidur Lisa berbunyi dengan keras sehingga membuat membuka mata nya.
"Huaaam, udah pagi saja ya?"Ucap Lisa melinat alaram itu dan mematikan nya.
Lisa pun dengan semangat yang sangat full bergegas turun dari ranjang nya dan berjalan ke kamar mandi sambil membawa handuk.
"Hari ini harus datang lebih pagi."Batin nya berbunga-bunga memikirkan kue itu.
Setelah tiga puluh menit kemudian Lisa pun menuruni tangga dengan sedikit cepat.
"Lisa, ayo sarapan dulu."Ucap sang papa sambil membenarkan kancing kemeja nya.
"Gak usah pa, aku sudah terlambat."Ucap Lisa berjalan cepat menuju pintu keluar villa.
"Lisa, tung ... "Ucap papa Abian terhenti karena Lisa sudah tidak terlihat lagi di pandangan nya.
Sementara itu di luar Lisa berjalan cepat menuju gerbang vila.
"Non Lisa,jalan kaki lagi?"Tanya sopir pribadi papa Abian.
"Iya pak."Jawab Lisa singkat namun dengan senyum imut nya.
"Tapi sepeda nya sudah selesai di perbaiki."Ucap sopir pribadi tersebut.
"Apa? Sepeda ku sudah di perbaiki?"Ucap Lisa menatap girang sopir papa nya.
Ya, Lisa memiliki sebuah sepeda, saat ulang tahun nya yang ke tujuh belas,papa nya menawarkan dua yunit mobil untuk kendaraan nya ke sekolah,tapi sayang nya Lisa menolak dan meminta di belikan sepeda saja, dengan alasan lebih enak menghirup udara segar.
Namun beberapa hari lalu sepeda nya di rusak oleh beberapa anak siswa nakal di sekolah nya sehingga ban nya pecah dan Lisa lun meminta bantuan sopir pribadi papa nya untuk membawa ke bengkel agar di perbaiki.
Ternyata sepeda nya sudah selesai di perbaiki.
Dan seperti nya hari ini dia bisa ke sekolah mengunakan sepeda.
"Ya non, sepeda nya ada di situ."Ucap pak sopir menujuk tempat dia meletakkan sepeda nya.
"Wahh, terimakasih banyak ya pak,yes, akhirnya gue bisa ke sekolah pake sepeda lagi,gak repot dong jalan kaki."Ucap Lisa bergegas menghampiri sepeda nya dan menuntun nya keluar dari gerbang vila.
Hari itu Lisa pun kembali ke sekolah seperti biasanya menggunakan sepeda.
"Wahh, benar-benar sangat indah suasana pagi di sini."Gumam Lisa sambil mengayuh pelan sepeda nya.
Tidak butuh waktu lama akhirnya Lisa pun tiba di sekolah dengan tepat waktu.
"lihat itu, si culun mulai sekolah pake sepeda lagi,asik nih kayaknya kita hancurin lagi ban sepeda nya."Bisik beberapa anak perempuan yang tidak menyukai Lisa.
Tampa mereka sadari di belakang mereka ada Rian yang sedang mendengarkan ucapan mereka barusan,dan itu membuat Rian jengkel.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments