Mantan kekasihku

Anjana berjalan keluar dari apartemen sang pria tengil dengan syal yang dia ambil dari ruang ganti, tak lupa dia memakai kacamata.

Dia malas jika mendapatkan julukan gadis ganjen lagi, karena kan Anjana sudah tobat dan tidak mau julid lagi.

Ternyata semua komentar julid yang dia sampaikan bisa hilang begitu saja tetapi tidak imbasnya bagi kehidupan.

Seorang Anjana mendapatkan karma atas apa yang diperbuat serta dikatakannya di masa lalu.

"Heh gadis aneh! tunggu aku!" ucap si tengil.

Dia meraih lengan Anjana dan langsung ditepis begitu saja.

"Kau ini belum jadi suamiku, sudah pegang-pegang!" ujar Anjana kesal.

"Haha sok suci!" Pria tengil sedang menguji kesabaran Anjana.

Anjana diam, dia menatap wajah Pram.

"Mana mobilmu?" tanya Anjana.

Nada suaranya sangat penuh dengan penekanan.

"Gandeng tanganku, nanti aku beri tahu."

"Astaga orang ini!"

"Kau mau tidak mengikuti apa yang aku katakan? rasanya seperti tidak ingin lepas darimu, kau seharusnya seperti itu!"

Pram sedang memperlakukan seorang Anjana dengan begitu istimewa sebab dirinya baru mendapatkan seorang gadis yang begitu unik.

Namun, sebenarnya hanya ingin main-main, Pram ingin mencoba sang gadis, bagaimana jika dia bersikap sedikit perhatian, apakah Anjana akan luluh?

Yah, Pram harus lebih bersabar lagi karena Anjana tak semudah itu di taklukkan.

Meski julid, Anjana ternyata memiliki prinsip jika memilih pasangan.

Dia ingin menjadi seorang yang berbakti pada pasangan yang dia cintai, bukan macam Pram.

Anjana tak suka pria model Pram.

.

.

.

Dua orang berjalan bersama seperti orang yang bermusuhan, yang satu berada di sisi kanan dan yang satunya berada di sisi kiri.

Hingga Pram mengatakan bahwa mobilnya yang berwarna merah merona.

Pram meminta gadis itu untuk masuk ke dalam mobil karena dirinya ingin menelpon sebentar.

Anjana tak memiliki jawaban lain, dia mengiyakan apa yang dikatakan oleh Pram.

Sedangkan Pram terlihat menatap sebuah foto yang ada di ponselnya.

"Rulin," batin Pram.

Kenangannya jauh kepada 5 tahun yang lalu, dia berada dalam situasi yang sulit karena diputuskan oleh Rulin, mantan kekasih yang sangat berkesan.

Rulin, gadis polos ini berada di luar negeri.

Dia yang mengakibatkan dirinya mempermainkan banyak gadis, Rulin, berjanji ingin bersama Pram, tapi nyatanya

Gadis itu menikahi bule di luar negeri sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kedua orang tua Rulin.

Pram hancur, janji suci seorang gadis sama sekali tidak ada di dalam kamusnya lagi.

Namun, jika masih ada harapan, dia ingin bersama Rulin, meskipun hanya sekejap saja.

Dia benar-benar menjadi sopan ketika bersama gadis itu.

"Aku tak pernah menyangka jika kehidupanku begitu penuh liku, sekarang, aku menjadi pria yang tidak memiliki prinsip sebab banyak gadis yang bersamaku. Aku merasa sangat murahan, apakah kehidupan memang seperti ini? selalu membuat hidup kita tidak baik-baik saja? terlalu kejam bagiku Tuhan!" batin Pram.

Dia hanya bermain dengan ponselnya, tapi tak kunjung melakukan panggilan telepon kepada orang yang dimaksud, Anjana menatap wajah Pram yang galau.

Anjana keluar dari mobil lalu menggertak si Pram.

"Heh? katanya mau melakukan panggilan telepon? tetapi justru melamun dan membolak-balikkan ponsel! jika kau tidak berniat melakukan hal ini, batalkan saja!"

"Heh, kenapa begitu saja marah? sepertinya kau sudah menyukaiku ya?"

"Amit-amit!"

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!