Pram mondar-mandir tidak karuan, dia justru memikirkan bagaimana caranya untuk tidur dengan gadis itu, tapi dia segera melupakan rencananya.
Ini bukan sekedar tidur bersama, tapi bagaimana caranya untuk lepas dari segala kesulitan yang menjadi halangan untuknya.
Perusahaan sudah hancur dalam sekejap, dia bisa apa?
Dia hanya mampu melakukan semua ini.
Klek!
Saat otaknya berputar-putar, tiba-tiba saja ada seorang gadis muncul.
Baju yang dia beli begitu cocok di tubuh seorang Anjana.
"Kau sangat cocok dengan baju itu," ujar sang pria.
Pram begitu terpesona.
"Heh, jaga matamu!" pinta sang gadis.
Dia tahu apa yang ada di otak Pram, pria casanova yang selalu memikirkan anu.
Tanpa anu seperti dunia hampa. Anjana harus berhati-hati menghadapi pria macam ini.
"Iya, aku selalu jaga mataku, di bawah sana yang tidak bisa di jaga haha."
Pram memang selalu to the point, memang di sana ada satu hal yang menonjol.
Pria itu tak tahu malu.
"Astaga!"
Anjana menyadari hal ini dan langsung menutup matanya dia ingin segera keluar dari apartemen itu.
Hanya saja tangannya di cekal oleh Pram.
"Kau mau kemana?"
Tatapan mata Pram sangat genit, ini begitu mengesalkan.
Anjana menginjak lagi kaki Pram, kali ini sangat sakit sebab sepatu hak tinggi berada di kaki Pram.
"Awww!" teriak Pram dengan wajah yang pucat, dia tak menyangka mendapatkan serangan bertubi-tubi seperti ini.
Rasanya ingin menarik lengan gadis itu lalu mengeksekusinya.
Namun, ada satu hal yang perlu Pram perhatian.
Media sedang menyoroti dirinya, jika Anjana melapor, dia pasti akan mendapatkan masalah.
Tak hanya dengan pihak berwajib, tapi dengan kedua orang tuanya.
"Rasakan itu! ayo kita pergi! bukannya kau ingin aku bertemu kedua orang tuamu?" tanya Anjana.
Raut begitu gembira karena sudah memberikan pelajaran kepada seorang pria mata keranjang.
"Iya, aku paham. Aku harus ganti baju dulu," ungkap Pram.
Dia berjalan seperti kucing pincang.
Rasanya sangat tidak enak, gadis bernama Anjana tak bisa dianggap remeh, bisa saja gadis itu mengakhiri hidup Pram.
Pram harus berhati-hati setelah ini.
..
Sepuluh menit kemudian ...
Pram sudah siap dengan baju yang rapi.
"Aku sudah siap, kau lama ya nunggu aku?" ujar si casanova tengil dengan gaya sok manis.
Dia senyum dengan gaya genitnya.
"Heh, apa kau ini suka seperti ini ketika menemui seorang gadis? atau saat bertatap muka dengan seorang gadis? kau adalah pawangnya para gadis mengapa bisa melihatku seperti melihat hantu saja!"
"Haha, aku seperti ini karena terpesona, justru menganggap dirimu menakutkan!"
"Kau sangat aneh jadi aku tidak terlalu respect terhadapmu! jika ingin segera menyelesaikan urusan, bawa aku ke rumah kedua orang tuamu dan kita segera menikah. Lalu, kau ingat kita memiliki perjanjian pranikah."
"Wah, setelah mandi ternyata otakmu menjadi cerdas! langsung memahami apa yang ada di dalam otakku, kau memang seperti orang yang tidak pandai tetapi sungguh jenius!"
Sang bos perusahaan, begitu kagum dengan gaya seorang Anjana.
Anjana tidak mau membuang banyak waktu sehingga dia, memilih segera keluar dari apartemen itu.
"Tunggu aku calon istri!"
"Cih, dasar bayi!"
Kadang si gadis merasa muak, gara-gara Pram, dia harus menjalani penderitaan ini, jika Anjana harus tegas dan tidak boleh oleng.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments