BAB 5

"Apa kau benar-benar ingin tahu ibu? " Tanya Alesia membuat sang ibu semakin penasaran.

"Katakan saja cepat! Jangan membuatku penasaran seperti itu, " Ucap sang ibu kesal.

"Baiklah-baiklah, ibu aku di terima bekerja aku dapat mengubah kehidupan kita sebentar lagi, " Ucap Alesia dengan senang.

Ibu Alesia yang mendengar itu tentang saja merasa senang, Alesia baru saja lulus dan sekarang ia sudah di terima di perusahaan besar, ia benar-benar beruntung memiliki anak yang berbakti seperti Alesia meski ia membesarkannya sendiri tanpa bantuan seorang suami.

Ayah dari Alesia pergi dengan wanita lain saat ibu Alesia baru saja melahirkan adiknya, demi seorang wanita kayak ayah Alesia meninggalkan keluarga kecilnya tanpa menoleh ke belakang. Karena dari itu Alesia terus bertekad akan menjadi orang sukses tanpa bantuan seorang ayah menurutnya ada ibu di sisinya sudah cukup.

"Apa kau serius? Selamat nak, ibu hanya bisa menasehatimu saja... Selama bekerja di sana jangan pernah sombong terlebih kita hanya orang biasa jika terlibat masalah besar itu akan bahaya untukmu, " Ucap sang ibu sambil memeluk Alesia dan mengeluarkan air mata karena senang.

Alesia membalas pelukan dari sang ibu, ia ikut menangis karena sang ibu menangis namun ia tetap mendengarkan apa yang di katakan oleh sang ibu, ia harus tetap merendah dan menjauhi segala masalah agar tidak terlibat dan kembali ke kenyataan ia hanya orang biasa yang beruntung di terima di perusahaan besar yang ternama di negaranya.

"Baik ibu, aku akan mendengar kata-kata mu selalu, " Ujar Alesia dan melepaskan pelukan mereka.

Henry yang hanya menyimak obrolan kaka dan ibunya dari balik pintu tersenyum senang karena Kakaknya sudah di terima di perusahaan besar, ia juga bertekad untuk belajar dengan tekun agar membuat kedua wanita yang sangat ia cintai bangga kepadanya dan berusaha untuk tidak menjadi beban untuk kakanya.

"Baiklah sekarang kita makan, ibu sudah memasak makanan kesukaan mu, " Ucap Ibu dan bangkit dari duduknya di ikuti oleh Alesia.

Alesia bangun dan menggandeng tangan sang ibu menuju dapur, Henry yang merasa kedua wanita itu akan keluar sedikit menjauhkan dari pintu dan menunggu mereka keluar dari pintu, saat Alesia dan ibu keluar dari ruang tamu menuju dapur mendapati Henry yang berada di balik pintu lalu mengajak laki-laki itu untuk menuju dapur bersama.

Di waktu yang sama tempat yang berbeda, seorang laki-laki bertubuh kekar tengah mengukung seorang wanita di atas ranjang, tatapannya sangat lapar melihat wanita di bawahnya yang hanya tersisa menggunkan bikini saja. Laki-laki itu adalah Josepthon direktur muda di perusahaan ayahnya Matilda grup.

Selesai interview sekertaris baru, ia langsung mencari wanita bukan lebih tepatnya ia memilih salah satu wanita yang menurutnya dapat menggugah selera gairahnya seperti sekarang ini, Josep dan wanita yang berada di bawahnya sudah tidak mengenakan pakaian lagi selain dalaman mereka masing-masing.

Laki-laki itu sudah siap akan menerkam wanita itu namun pintu kamarnya di ketuk membuat aktivitas nya terganggu, Josep yang terganggu dengan suara ketukan pintu yang tidak berhenti bahkan semakin keras, mau tidak mau ia harus melihat siapa orang yang sudah mengganggu aktivitas nya.

"Sial! Siapa yang berani mengganggu waktu ku ini? " Tanya Josep kesal entah pada siapa.

Ia bangkit dan mengambil jubah mandi untuk ia kenakan, serang wanita yang masih ada di atas ranjangnya menyelidiki dirinya hingga batas dada, setelah itu Josep berjalan menuju pintu kamar untuk melihat siapa yang mengganggunya.

"Siapa yang beran-

"Apa kau ingin berkata apa? Kau ini! Masih saja bermain wanita sebaiknya cepat cari pasangan jika tidak aku akan menjodohkan mu dengan anak dari temanku! " Ucap seorang wanita paru baya yang sejak tadi mengetuk pintu kamar putranya dan dengan kesal berkata seperti itu saat menyadari ada seorang wanita di atas ranjang putranya.

Ucapan Josep terhenti karena yang ada di hadapannya adalah ibunya sendiri, jika bukan ia sudah memaki orang itu hingga kesalnya hilang karena sudah di ganggu aktivitas nya yang bahkan belum terlaksanakan.

"Mom, kenapa kau datang ke Penthous ku tanpa mengabariku dulu? " Tanya Josep yang langsung menutup pintu kamarnya.

Ibu Josep bukannya menjawab pertanyaan sang anak memilih untuk pergi melengos menuju lantai bawah. Kamar Josep berada di lantai dua. Wanita paru baya itu berjalan meninggalkan sang putra dan langsung menuju dapur membuat Josep mengikuti langkah kaki sang ibu.

"Mom, kenapa kau tidak menjawab ku? " Tanya Josep lagi setelah sampai di dapur.

"Kapan kau akan memberikan aku cucu dan menantu? " Bukannya menjawab ibu Josep justru bertanya sambil mengupas buah apel di tangannya.

Terpopuler

Comments

Arik Kristinawati

Arik Kristinawati

mles pmeran lelakinya suka celap celup di lobang buaya....ksian alesia dpt bekas sampah byk lobang....tolong dong stlah tau alesia tdk da lgi gairah u celap celup dri lobang 1 ke lobang lain fong thorr

2023-03-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!