Miao'er agak gugup dan takut memperlihatkan sisi buruknya di depan Yan Xu, bagaimanapun Yan Xu adalah seorang lelaki tampan dengan aura keabadian jadi wajar saja gadis manapun tidak ingin terlihat jelek di mata pria seperti itu.
Setelah mendapatkan anggukan dan senyum hangat Yan Xu, semangat Miao'er jadi bertambah dan rasa gundahnya menghilang begitu saja seolah-olah itu tidak pernah ada.
Saat mutiara esensi sudah mencapai inti dantiannya dan memulai proses kondensasi pada seluruh pembuluh darah gadis itu.
Gelombang panas mengalir dari inti dantian ke seluruh tubuh, menjalar bagai kobaran api ditiup angin kencang.
"Hngh!" Miao'er mengernyitkan keningnya, namun dia segera menstabilkan napasnya dan kembali ke keadaan sebelumnya.
Gelombang panas itu semakin meledak, mencabik-cabik organ dalam Miao'er hingga darah mengalir dari sudut mulutnya.
Melihat ini, Yan Xu mendekati Miao'er untuk mengecek kondisinya.
"Apakah ini wajar?" dia mencoba bertanya dengan sistem.
Namun tidak ada jawaban dari sistem, seperti sebelumnya.
Meskipun memiliki ingatan ratusan juta tahun, tetap saja Yan Xu asli bukanlah seorang kultivator jadi dia masih awam tentang jalan kultivasi.
"Uh ...." Miao'er kembali mengerang pelan.
Yan Xu merasa ada yang salah, tapi dia tidak tahu dimana letak kesalahannya. Dia hanya bisa diam memperhatikan dengan seksama perubahan terhadap bagian luar Miao'er, jika ada yang salah, ia akan segera memukul gadis itu hingga pingsan.
Sementara Yan Xu mengawasi dengan cermat, Miao'er masih fokus dalam melawan rasa sakit di seluruh tubuhnya.
Perasaan panas itu perlahan berganti menjadi dingin, kali ini wajah merah Miao'er menjadi pucat pasi namun pernapasannya masih stabil walau terkadang melambat.
Kali ini tulangnya terasa ditusuk es yang sangat dingin.
Darah kembali menetes dari sudut mulutnya, jari-jari kecil ramping itu terus gemetar, bahkan napasnya mulai tidak stabil.
Yan Xu memelototi perubahan mendadak Miao'er, tapi dia masih tidak bergerak karena firasatnya mengatakan bahwa ada perubahan besar yang akan datang pada gadis itu.
Sinar hijau muda mulai menyelimuti tubuh Miao'er, cahaya yang awalnya redup sedikit demi sedikit mulai bertambah cerah.
Satu napas ...
Bam!
Gelombang kejut keluar dengan Miao'er sebagai pusatnya.
Yan Xu merasakan bahwa gadis itu sudah memasuki ranah penempaan tubuh tahap awal.
Tak berhenti di situ, aura Miao'er semakin kuat dan gelombang kejut terus keluar dari tubuhnya.
Bam!
Dua kali ....
Bam!
Tiga kali!
Yan Xu terdorong beberapa puluh langkah meninggalkan parit dalam di depannya hingga dia memuntahkan seteguk darah segar. Dia segera membersihkan mulutnya, agar tidak dilihat oleh Miao'er. Tentu saja dia merasa malu karena terluka akibat gelombang kejut kultivator yang baru saja mengaktifkan jalur kultivasinya.
Setelah itu gelombang kejutnya sudah berhenti, auranya melemah dan kondisi tubuh Miao'er mulai stabil dan lebih kuat.
Miao'er menghembuskan napas lalu berkata, "A-aku memasuki ... ranah penempaan tubuh tahap ketiga ...." Miao'er tercengang tidak percaya.
Yan Xu yang terdorong gelombang kejut kuat sebanyak tiga kali menstabilkan pijakannya dan menghampiri Miao'er memberi gadis itu selamat. "Selamat," dengan senyum hangatnya.
Miao'er mengangguk senang dan berkata, "Terimakasih atas bantuanmu, Saudara Yan!" Miao'er memeluk Yan Xu karena terlalu senang, dia lupa dengan perbedaan antara pria dan wanita maupun bagaimana bersikap terhadap Yan Xu. Siapapun saat merasa sangat senang, sudah jelas melupakan hal-hal rasional, namun Yan Xu tidak menunjukkan tanda-tanda tidak senang.
Baru saja sadar dari rasa senangnya, Miao'er segera mendorong Yan Xu dengan wajahnya merona merah, "Ma-maafkan kekasaranku, Saudara Yan!" Wajah kecil itu sudah semerah tomat.
'Duh, apa sih yang aku lakukan!' teriak Miao'er dalam hati.
Yan Xu hanya tersenyum karena menurutnya wajar saja seorang anak-anak senang dengan keberhasilan pertamanya. "Sekarang, lebih baik kamu menstabilkan kondisi tubuhmu."
"Baik!" Miao'er segera duduk bersilang lagi dan mulai bermeditasi.
Saat Miao'er bermeditasi, Yan Xu berjalan menjauh dari gadis itu.
'Bakatnya terlalu menantang surga. Jika ini adalah sebuah cerita novel, aku yakin dia akan menjadi seorang tokoh wanita utama. Yah, karena dia sudah bisa menjaga diri, lebih baik kami berpisah sekarang.' begitulah yang ada di pikiran Yan Xu saat berjalan menjauh dari Miao'er, orang pertama yang baik dengannya saat pertama kali pindah ke dunia ini.
Apakah mereka akan bertemu lagi atau tidak, biarlah takdir yang menentukan.
...
Beberapa jam telah berlalu, matahari sudah ingin jatuh ke barat menandakan waktu sore hari.
Tidak jauh dari tempatnya berada, Yan Xu mendengarkan sebuah teriakan.
"Itu dia!"
Dia segera menoleh ke sumber suara itu dan menemukan Zhuo Hu bersama kedua temannya. Di depan mereka ada seorang pria tua namun dari penampilannya, pria tua itu sepertinya adalah seorang ahli.
Yan Xu mengernyitkan dahinya namun ekspresinya segera berubah menjadi ramah dan bersahabat, seakan dia sudah terbiasa dengan kecepatan merubah ekspresi juga suasana hati.
Keempat orang itu menghampiri Yan Xu, mereka menaiki sebuah kereta terbang yang cukup memuat enam orang, dengan warna merah bercorak hitam melambangkan bahwa itu adalah lambang kereta milik Pulau Mosheng!
Dari kereta terbang, suara pria tua yang cukup dalam dengan tekanan ganas terdengar.
"Apakah kamu yang merampok mutiara esensi ular giok dari tuan mudaku?"
"Bukan aku," jawab Yan Xu acuh tak acuh.
Mendengar jawaban Yan Xu, Wei Si mendengus sambil menunjuk ke arah Yan Xu dan berkata, "Pembohong! Jelas sekali itu adalah kamu!"
"Ahahaha ..." Yan Xu menangkupkan kedua tangannya dan berkata, "Saudaraku, kamu salah orang. Tidak mungkin aku melakukan hal yang tidak beradab seperti itu," berbeda dengan saat merampas esensi, cara bicara Yan Xu sangat berubah banyak lebih ramah dengan senyum menyegarkan, seolah-olah dia mengatakan bahwa ia tidak tahu apa-apa.
Pria tua itu memelototi Yan Xu. Ledakan gelombang energi kuat mengalir dengan cepat ke arah Yan Xu, orang tua itu sedang mencoba untuk mengukur basis kultivasinya.
Buk!
Gedebuk!
Yan Xu menerimanya tanpa perlawanan seperti orang biasa. Cahaya merah dengan pola hitam menabrak tubuhnya, dia terpental beberapa meter hingga memuntahkan seteguk darah segar.
"Ugh ...." Yan Xu mengerang kesakitan layaknya orang biasa yang hampir mati karena terkena serangan energi seorang kultivator.
Pria tua itu mengernyitkan keningnya melihat reaksi dari Yan Xu, dia menatap tajam ke arah tiga orang yang datang bersamanya.
"Te-tetua Hua, jelas sekali dia hanya berakting!" ucap Zhuo Hu gugup.
"Benar, jelas sekali dia tidak selemah itu!" keduanya juga ikut menimpali.
Orang tua yang bersama trio itu, Tetua Hua, menghela napas.
"Sesuai dengan aturan pulau, aku akan menghukum kalian nanti," setelah mengatakan itu, Tetua Hua maju beberapa langkah.
Trio yang ada di belakangnya segera menjawab, "Kami akan menerima segala hukuman sesuai aturan pulau!" ucap mereka serempak.
Mendengar itu, Tetua Hua mengangguk tanpa memperhatikan wajah ketiga orang itu. Sekarang yang tersisa baginya adalah pria yang entah apakah dia hanya berpura-pura kesakitan atau dia memang lemah tergeletak di tanah. Dia tidak dapat merasakan fluktuasi energi maupun basis kultivasi pria itu, padahal dia sudah bersemangat untuk bertempur dengan sesama ahli yang sudah berada di ranah kondensasi qi.
Menatap Yan Xu yang masih mengerang kesakitan tergeletak di tanah, Tetua Hua berkata, "Biarkan aku melihat seberapa kuat orang yang berani merampok milik Tuan Muda."
Dia menggunakan energi qi dan terbang melayang di udara.
Tanpa mempedulikan itu, Yan Xu masih mengerang kesakitan.
'Apapun itu, ini benar-benar sangat menyakitkan! Aku tidak berbohong!' batin Yan Xu. Nyatanya dia memang kesakitan, dia juga tidak dapat berbuat apa-apa walaupun ingin melawan. Saat melihat serangan lawan sudah jelas setidaknya dia berada di ranah kondensasi qi, perbedaan ranah membuat persentase bertahan hidup Yan Xu hampir mendekati nol besar, kecuali ada seseorang yang lebih kuat menyelamatkannya.
Yan Xu segera memikirkan segala macam cara dan dia mengingat fungsi dari sistem sampah itu. 'Aiya! Benar juga, aku bisa mengatakan kalimat kode parasit!'
Dari apa yang dilihat Yan Xu, temperamen Tetua Hua ini cukup berapi namun dia tidak akan ceroboh saat sumbunya belum terbakar habis, walaupun itu pendek. Dia tahu bahwa kemungkinan besar dia akan mati, tapi lebih baik menyebarkan parasit ke lawan daripada tidak sama sekali!
Yan Xu perlahan bangkit, matanya menatap tajam ke arah Tetua Hua.
"Hoo ..." Tetua Hua masih tenang namun matanya jelas mengejek Yan Xu.
Yan Xu terkekeh geli sambil berkata, "Tetua Hua, benar?"
"Ya, ada kalimat terakhir sebelum kematianmu?"
Yan Xu menarik napas dalam-dalam lalu berteriak, "KEPARAT! AKU INI LELUHURMU, BERANINYA KAU KURANG AJAR KEPADAKU!" dengan suara yang sangat keras.
Kening Tetua Hua berkedut dia segera menyerang Yan Xu dengan segel telapak tangan menggunakan kekuatan penuhnya sambil berteriak, "KURANG AJAR!!!"
"Ding! Berhasil menggunakan kalimat kode parasit kepada target! (+0,001%/3 hari)"
Yan Xu masih tersenyum licik sambil menutup matanya, dengan ini dia sudah tidak peduli walaupun akan mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
will
mantap
2023-01-07
3