Dewanya Apes!

Para wartawan sangat senang dengan berita yang akan mereka tulis sebab semua ini terlihat sangat cetar.

Seorang pebisnis muda yang juga dikenal sebagai orang yang memiliki kebiasaan mengoleksi gadis, akan menikahi Anjana, si gadis penuh sensasional.

Apalagi di suatu tempat mereka terciduk bersama, jadi sangat mudah untuk untuk para wartawan memberitakan hal yang sangat fenomenal ini.

"Kalian tidak perlu terlalu berlama-lama di sini karena aku akan memberikan banyak informasi melalui konferensi pers."

Si pria benar-benar memutuskan segalanya sendirian, dia tersenyum mendapati wajah bingung seorang Anjana.

"Wah, kalau begitu kami permisi dulu! kami sudah mendapatkan berita yang sangat baik juga menguntungkan!"

Pria menyebalkan itu, bisa membongkar wartawan dan meminta semuanya pergi.

Satu satu wartawan pergi dari ada banyak tetapi ada beberapa yang masih saja penasaran dengan kehidupan seorang Pram yang tiba-tiba saja dekat dengan Anjana.

Padahal selama ini sama sekali tidak ada pemberitaan mengenai kedua orang itu.

"Pram, tidak suka mendengar pemberitaan mengenai dirimu dan Anjana, sebab selama ini aku begitu ngefans terhadapmu!"

Benar-benar wartawan tidak ada kerjaan, sebab selama ini tidak ada yang berani mengatakan semua ini padanya.

Satu hal yang harus Pram lakukan adalah segera mengusir wartawan itu.

"Aku tahu jika diriku ini memang sangat tampan dan kaya raya, tapi kau tidak perlu menjadi perhatian, aku sangat suka jika kau pergi dari sini, kau dan kau!"

Pria itu membuat suasana menjadi sangat tidak kondusif sebab ada saja tingkahnya yang menyebalkan ini.

Para wartawan yang tersisa akhirnya segera pergi sebab Pram sudah berjanji akan melakukan konferensi pres besok.

Kini semua wartawan telah pergi, giliran Anjana yang berusaha pergi meskipun ditahan oleh Pram.

"Kau mau kemana?" tanya Pram dengan senyum nakal menyebalkan.

"Aku mau pulang, memangnya apa yang bisa aku lakukan di sini selain diam?"

Anjana berani mengatakan semua ini sebab ada hal yang sangat dia benci yaitu, dekat dengan pria menyebalkan itu.

"Kau harus ikuti apa yang aku katakan, kita sudah menjadi topik pembicaraan di seluruh kota, karir kita pasti akan sangat hancur jadi aku ingin mengantisipasinya dengan menikahi denganmu!"

Sumpah demi apapun jika dia menikah, pastinya ada banyak hal yang harus dijelaskan kepada anggota keluarga.

Apalagi dia pasti mendapatkan julukan yang amat menyeramkan dari para netizen.

Anjana tidak mampu membayangkan penderitaannya ketika menjadi istri seorang Pram, pria dengan sejuta pesona yang memiliki banyak harta.

"Aku? menikah dengan orang sepertimu? aku tidak yakin! aku kemari hanya ingin menukar kado milikku, bagaimana bisa tiba-tiba saja menikah? ini sangat tidak adil Pram!"

Gadis itu merasa tidak memiliki daya untuk melawan perkataan seorang Pram, sebenarnya dia harus berterima kasih kepada Pram, sebab dia pasti akan menjadi terkenal.

Hanya saja, Anjana tidak mau populer dengan cara yang aneh, dia ingin populer dengan apa yang dia inginkan seperti prestasi meskipun masih jauh dari harapan, sebab apa yang dia ucapkan dan tuangkan di media sosial hanya akan menjadi perdebatan saja sebab si Anjana selalu melakukan hal di luar nalar.

"Kau ikuti saja apa yang aku katakan karena selama ini semua keputusanku selalu benar, kau paham?" jelas Pram.

Dia merangkul sang gadis dan memberikan efek tak bagus pada Pram.

Gadis itu menendang miliknya hingga harus merasakan satu hal yang amat menyakitkan dan ngilu.

"Aw apa yang kau lakukan padaku? kau memang sudah tidak waras!"

Sang gadis ingin kabur, tapi bisa di cegah oleh beberapa orang yang sudah siaga menangkapnya, beberapa anak buah yang sudah ia siapkan untuk membungkam mulut Anjana.

Anjana tak berdaya dan kini masuk lagi ke dalam kamar itu, sungguh apes yang tak terkira, datangnya sangat bertubi-tubi tanpa alasan yang jelas.

.

.

.

Ruang tamu ...

Pram meminta tiga anak buahnya untuk pergi, sedangkan si gadis masih memberontak meskipun sangat sulit dengan mulut yang tertutup lakban, ulah dari anak buah Pram.

"Kau ingin bicara?" tanya Pram dengan sikap sok tegas.

"Hmhmh."

Sang gadis tak bisa menjawab sang pria karena tak bisa melepaskan lakban yang ada di mulutnya, tangannya saja terjerat tali.

Tiga anak buah Pram benar-benar menyakiti hati dan tangannya.

"Aku akan melepaskan ikatan dan lakban itu, tapi kau harus berjanji tidak akan banyak bicara. Kau harus datang kepada kedua orang tuaku setelah ini, lalu kita akan pergi ke rumahmu. Kau segera mandi, aku akan meminta anak buah menyiapkan segalanya."

Setelah ikatan lakban dan tali telah terhempas, kini gadis itu mulai banyak bicara.

"Kau terlalu tidak waras tuan tengil, berita sudah tersebar kita akan hancur! acara pernikahan dadakan hanya akan membuat reputasi mu menjadi sangat buruk. Astaga kau sangat tega padaku, bagaiman bisa menutup mulutku dengan lakban! tali ini sangat kuat mengikat tanganku, kau memang tidak punya hati."

Sang pria tak menggubris, dia hanya ingin sang gadis segera mandi.

"Kau ingin mandi sendiri atau aku yang memandikan?"

"Kau sangat tidak sopan!"

"Aku memang pria hidung warna-warni jadi apa yang sudah menjadi tindakanku, semuanya berhubungan dengan hasrat yang bergelora."

Padangan mata itu tiba-tiba menjadi genit, sang gadis merasa risih dan langsung berlari menuju kamar mandi.

"Haha, gadis itu sangat julid, hanya saja begitu penakut."

Gadis mana yang akan tahan dengan sifat pria yang sangat menyebalkan ini.

Bahkan beberapa gadis mau menunggu di depan rumahnya saat sang casanova berada dalam banyak pekerjaan, begitu luar biasanya seorang Pram.

Ketika sang gadis sedang mandi, dia mendapatkan panggilan telepon dari anak buahnya.

"Bos, semua kolega banyak yang mundur, kita tidak bisa melanjutkan bisnis ini! pemberitaan mengenai dirimu sangatlah banyak, pernikahannya ingin kau bicarakan aku rasa tidak akan berhasil!" ucap sang anak buah.

Dia sangat kesulitan untuk membantu bosnya karena beberapa faktor, tidak ada mandat khusus ataupun satu hal yang memintanya bergerak cepat.

Sang anak buah, bertindak sesuai dengan perintah atasan tanpa terkecuali.

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan semua itu sebab aku memiliki satu hal yang akan menggemparkan dunia, kau tidak perlu memikirkan para kolega. Aku pasti akan menjadikan semua orang yang pergi dariku kembali lagi dengan uang yang dilibatkannya."

Sang bos hanya ingin melampiaskan kesenangannya saja, mengenai pertemuan tidak terduga dengan seorang gadis, adalah bagian dari ketidaksengajaan yang akan membuatnya menjadi pebisnis dengan banyak uang.

"Kau sudah mendapatkan pakaian yang aku pesan?" tanya sang pria dengan wajah berbinar.

"Sudah tuan," jawab sang anak buah yang patuh.

"Oke, bawa baju itu ke hotel bintang 5, kau cari aku di pintu nomor 34. Pasti aku berada di sana karena sedang menjaga artis penuh dengan daftar hitam, si julid Anjana."

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!