Mata ketiga penonton fokus kepada Yan Xu. Rekan Zhuo Hu yang melihat gerakan itu masih siaga, kalau-kalau ada sesuatu yang terjadi kepada tuan muda mereka. Namun mereka juga berharap agar orang sombong itu mendapatkan pukulan berat atas sikapnya.
Kecepatan pergerakan Zhuo Hu saat mendatangi Yan Xu sangat cukup membuat seseorang di puncak penempaan tubuh tahap akhir kewalahan.
"Saudara Yan ..." Miao'er tampak khawatir. Sementara itu, dua orang lainnya tidak segugup dia, sebaliknya mereka menyaksikan dengan penuh minat dan harap.
"Hajar dia, Tuan Muda!" ucap Sa Dansheng.
Wei Si masih diam karena berpikir mungkin pria di depan mereka memiliki semacam trik tersembunyi. Seharusnya Sa Dansheng mengujinya lagi, bukan hanya dia.
Sa Dansheng tidak kesulitan mengerti diamnya Wei Si. Dia bisa tahu itu dari ekspresinya yang tidak disembunyikan.
Tetapi ....
Yan Xu tetap tenang walaupun tinju Zhuo Hu sudah di depannya.
Sementara itu, Yan Xu sendiri walaupun terlihat tenang dia masih merasakan gugup di dalam. Dia menggunakan semua kekuatan dan keberuntungannya yang buruk agar segera bergerak ke samping beberapa langkah lagi, tapi dia tidak meletakkan kakinya seperti pertarungan sebelumnya. Dia tahu kalau kakinya yang masih lemah akan merasakan patah tulang jika memaksa untuk merobohkan batu kokoh, jadi dia mengikuti gerakan salah satu kaki Zhuo Hu lalu menendangnya lebih ke atas, membuat Zhuo Hu tersandung lebih menyedihkan karena dia menggunakan kekuatan penuh fisiknya.
Gedebuk!
Wei Si dan Sa Dansheng menyaksikan itu dengan mata lebar, wajah mereka terlihat cemas. Bahkan jika tuan muda mereka tidak terluka, akan sedikit sulit untuk menjaga martabatnya jika orang lain melihat situasi ini. Ini tidak bisa ditoleransi lagi oleh mereka, apapun itu martabat Pulau Mosheng juga dipertaruhkan di hadapan orang asing!
"Aku akan membantumu, Tuan Muda!" Wei Si refleks berteriak saat dia bertukar pandang dengan Sa Dansheng, alis mereka berkerut. Jika ada orang lain mengetahui ini, bisa saja kepala mereka sudah hilang esok harinya.
Swoosh!
Wei Si dan Sa Dansheng melesat ke Yan Xu. Wei Si menyerang di sebelah kanan dan Sa Dansheng di sebelah kiri, mereka menutup peluang Yan Xu agar tidak dapat bergerak ke samping.
"Oh?" Yan Xu sedikit mengernyit. 'Orang-orang ini terlalu gigih. Padahal aku sudah meminta secara baik-baik, tubuhku juga sudah mulai kesakitan karena terlalu memaksa bergerak banyak ....'
"Saudara Yan, mundur!" teriak Miao'er tidak tahan.
Mengikuti ucapan Miao'er, Yan Xu segera melangkah mundur sementara duo itu sudah melepaskan pukulan mereka.
Bruk!
Bruk!
Keduanya saling meninju wajah mereka satu sama lain hingga terjatuh ke tanah.
Yan Xu mengedipkan matanya. Heran dengan kejenakaan orang-orang ini, padahal dia tidak menyerang, mereka malah menyerang sesama sendiri. Namun, dengan begini Yan Xu mendapatkan pemahaman bahwa gerakan mereka seperti banteng dan sulit untuk dibatalkan.
Keheningan menyelimuti sekitar mereka. Yan Xu melihat ketiga orang itu dan mendesah dalam hatinya.
Ketiga orang itu menyakiti diri sendiri, jadi dia tidak merasa bersalah sama sekali dan sudah bagus ia masih belum memiliki teknik apapun untuk perlawanan balik. Jika tidak, sudah dari tadi Yan Xu akan menjatuhkan ketiga orang itu tanpa perlu buang-buang waktu melihat kejenakaan mereka.
"Ini ...."
"Bagaimana bisa ...."
"Orang ini sungguh kuat? ...."
Hasil itu memberikan pukulan berat kepada Zhuo Hu, Wei Si dan Sa Dansheng yang tidak dapat mendaratkan satu pukulan pada lawan mereka.
Yan Xu berjalan mundur dengan santai untuk menjaga jarak dan berkata, "Apa kalian ingin melanjutkan?"
"Dasar tidak tahu malu! Kamu menyerang kami saat kelelahan!"
"Dunia kultivasi tidak mengenal aturan maupun keadilan," balas Yan Xu datar sambil teringat kenangan ratusan juta tahunnya yang mengerikan.
"Kamu ...." Zhuo Hu menggeram.
"Puih! Tetap saja caramu sangat pengecut!" dengus Sa Dansheng.
" .... " Kali ini Wei Si yang terdiam, dia sudah menderita lebih banyak kerugian hingga sekarang. Hak bicaranya hampir tidak ada sebagai yang paling dipecundangi lawan.
Yan Xu masih memperhatikan ekspresi mereka yang jelas ada ketakutan dan kebencian. Mereka keras kepala dan sangat membuang banyak waktu. Saat ini jelas kepercayaan diri mereka sudah cukup jatuh hampir ke titik terbawah, menurut Yan Xu dia hanya perlu mendorong sedikit lagi agar mereka mau memberikan esensi ular giok.
Yan Xu kembali menadahkan tangannya ke arah Zhuo Hu, "Berikan esensi itu, aku sangat membutuhkannya saat ini," suaranya dalam juga datar, memberikan serangan mental bagi pendengarnya yang sudah hancur.
Zhuo Hu mengernyit dan bicara dengan suara dalam, "Apa kamu tidak takut menyinggung Pulau Mosheng-ku?"
"Apa kamu juga tidak takut menyinggung sekte yang ada di belakangku?" tanya Yan Xu balik.
" .... "
Yan Xu memiliki pemahaman pada permainan psikologis ini, apalagi kalau menyangkut saling mengancam.
Saat diancam dengan kekuatan yang ada di belakang lawan, berikan ancaman balik dengan topik yang sama dan cara yang lebih meyakinkan daripada pihak lain.
"Jadi, apa kamu ingin memberikannya atau tidak?" tanya Yan Xu lagi, kali ini dia yakin bahwa lawannya sudah tidak ragu menyerah.
Zhuo Hu mengeluarkan esensi dari kantung penyimpanan dimensinya.
Dia mendecakkan lidahnya sambil melempar esensi itu ke arah Yan Xu, "Ambil ini."
Yan Xu menangkap esensi binatang buas itu dan menangkupkan kedua tangannya.
"Terimakasih atas kerjasamanya, aku akan mengingat perbuatan dermawan kalian hari ini. Aku masih ada urusan lain, jadi selamat tinggal!" Yan Xu segera berlari ke arah Miao'er lalu menggendongnya dan lari secepat mungkin.
Ketiga orang itu tercengang dengan sikap aneh Yan Xu.
"Ini ... apa benar orang aneh seperti itu bisa mengalahkan kita bertiga? Seharusnya tidak mungkin kan kalau dia cuma di ranah penempaan tubuh?" ucap Zhuo Hu heran, masih melihat arah larinya Yan Xu.
"Tuan Muda benar, seharusnya kultivator di ranah penempaan tubuh tidak mudah memberikan refleks seperti itu, itu seperti ..."
Sebelum Wei Si selesai, Sa Dansheng memotong, "Ranah Kondensasi Qi?"
Gluk!
Ketiganya meneguk ludah mereka yang terasa pahit, tidak tahu ingin tertawa atau menangis dengan nasib sial hari ini.
Tidak hanya kehilangan dua orang penjaga, esensi yang mereka perjuangkan juga sudah diambil oleh seorang ahli yang bisa menggunakan energi qi!
Zhuo Hu menghela napas berat dan berkata, "Sudahlah, yang penting kita masih hidup," dia segera bangkit sambil memegangi bagian tubuhnya yang sakit dan segera berjalan kembali ke arah Pulau Mosheng.
Duo yang lain mengikutinya dari belakang.
....
Sudah setengah jam Yan Xu dan Miao'er berlari menjauhi trio itu.
Yan Xu menurunkan Miao'er perlahan dan segera terbaring kelelahan, dia tidak membuang waktu bergegas mengatur pernapasannya.
Miao'er yang melihat ini memiliki ekspresi cukup kasihan.
"Saudara Yan ...."
"Hm?"
"Apakah baik-baik saja untukmu bermusuhan dengan mereka hanya karena esensi binatang buas itu?" tanya Miao'er khawatir.
Yan Xu tersenyum lembut, dia meregangkan otot tubuhnya sambil berkata, "Tidak apa, lagipula mereka bukanlah tirani lokal. Aku juga tidak memberikan mereka informasi apapun tentang diriku, jadi mereka akan kesulitan untuk membalas dendam dalam jangka pendek ini." Yan Xu menjelaskan dengan suaranya yang ramah dan lembut, membuat Miao'er lebih tenang dari sebelumnya.
Faktanya, dunia Xuanyuan memiliki aturan ketat di setiap wilayah masing-masing. Selama dia mendapat ingatan dari Yan Xu yang asli, ia bisa memahami kalau berbagai daerah itu otonomi dan tidak dapat diganggu gugat kecuali jika berhubungan dengan urusan keluarga kekaisaran. Seberapapun kuatnya mereka di wilayah masing-masing, tetap saja mereka tidak dapat berbuat sembarangan di luar wilayah kekuasaannya.
Yan Xu adalah seorang transmigrator dari bumi, dia juga memahami aturan otonomi maupun pemerintahan yang ada. Bedanya, di dunia Xuanyuan aturan tersebut lebih ekstrim, seperti pelanggarnya akan dieksekusi secara umum di depan banyak orang.
Wajah polos Miao'er menunjukkan kekaguman dan matanya cokelatnya berwarna terang. "Saudara Yan bukan cuma kuat, tapi juga cerdas!"
Mengabaikan pujian Miao'er, Yan Xu mengeluarkan mutiara esensi ular giok lalu menyerahkannya. "Ambil ini, cepat aktifkan jalur kultivasimu."
"Di sini?" Miao'er tercengang.
Yan Xu hanya mengangguk dan memberikan ruang.
Di bawah pohon besar, Miao'er duduk menyilangkan kedua kakinya yang putih.
Untuk mengaktifkan jalur kultivasi, seorang kultivator pemula membutuhkan esensi binatang buas sebagai kunci untuk membuka pintu ke ranah penempaan tubuh, ketenangan pikiran dan keteguhan hati.
Menurut Yan Xu, Miao'er sudah memiliki ketiganya, sisanya tergantung keberuntungan juga bakat alami gadis itu.
Sebelum mutiara esensi ular giok memasuki mulutnya, Miao'er sempat ragu dan melirik Yan Xu. Dia merasa canggung karena mungkin saja akan terlihat menyedihkan saat mutiara esensi itu beresonansi dengan tubuhnya dan mengeluarkan suara aneh.
Menyadari lirikan ragu-ragu Miao'er, Yan Xu mengangguk dengan senyum hangat meyakinkan gadis itu.
Miao'er mengangguk tanda mengerti, dia memantapkan keberaniannya lalu meneguk mutiara esensi ular giok di mulut kecilnya.
Gluk!
'Semoga saja aktivasi jalur kultivasi ini tidak menyakitkan dan aku tidak mengeluarkan suara aneh di depan Saudara Yan!' batin gadis polos itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
will
ok udh phm aku jalan ceritanya
2023-01-07
3
will
hahaha
2023-01-07
3