Earlene harus tahu siapa yang telah menggunakan namanya di dunia manusia, pada dasarnya dia sama sekali tidak terlibat konflik antara Prancis dan Britania.
Ketika memikirkannya mereka telah sampai di sebuah kota besar dimana keseluruhan tembok yang mengelilinginya dapat terlihat jelas dari atas bukit.
"Kota Andreas," begitulah orang menamainya.
Earlene menghilangkan serigala panggilannya dengan perkataan "Terima kasih" sebelum berjalan bersama Asmiranda menuju salah satu penjaga berseragam yang membawa tombak di tangannya.
"Apa keperluan kalian datang kemari?"
"Aku ingin mendaftarkan diri di Akademi Riestal."
"Bukannya kamu terlalu muda, tapi biarlah mereka pasti akan memintamu pulang, setelah mengisi formulir ini kalian berdua bisa masuk."
"Tentu."
Keduanya masuk ke dalam kota setelah mengisinya dengan serius, pemandangan kota yang berhiaskan lantai marmer tampak memanjakan mata, dari kejauhan semua orang bisa melihat sebuah menara jam yang ditempatkan di tengah-tengah kota dan saat pukul 12 tepat jam tersebut akan membunyikan lonceng yang membuat semua orang tahu akan tengah siang dan tengah malam.
Mereka bilang bel tengah malah adalah bel untuk semua orang tidur, dengan kata lain aktivitas di kota ini dimulai siang hari dibandingkan pagi hari.
Budaya tidak hanya berbeda antar negara akan tetapi kota juga, itulah yang dipikirkan Earlene.
"Ojou-sama lihat itu, apa itu?"
"Itu permen kapas."
"Kalau di sana?"
"Mereka menyebutnya Hamburger, pizza dan juga Parfait."
"Dunia manusia benar-benar sangat beragam."
"Uang kita tidak cukup membeli itu semua jadi bersabarlah sampai kita memiliki uang yang banyak."
"Sungguh disayangkan."
"Kamu benar-benar menginginkannya."
Keduanya bertanya arah jalan hingga akhirnya tiba di sebuah bangunan di belakang menara jam tersebut, itu memiliki luas yang bisa menampung puluhan ribu orang di dalamnya namun berbeda terbalik dengan orang yang menempatinya, seperti itulah gambaran besar tentang akademi Riestal.
Di dalam bangunan itu hanya diisi beberapa ratus siswa saja dengan segala fasilitas yang ditawarkan untuk semua pelajar.
Di depan loket pendaftaran, seorang pria tampak bosan selagi menatap pahit pada sosok Earlene.
Pendaftaran telah dibuka sejak lama dan besok merupakan ujiannya.
"Kau ini masih muda, kita tidak melakukan tes untukmu."
"Apa salahnya gadis 10 tahun masuk akademi?"
"Tetap saja kau terlalu cepat, pergilah dan menyusu pada ibumu."
Earlene hampir meledak-ledak jika bukan karena seorang yang menegur petugas tersebut.
"Nona Elma, gadis ini ingin mendaftar di sini?"
Elma adalah kepala sekolah di akademi Riestal, ia memiliki rambut coklat dengan bilasan warna merah, mengenakan gaun hitam yang dipadukan dengan rok putih serta sepatu berhak.
Mata coklatnya menerawang ke arah Earlene hingga dia sengaja menyembunyikan dadanya.
"Aku tidak akan menyerahkan kesucianku."
"Ojou-sama sudah bukan perawan."
"Berisik, aku masih perawan."
"Aneh, aku tidak bisa merasakan energi sihir darimu... itu mungkin karena kau sangat kuat atau sangat lemah."
"Kupikir alasan pertama yang benar."
"Benarkah, daftarkan dia sebagai siswa... lagipula jika dia tidak memenuhi kriteria kita bisa memulangkannya dengan mudah," berkata itu Elma berbalik dan meninggalkan nereka begitu saja.
"Semoga hari Anda menyenangkan."
Petugas menarik nafas lega setelah kepergiannya.
Aura Elma sangat penuh intimidasi bahkan bagi pekerjanya sendiri hal itu tidak berubah.
"Karena perintah kepala sekolah, aku akan mendaftarkanmu... ini nomor pesertamu."
"Nomorku 1000 lebih."
"Mau bagaimana lagi akademi ini sangat populer tapi sayangnya hanya 100 orang saja yang bisa dibiarkan masuk, berjuanglah meskipun aku yakin kau akan kalah."
"Aku peserta yang tidak diharapkan."
"Bagaimana dengan tante yang di belakangmu?"
"Hah? Tante?"
Earlene jelas menepuk pantat montok Asmiranda agar dia bisa tenang.
"Dia hanya pelayanku, dia tidak akan mendaftar."
"Kami tidak melarang keberadaan pelayan atau pengawal, lagipula dia sudah terlalu tua."
"Akan kubunuh orang ini."
"Kalau begitu kami pergi."
Earlene buru-buru membawanya.
Asmiranda terlihat seperti wanita berusia di pertengahan 20-an, namun sesungguhnya umurnya jauh lebih tua dari itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments