Dara sampai di depan Davin yang berdiri dengan melipat kedua tangan di depan dada. Laki-laki itu terlihat kesal karena merasa jenuh menunggu gadis pujaannya.
Gadis pujaan yang sudah menjadi milik orang.
"Kenapa kau lama sekali?" Davin mengamati penampilan Dara yang begitu cantik. Sungguh berbanding terbalik dengan orang yang sedang patah hati.
Biasanya, orang yang sedang patah hati akan terlihat berantakan. Mata sembab dan memprihatinkan. Akan tetapi, sepertinya hal itu tidak berlaku pada Dara.
Perempuan itu terlihat sangat cantik meskipun tampak sembab di kedua matanya. Namun, Dara pandai menutupinya dengan makeup, hingga wajahnya terlihat segar dan terlihat lebih cantik karena Davin yakin, wanita itu jarang memakai makeup berlebihan jika bukan dalam acara-acara tertentu.
Dara mempunyai wajah cantik dari lahir. Jadi, tidak heran jika semua kaum Adam banyak yang terpesona saat melihatnya. Kecantikan Dara adalah salah satu alasan Raditya menyuruh wanita itu berhenti kerja.
Meskipun pria itu mengatakan tidak pernah mencintai Dara, tetapi, Raditya tidak memungkiri kalau dia tidak suka saat beberapa pria di kantornya memandang sang istri dengan penuh damba.
"Maaf!" Hanya kata itu yang keluar dari mulut Dara. Perempuan itu bahkan tidak berani menatap Davin. Ada rasa malu yang tiba-tiba menelusup dalam hati.
Dulu, dia mati-matian menolak pria itu demi Raditya. Dara bahkan membandingkan Davin dengan Raditya. Mengatakan kalau calon suaminya jauh lebih baik dari Davin. Namun, kenyataannya justru sebaliknya.
Bahkan yang lebih parah, justru Davin sendirilah yang lebih dulu mengetahui keburukan lelaki yang dulu pernah dibanggakannya di depan pria itu.
Mendengar ucapan Dara, Davin rasanya ingin memarahi perempuan itu. Namun, melihat wajah Dara yang tertunduk di depannya, Davin merasa tidak tega.
"Hari ini kamu boleh menangisi lelaki brengsek itu. Tapi setelah hari ini, aku melarangmu untuk menangisinya." Davin merengkuh tubuh itu ke dalam pelukannya.
Tanpa disuruh, Dara menumpahkan semua tangisnya di sana. Namun, dengan cepat perempuan itu menyadari kesalahannya. Biar bagaimanapun, dirinya adalah seorang istri. Terlepas dengan apa yang sedang terjadi dalam rumah tangganya sekarang, Dara tetaplah seorang perempuan beristri. Tidak sepantasnya ia berpelukan dengan seorang pria yang bukan suaminya apalagi dengan posisi berada di jalanan seperti sekarang ini.
Meskipun lokasi mereka berdua jauh dari rumah Dara, tetapi, tidak menutup kemungkinan jika akan ada orang yang mengenalnya. Secara, mereka tinggal di dalam komplek perumahan yang cukup ramah lingkungan. Di komplek itu, hampir semua tetangga saling mengenal.
"Aku tidak selemah itu." Dara mendorong tubuh Davin dengan pelan. Perempuan itu mengurai pelukan mereka.
"Aku tahu kamu tak selemah itu, Ra. Aku harap, setelah kamu mengetahui kebusukan suamimu, kamu bisa cepat mengambil keputusan. Bajingan itu tidak pantas berada di sisimu!" Davin berucap dengan penuh penegasan.
Tangannya terkepal menahan kemarahan yang tersimpan dari beberapa hari lalu. Semenjak dirinya mengetahui perselingkuhan Raditya. Laki-laki yang telah memperistri wanita pujaannya.
Seandainya dulu Dara tidak mencintai pria brengsek itu, Dara pasti tidak akan merasakan patah hati seperti ini. Davin sangat tahu bagaimana rasa sakitnya, karena dulu, dirinya pun pernah merasakan sakit yang sama saat Dara lebih memilih Raditya dibandingkan dirinya.
Davin dan Dara masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil, mereka berdua saling terdiam.
"Dari pantauan orang kepercayaanku, suamimu tercinta dan selingkuhannya itu kini sudah sampai di hotel milikku."
Mendengar kalimat yang keluar dari mulut Davin, Dara langsung menoleh ke arah pria yang sedang serius mengemudi itu.
Kedua tangannya terkepal, seiring rasa sakit yang menjalar ke relung hatinya.
"Apa kamu yakin?"
"Kau pikir aku berbohong?" Davin melirik wanita di sampingnya.
"Tidak." Dara menjawab tanpa menoleh ke arah Davin.
"Lalu?"
"Kamu pastikan kalau kita akan sampai di sana tepat waktu. Jangan sampai kita terlambat. Aku ingin lihat, bagaimana cara bajingan itu membela diri saat aku memergoki perselingkuhannya." Bibir Dara bergetar. Sebulir tetes bening mengalir di pipinya seiring rasa sakit yang menikam jantungnya.
Mobil mewah yang ditumpangi oleh Davin dan Dara sampai di depan hotel. Davin menyerahkan kunci mobil pada salah satu pegawainya.
Kedua orang itu kemudian bergegas masuk ke dalam hotel bintang lima yang ternyata adalah milik Davin. Entah keberuntungan macam apa, dari sekian banyak hotel di kota itu, kenapa pasangan selingkuh itu justru memilih hotel yang ternyata adalah milik Davin?
Dara tampak tidak sabar. Begitupun dengan Davin yang sudah menahan amarah semenjak kemarin. Orang suruhan Davin membimbing langkah bosnya menuju kamar yang disewa oleh Raditya.
Davin meraih tangan Dara yang bergetar. Laki-laki itu meyakinkan Dara.
"Kamu bukan perempuan lemah, Dara. Kamu juga bukan perempuan yang pantas diperlakukan tidak adil. Mereka berdua, harus membayar kesalahan mereka, bahkan dengan bunganya!" Davin mengepalkan tinjunya.
"Sudah saatnya beraksi, Bos." Orang kepercayaan Davin memperlihatkan ponselnya. Ponsel yang terhubung dengan CCTV di dalam kamar hotel itu. Di sana, terlihat Raditya dan perempuan itu sedang bercumbu.
Ya! Davin telah mengatur semua rencana saat Raditya ternyata datang ke hotel miliknya bersama perempuan itu. Dengan cepat orang-orangnya bekerja dan membawa Raditya ke dalam kamar yang sudah ia pasang kamera tersembunyi.
Davin menatap dengan jijik pemandangan di dalam kamar hotel itu. Netranya melirik ke arah Dara yang terlihat pias dengan tangan gemetar.
Pintu yang terkunci dari dalam bisa dibuka dengan mudah. Suara-suara laknat kedua orang itu pun terdengar dengan jelas. Tubuh Dara bergetar. Namun, perempuan itu tetap melangkah masuk ke dalam.
"Jadi ini, yang kamu bilang pulang telat karena lembur?"
BERSAMBUNG ....
Kira-kira, apa yang akan Dara lakukan pada pasangan tidak tahu diri itu ya? Penasaran? Cuz, ikuti terus kelanjutannya.
Jangan lupa juga mampir di karya temen Author ya ...
Terjebak dalam hubungan pernikahan yang tidak diinginkan, adalah sebuah malapetaka bagi Liana. Ia yang sudah sangat membenci Andra, harus menghadapi sifat dingin pria itu lagi. Nyatanya, Andra sendiri yang menjebak Liana.
Apa yang akan Liana lakukan, saat mengetahui, jika pernikahan antara dirinya dan Andra adalah rencana suaminya? Akankah Liana dan Andra kembali saling mencintai seperti dulu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
mampus kau Raditya....
2024-02-11
0
Azizah Mehrunnisa
seruuuu
2023-08-02
0
Tri Soen
Suami gak tau diri ... hempaskan aja Dara jangan kasih kendor
2023-04-05
0